Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19


LATAR

OUTLINE BELAKANG
VAKSINASI
COVID-19
PAPARAN KEBIJAKAN
VAKSINASI COVID-19
Latar Belakang
Vaksinasi COVID-19
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) sebagai bencana non-alam.

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya


peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.

LATAR
BELAKANG Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang
terlihat nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan
pendidikan.

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol
kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya
pemberian vaksinasi.
Situasi COVID-19 di Indonesia Data per 3 Januari 2021
Kondisi 3 Januari 2021
Persentase Kematian COVID-19 pada 34 Provinsi

Kalimantan Barat 0,9%


Papu 1,1%
10 Provinsi dengan Jumlah Kematian Terbanyak
a Jawa 1,3%
Barat 1,4%
Maluk 1,4%
u Bangka 1,5% No Provinsi Jumlah Kematian
Belitung 1,7%
Kalimantan 1,7% 1 Jawa Timur 6.009
Utara 1,8%
Papua Barat 1,8%
Jam 1,9%
2 Jawa Tengah 3.749
bi DKI Jakarta 1,9%
Sulawesi Barat 2,1% 3 DKI Jakarta 3.326
Sulawesi 2,2%
Selatan 2,3%
Sulawesi 2,4%
4 Jawa Barat 1.178
Tenggara 2,4%
Sumatera Barat 2,5% 5 Kalimantan Timur 763
DI Yogyakarta 2,7%
Banten 2,7%
Ria 2,8% 6 Sumatera Utara 683
u Nusa Tenggara 2,9%
Timur Kepulauan
Riau
3,0% 7 Sumatera Selatan 615
3,1%
Gorontal 3,2%
o Kalimantan 3,3 8 Sulawesi Selatan 607
Timur % 3,7%
Kalimantan
Tengah
3,8% 9 Riau 597
4,1%
Bal 4,3%
i Sulawesi 4,4 10 Kalimantan Selatan 589
Tengah % 4,8
Bengkul % 5,1
u Maluku Utara % 7,0
Sulawesi Utara %
Sumatera Utara 0,0% 1,0% 2,0% 3,0% 4,0% 5,0% 6,0% 7,0% 8,0%
Kalimantan
Ket: Selatan
1. Sumber: Laporan Ace Media, Ditjen P2P
2. Dianalisis olehh Pusdatin Kemkes
Kebijakan Vaksinasi
COVID-19
Instruksi Presiden Untuk Program Vaksinasi Covid-19

1 Vaksin Covid-19
diberikan secara gratis
dan masyarakat tidak
2 Seluruh jajaran kabinet,
kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah agar
memprioritaskan program
dikenakan biaya sama vaksinasi pada tahun
sekali. anggaran 2021

3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain
terkait ketersediaan dan
4 Presiden akan menjadi yang
pertama mendapat vaksin
Covid-19. Tujuannya untuk
vaksinasi secara gratis. memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada
masyarakat bahwa vaksin
yang digunakan aman.

5 meminta masyarakat untuk terus menjalankan disiplin 3M


yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci
tangan
TUJUAN VAKSINASI COVID-19

1. Membentuk
kekebalan
kelompok

2. Menurunkan kesakitan &


kematian akibat COVID
-19

3. Melindungi dan memperkuat sistem


4. Menjaga produktifitas dan kesehatan secara menyeluruh
meminimalkan dampak sosial
dan ekonomi
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19
Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01.02./MENKES/9860/2020
tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

