Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN IMPLEMENTASI KOMUNITAS

TENTANG COVID-19 DI DESA BETENG

JATINOM, KLATEN

OLEH :

DWI WIBOWO

P.1905012

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XIV

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN 2019/ 2020


LAPORAN PENDAHULUAN

UJIAN IMPLEMENTASI MENGENAL MASALAH COVID 19

Nama : Dwi Wibowo


NIM : P1905012
Kasus : Covid 19
Hari/tanggal :
Waktu : 60 menit

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang
bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke
lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019
(COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak
luas secara sosial dan ekonomi. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/
Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum
diketahui.
Sampai dengan tanggal 5 Juli 2020, Indonesia sudah melaporkan 63.749
kasus konfirmasi COVID-19, 29.105 dinyatakan sembuh, dan 3.171
meninggal. Rincian kasus positif yang terbesar di 34 provinsi di Indonesia
yaitu : Aceh, Bali, Banten, Bangka Belitung, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI
Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatn, Kalimantan Utara,
Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Barat,
Sulawesi Utara, Sumatra Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Lampung, Riu, Maluku Utara, Maluku, Ppua Barat, Papua,
Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo.
Sedangkan sebaran kasus COVID-19 di Jawa Tengah tanggal 5 Juli
2020 4.672 kasus terkonfirmasi COVID-19 , 1.973 dirawat, 2.302 dinyatakan
sembuh dan 397 meninggal dunia. Salah satu wilayah Jawa Tengah yang
terdapat pasien terkonfirmasi COVID-19 yaitu Kabupoaten Klaten pada sampai
tanggal 5 juli 2020 Klaten terdapat 18 kasus pasien terkonfirmasi COVID-19,
total positif komulatif 60 kasus, ODP 76 kasus, OTG 556 kasus, PDP 6 kasus.
Masalah kesehatan yang ada dan muncul di Desa Beteng Kecamatan
Jatinom mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Stikes Muhammdiyah
Klaten dalam kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas bekerja sama dengan
Puskesmas Kayumas dan berupaya untuk menggali data-data yang mendukung
permasalahan yang muncul sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dalam
bentuk diagnosa keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas memprioritaskan pada upaya untuk
meningkatkan kesehatan (promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan
usaha-usaha kuratif dan rehabilitative. Hal ini sesuai dengan misi dan visi
departemen kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Keperawatan komunitas juga berguna untuk meningkatkan dan membawa
masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatanya sendiri, menggali
potensi dan menggunakan sumber daya manusia yang ada di masyarakat.
Dengan adanya praktek keperawatan komunitas ini diharapkan mahasiswa
bersama dengan masyarakat mampu merubah perilaku masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid 19.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Dengan adanya praktek keperawatan komunitas ini diharapkan mahasiswa
bersama dengan masyarakat mampu merubah perilaku masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid 19 dan Hipertensi dan Merokok. Dari hasil
pengkajian mahasiswa, prioritas masalah yang ditentukan adalah.
1. Defisiensi Kesehatan Komunitas (Covid-19)
2. Perilaku kesehatan (Merokok) Cenderung beresiko.
Keperawatan komunitas berguna untuk meningkatkan dan
membawa masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatannya
sendiri,
B. MASALAH KEPERAWATAN
Defisiensi kesehatan komunitas

