Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KOMONITAS: FOKUS PADA MASALAH HIPERTENSI DI DUSUN I

DESA MANUSAK KECAMATAN KUPANG TIMUR

KABUPATEN KUPANG

2020

KELOMPOK DUSUN I

1. Abdul R.S Umar 12. Beni Dethan


2. Adelina Irma Abi 13. Benyamin Pekuali
3. Afni Keraba 14. Eka Y. Olin
4. Age N. Meta 15. Erni I. Heu
5. Betty P.O Tausbele 16. Emera Kase
6. Nurdalia 17. Diky s. Klau
7. Aloysius M.R. Lete 18. Dionisius Uskono
8. Ambu Yater Anin 19. Fani M. Bantulu
9. Deli M. Tlonaen 20. Jewi O. Bria
10. Desi Tosi 21. Niarial S. Dami
11. Devince Manimakami

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
Langkah-langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data
dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses keperawatan komunitas juga memperhatikan adanya perbedaan budaya
di masing-masing daerah, karena hal itu Leininger (1978) mendefinisikan
transkultural di keperawatan sebagai: “bidang kemanusiaan dan pengetahuan pada
studi formal dan praktik dalam keperawatan yang difokuskan pada perbedaan studi
budaya yang melihat adanya perbedaan dan kesamaan dalam perawatan, kesehatan,
dan pola penyakit didasari atas nilai-nilai budaya, kepercayaan dan praktik budaya
yang berbeda di dunia, dan menggunakan pengetahuan untuk memberikan pengaruh
budaya yang spesifik pada masyarakat.”
Perawatan kesehatan masyarakat/komonitas merupakan panduan antara
praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang dilakukukan untuk
menunjang dan memulihkan kesehatan, praktik keperawatan komonitas juga
merupakan suatu bentuk pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi
mahasiswa yang diarahkan pada pengalaman nyata penerpan Primary Health Care.
Saat ini pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus
memenuhi standar mutu dan dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien
beserta keluarga. Perawat sebagai giver dituntut untuk tampil profesioanal saat
memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak agar pelayanan lebih komperhensif dan memenuhi kebutuhan dasar, meliputi
kebutuhan bio, psiko, sosial, dan spirital.
Pengalaman belajar ini akan berguna dalam memberikan pelayanan dan
asuhan keperawatan komonitas termasuk bidang perawatan lain. Pengalaman belajar
meliputi pengalaman belajar komonitas atau dan pengalaman belajar lapangan.
Pelaksanaan paraktik ini diharapakan mahasiswa mampu menigkatkan ketrampilan
bekerja sebagai perawat dikomonitas dan mampu melibatkan komonitas atau
masyarakat untuk meningktakan status kesehatannya.

B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Dalam program profesi ners praktik komonitas di Desa Manusak
diharapakan mahasiswa mampu memebrikan Asuha Keperawatan komonitas
dan keluraga sesuai konsep dan teori keperawatan komonitas.
2) Tujuan Khusus

Dalam program profesi Ners praktik komonitas di Desa Manusak


diharapkan mahasiswa mampu :

1. Mengidentifikasi data yang diperlukan.


2. Mengumpulka data (pengakajian) dengan menggunakan metode survey
(kosuener) dan wawancara.
3. Menganalisis data yang di dapatkan berdasarkan hasil pengakajian.
4. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan.
5. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu.
6. Melaksanakan rencana keperawatan
7. Melakuakan evaluasi keperawatan.

C. MANFAAT PRAKTIK
1. Untuk Mahasiswa

a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada


masyarakat.

b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan


komunitas

c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam


menghadapi dinamika masyarakat

d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan


interpersonal.

2. Untuk Masyarakat

a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya


peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah


kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.

c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya


peningkatan status kesehatan tersebut.

3. Untuk Pendidikan
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Ners Stikes Maranatha
Kupang khususnya di bidang keperawatan komunitas.

b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek


keperawatan komunitas selanjutnya.

4. Untuk Profesi

a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara


mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.

b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi


mampu mengembangkannya.

c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

D. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN

Pelaksanaan keperawatan Profesi Ners STIKes Maranatha Kupang dalam


praktik keperawatan kominitas dimulai pada tanggal 13 juli 2020 sampai pada tanggal
15 agustus 2020.