1. Menetapkan jenis dan kriteria vaksin


yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
2. Menetapkan bahwa vaksin hanya
dapat digunakan bila sudah mendapat
EUA dari BPOM
3. Perubahan terhadap jenis vaksin dapat
dilakukan berdasarkan rekomendasi
ITAGI dan pertimbangan KPCPEN
Permenkes No
84 Tahun 2020
tentang
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-
19
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional
(ITAGI) 1. Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi
merupakan upaya “Public Goods” yang
dilakukan Pemerintah sebagai urusan
wajib (Obligatory Public Health
Functions). Oleh karena itu seluruh biaya
vaksinasi harus ditanggung sepenuhnya
oleh pemerintah.
2. Untuk mempercepat penurunan pandemi
diperlukan cakupan imunisasi sebesar
70% agar ‘herd immunity’ segera tercapai
dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
3. Vaksinasi Covid-19 harus mencakup
kelompok usia lanjut (>60 tahun) yang
merupakan kelompok risiko tinggi
terinfeksi Covid-19 dengan mortalitas
yang juga tinggi.
4. Pelayanan vaksinasi dilaksanakan melalui
fasilitas Kesehatan pemerintah ataupun
swasta yang telahditunjuk dan memenuhi
standar
5. Memperkuat surveilans KIPI.
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSINASI

WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021


WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022
1
2 3 4

PETUGAS PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT MASYARAKAT LAINNYA


KESEHATAN RENTAN

17,4
Masyarakat di Dengan pendekatan
Jt
Vaksinasi dilakukan
untuk tenaga kesehatan daerah dengan kluster sesuai
dan tenaga penunjang dengan ketersediaan
resiko penularan
di fasyankes tersebar di vaksin
LANSIA* tinggi
34 provinsi

1,3 Jt 21,5 Jt 63,9 jt 77,4 jt


Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis. tertuang
EUA/data hasil uji klinis tahap 3)
3. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
KELOMPOK SASARAN TAHAPAN PENERIMA VAKSIN COVID -19

Kriteria : Penduduk dengan kondisi sehat dan


pekerjaannya berisiko tinggi terhadap penularan
COVID-19

Tahap 2 (Jan-April
Tahap 1 (Jan- April 2021) adalah
Tahap 3 dengan waktu Tahap 4 dengan waktu
2021) adalah tenaga TNI/Polri, aparat pelaksanaan April
kesehatan, asisten pelaksanaan April
hukum, dan 2021-Maret 2022 2021-Maret 2022
tenaga kesehatan, petugas pelayanan Sasaran vaksinasi tahap
Sasaran vaksinasi
tenaga penunjang 4 adalah masyarakat
publik lainnya COVID-19 tahap 3
serta mahasiswa yang dan pelaku
yang terlibat adalah masyarakat perekonomian lainnya
sedang menjalani
rentan dari aspek dengan pendekatan
pendidikan profesi langsung dengan
geospasial, sosial, dan kluster sesuai dengan
kedokteran yang pelayanan ekonomi. ketersediaan vaksin.
bekerja pada Fasilitas masyarakat serta
Pelayanan Kesehatan. Kelompok usia
lanjut (≥ 60 tahun).
KEGIATAN
VAKSINASI
SISTEMCOVID-19
KESEHATAN NASIONAL

INPUT:
SDM,
vaksin PERENCANA PELAKSANA MONITORIN OUTPU
dan AN AN G T:
logistik, Penerimaa
cold DAN n masy.
tinggi,
chain
EVALUASI seluruh
sasaran
• PENDATAAN DAN PENETAPAN • PENCATATAN
FASYANKES • DISTRIBUSI DAN divaksinas
DAN
• REGISTRASI DAN VERIFIKASI SASARAN MANAJEMEN i,
PELAPORAN
• PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER VAKSIN DAN • PEMANTAUAN
DAYA LOGISTIK
• RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN PRA, SAAT DAN
• STANDAR
LOGISTIK PASKA
PELAYANAN
• PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN • KERJA SAMA PELAKSANAAN
ADSOS, PELATIHAN, MONEV • MANAJEMEN • PEMANTAUAN
• PENDANAAN LIMBAH DAN
• PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULAN
OPERASIONAL WILAYAH SULIT GAN KIPI
SISTEM INFORMASI SATU DATA VAKSINASI COVID-19
Aspek Legal: Perpres No. 99 Tahun 2020 ttg Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, Permenkes
No. 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi, Permenkes No. 84 Tahun 2020 ttg Pelaksanaan Vaksinasi dlm Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas
Waktu Pelayanan Kesehatan baik
Pelaksanaan Pemerintah maupun swasta,
1. Puskesmas,
berupa:
Vaksinasi COVID-19 Puskesmas
dilaksanakan dalam Pembantu;
beberapa tahapan 2. klinik;
mempertimbangkan 3. rumah sakit;
ketersediaan, waktu dan/atau
kedatangan dan profil 4. klinik Kantor
keamanan vaksin Kesehatan
Pelabuhan

Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam
memberikan Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik KRITERIA Fasilitas
Pemerintah Pusat, pelayanan
Pemerintah Daerah Kesehatan yang
Provinsi, Pemerintah
daerah tidak dapat
1. memiliki tenaga kesehatan memenuhi
Kabupaten/Kota atau
pelaksana vaksinasi COVID-19;
milik persyaratan poin
masyarakat/swasta 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai
dengan jenis Vaksin COVID-19 yang
2 dapat menjadi
yang memenuhi
persyaratan: digunakan atau sesuai dengan tempat
1. Puskesmas, ketentuan peraturan perundang- pelayanan
puskesmas undangan; dan vaksinasi
pembantu; 3. memiliki izin operasional Fasilitas COVID-19
2. Klinik;
Pelayanan Kesehatan atau namun
3. Rumah sakit;
dan/atau penetapan oleh Menteri sesuai dikoordinasi oleh
4. Unit pelayanan dengan ketentuan peraturan puskesmas
kesehatan di perundang-undangan.
setempat
Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP)
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pendataan


fasilitas pelayanan kesehatan yang akan menjadi tempat
pelaksanaan pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui upaya
koordinasi dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
meliputi:
1. pendataan tenaga pelaksana,
2. pendataan jadwal pelayanan, dan
3. pendataan peralatan rantai dingin yang tersedia di setiap
fasilitas pelayanan kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian melakukan penilaian


terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan melalui
SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data
tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19

• Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kemudian
melakukan penilaian 1. Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi
terhadap fasilitas pelayanan COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
kesehatan dan melakukan Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos
penetapan melalui SK layanan luar gedung (area/tempat di luar
Kepala Dinas Kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan).
Kabupaten/Kota serta 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan
menginput data tersebut ke daftar pos pelayanan vaksinasi melalui SK Kepala
dalam aplikasi Pcare Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput
Vaksinasi. data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas
• Bila fasilitas pelayanan harus memastikan ketersediaan tenaga pelaksana
kesehatan yang tersedia serta sarana rantai dingin yang memadai untuk
tidak dapat memenuhi melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 yang
kebutuhan dalam aman dan berkualitas.
memberikan vaksinasi bagi 4. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan
seluruh sasaran dan/atau vaksinasi harus memenuhi standar pelayanan
fasilitas pelayanan vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos pelayanan
kesehatan tidak memenuhi vaksinasi juga melaksanakan pencatatan dan
persyaratan maka Dinas pelaporan tersendiri, terpisah dari puskesmas yang
Kesehatan Kabupaten/Kota menjadi koordinatornya.
dan puskesmas dapat
membuka pos pelayanan
vaksinasi COVID-19
Registrasi dan Verifikasi Sasaran

Data sasaran vaksinasi 1. Sasaran menerima


notifikasi via SMS Blast
program diperoleh
2. Konfirmasi atau registrasi
secara top-down ulang sasaran, termasuk
melalui Sistem Informasi memilih tempat dan jadwal
Satu Data Vaksinasi layanan

COVID-19 3. Tiket elektronik bagi sasaran


terverifikasi

Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing sasaran


dapat diakses oleh petugas Puskesmas maupun Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya melalui aplikasi Pcare
Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan
fasilitas
pelayanan Kesehatan lainnya dapat menghubungi sasaran sebelum hari pelayanan untuk
memastikan kembali kedatangannya
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi

