Anda di halaman 1dari 19

Rabu, 4 November 2020

Tugas Pertemuan ke 7 Manajemen Operasional

Nama : Mohammad Dany Ramadhan

Npm : 0117101253
1. Apa perbedaan antara Manajemen Produksi dengan Manajemen
Operasional?
Jawab:
Manajemen Operasional
 Manajemen Operasional mengacu pada bagian manajemen yang berkaitan
dengan produksi dan pengiriman barang dan jasa.
 Pengambilan keputusan Terkait dengan kegiatan bisnis reguler.
 Bank, Rumah Sakit, Perusahaan termasuk perusahaan produksi, Agen, dll.
 Tujuan : Untuk memanfaatkan sumber daya, sedapat mungkin untuk
memenuhi keinginan pelanggan.
Manajemen Produksi
 Manajemen Produksi berkonotasi dengan administrasi dari berbagai kegiatan
yang termasuk dalam penciptaan produk.
 Pengambilan keputusan Terkait dengan aspek produksi.
 Perusahaan tempat produksi dilakukan.
 Tujuan : Untuk menghasilkan barang berkualitas tepat dalam jumlah yang
tepat pada waktu yang tepat dan setidaknya biaya.

2. Apa tujuan dari Manajemen Operasional?


Jawab:
Manajemen operasional bertujuan mengatur penggunaan semua sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan (bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dan
perlengkapan) sehingga proses produksi berlangsung efektif dan efisien. Berikut
ini lima tujuan detail sistem operasional.

 Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).


 Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
 Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh
perusahaan (Economy).
 Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
 Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced processing
time).

3. Sebutkan 10 keputusan strategis Manajemen Operasional?


Jawab:
Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional yang mendukung misi dan
menerapkan strategi :

 Perancangan barang dan jasa


Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar proses transformasi yang
akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber daya
manusia bergantung pada keputusan perancangan.

 Kualitas
Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur
dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.

 Perancangan proses dan kapasitas


Keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil komitmen
dalam hal teknologi, kualitas, pengguna sumber daya manusia dan pemeliharaan
yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur
biaya dasar suatu perusahaan.

 Pemilihan lokasi
Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan
perusahaan.

 Perancangan tata letak


Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan
teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak.

 Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan


Manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari keseluruhan rancang
system. Karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan keahlian yang
dibutuhkan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.
 Manajemen rantai pasokan
Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang harus dibeli.

 Persediaan
Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan,
pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya manusia dipertimbangkan.

 Penjadwalan
Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.

 Pemeliharaan
Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang diinginkan

4. Bagaimanakah hubungan antara Revolusi Industri 4.0 dengan Manajemen


Operasional?
Jawab:
Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan pada model bisnis
baru di sektor manufaktur, yang dinilai mampu meningkatkan kinerja
hingga 20%-50%  lebih tinggi dari sebelumnya berkat pemanfaatan
teknologi digital secara terintegrasi. Adapun lima teknologi utama yang
menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu Internet of Things,
Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan
sensor, serta teknologi 3DPrinting. “Penerapan industri 4.0 merupakan
upaya untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksi
dan operasional
Langkah tersebut mendorong pengembangan pabrik masa depan di
era industri 4.0 atau Future Factory 4.0.Ini menjadi inisiatif yang bertujuan
membantu perusahaan-perusahaan manufaktur, termasuk industri kecil dan
menengah (IKM), untuk beradaptasi dengan tekanan persaingan global dan
perkembangan teknologi terbaru. Berdasarkan hasil riset McKinsey, penerapan
industri 4.0 mampu meningkatkan efisiensi manajemen operasional berkisar 5-
12,5%. Selain itu, penerapan industri 4.0 dinilai dapat menekan pengeluaran untuk
perawatan mesin hingga 10-40% dan meningkatkan daya tahan mesin 3-5%.