E. TEMPAT PELAKASANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN

Praktik keperawatan komunitas bertempat di Desa Manusa, Dusun I, RT


01,02,03,13,23 dan RW 01,10
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS


2.1.1. PENGERTIAN
Keperawatan komunitas adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat
dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang lebih tinggi. (Depkes RI,
1986)
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat
ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang
langkah – langkahnyadimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data
dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses
keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus
yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.
Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh-tokoh
masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan
keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar-benar
mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang
diberikan.
Peningkatan kesehatan masyarakat suatu bangasa merupakan salah satu
indikator kesejahtraan masyarakat. Indonesia merupakan negara memiliki wilayah
yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar . hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi tercapainya indonesia sehat yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal melalui tercapainya masyarakat, bangsa, negara indonesia yang di tandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki
kemauan utnuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah repoblik
indenesia. (Depkes RI 2002)

Untuk mendukung tercapainya hal tersebut, didahuluai dengan peningkatan


derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat, baik di kota dan di desa. Baik di
kota maupun di desa masing masing memiliki masalah yang kompleks dan
membutuhkan perhatian yang khusus untuk pemecahan masalahnya. Di kota
masyarakat terdiri dari bermaca macam suku dengan pola kebiasaan yang berbeda
beda. Sedangkan di desa terdapat lingkungan yang masi kumuh dan masi terelakang.

Hipertensi merupakan suatu kedaan terjadinya peningkatan tekanan darah


yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul
kerusakan lebih berat seperti struk ( terjadi pada otak dan berdampak pada kematian
yang tinggi), penyakit koroner ( terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung).
Selain penyakit penyakit tersebut, hipertensi dapat pula menyebabkan gagal ginjal,
penyakit pembuluh lain, DM, dan lain lain (Syharini, Susanto dan Udiyono 2012).

Menurut data WHO 2014 menunjukan bahwa prevelensi keseluruhan


peningkatan tekanan darah pada orang deawasa berusia 18 > adalah sekitar 22%. Asia
tenggara menempati urutan terbanyak kedua setelah Afrika. (Dukomalamu,
Pengemanan, dan Siagian 2016). Berdasarkan laporan WHO, prevelensi peningkatan
teanan darah pada orag dewasa berusia 25> sekitar 40% pada tahun 2008 dan
penderita hipertensi meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi hampir 1 miliar
pada tahun 2008. Prevelensi hipertensi terdapat di kawaan Afrika sebesar 64% dan
terendah di Amerika sebesar 35% (WHO 2014), dikutip (Manawan, Rattu, Punuh
2016).

Prevelensi hipertensi di NTT berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah


adalah 22,8% dan hanya berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 5,5%
sementara berdasarkan diagnosis dan atau riwayat minum obat hipertensi adalah 5,5%
prevelensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah berkisar antara 18,16% -
36,3%. Sementara prevelensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan
dan atau minum obat hipertensi berkisar antara 1,8%- 8,1%. Prevelensi hipertensi di
kota kupang menurut diagnosi tenaga kesehatan adalah 4,8%, berdasarakan hasil
pengukuran adalah 27,7% ( Riskesdas 2018).

Penyakit ini menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk
indonesia, hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang meningkat dari waktu
ke waktu. Berabagai waktu yang berperan dalam hal in slah satunya adlah gaya hidup
moderen. pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaa aktivtas yang tidak sehat,
merokok, minum kopi adalah beberapa yang di sinyalir sebagai faktor yang berperan
terhadap hipertensi (Akhmadi 2009). Hasil survey kesehatan rumah tangga (1995)
menunjukan prevelensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di indonesia
cukup tinggi yaitu 83 per 1000 anggota rumah tangga. Hal tersebut tekait erat dengan
pola makan terutama konsumsi garam ( Astawan 2007) dikutip oleh (Rosa 2016).
Pelaksanan diet yang teratur menormalkan hipertensi yaiut dengan
mengurangi makanan dengan tinggi garam, makan yang berlemak, mengonsumsi
mkanan yang tinggi serat dan melakukan aktivitas olah raga ( Juliyanti 2005), di kutip
oleh (Novian 2013).

