JATINOM, KLATEN
OLEH :
DWI WIBOWO
P.1905012
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang
bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke
lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019
(COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak
luas secara sosial dan ekonomi. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/
Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum
diketahui.
Sampai dengan tanggal 5 Juli 2020, Indonesia sudah melaporkan 63.749
kasus konfirmasi COVID-19, 29.105 dinyatakan sembuh, dan 3.171
meninggal. Rincian kasus positif yang terbesar di 34 provinsi di Indonesia
yaitu : Aceh, Bali, Banten, Bangka Belitung, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI
Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatn, Kalimantan Utara,
Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Barat,
Sulawesi Utara, Sumatra Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Lampung, Riu, Maluku Utara, Maluku, Ppua Barat, Papua,
Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo.
Sedangkan sebaran kasus COVID-19 di Jawa Tengah tanggal 5 Juli
2020 4.672 kasus terkonfirmasi COVID-19 , 1.973 dirawat, 2.302 dinyatakan
sembuh dan 397 meninggal dunia. Salah satu wilayah Jawa Tengah yang
terdapat pasien terkonfirmasi COVID-19 yaitu Kabupoaten Klaten pada sampai
tanggal 5 juli 2020 Klaten terdapat 18 kasus pasien terkonfirmasi COVID-19,
total positif komulatif 60 kasus, ODP 76 kasus, OTG 556 kasus, PDP 6 kasus.
Masalah kesehatan yang ada dan muncul di Desa Beteng Kecamatan
Jatinom mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Stikes Muhammdiyah
Klaten dalam kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas bekerja sama dengan
Puskesmas Kayumas dan berupaya untuk menggali data-data yang mendukung
permasalahan yang muncul sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dalam
bentuk diagnosa keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas memprioritaskan pada upaya untuk
meningkatkan kesehatan (promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan
usaha-usaha kuratif dan rehabilitative. Hal ini sesuai dengan misi dan visi
departemen kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Keperawatan komunitas juga berguna untuk meningkatkan dan membawa
masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatanya sendiri, menggali
potensi dan menggunakan sumber daya manusia yang ada di masyarakat.
Dengan adanya praktek keperawatan komunitas ini diharapkan mahasiswa
bersama dengan masyarakat mampu merubah perilaku masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid 19.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Dengan adanya praktek keperawatan komunitas ini diharapkan mahasiswa
bersama dengan masyarakat mampu merubah perilaku masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid 19 dan Hipertensi dan Merokok. Dari hasil
pengkajian mahasiswa, prioritas masalah yang ditentukan adalah.
1. Defisiensi Kesehatan Komunitas (Covid-19)
2. Perilaku kesehatan (Merokok) Cenderung beresiko.
Keperawatan komunitas berguna untuk meningkatkan dan
membawa masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatannya
sendiri,
B. MASALAH KEPERAWATAN
Defisiensi kesehatan komunitas
C. PROSES KEPERAWATAN
E. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Mempelajari dan membaca materi terkait dengan defisiensi kesehatan
komunitas khususnya pada masalah covid-19
2) Kontrak tempat dan waktu telah disepakati 2 hari sebelumnya antara
mahasiswa dan keluarga
3) Alat/media tersedia 2 hari sebelum pelaksanaan
b. Kriteria proses
1) Pelaksanaan tanya jawab selama 60 menit
2) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pertemuan
3) Mahasiswa menggunakan komunikasi yang terapeutik selama diskusi
4) Keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa
5) Keluarga terlibat aktif dalam diskusi dari awal sampai akhir
6) Keluarga mampu memahami informasi yang disampaikan oleh mahasiswa
7) Media yang digunakan sesuai untuk mencapai tujuan intervensi
c. Kriteria Hasil
1) Kognitif
Warga mampu mengetahui tanda, gejala, dan pencegahan covid 19.
2) Afektif
Warga memahami dan patuh terhadap pelaksanaan 3 M untuk mencegah
paparan covid 19.
3) Psikomotor
Keluarga mampu melakukan pencegahan covid 19 melalui 3 M sesuai yang
dianjurkan dengan benar.
Klaten, September 2020
Pembimbing Mahasiswa
Istianna N, M.kep.,Ns.Sp.Kep.Kom