5. Jelaskan secara singkat pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap industri


otomotif, dan ritel!
Jawab:
Pengaruh bagi Industri Otomotif . penerapan Industry 4.0 tidak akan
menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia, tetapi dapat
mendorong peningkatan kompetensi mereka untuk memahami penggunaan
teknologi terkini di industri. Dengan mengadopsi Industry 4.0, pabrik dibangun
dengan flexible manufacturing system. Jadi, bisa memproduksi berbagai macam
jenis produk dengan biaya yang lebih rendah,
Pengaruh bagi Industri Ritel. Pengaruh yang dapat dirasakan oleh karyawan
karena terjadi pemecatan karena telah berganti ke teknologi yang canggih dan
mempersempit lahan pekerjaan karena teknologi bisa mengambil alih kegiatan
yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia. Untuk ritel misalnya, penjualan kini
bisa dilakukan via daring (online).

6. Jelaskan secara singkat pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap logistik


dan aktivitas penjualan!
Jawab:
Pengaruh bagi Logistrik. Telah terjadi perubahan perilaku konsumen yang
awal konsumen membeli sesuatu langsung dating ke took dengan ada revolusi 4.0
tidak perlu lagi dating ke toko cukup dengan menggunakan hp dapat membeli
sesuatu, oleh karena itu bagi industry logistic sangat penting karena tanpa adanya
jasa logistic barang yang di pesan tidak dapat sampai ke tempat tujuan. Berbagai
macam kemajuan teknologi dan informasi yang telah mendorong berbagai macam
perubahan bukan hanya perilaku industri juga konsumen menjadikan posisi dan
perananan perusahaan logistik menjadi vital. Perusahaan logistik merupakan
arteri, jalan utama dalam menunjang tumbuh dan berkembangnya industri dalam
era industri 4.0
Pengaruh bagi Aktivitas penjualan, Dalam Penjualan sangat terasa karena
sekarang ini Pemasaran digital menjadi strategi utama pemasaran, Semakin
banyak perusahaan manufaktur yang menjangkau end user produknya secara
langsung dengan pemasaran digital, Potensi Pertumbuhan Penjualan yang Sangat
Besar, dan Data Menjadi Sangat Penting.

7. Apa yang dimaksud dengan Aktivitas Benilai Tambah dan Aktivitas


Bukan Bernilai Tambah? Berikan contoh minimal 2 aktivitas untuk masing-
masing aktivitas tersebut!
Jawab:
 Aktivitas bernilai tambah (value added Activity).
Value added activity adalah aktivitas yang memberikan manfaat atau tambahan
manfaat. Manfaat bagi setidaknya salah satu ketiganya dari  diri pribadi kita, 
oraganisasi,  atau orang lain/ pelanggan. Ya minimal nilai tambah untuk salah satu
dari tiga yang disebutkan, itu sudah lumayan. Contohnya: kegiatan menulis,
kegiatan membaca, kegiatan membuat produk, dll.
 Aktivitas tidak bernilai tambah (non value added activity)
Non value added activity adalah kegiatan yang tidak memberikan manfaat atau
tambahan manfaat bagi siapapun. Sederhananya, kegiatan tersebut dikatakan
sebagai pemborosan. Karena setiap aktivitas, apapun aktivit6as itu selalu
memerlukan waktu, tenaga, pikiran dan biaya, maka pemborosan bisa berarti
pemborosan waktu, pemborosan tenaga, pemborosan pikiran dan pemborosan
biaya diujungnya. Contoh nya : Produksi berlebih, Waktu menunggu, Transprotasi
yang tidak perlu dan Produk cacat.