Semakin berkembangnya era globalisasi dan teknologi mutakhir dengan segala


perubahannya, membawa pula perubahan pada bidang Kesehatan yang akan
menimbulkan permasalahan Kesehatan masyarakat, yang membutuhkan penyelesaian
dari berbagai sektor.

2.1.2. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


Beberapa prinsip dalam melaksanakn keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
1. Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian.
2. Otonomi
Dalam Keperawatan komunitas masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan
atau memilih alternatif terbaik yang disediakan.
3. Keadilan
Hal ini menegaskan bahwa upaya atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan
kemampuan atau kapasitas komunitas.

2.1.3. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS


Falsafah keperawatan merupakan pandangan mendasar tentang hakikat manusia
dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan,
keperawatan komunitas merupakan pelayanan memberikan perhatian terhadap
lingkungan, biologis, psikologis, sosial, kultural, spiritual terhadap kesehatan
komunitas, selain itu hal ini jiga memberikan prioritas pada strategi pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawan komunitas
mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum, yaitu : manusia
merupakan titik sentral dari setiap upaya pembanguan kesehatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Bertolak dari pandangan ini, disusunlah paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri atas 4 komponen dasar yaitu : manusia,
kesehatan, lingkungan, keperawatan.
2.1.4. SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diris sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan berinteraksi.
3. Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari individu yang memiliki masalah kesehatan yang
sama kelompok yaitu individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan

2.1.5. LANGKAH-LANGKAH PROSES KEPERAWATAN


Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah-langkah proses keperawatan
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI
Membagi dalam empat tahap yaitu :
1. Identifikasi
2. Pengumpulan data
3. Rencana dan kegiatan
4. serta Penilaian.
b) S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan, (3)
Implementasi, dan (4) Evaluasi.
Dari pendapat-pendapat dari para ahli tersebut diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah-langkah dalam proses keperawatan
komunitas adalah
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi atau penilaian

2.1.6. DATA DEMOGRAFI


Penadatan dilakukan di Dusun I, RT, 01,02,03,13,23 dan RW 01,10 selama 3
hari dimulai tanggal 14 sampai dengan 16 juli 2020. Yang dilakuakan oleh mahasiswa
program profesi Ners STIKes MARANTHA Kupang sebanyak 21 orang di Dusun 1,
Dusun I Desa Manusak Terdiri dari 203 kk tercatat dan 152 kk terkaji dan jumlah
Jiwa secara keseluruhan di dusun I sekitar 821 jiwa.

2.1.7. PERSIAPAN DAN PELAKSANAN


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masayarakat secara optimal,
maka melalui praktek keperawatan komonitas Mahasiswa Program Profesi Ners
STIKes Maranatha di Dusun I akan menerapkan konsep – konsep keperawatan
komonitas yang didalamnya dilakukan pendekatan keperawatan keluarga sebagai
dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komonitas yang dilaksanakan di Dusun I, Desa
Manusak terdiri dari beberapa Tahap kegiatan meliputi survey wilayah Dusun I,
pengkajian (pengumpulan dan pengelolaan data) pembinaan kelompok kerja
kesehatan yang anggotanya terdiri atas kader kesehatan tokoh masyarakat tokoh
agama, pemuda, dan kalangan pelajar yang nantinya kan bersama dengan mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan meliputi ........
Kegiatan keperawatan komonitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan
dan pelaksanaan, persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis
sedangakan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
a) Persiapan
1. persiapan kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan
kepala dusun I dan RT 01,02,03,13,23 dan ketua RW 01,10 serta identifikasi
tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, yang dilaksanakan pada
tanggal 13 juli 2020, setelah dilakukan identifikasi mahasiswa mulai
melakukan pengkajian door to door di setiap kk di dusun I sejumlah 152 kk,
pada tanggal 20 juli 2020 akan dilakukan penyebaran undangan pada kepala
desa manusak ketua dusun,rt dan rw, babinsa, tenaga kesehatan puskesmas
serta kader dan masyarakat dusun 1 untuk mengahadiri pertemuan MMD II.
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa dusun1 meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian
tugas, mempersiapan pelaksanaan MMD II.
b) Pelaksanakan
Tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengakajian
a. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi 2 cara yaitu mengunjungi masing
masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada pihak keluarga,
pemeriksaan fisik bagi anggota keluarga yang sedang sakit, serta observasi
kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya, kegitaan pengumpulan data ini
dilakukan pada tanggal 14-16 juli 2020 (pagi –sore), setelah itu dilakukan.
b. Tabulasi data berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada setiap
Keluarga.