Berdasarkan prosedur/manajemen
Proses pengadaan : penyimpanannya, vaksin COVID-19
dibagi menjadi 3 yaitu vaksin COVID-
1. vaksin 19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C,
2. logistik vaksinasi (seperti -20 °C (vaksin mRNA, Moderna) dan
ADS, Safety Box, alcohol swab) -70 °C (vaksin mRNA, Pfizer)
Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat
menggunakan kendaraan berpendingin khusus, cold box atau alat Penyimpanan vaksin harus sesuai
transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. dengan Standar Prosedur
Untuk peralatan pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana Operasional (SPO) dalam rangka
pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan menjamin kualitas vaksin tetap terjaga
sampai diterima oleh sasaran
Di
1.Provinsi
vaksin :disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold
room, vaccine refrigerator dan/atau tempat
penyimpanan vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis
vaksin COVID-19 pada suhu yg direkomendasikan
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe
– ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan pada
area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan
berpendingin khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat
transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk Berdasarkan prosedur/manajemen
peralatan pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang penyimpanannya, vaksin COVID-19
standar, sesuai dengan ketentuan Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan
dibagi menjadi 3 yaitu vaksin COVID-
dan ketersediaan
1. anggaran masing2
Provinsi mengantarkan daerah :
ke Kab/Kota
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin atau
19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C,
dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi -20 °C (vaksin mRNA, Moderna) dan
-70 °C (vaksin mRNA, Pfizer)

Penyimpanan vaksin harus sesuai


dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO) dalam rangka
menjamin kualitas vaksin tetap terjaga
sampai diterima oleh sasaran

Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi


farmasi, Kab/kota akan mendistribusikan vaksin dan
logistik lainnya ke Rumah Sakit, Puskesmas,
1. vaksin disimpan dalam cold room, vaccine
kemudian: KKP, Klinik atau Pos pelayanan vaksinasi lainnya
refrigerator atau tempat penyimpanan vaksin yang terdaftar sebagai tempat pelayanan
lain sesuai jenis vaksin pada suhu yg vaksinasi Covid 19 dengan menggunakan mobil
box atau puskesmas keliling, vaksin ditempatkan
direkomendasikan sebelum didistribusikan ke pada vaccine carrier atau alat transportasi
faskes. vaksin lainnya sesuai jenis vaksin
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable
Syringe – ADS, Safety Box, Kapas Alkohol)
disimpan area/ruang yg ditentukan di dlm instalasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Di tk fasyankes, vaksin disimpan


di vaccine refrigerator atau
tempat penyimpanan vaksin
sesuai dengan jenis vaksin
COVID-19. Peralatan pendukung
dan logistik lainnya disimpan
pada area/ruang yang telah
ditentukan di dalam instalasi
farmasi prosedur/manajemen
Berdasarkan
penyimpanannya, vaksin COVID-19
dibagi menjadi 3 yaitu vaksin COVID-
19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C,
-20 °C (vaksin mRNA, Moderna) dan
-70 °C (vaksin mRNA, Pfizer)

Penyimpanan vaksin harus sesuai


dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO) dalam rangka
menjamin kualitas vaksin tetap terjaga
sampai diterima oleh sasaran
PENDANAAN
Pendanaan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 bersumber dari
APBN (Dekonsentrasi, DAK non fisik/BOK), APBD dan sumber lain
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pendanaan untuk pemantauan dan
penanggulangan Kejadian Ikutan
Pasca Vaksinasi COVID-19
dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai oleh atau sumber pendanaan lain yang
APBN, APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan antara lain : peraturan perundang-undangan
1. biaya operasional,
2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya, Pendanaan ini termasuk untuk
3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE, perawatan dan pengobatan
4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi dan Kejadian Ikutan Pasca
sosialisasi, Vaksinasi COVID-19
5. bimbingan teknis dan monitoring, dan
6. surveilans KIPI
Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi
COVID-19
❑ Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang
memiliki kompetensi

❑ Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan


imunisasi rutin dan pelayanan kesehatan lainnya;

