Hakekat Komunikasi
Hakekat Komunikasi
Kata “komunikasi” berasal dari kata “communis”, yang mengandung kata “common”, yang
berarti “milik bersama”. Berarti hal-hal yang dikomunikasikan merupakan sesuatu yang
diupayakan menjadi “milik bersama” para peserta komunikasi. Ketika kita mengomunikasikan
sebuah informasi kepada warga kelompok kita, maka informasi itu kita upayakan menjadi milik
bersama warga kelompok kita. Begitu pun jika opini atau pemikiran yang kita komunikasikan ke
seseorang, maka kita sedang mengupayakan opini atau pemikiran itu menjadi milik bersama
dengan seseorang tadi. Dengan demikian komunikasi mengandung makna “sharing”, seperti
halnya Wilbur Schramm pernah katakana bahwa dalam komunikasi mengandung tujuan sharing
of meaning, sharing of knowledge, sharing of understanding.
Manusia adalah mahluk rasional yang mampu berpikir bijaksana (homo saphien).
Manusia adalah homo faber (mahluk bekerja dengan menggunakan tenaga dan akalnya).
Manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa berkelompok, saling berhubungan dengan
manusia lain, saling tergantung saling membutuhkan, dlam menjalani hidupnya memerlukan
bekerjasama dengan sesamanya dalam kelompok dan komunitas atau masyarakatnya.
Atas dasar itu, yakni manusia memerlukan hubungan dengan sesame manusia, maka manusia
perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Tak mungkin terjadi atau terbentuk hubungan tanpa
ada komunikasi. Tak mungkin hubungan bisa hubungan bisa bertahan tanpa ada komunikasi.
Manusia oleh Sang Pencipta diberikan akal untuk berpikir, termasuk memikirkan hubungan
sesame demi mempertahankan kelangsungan kehidupannya (karena sudah “ditakdirkan”
manusia adalah mahluk sosial), yang berbeda dengan binatang yang lebih digerakkan oleh
naluri (insting) dan bukan akal, termasuk dalam berhubungan dengan sesamanya.
Manusia dalam menjalani dan mengembangkan kehidupannya (manusia adalah mahluk budaya
yang budayanya bisa berkembang, beda dengan binatang), dan dalam mengembangkan
kehidupannya berlangsung secara kolektif bersama sesamanya, dan untuk itu memerlukan
interaksi sosial; dan dalam interaksi pasti melibatkan komunikasi (inti dari interaksi adalah
komunikasi). Sehingga tak bisa tidak, manusia harus berkomunikasi dengan sesamanya.
Manusia adalah mahluk komunikatif.
Manusia adalah mahluk bekerja. Bekerja dalam konteks apa saja, terutama dalam konteks
ekonomi (manusia juga homo economicon, binatang ekonomi), memerluka hubungan dan
interaksi dengan manusia lain. Bekerja dengan memproduksi sesuatu apakah memproduksinya
secara individual atau kelompok, hasil produksinya diperdagangkan, dan di sana tak bisa tidak
harus berhubungan/berintaraksi dengan orang lain; maka tak bisa tidak harus berkomunikasi
dengan sesame manusia.