2. Hasil tabulasi data


Setelah dilakukan pengumpulan data dilakukan, maka data tersebut akan di
tabulasi dalam bentuk tabel dan diagram, adapun hasil tabulasi disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut.

a. Data Demografi
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun I, Desa
Manusak Tahun 2020.

Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki – Laki 84 55,26 (%)
Perempuan 68 44,7 (%)
Total 152 100 (%)
Sumber Data Primer ,
2020

Diagram 1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Dusun 1, Desa


Manusak Tahun 2020.
Jenis Kelamin
84
68
55.3
44.7

LAKI - LAKI PEREMPUAN


Berdasarkan tabel diatas dari 152 kk di Dusun I, Desa Manusak penduduk
dengan jumlah laki-laki sebanyak 84 jiwa (55,26%) dan perempuan sebanyak
68 jiwa (44,7%). Dengan hal ini menunjukan bahwa penduduk terbanyak
adalah laki-laki yaitu 84 jiwa (55,26%).

Tabel 2.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Dusun I Desa


Manusak Tahun 2020

Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 48 31,6 (%)
SMP 23 15,1 (%)
SMA 57 37,5 (%)
Diploma 9 5,9 (%)
S1 7 4,6 (%)
Tidak Sekolah 8 5,3 (%)
Total 152 100 (%)(%)

Diagram 2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Dusun I Desa


Manusak Tahun 2020.

Pendidikan
57
48
37.5
31.6
23
15.1
9 5.9 7 4.6 8 5.3

SD SMP SMA DIPLOMA S1 TIDAK


SEKOLAH
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dari 152 KK di Dusun I, Desa Manusak
dengan tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA dengan jumlah 57 jiwa
(37,5) dan pendidikan tersedikit yaitu S1 dengan jumlah 7 orang (4,6%).

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun I Desa


Manusak Tahun 2020.

Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Siswa / Mahasiswa 1 0,7 (%)
PNS / TNI / Polri / BUMN 21 13,8 (%)
Petani 42 27,6 (%)
Wirausaha 25 16,4 (%)
Irt 49 32,2 (%)
Belum / Tidak Bekerja 14 9,2 (%)
Total 152 100%

Diagram 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun 1 Desa


Manusak Tahun 2020.

Pekerjaan

42 49
27.6 25 32.2
21 13.8 16.4 14 9.2
1 0.7

Berdasarakan tabel dan diagram di atas menunujukan penduduk memiliki


jumlah pekerjaan terbanyak adalah IRT dengan jumlah 49 orang (32,2%).

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Di Dusun 1 Desa


Manusak Tahun 2020.

Agama
Agama Jumlah Persentase (%)
Islam 3 2,0 (%)
Katolik 68 44,7 (%)
Kristen 80 52,6 (%)
Konghucu 1 0,7 (%)
Total 152 100%

Diagram 4 Distribusi penduduk Berdasarkan Agama Di Dusun I Desa


Manusak Tatun 2020.

Agama

80
68
52.6
44.7

3 2.0 1 0.7
ISLAM KATOLIK KRISTEN KONGHUCU

Berdasarakan tabel dan digram di atas menunjukan penduduk dusun I, Desa


Manusak menganut agama terbanyak adalah Kristen Protestan dengan jumlah
80 orang (52,6%).

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarakan Status Di Dusun I Desa Manusak


Tahun 2020.