❑ Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran


sebelum dilakukan pemberian vaksinasi

❑ Menerapkan protokol kesehatan; serta

❑ Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam


mendeteksi
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Sasaran
vaksinasi
P Care
COVID-19
datang

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid)
aplikasi • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh
sistem

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) Meja 3 (Vaksinasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular
PCare. sesuai prinsip penyuntikan aman
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor • Petugas mencatat merek/jenis dan nomor batch vaksin
kemungkinan KIPI
yang
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi
diberikan kepada sasaran
MONITORING DAN
EVALUASI
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
PEMANTAUAN PRA,
SAAT DAN PASKA
PELAKSANAAN

PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN
Pencatatan dan Pelaporan
Elektronik Hasil Pelayanan
Identitas lengkap sasaran
Vaksinasi COVID-19
(NIK, nama, jenis kelamin,
pekerjaan,
• Terpisah dari pencatatan usia,
alamat)
dan pelaporan imunisasi Status
rutin BPJS

Nama
vaksin
• dilakukan secara
elektronik melalui No Batch
aplikasi PCare Vaksin

Tanggal pemberian
vaksin (Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan
Pelaporan Hasil
Pelayanan Capaian
cakupan :
Pencatatan Laporan harian rekapitulasi
cakupan harian
dilakukan di per fasyankes 🡺
dan
setiap fasyankes real time keseluruhan 🡺
dashboard, peta,
table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan
pengesahan/tanda tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala
Puskesmas/Kepala Fasyankes)
Pencatatan
dan Pelaporan
Logistik
Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma
dan SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi
Logistik secara
Elektronik)
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA
PELAKSANAAN
Sebelum Saat Sesudah
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan

“COVID-19 1. Penilaian cepat


vaccine 1. Monitorin cakupan melalui
introducti g survei daring
on cakupan 2. Monitoring vaksin
readiness 2. Monitorin dan logistik lain
assessme g kualitas 3. Evaluasi
nt tool” dampak melalui
pelayana surveilans
n COVID-19
3. Pemantauan 4. Post marketing
dan vaccine surveillance
Penanggulang
an KIPI
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat,
Fasyankes
ALUR harus segera direspons,
PELAPORAN diinvestigasi dan
laporannya segera dikirim
langsung kepada
Kementerian Kesehatan
cq. Sub Direktorat
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya Imunisasi/Komnas PP-KIPI
laporan atau melalui WA grup
Komda KIPI – Focal Point,
Dinas Kesehatan 24 jam dari saat penemuan
email:
Kabupaten/Kota/Pokja kasus
komnasppkipi@gmail.com
KIPI
dan
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda 24-72 jam dari saat data_imunisasi@yahoo.com
PP-KIPI penemuan
kasus ; website:
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas 24 jam-7 hari dari saat www.keamananvaksin.kemk
PP-KIPI penemuan es.
STRATEGI KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19

1. Berdasarkan data dan fakta


PENDEKATAN 2. Berorientasi hasil
STRATEGI 3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
KOMUNIKASI
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai
COVID-
19 instrumen yang efektif untuk mempengaruhi perilaku
seseorang
Agar memastikan sasaran atau target
vaksinasi:
1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak
mendapatkan
PENTINGNYA vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
STRATEGI 2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya
KOMUNIKASI (jumlah kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2
dosis)
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri
sendiri,
Tingkat penerimaan vaksin COVID-19 per
provinsi

Penerimaan masyarakat akan vaksin COVID-19 di P. Jawa Bali : 65 – 69%


• Strategi Komunikasi yang massif, komprhensif dan strategis termasuk isu penolakan karena
halal haram vaksin
• Contoh keteladanan, misalnya vaksinasi kepada tokoh masyarakat, pejabat negara, dll
Kesimpulan
• Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, merupakan
upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan
pandemi
• Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi,
dimana keseluruhan tahapan ini akan didukung oleh
sistem informasi terintegrasi
• Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
COVID-19
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai