Anda di halaman 1dari 9

A.

Kemandulan
Kemandulan adalah kondisi di mana pasangan suami istri (pasutri) tidak bisa
memiliki anak, meski aktif berhubungan intim. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut
dengan infertilitas (ketidaksuburan). Kemandulan bisa terjadi ketika sperma pada pria
atau telur pada perempuan tidak dapat diproduksi, sehingga pembuahan tidak dapat
terjadi. Biasanya, kemandulan disebabkan oleh gangguan kesuburan, baik pada pria
maupun wanita.
Namun secara umum, berikut adalah penyebab kemandulan pada pria yang perlu
diketahui:
1. Infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia dan gonore.
2. Saluran sperma tersumbat. Kondisi ini bisa menyebabkan sel sperma tidak bisa
masuk ke cairan mani (azoospermia). Penyebabnya bisa karena bawaan lahir atau
trauma fisik yang mengenai testis, prostat, dan uretra.
3. Gangguan ejakulasi (delayed ejaculation), adalah kondisi di mana seorang pria
membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai orgasme. Bahkan tak jarang,
kondisi ini membuat pengidapnya tidak mengalami ejakulasi sama sekali saat
berhubungan seksual.
4. Kelainan enzim pada sperma. Kondisi ini bisa menyebabkan sperma sulit
berenang dan menembus sel telur, sehingga tidak terjadi pembuahan.
5. Impotensi adalah penyakit disfungsi seksual yang dialami oleh pria. Penyakit ini
menyebabkan seseorang tidak mampu berereksi maupun mempertahankan ereksi
kemaluannya, sehingga menghambat aktivitas seksual saat berhubungan intim.
6. Varikokel, yaitu pembengkakan pada pembuluh vena di dalam kantong zakar atau
skrotum. Kondisi ini bisa ditandai dengan penyusutan testis serta penurunan
kualitas dan kuantitas sperma, membuat pengidapnya rentan mengalami
kemandulan.

Pada wanita, kemandulan bisa disebabkan oleh banyak hal. Antara lain:

1. Gangguan lendir serviks. Ketidaknormalan pada lendir serviks bisa mempersulit


proses pertemuan sperma dan sel telur, sehingga menghambat terjadinya
pembuahan.
2. Gangguan ovulasi. Kondisi ini menyebabkan wanita tidak dapat melepaskan sel
telur, atau membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melepaskan sel telur. Ini
adalah kondisi paling umum yang menyebabkan wanita tidak bisa hamil
(mandul). Penyebabnya adalah gangguan hormon reproduksi seperti GnRH
(gonadotropine releasing hormone), maupun beberapa penyakit seperti PCOS
(polycystic ovary syndrome), dan kelebihan hormon prolaktin.
3. Endometriosis, yaitu suatu kondisi di mana jaringan dari lapisan dalam dinding
rahim atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim. Pertumbuhan jaringan
tambahan atau operasi pengangkatannya bisa menyebabkan munculnya jaringan
parut. Dampaknya, jaringan parut bisa menghalangi tabung saluran indung telur
dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Kelainan anatomi, seperti kelainan pada tuba falopi, gangguan pada cairan leher
rahim (serviks), miom, dan lain-lain. Miom adalah pertumbuhan sel tumor di
dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas.
Kondisi ini bisa menyebabkan keguguran, masalah kehamilan (sangat jarang
terjadi), hingga kemandulan.