Status  
Status Jumlah Persentase (%)
Belum Menikah 13 8,6 (%)
Menikah 134 88,2 (%)
Cerai 5 3,3 (%)
Total
152 100%

Diagram 5, Distribusi Penduduk Berdasarkan Status DI Dusun I, Desa


Manusak Tahun 2020.
Status

134

88.2

13 8.6 5 3.3
BELUM MENIKAH MENIKAH CERAI

Berdasarkan tabel dan diagram diatas menunjukan penduduk dusun I Desa


Manusak dengan status perkawinan sah menikah dengan jumlah 134 orang
(88,2%).

b. Indeks Keluarga Sehat

Tabel 2.6 Distributor Indikator Keluarga Sehat Dusun I Desa Manusak Tahun
2020.

Kategori
IKS Jumlah Persentase (%)
Keluarga Sehat 43 28,3%
Keluarga Pra Sehat 51 33,6%
Keluarga Tidak Sehat 58 38,2%
Total 152 100%

Diagram 6 Distributor Indikator Keluarga Sehat Di Dusun I Desa Manusak


Tahun 2020.

PIS - PK

58
51
43
38.2
33.6
28.3

Keluarga Sehat Keluarga Pra Sehat Keluarga Tidak Sehat


Bersarkan tabel dan diagram di atas menunjukan bahwa hasil indikator
keluarga sehat denga kategori Keluarga Sehat sejumlah 43 kk (28,3%) dan
kategori keluarga Pra Sehat sejumlah 51kk (33,6%) dan kategori keluarga
Tidak Sehat sejumlah 58 kk (38,2%), dengan demikian dpata di katakan
bahwa Desa Manusak Dusun I yang terdiri dari 5 RT, 2 RW dengan jumlah
KK 152 dan jumlah jiwa sekitar 821 jiwa memiliki kategori Keluarga Tidak
Sehat dengan jumlah tertinggi yaitu 58 kk (38,2%).

c. Data KAP covid-19 (knowledge, attitudes, pratice)

Tabel 2.6 Distributor Covid-19 Di Dusun I Desa Manusak

Sikap
Kategori Jumlah Persentase (%)
Baik 146 96,1 (%)
Kurang 6 3,9 (%)
Total 152 100 (%)

Tabel 2.6 dari total 152 kk, klien yang menyikapi Baik dalam Covid-19
sebanyak 146 orang (96,1%), sedangkan klien yang menyikapi Kurang Baik
Covid-19 sebanyak 6 orang (3,9%)

2.6 Diagram Distribusi Sikap Covid-19

SIKAP

146

96.1

6 3.9
BAIK KURANG

Tabel 2.7 Distributor covid-19 Di Dusun I Desa Manusak Tahun 2020


Perilaku
Perilaku Jumlah Persentase (%)
Baik 139 91,4 (%)
Kurang 13 8,6 (%)
Total 152 100 (%)

Tabel 2.6 Dari total 152 kk, klien yang memiliki perilaku baik sebanyak 139
orang (91,4%), sedangkan klien yang menyikapi Kurang Baik Covid-19
sebanyak 13 orang (8,6%).

Diagram 2.7 Distribbusi Covid-19 di Dusun I Desa Manusak Tahun 2020.

PERILAKU

139

91.4

13 8.6

BAIK KURANG

Tabel 2.8 Distributor pengetahuan Di Dusun I Desa Manusak Tahun 2020.

Pengetahuan
Variabel Jumlah Persentase (%)
Baik 34 22,4 (%)
Cukup 73 48,0 (%)
Kurang 45 29,6 (%)
Total 152 100 (%)

Tabel 2.8 Dari total 152 kk, keluarga yang memiliki pengetahuan baik
sebanyak 34 orang (22,4%), sedangkan keluarga yang pengetahuan cukup 73
keluarga (48,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 45 orang (29,6%).

Diagram 2.8 Pengetahuan Di Dusun I Desa Manusak Tahun 2020


Pengetahuan

73

48.0 45
34
29.6
22.4

BAIK CUKUP KURANG

3. ANALISA DATA
a. Covid-19

KODE SDKI KODE SLKI KODE SIKI


D.0001 Bersihan L.0100 Setelah 3 kali I.01011 1 manajemen jalan
jalan nafas 1 perawatan masyarakat nafas
tidak efektif diharapkan Obervasi :
a. jalan nafas - Monitor pola
membaik : napas
1. Batuk efektif - Monitor
dari skala 2 ke sputum
skala 4 Terapeutik :
2. Produksi sputum - Posisikan semi
dari skala 1 ke I.01014 fowler atau
skala 3 fowler
3. Dispnea dari Edukasi :
L.1413 skala 2 ke skala - Ajarkan batuk
2 4 efektif
4. Frekuensi nafas 2 Pemantauan
dari skala 1 ke respirasi
skala 3 Observasi :
b. Respon alergi - Monitor
sistemik membaik : frekuensi,
1. Demam dari irama,
skala 1 ke skala kedalaman
L.1413 5 dan upaya
7 2. Nyeri otot dari napas
skala 3 ke skala - Monitor
5 kemampuan
3. Sekresi mukus batuk efektif
dari skala 3 ke - Monitor
skala 5 adanya
c. Tingkat infeksi produksi
membaik : sputum
1. Kebersihan Terapeutik :
tangan dari - atur interval
skala 1 ke skala pemantauan
4 respirasi
2. Sputum sesuai kondisi
berwarna hijau pasien
dari skala 2 ke edukasi
skala 5 - jelaskan
tujuan dan
prosedur
pemantauan

KOD SDKI KODE SLKI KOD SIKI


E E
D.011 Defisit L.1211 Setelah 3 kali perawatan I.1241 1. Edukasi pegukuran
1 Pengetahu 1 masyarakat diharapkan 5 tekanan darah :
an Tingkat Pengetahuan Observasi :
membaik : - Identifikasi
1. Perilaku sesuai anjuran kesiapan dan
dari skala 2 ke skala 4. kemampuan
2. Perilaku sesuai dengan menerima
pengetahuan dari skala informasi.
2 ke skala 4 Terapeutik :
3. Persepsi yang keliru - Sediakan materi
terhadap masalah dari dan media
skala 5 ke skala 3. pendidikan
kesehatan
- Dokumentasika
n ukuran
tekanan darah
yang didapatkan
Edukasi :
- Anjurkan tidak
merokok atau
minum kafein
setidaknya 30
menit
- Ajarkan
memilih posisi
pengukuran
- Ajarkan
mengembangka
n dan
I.1243 mengempiskan
5 mainset
- Ajarkan cara
menentukan
tekanan darah
sistolik dan
diastolik.
- Informasikan
hasil
pengukuran
tekanan darah.
2. Edukasi perilaku
upaya kesehatan
Observasi :
- Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
Terapeutik :
- Gunakan
pendekatan
promosi
kesehatan
dengan
memperhatikan
pengaruh dan
hambatan dari
lingkungan,
sosial serta
budaya.
- Berikan pujian
dan dukungan
terhadap usaha
positif dan
pencapaiannya.
Edukasi :
- Jelaskan
penanganan
masalah
kesehatan
- Informasikan
sumber yang
tepat yang
tersedia di
masyarakat.
- Anjurkan
menggunakan
fasilitas
kesehatan
- Ajarkan
program
kesehatan dalam
kehidupan
sehari-hari.
- Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan.
D.011 Manajeme L.1210 Setelah 3 kali perawatan I.0927 1. dukungan tanggung
6 n 4 masyarakat diharapkan 7 jawab pada diri sendiri
kesehatan a. Manajemen Observasi :
tidak kesehatan membaik : - identifikasi
efektif 1. melakukan persepsi tentang
tindakan untuk masalah
mengurangi faktor kesehatan
resiko dari skala 1 - monitor
ke skala 4 pelaksanaan
2. menerapkan tanggung jawab
program perawatan Terapeutik :
dari skala 1 ke - tingkatkan rasa
skala 4 tanggung jawab
3. aktifitas hidup atas perilku
sehari-hari efektif sendiri
memenuhi tujuan - berikan
kesehatan dari penguatan dan
skala 2 ke skala 5 I.1452 umpan balik
b. pemeliharaan 5 positif jika
kesehatan melaksanakan
1. menunjukan tanggung jawab
pemahaman atau mengubah
perilaku sehat perilaku.
dari skala 2 ke 2. pelibatan keluarga
skala 4 Observasi :
2. kemampuan - identifikasi
menjalankan kesehatan
perilaku sehat keluarga untuk
dari skala 2 ke terlibat dalam
skala 4 perawatan.
3. memiliki Terapeutik :
sistem - diskusikan cara
pendukung dari perawatan di
skala 2 ke rumah
skala 4 - fasilitasi
keluarga
membuat
keputusan
perawatan
Edukasi :
- informasikan
tingkat
ketergantungan
pasien kepada
keluarga
- anjurkan
keluarga terlibat
dalam
perawatan.
4. INTERVENSI