C. PROSES KEPERAWATAN

Diagnose Tujuan NOC NIC


Defisiensi Kesehatan Setelah dilakukan asuhan Prevensi Primer : Prevensi Primer
Komunitas keperawatan selama 3 1602 Perilaku Promosi Kesehatan 5510 Pendidikan Kesehatan
minggu masalah 1.160201 Menggunakan perilaku yang 1. Targetkan sasaran pada kelompok
defisiensi kesehatan menghindari risiko beresiko tinggi dan rentang usia yang
komunitas teratasi. 2.160203 Memonitor perilaku personal akan mendapat manfaat besar dari
terkait dengan resiko pendidikan kesehatan.
3.160221 Keseimbangan aktifitas dan 2. Identifikasi faktor internal atau eksternal
istirahat yang dapat meningkatkan atau
4.160205 Menggunakan teknik-teknik mengurangi motivasi untuk berperilaku
pengurangan stress yang efektif sehat.
5.160208 Mendukung kebijakan publik 3. Bantu individu, keluarga dan masyarakat
yang sehat untuk memperjelas keyakinan dan nilai-
6.160210 Menggunakan dukungan sosial nilai kesehatan.
untuk meningkatkan kesehatan 4. Prioritaskan kebutuhan orang yang
7.160213 Mendapatkan skrining kesehatan belajar dengan mengidentifikasi
yang direkomendasikan kebutuhan berdasarkan apa yang disukai
8.160223 Minum delapan gelas air setiap klien, ketrampilan perawat, sumber yang
hari tersedia, dan kemungkinan keberhasilan
9.160217 Menghindari paparan penyakit pencapaian tujuan.
menular 5. Rumuskan tujuan dalam program
pendidikan kesehatan.
6. Letakkan iklan yang menarik di tempat
strategis untuk mendapatkan perhatian
audiens yang menjadi sasaran.
7. Tekankan manfaat kesehatan positif yang
langsung atau manfaat jangka pendek
yang bisa diterima oleh perilaku gaya
hidup positif daripada manfaat jangka
panjang atau efek negatif dari
ketidakpatuhan.
8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk menolak perilaku yang tidak sehat
atau berisiko daripada memberikan saran
untuk menghindari atau mengubah
perilaku.
9. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan
keluarga untuk meningkatkan efektivitas
gaya hidup atau modifikasi perilaku
kesehatan.
10.Gunakan berbagai strategi dan intervensi
utama dalam program pendidikan
11.Rencanakan tindak lanjut jangka panjang
untuk memperkuat perilaku kesehatan
atau adaptasi terhadap gaya hidup
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
2802 Kontrol Resiko Komunitas : 6520 Skrining Kesehatan
Penyakit Menular 1. Tentukan populasi target untuk
1. 280203 Investigasi dari pemberitahuan dilakukannya pemeriksaan kesehatan.
kontak mengenai penyakit menular 2. Iklankan layanan skrining kesehatan
2. 280205 Ketersediaan layanan untuk meningkatkan kesadaran
pengobatan untuk orang yanh terinfeksi masyarakat.
3. 280206 Penyediaan produk untuk 3. Sediakan akses yang mudah bagi layanan
mengurangi penyebaran penyakit skrining.
4. 280221 Penegakan program 4. Gunakan instrumen skrining yang valid
pengendalian infeksi dan terpercaya.
5. 280215 Ketersediaan layanan 5. Instruksikan pasien akan rasionalisasi dan
kesehatan untuk mengobati penyakit tujuan pemeriksaan kesehatan serta
menular pemantauan diri
6. 280217 Pendidikan publik sesuai 6. Dapatkan persetujuan untuk
dengan budaya tentang penularan dilakukannya prosedur skrining
penyakit menular kesehatan yang sesuai.
7. Berikan privasi dan kerahasiaan.
8. Berikan kenyamanan selama prosedur
skrining.
9. Dapatkan riwayat kesehatan yang sesuai,
termasuk deskripsi kebiasaan kesehatan,
faktor risiko, dan obat-obatan.
10.Berikan informasi pemeriksaan diri yang
tepat selama skrining.
11.Berikan hasil skrining kepada pasien.
12.Beri saran kepada pasien yang memiliki
hasil dengan temuan abnormal mengenai
alternatif pengobatan atau kebutuhan
untuk dilakukannya evaluasi lebih lanjut.
13.Rujuk pasien pada penyedia perawatan
kesehatan lainnya, yang diperlukan.