8. Apa yang dimaksud dengan produktivitas dan apa saja variabel


produktivitas?
Jawab:
Pengertian Produktivitas adalah adanya sebuah faktor fundamental yang dapat
mempengaruhi dalam sebuah kinerja terhadap industri konstruksi.
Variabel yang mempengaruhi produktivitas dibedakan menjadi tiga, yaitu dari
karyawan, dari perusahaan, dan dari lingkungan luar.
A. Variabel yang berasal dari karyawan
Sebagai salah satu faktor produksi atau sumber ekonomi, karyawan atau tenaga
kerja merupakan variabel yang sangat menentukan tinggi rendahnya produktivitas.
Karyawan yang berkualitas akan meningkatkan produksi perusahaan. Kualitas
karyawan yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu yang bersifat fisikal, psikologikan, dan
keterampilan.
1) Bersifat fisikal
Variabel karyawan yang bersikap fisikal yaitu: gizi dan kesehatan. Gizi untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan yang
mengandung gizi sesuai kebutuhannya. Kesehatan merupakan faktor penting
dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Konsep kesehatan disini mencakup
kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
2) Bersifat psikologikal
Produktivitas juga dipengaruhi oleh variabel psikologikal yang berasal dari
karyawan adalah motivasi dan sikap. Motivasi dapat bersifat internal maupun
eksternal. Motivasi internal merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri
seseorang untuk berperilaku tertentu. Sedang motivasi eksternal merupakan
proses untuk mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu seperti yang kita
inginkan. Secara umum sikap dibedakan menjadi dua, yaitu sikap positif dan
sikap negatif. Sikap seseorang akan tercermin dari prestasi kerjanya.
3) Keterampilan
Variabel keterampilan karyawan merupakan akumulasi dari bakat, pendidikan,
dan latihan dari karyawan yang bersangkutan. Dengan demikian untuk melihat
seberapa tinggi keterampilan seorang karyawan, dianalisis dari ketiga faktor
tersebut.
B. Variabel yang berasal dari perusahaan
Beberapa variabel penyebab tinggi rendahnya produktivitas yang berasal dari
perusahaan antara lain: lingkungan kerja, kemampuan manajemen, kebijakan
perusahaan dalam produktivitas.
C. Variabel yang berasal dari lingkungan eksternal
Selain variabel yang secara langsung mempengaruhu produktivitas, yakni
karyawan maupun perusahaan, ternyata lingkungan secara tidak langsung
mempengaruhi produktivitas. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal ini
adalah teknoligi, kebijakan pemerintah ( investasi, perizinan ), dan kondisi
ekonomi.

9. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tahap-tahap dalam siklus hidup


produk!
Jawab:
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana
produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum.
Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
 Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
 Omset penjualan yang masih rendah
 Kapasitas produksi masih rendah
 Biaya per unit yang masih tinggi
 Cash Flow Negatif
 Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih
belum terbukti Kualitasnya.
 Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan
produknya (biaya promosi yang tinggi)
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
 Mendorong Adopsi pelanggan
 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran
pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada
masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi
(Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
Tahap Perkembangan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan
tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap
Perkembangan ini adalah :
 Memperluas pasar
 Omset penjualan yang naik signifikan
 Meningkatnya kapasitas produksi
 Produk mulai diterima oleh pasar
 Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
 Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-
pesaing baru akan mulai bermunculan
 Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan
 Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan
memperkuat merek (branding)
 Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
 Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta
memperbanyak model atau varian.
 Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen
pasar
 Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan
mereknya.
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan
berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
 Kapasitas produksi yang tinggi
 Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
 Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
 Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
 Harga Produk mulai turun
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan
 Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model,
warna, bau, rasa, estetika)
 Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
 Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
 Menerapkan harga yang lebih bersaing
 Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk
menggunakan produknya.
 Menarik pengguna-pengguna baru
 Distribusi yang intensif
 Memasuki Segmen pasar yang baru
 Repositioning
Tahap Penurunan (Decline)
Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan
jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan
hilang dari pasar (market). Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
 Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
 Pasar menjadi Jenuh
 Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
 Kapasitas produksi akan menurun
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
 Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
 Mempersempit saluran distribusi
 Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
Strategi Ekstensi (Perpanjangan)
Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh
produsen agar memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya
sebagai berikut :
 Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha
mengingatkan pengguna lama.
 Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
 Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk
saat ini (contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
 Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
 Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna
yang lebih cerah dan segar.
10. CPM dan PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan
untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian
pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. Apa perbedaan di antara 2 metode
tersebut?
Jawab:
Perbedaan nya adalah :
 Metode Evaluasi dan Tinjauan Program (PERT) adalah metode atau alat
manajemen proyek yang cocok untuk proyek dengan kegiatan yang tidak
dapat diprediksi, dan metode Jalur Kritis (CPM) Ini adalah alat manajemen
proyek yang cocok untuk proyek dengan kegiatan yang layak.
 CPM menggunakan estimasi tunggal untuk waktu penyelesaian proyek, dan
PERT menggunakan tiga estimasi untuk waktu penyelesaian.
 CPM adalah alat manajemen proyek deterministik dan PERT adalah alat
manajemen proyek. 4.CPM memungkinkan perencana manajemen proyek
untuk menentukan sisi mana dari proyek yang harus dikorbankan jika PERT
tidak diterapkan untuk menyelesaikan proyek.