Namun, pilihan gaya hidup kita juga mempunyai efek pada kesuburan kita
sehingga tidak bisa hamil. Gaya hidup yang mempengaruhi diantaranya yaitu:
1. Tidak memprioritaskan tidur
Kebiasaan tidur yang buruk juga dapat menyebabkan masalah berat
badan, baik pada pria maupun wanita.Hal tersebut akan berdampak pada
masalah ovulasi bagi perempuan dan obesitas juga dikaitkan dengan sperma
yang kurang sehat.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein
Kebiasaan penyebab kemandulan yang selanjutnya adalah terlalu
banyak kafein. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi
lebih dari 300 mg kafein sehari dapat berdampak kemandulan dan dapat
meningkatkan risiko keguguran.Lebih dari 300 mg setara dengan dua cangkir
kopi drip, kopi dengan kafein dua kali lebih banyak. Sehingga, disarankan
baik pria maupun wanita untuk mengurangi kafein dalam asupan harian kita.
3. Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak buruk pada kesuburan,
namun pada kesehatan secara umum. Pada pria, merokok dapat menyebabkan
menurunnya produksi sperma, motilitas atau pergerakan, dan morfologi atau
bentuk yang normal. Selain itu, hal ini juga memiliki efek terhadap kerusakan
DNA atau materi genetik dari sperma pria. Sementara itu pada wanita,
kandungan di dalam rokok selain dapat mengacaukan hormon juga dapat
mempengaruhi kualitas sel telur.
4. Stres psikologis
Stres psikologis dikatakan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi
dan berakibat buruk terhadap kesuburan. Pada wanita, stres psikologis
berimplikasi pada sistem hormonal, imunologi, dan sistem saraf otonom yang
secara tidak langsung berefek pada kemampuan reproduksi.
5. Ketidakseimbangan hormon
Kebiasaan penyebab kemandulan yang selanjutnya adalah
ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon terjadi karena stres,
kurang tidur, dan lainnya. Hormon adalah molekul pemberi sinyal yang
diproduksi dalam tubuh kita yang sensitif terhadap rangsangan eksternal dan
internal. Kadar mereka dapat berfluktuasi berdasarkan berbagai faktor seperti
tanggal siklus menstruasi pada wanita, stres, atau bahkan gangguan seperti
tiroid. Estrogen dan progesteron penting untuk hormon seks yang
ketidakseimbangannya dapat memengaruhi ovulasi dan kesuburan pada
wanita. Mereka memodulasi siklus ovulasi pada wanita dan karenanya
ketidakseimbangan hormonal dapat menjadi faktor risiko kemandulan. Pada
pria, hormon seperti prolaktin dan estrogen memengaruhi produksi hormon
lain yang disebut testosteron, selain itu juga memengaruhi produksi sperma
oleh testis.

Adapun cara mencegah kemandulan diantaranya:


1. Singkirkan Stres
Stres adalah sumber utama berbagai macam penyakit. Dari penyakit
yang tidak berbahaya, hingga penyakit yang berbahaya seperti kanker,
penyakit jantung, dan lain sebagainya. Mencegah stres tidak bisa dengan hal-
hal negatif seperti merokok atau minum minuman beralkohol. Ada banyak
cara positif yang bermanfaat untuk mencegah stres ini datang mengganggu.
Misalnya saja berolahraga, melakukan berbagai hobby menyenangkan, dan
lain sebagainya.
2. Hidup sehat
Terlalu banyak penyakit yang disebabkan karena tidak hidup sehat dan
membiarkan aneka makanan masuk dengan bebas ke dalam perut. Untuk itu,
pastikan memilih makanan sehat dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hindari memilih makanan hanya karena harganya yang murah atau rasanya
yang lezat saja.
Untuk menjaga kondisi badan agar selalu fit dan terjauh dari segala
macam penyakit, kita tentunya harus menjalani pola hidup sehat. Dewasa kini,
banyak sekali rintangan yang dihadapi banyak orang untuk menjaga pola
hidup sehat. Beberapa di antaranya adalah tuntutan pekerjaan keras yang tidak
diimbangi oleh waktu istirahat dan asupan makanan serta minuman yang
benar. Ketiga faktor tersebut harus seimbang, berjalan dengan porsi yang tidak
melebihi satu sama lain.
3. Menjaga berat badan untuk selalu ideal
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh World Health Organization,
obesitas adalah salah satu penyebab mandul paling tinggi di dunia. Kasus
obesitas semakin sini semakin meningkat, dan kebanyakan menyerang pria
dibandingkan wanita. Akan tetapi, untuk masalah mandul, penyakit
kegemukan lebih berbahaya bila terjadi pada wanita. Pasalnya, obesitas
mendorong ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang pada akhirnya
menyebabkan munculnya ketidaksuburan.
4. Mencoba berolahraga secara rutin
Olahraga tidak hanya membantu menjaga tubuh agar selalu sehat,
namun juga menjauhkan para pasangan baru dari resiko mandul. Salah satu
jenis olahraga yang direkomendasikan para ahli kesehatan untuk pasangan
yang sedang mencoba memiliki anak adalah yoga. Yoga adalah jenis olahraga
yang terlihat ringan namun membakar banyak lemak dalam tubuh. Tidak cuma
itu, yoga juga terkenal sebagai salah satu aktivitas penenang pikiran. Apabila
badan dan pikiran kita sudah sehat, kita enggak usah lagi khawatir akan
ketidakseimbangan hormon atau penyakit yang menghalangi proses
kehamilan.
5. Mengecek silsilah keluarga
Cek silsilah keluarga, terutama orangtua dan saudara dekat. Apabila di
antaranya pernah mengalami sakit seperti endometriosis, polycystic ovarian
syndrom, menopause dini, hypothyroidism, maka harus mengonsultasikan diri
ke dokter soal kandungan dan lakukan pengecekan secara menyeluruh.
B. Hamil di Luarnikah
Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini, sangatlah mempengaruhi
perilaku anak  - anak remaza saat ini terkhususnya pada bagian perilaku seksual.
Dimana saat ini, semua orang sangat mudah mengakses berbagai apa saja dimedia
online. Sehinga sebagian orang khususnya para remaja, mau mencoba untuk
mempelari atau pun melihat perilaku -- perilaku seksual dimedia online. Maka, dari
kemudahan ini, para remaja pun ikut terpengaruh oleh perilaku seksual dalam
berpacaran remaja. Hasilnya, remaja yang saat ini yang masih dikategorikan dalam
usia dini, kini sudah ada yang terjerumus melakukan hubungan seksual. Maka, tidak
jarang kita dengar bahwa terdapat anak remaja yang hamil diluar nikah. Setidaknya,
ada dua macam penyebab dari seseorang itu hamil diluar nikah yaitu karena akibat
pemerkosaan dan akibat dari pergaulan bebas.
Resiko yang didapatkan seorang ibu usia remaja yang mengalami kehamilan
sebelum waktunya yaitu diantaranya:
1. Mengalami perdarahan
Perdarahan pada saat melahirkan anatara lain disebakan karena otot
rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi, selaput ketuban stosel dan
pembekuan darah yang lambat serta sobekan jalan lahir.
2. Beresiko tinggi terjadinya keguguran
Pada saat hamil, seorang ibu sangat memungkinkan mengalami
keguguran, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus
yang disengaja, baik dengan obat maupun alat
3. Persalinan yang lama dan sulit
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.
Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi kelainan letak janin
atau panggul
4. Kematian ibu
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan
infeksi