8880 Perlindungan Lingkungan Yang


Berisiko
1. Analisa tingkat risiko yang terkait dengan
lingkungan (misalnya, kebiasaan hidup,
pekerjaan, suasanan lingkungan, air,
perumahan, makanan, limbah, radiasi dan
kekerasan).
2. Informasikan populasi yang berisiko
mengenai hal-hal yang membahayakan di
lingkungan.
3. Monitor kejadian penyakit dan cedera
yang berhubungan dengan bahaya yang
ada di lingkungan.
4. Pertahankan pengetahuan terkait dengan
standar lingkungan tertentu.
5. Beritahu lembaga berwenang untuk
melindungi lingkungan dari bahaya yang
sudah diketahui.
6. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain
untuk meningkatkan keamanan
lingkungan.
7. Advokasi terkait dengan desain
lingkungan yang lebih aman dengan
menggunakan sistem dan alat-alat
perlindungan.
8. Dukung progam-program untuk adanya
peringatan / pemberitahuan akan bahaya
yang ada di lingkungan.
9. Skrining populasi berisiko untuk
mendapatkan bukti adanya paparan
terhadap bahaya yang ada di lingkungan.
10.Berpartisipasi dalam pengumpulan data
terkait dengan kejadian dan prevalensi
paparan bahaya yang ada di lingkungan.
Prevensi Tersier Prevalensi Tersier
1300 Penerimaan Status Kesehatan 8820 Manajemen Penyakit Menular
1. 130002 Menghilangkan konsep 1. Monitor populasi yang berisiko dalam
kesehatan personal sebelumnya rangka pemenuhan regimen prevensi dan
2. 130008 Mengenali realita situasi perawatan.
kesehatan 2. Monitor insiden paparan penyakit
3. 130020 Melaporkan harga diri yang menular selama wabah berjangkit.
positif 3. Monitor faktor-faktor lingkungan yang
4. 130016 Mempertahankan hubungan mempengaruhi penyebaran penyakit
5. 130021 Mengekspresikan kedamaian menular.
dari dalam diri 4. Informasikan masyarakat mengenai
6. 130010 Mengatasi situasi kesehatan penyakit dan aktivitas-aktivitas
(yang ada) berhubungan dengan pengaturan wabah,
7. 130019 Menjelaskan prioritas hidup seperti yang dibutuhkan.
8. 130013 Melaporkan perasaan berharga 5. Tingkatkan akses pada pendidikan
dalam hidup kesehatan yang memedai sehubungan
dengan pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit menular dan
pencegahan berulangnya kejadian.
6. Perbaiki sistem-sistem surveilans untuk
penyakit menular, seperti yang
dibutuhkan.
7. Promosikan legislasi yang memastikan
pemantauan dan pengobatan yang tepat
untuk penyakit menular
8. Laporkan aktivitas pada lembaga yang
tepat, seperti diminta.
D. Implementasi
1. Prosedure : Melakukan pendidikan kesehatan kepada warga untuk mengenal
tanda, gejala covid 19, mengubah perilaku warga dalam melaksanankan 3 M
(Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Memakai masker) untuk menghindari risiko
terpapar covid 19. Melakukan screnning pada warga mengenai kepatuhan dalam
pencegahan covid 19, serta modifikasi lingkungan warga di era new normal agar
terhindar dari paparan covid 19.
2. Metode: Demonstrasi, ceramah dan diskusi
3. Media dan alat: Kuisioner, Poster
4. Waktu dan tempat
RT Hari/Tanggal Tempat

05 September 2020 Rumah warga

E. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Mempelajari dan membaca materi terkait dengan defisiensi kesehatan
komunitas khususnya pada masalah covid-19
2) Kontrak tempat dan waktu telah disepakati 2 hari sebelumnya antara
mahasiswa dan keluarga
3) Alat/media tersedia 2 hari sebelum pelaksanaan
b. Kriteria proses
1) Pelaksanaan tanya jawab selama 60 menit
2) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pertemuan
3) Mahasiswa menggunakan komunikasi yang terapeutik selama diskusi
4) Keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa
5) Keluarga terlibat aktif dalam diskusi dari awal sampai akhir
6) Keluarga mampu memahami informasi yang disampaikan oleh mahasiswa
7) Media yang digunakan sesuai untuk mencapai tujuan intervensi
c. Kriteria Hasil
1) Kognitif
Warga mampu mengetahui tanda, gejala, dan pencegahan covid 19.
2) Afektif
Warga memahami dan patuh terhadap pelaksanaan 3 M untuk mencegah
paparan covid 19.

3) Psikomotor
Keluarga mampu melakukan pencegahan covid 19 melalui 3 M sesuai yang
dianjurkan dengan benar.
Klaten, September 2020

Pembimbing Mahasiswa

Istianna N, M.kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Catatan: ketika saudara saudara membuka file ini lalu


mengelamu kesulitan dalam memahama isi dari file ini harap
maklum yang sebesarnya karena penulispun juga tidak faham
dengan isi yang d tuliskan, dan tidak tau harus berkata apa
lagi……

Anda mungkin juga menyukai