11. Apa kelebihan dan keterbatasan CPM dan PERT?


Jawab:
 Kelebihan yang dimiliki metode Critical Path Method (CPM) yaitu :
 Untuk penjadwalan, pemantauan, dan pengendalian proyek.
 Seorang manajer proyek dapat menentukan tanggal yang sebenarnya untuk
setiap kegiatan dan membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa
yang sedang terjadi dan reaksinya. 
 Kegiatan dan hasilnya dapat ditampilkan sebagai jaringan. 
 Menampilkan dependensi untuk membantu penjadwalan. 
 Melakukan evaluasi kegiatan yang dapat berjalan sejajar satu sama lain. 
 Menentukan slack dan float. 
 Banyak digunakan dalam industri.
 Dapat menentukan beberapa jalur yang sama penting.
 Menentukan durasi proyek, yang meminimalkan jumlah biaya langsung dan
tidak langsung. 
 Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek. 
 Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam
menjaga jadwal penyelesaian proyek.
 kekurangan yang dimiliki metode Critical Path Method (CPM) yaitu :
 Dapat menjadi rumit dan meningkatkan kompleksitas untuk proyek yang lebih
besar. 
 Tidak menangani penjadwalan personil atau alokasi sumber daya. 
 Jalur kritis tidak selalu jelas dan perlu dihitung cermat. 
 Memperkirakan waktu penyelesaian kegiatan bisa sulit
 Kelebihan metode PERT adalah sebagai berikut :
 Sangat bermanfaat untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar. 
 Konsep yang lugas (secara langsung) dan tidak memerlukan perhitungan
matematis yang rumit. 
 Network dapat untuk melihat hubungan antar kegiatan proyek secara cepat.
 Analisa jalur kritis dan slack membantu menunjukkan kegiatan yang perlu
diperhatikan lebh dekat. 
 Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
untuk berbagai kegiatan. 
 Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi 
 Berguna dalam pengawasan biaya dan jadwal. 
 kekurangan yang dimiliki metode PERT yaitu :
 Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas dan stabil. 
 Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama. 
 Perkiraan waktu cenderung subyektif dan tergantung manajer. 
 Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur kritis,
maka yang nyaris kritis perlu diawasi. 

12. Sebutkan strategi-strategi dalam tahap perkenalan pada siklus hidup


produk!
Jawab:
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
 Mendorong Adopsi pelanggan
 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran
pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada
masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi
(Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