Faktor penyebab hamil di luar nikah:

Hamil di luar nikah dapat terjadi karena beberapa faktor, mulai dari
keluarga hingga dirinya sendiri. Berbagai faktor penyebab hamil di luar nikah,
di antaranya:
1. Masalah keluarga

Masalah keluarga dapat menjadi faktor penyebab hamil di luar


nikah. Sebuah studi menunjukkan bahwa peluang untuk hamil di luar
nikah pada remaja 11 kali lebih banyak berasal dari keluarga
bermasalah.Anak-anak yang memiliki masalah keluarga cenderung tidak
mendapatkan kasih sayang dari keluarga, atau tidak merasa aman di
rumah. Selain itu, dalam keluarga yang bermasalah, anak juga kurang
mendapat dukungan dari keluarga terkait masalah yang dihadapinya,
dan cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah.Contoh
masalah keluarga yang mungkin terjadi, yakni keluarga yang tak utuh
(orangtua meninggal, bercerai, atau berpisah), anak-anak dari keluarga
poligami, pernikahan orangtua tidak harmonis, hubungan bermasalah
dengan ayah tiri, kemiskinan ekstrem, orangtua cacat mental, orangtua
sudah uzur dan lemah, orangtua tunggal, dan sebagainya.

2. Kurang kontrol orangtua

Sebagian besar kasus hamil di luar nikah terjadi karena


kurangnya pengawasan dan kontrol orangtua. Orangtua yang tidak
memiliki kontrol, atau terlalu ketat dalam mengontrol anaknya membuat
risiko hamil di luar nikah menjadi 14 kali lebih tinggi.Tidak tinggal
bersama orangtua menyebabkan kurangnya pengawasan dan kontrol
yang tepat pada anak. Kontrol yang rendah ini membuat anak merasa
bebas untuk bergaul.Padahal orangtua memainkan peran penting,
terutama dalam perkembangan seksual dan perilaku anak. Pemantauan
dan pengawasan orangtua sangat dibutuhkan untuk menjaga remaja dari
kegiatan berisiko.

3. Hubungan dalam keluarga yang buruk

Hubungan dalam keluarga yang buruk menunjukkan risiko


terjadinya hamil di luar nikah hampir 15 kali lebih tinggi.Remaja yang
hamil di luar nikah dengan hubungan dalam keluarga yang buruk tidak
memiliki kebiasaan berkomunikasi secara terbuka, atau mendiskusikan
masalah dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, serta orangtua
pun tidak pernah membahas masalah keluarga.Sementara, remaja
dengan hubungan dalam keluarga yang baik cenderung menunjukkan
komunikasi secara intens dengan orangtua, memiliki keterhubungan, dan
masa depan yang lebih tinggi.Padahal keterhubungan keluarga bisa
menjadi bentuk protektif bagi anak dalam mengambil risiko hubungan
seksual sehingga terhindar dari hal tersebut.