KODE SDKI KODE SLKI KODE SIKI


D.0111 Defisit L.12111 Setelah 3 kali perawatan I.12415 1. Edukasi pegukuran tekanan darah :
Pengetahuan masyarakat diharapkan Observasi :
Tingkat Pengetahuan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
membaik : menerima informasi.
4. Perilaku sesuai anjuran Terapeutik :
dari skala 2 ke skala 4. - Sediakan materi dan media pendidikan
5. Perilaku sesuai dengan kesehatan
pengetahuan dari skala 2 - Dokumentasikan ukuran tekanan darah yang
ke skala 4 didapatkan
6. Persepsi yang keliru Edukasi :
terhadap masalah dari - Anjurkan tidak merokok atau minum kafein
skala 5 ke skala 3. setidaknya 30 menit
- Ajarkan memilih posisi pengukuran
- Ajarkan mengembangkan dan mengempiskan
mainset
- Ajarkan cara menentukan tekanan darah
sistolik dan diastolik.
- Informasikan hasil pengukuran tekanan darah.
2. Edukasi perilaku upaya kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
- Gunakan pendekatan promosi kesehatan
dengan memperhatikan pengaruh dan
hambatan dari lingkungan, sosial serta
budaya.
- Berikan pujian dan dukungan terhadap usaha
I.12435 positif dan pencapaiannya.
Edukasi :
- Jelaskan penanganan masalah kesehatan
- Informasikan sumber yang tepat yang tersedia
di masyarakat.
- Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
- Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari.
- Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan.
D.0116 Manajemen L.12104 Setelah 3 kali perawatan I.09277 1. dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
kesehatan masyarakat diharapkan Observasi :
tidak efektif c. Manajemen kesehatan - identifikasi persepsi tentang masalah
membaik : kesehatan
4. melakukan tindakan - monitor pelaksanaan tanggung jawab
untuk mengurangi Terapeutik :
faktor resiko dari - tingkatkan rasa tanggung jawab atas perilku
skala 1 ke skala 4 sendiri
5. menerapkan - berikan penguatan dan umpan balik positif
program perawatan jika melaksanakan tanggung jawab atau
dari skala 1 ke skala mengubah perilaku.
4 2. pelibatan keluarga
6. aktifitas hidup Observasi :
sehari-hari efektif - identifikasi kesehatan keluarga untuk terlibat
memenuhi tujuan dalam perawatan.
kesehatan dari skala Terapeutik :
2 ke skala 5 I.14525 - diskusikan cara perawatan di rumah
d. pemeliharaan - fasilitasi keluarga membuat keputusan
kesehatan perawatan
4. menunjukan Edukasi :
pemahaman - informasikan tingkat ketergantungan pasien
perilaku sehat kepada keluarga
dari skala 2 ke - anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan.
skala 4
5. kemampuan
menjalankan
perilaku sehat
dari skala 2 ke
skala 4
6. memiliki sistem
pendukung dari
skala 2 ke skala
4