13. Sebutkan metode-metode kualitatif dan kuantitatif dalam peramalan?


Jelaskan secara singkat!
Jawab:
Metode Kualitatif
Metode ini lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi pendapat
pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatannya kurang ilmiah tetapi
dapat memberikan hasil yang baik. Metode ini dibagi menjadi 2 yakni
 Metode eksploritas
 Metode normati
Metode kuantitatif
Merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan
statistik dalam menunjukan hububgan antara permintaan dengan satu atau lebih
variabel yang mempengaruhinya. Peramalan kuantitatif mengasumsikan bahwa
tingkat keeratan dan macam dari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan
permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa akan datang.
Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif
adalah:
 Pembuatan diagram pencar.
 Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai.
 Hitung parameter – parameter fungsi peramalan.
 Hitung kesalahan setiap metode peramalan.
 Pilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil.
 Lakukan verifikasi peramalan.
Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut:
o Tersedianya informasi tentang masa lalu
o Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
o Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
dimasa yang akan datang.

14. Sebutkan dan jelaskan strategi-strategi dalam Tahap Perkenalan


(Introduction) pada siklus hidup produk!
Jawab:
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
 Mendorong Adopsi pelanggan
 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran
pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada
masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi
(Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

15. Sebutkan metode-metode kualitatif dan kuantitatif dalam peramalan? Apa


saja perbedaan metode-metode tersebut?
Jawab:

1. Metode Kuantitatif

Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series)  metode yang
dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari
waktu,

2. Model / metode kausal (causal/explanatory model), mengasumsikan variabel


yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau
beberapa variabel bebas (independent variable).

1. Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :

1. Rata-rata bergerak (moving averages),

2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),

3. Proyeksi trend (trend projection)

Penjelasan:

1. Rata-rata bergerak (moving averages),

 Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) : bermanfaat jika


diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil  :

 Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila ada


pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan untuk
menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru :
2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),

Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan parameter


alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial
dalam metode ini berasal dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari
periode-periode sebelumnya yang berbentuk eksponensial.

3. Proyeksi trend (trend projection)

Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend
untuk persamaan matematis.

2. Model / metode kausal (causal/explanatory model)

Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel


yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn
waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :

 Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan
dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.

 Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan


jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka
panjang.

 Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka


panjang dan jangka pendek.

Peramalan menggunakan metode regresi:

Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan
mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode
regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :

 Adanya informasi masa lalu

 Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)

 Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan
dimasa yang akan datang.

Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :

 Musiman (Seasonal)

 Horizontal (Stationary)

 Siklus (Cylikal)

 Trend

Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat
digunakan yaitu :

 Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis antaravariabel yang


dicari dengan variabel waktu

 Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis
variabel yang dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.

Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis


deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :

 Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier

 Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier

2. Metode Kualitatif

Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,


pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu
orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif
dapat menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :

 Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari
sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik,
keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik.

 Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat


penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan
nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.

 Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada


responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli
untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak
pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum
hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode
ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan
diharapkan mendekati aktualnya.

 Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau


konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati.
Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.

Memantau Ramalan

 Bila peramalan sudah selesai, yang paling adalah tidak melupakannya. Sangat
jarang manajer yang ingin mengingat bila hasil ramalan mereka sangat tidak
akurat, tetapi perusahaan perlu menentukan mengapa permintaan aktual
(variabel yang diuji) secara signifikan berbeda dari yang diproyeksikan.

 Salah satu cara untuk memantau peramalan  guna menjamin keefektifannya


adalah menggunakan isyarat arah.

 Isyarat Arah (Tracking Signal) : adalah pengukuran tentang sejauh mana


ramalan memprediksi nilai aktual dengan baik
 Isyarat Arah, dihitung sebagai jumlah kesalahan ramalan berjalan (running
sum of the forecast error, RSFE) dibagi dengan deviasi absolut mean (MAD)

Prosedur Peramalan

Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika


menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:

 Mendefinisikan Tujuan Peramalan

Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk mengukur


tingkat dari suatu permintaan.

 Membuat diagram pencar (Plot Data)

Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y)


dan waktu sebagai axis (X).

 Memilih model peramalan yang tepat

Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat dipilih
beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.

 Melakukan Peramalan
 Menghitung kesalahan ramalan (forecast error)

Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil
peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. 

Anda mungkin juga menyukai