4. Pendidikan rendah

Lebih dari ¾ kasus pelaku hamil di luar nikah hanya mengenyam


pendidikan hingga SMA atau di bawahnya. Wanita dengan pendidikan
yang rendah empat kali lebih mungkin mengalami kehamilan yang tak
diinginkan.

5. Tidak berkegiatan

Remaja dan dewasa muda yang tidak terlibat dalam kegiatan


produktif lebih banyak mengalami hamil di luar nikah daripada yang
produktif. Mereka bahkan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk
mengalami kehamilan yang tak diinginkan.

6. Tidak tahu tentang kesehatan seksual dan reproduksi

Berbagai pengetahuan tentang menstruasi, konsepsi, infeksi


menular seksual, kontrasepsi, dan seks aman jarang diketahui diketahui
oleh anak-anak Indonesia.Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
seksual dan reproduksi memiliki hubungan yang signifikan dengan
kehamilan di luar nikah. Penelitian menunjukkan bahwa ketidaktahuan,
mitos, dan kesalahpahaman tentang masalah seksual lebih banyak terjadi
pada kalangan remaja yang hamil di luar nikah.

Peran orangtua dalam mencegah hamil di luar nikah diantaranya yaitu:


Orangtua memiliki peran penting dalam mendidik anaknya, serta
memainkan peran kunci dalam mengurangi kasus hamil di luar nikah, terutama
pada remaja. Adapun yang dapat dilakukan orangtua dalam mencegah hamil di
luar nikah, yaitu:

1. Beri anak pengertian tentang seks

Berikan penjelasan yang mudah dimengerti mengenai berbagai


pengetahuan seputar kesehatan seksual dan reproduksi pada anak.
Jelaskan pula batasan-batasan mengenai hubungan seks dan akibat
yang akan timbul jika mereka berhubungan seks.Biarkan anak untuk
bertanya apa pun yang ingin diketahuinya mengenai hal ini, dan beri
jawaban secara bijak. Membuat anak nyaman ketika berdiskusi akan
memudahkannya memahami dengan baik.

2. Awasi dan pantau kegiatan anak

Memiliki kontrol yang baik pada anak sangat penting karena


orang tua dapat memastikan mereka berada dalam keadaan yang
aman. Ini juga dapat membantu anak memahami bahwa orangtuanya
begitu peduli dan khawatir. Namun, jangan terlalu mengekang anak
karena dikhawatirkan mereka akan memberontak.

3. Kenali teman dan keluarga teman anak

Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada anak. Dengan


mengenali teman-temannya, orang tua bisa membuat mereka
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan pada anak. Selain itu,
bicarakan pula dengan orangtua mereka tentang aturan waktu dalam
bermain, dan aturan-aturan lain yang baik untuk diterapkan.

4. Dorong anak melakukan kegiatan-kegiatan positif

Orang tua dapat mendukung anak untuk mengerjakan pekerjaan


rumah dan menyalurkan hobinya, seperti menulis, menggambar,
berenang, dan sebagainya, dengan mengikuti komunitas atau
melakukan les. Ini dapat membuat anak terhindar dari kegiatan-
kegiatan yang membawa pengaruh buruk.

5. Ketahui apa yang anak tonton, baca, dan dengarkan

Konten berbau seks pada berbagai media saat ini mudah diakses.
Oleh sebab itu, orang tua harus mencegah anak mengakses konten-
konten negatif tersebut dengan menerapkan filter khusus usianya
pada gadget anak. Orang tua juga dapat memberi pengertian pada
anak untuk menonton acara tv yang sesuai dengan usianya.

6. Berhubungan harmonis dengan anak

Tunjukkan kehangatan dan kasih sayang dalam keluarga. Ajaklah


anak untuk sering berkomunikasi dan menceritakan apa yang telah
dilaluinya hari ini. Menekankan rasa saling percaya dan hormat
sangat penting, agar anak mau terbuka pada orangtua. Selain itu,
orang tua juga harus bersikap disiplin dan menegur anak jika ia
melakukan kesalahan.Dengan melakukan cara-cara tersebut,
orangtua dapat membantu anak membuat keputusan yang sehat,
bertanggung jawab, dan mengerti bahwa seks tidak boleh dilakukan
sembarangan, terutama di usianya yang masih belia.

Anda mungkin juga menyukai