b. Hipertensi

KODE SDKI KODE SLKI KODE SIKI


D.0111 Defisit Pengetahuan L.12111 Setelah 3 kali perawatan I.12415 1. Edukasi pegukuran tekanan
masyarakat diharapkan darah :
Tingkat Pengetahuan membaik : Observasi :
7. Perilaku sesuai anjuran dari - Identifikasi kesiapan dan
skala 2 ke skala 4. kemampuan menerima
8. Perilaku sesuai dengan informasi.
pengetahuan dari skala 2 ke Terapeutik :
skala 4 - Sediakan materi dan
9. Persepsi yang keliru terhadap media pendidikan
masalah dari skala 5 ke skala kesehatan
3. - Dokumentasikan ukuran
tekanan darah yang
didapatkan
Edukasi :
- Anjurkan tidak merokok
atau minum kafein
setidaknya 30 menit
- Ajarkan memilih posisi
pengukuran
- Ajarkan mengembangkan
dan mengempiskan
mainset
- Ajarkan cara menentukan
tekanan darah sistolik dan
diastolik.
- Informasikan hasil
pengukuran tekanan
darah.
I.12435 2. Edukasi perilaku upaya
kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
- Gunakan pendekatan
promosi kesehatan dengan
memperhatikan pengaruh
dan hambatan dari
lingkungan, sosial serta
budaya.
- Berikan pujian dan
dukungan terhadap usaha
positif dan
pencapaiannya.
Edukasi :
- Jelaskan penanganan
masalah kesehatan
- Informasikan sumber
yang tepat yang tersedia
di masyarakat.
- Anjurkan menggunakan
fasilitas kesehatan
- Ajarkan program
kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari.
- Ajarkan cara
pemeliharaan kesehatan.
D.0116 Manajemen kesehatan tidak L.12104 Setelah 3 kali perawatan I.09277 1. dukungan tanggung jawab
efektif masyarakat diharapkan pada diri sendiri
e. Manajemen kesehatan Observasi :
membaik : - identifikasi persepsi
7. melakukan tindakan tentang masalah
untuk mengurangi faktor kesehatan
resiko dari skala 1 ke - monitor pelaksanaan
skala 4 tanggung jawab
8. menerapkan program Terapeutik :
perawatan dari skala 1 ke - tingkatkan rasa tanggung
skala 4 jawab atas perilku sendiri
9. aktifitas hidup sehari-hari - berikan penguatan dan
efektif memenuhi tujuan umpan balik positif jika
kesehatan dari skala 2 ke melaksanakan tanggung
skala 5 jawab atau mengubah
f. pemeliharaan kesehatan perilaku.
7. menunjukan I.14525 2. pelibatan keluarga
pemahaman perilaku Observasi :
sehat dari skala 2 ke - identifikasi kesehatan
skala 4 keluarga untuk terlibat
8. kemampuan dalam perawatan.
menjalankan perilaku Terapeutik :
sehat dari skala 2 ke - diskusikan cara perawatan
skala 4 di rumah
9. memiliki sistem - fasilitasi keluarga
pendukung dari skala membuat keputusan
2 ke skala 4 perawatan
Edukasi :
- informasikan tingkat
ketergantungan pasien
kepada keluarga
- anjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan.

c. Stunting

KODE SDKI KODE SLKI KODE SIKI


D.0111 Defisit pengetahuan L.12111 Setelah 3 kali perawatan I.12383 1. edukasi kesehatan
masyarakat diharapkan Observasi :
a. Tingkat Pengetahuan - Identifikasi kesiapan dan
membaik : kemampuan menerima
10. Perilaku sesuai anjuran informasi
dari skala 2 ke skala 4. Terapeutik :
11. Perilaku sesuai dengan - Sediakan materi dan
pengetahuan dari skala 2 ke media pendidikan
skala 4 kesehatan
12. Persepsi yang keliru Edukasi :
terhadap masalah dari skala 5 - Jelaskan faktor resiko
ke skala 3. yang dapat mempengaruhi
L.09080 b. Motivasi kesehatan
1. Upaya menyusun rencana I.12397 2. Edukasi nutrisi baik
tindakan dari skala 2 ke Observasi :
skala 5 - Identifikasi kesiapan dan
2. Perilaku bertujuan dari kemampuan ibu atau
skala 1 ke skala 4 pengasuh menerima
3. Inisiatf dari skala 2 ke informasi
skala 4 - Identifikasi kemampuan
ibu atau pengasuh
menyedikan nutrisi
Terapeutik :
- Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Edukasi :
- Ajarkan cara memilih
makanan sesuai dengan
usia bayi
- Ajarkan cara mengatur
frekuensi makan sesuai
usia bayi
- Tetap memberikan asi
saat bayi sakit

Anda mungkin juga menyukai