OLEH
KADEK AWAN MERTHA NUGRAHA
NIM. 19J10175
FAKULTAS KESEHATAN
PRORAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari selasa tanggal 14 April 2020 pukul
14.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn. S
b) Umur : 52 Tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pendidikan : Sarjana
e) Pekerjaan : PNS
f) Agama : Hindu
g) Suku / Bangsa : Bali / Indonesia
h) Alamat : Jalan Cekomaria Perumahan Kedua Permai Blok J No:1
i) Tanggal pengkajian : Tanggal 14 April 2020
2) Komposisi Keluarga
Tabel 1. 1
Komposisi Keluarga Tn. S
3) Genogram
Gambar 1 : Genogram Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi
Keterangan :
Laki- laki
Perempuan
Meninggal
Kepala Keluarga
Tinggal serumah
Penjelasan :
Tn. S merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara dan semua saudara dari Tn. S
adalah perempuan. Kemudian Tn. S menikah dengan Ny. S. Dimana Ny. S
merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara, Ny. S memiliki 3 orang kakak laki-laki
dan 2 orang adik laki-laki. Tn. S dan Ny. S memiliki 2 orang anak perempuan.
Kedua orang tua dari Tn. S sudah meninggal. Sekarang Tn. S dan Ny. S tinggal
bersama 2 orang anak perempuan.
4) Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Famil) adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
Tabel 1.2
Rata-Rata Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga
Tn. S
No Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan
.
1 Tn. S PNS Rp.3.000.000 – Rp.±4.500.000 PembayaranListr
Rp.5.000.000
ik, air,
kebutuhan
makananan dan
kebutuhan
sehari- hari.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
VI VII V
IV VIII X
III IX
II
I
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Komunikasi antara anggota keluarga dan tetangga sekitar lingkungan cukup baik.
Anggota keluarga dalam berkomunikasi lebih sering menggunakan bahasa daerah
Bali dan sewaktu-waktu juga menggunakan bahasa Indonesia. Anggota
mengatakan mendapatkan informasi tentang kesehatan dan berita pandemik covid
19 untuk sekarang lebih banyak di televisi dan jaringan internet seperti media
social.
2) Struktur Kekuasaan
Dalam mengambil keputusan yang penting dalam keluarga selalu musyawarah
dengan anggota keluarga, tetapi pengambilan keputusan terakhir ada di tangan
kepala keluarga. Dalam keseharaian Tn. S disamping mencari nafkah juga
bertugas mengatur rumah tangga dan keuangan.
3) Struktur Peran
Masing-masing anggota keluarga telah memahami masing-masing perannya
sehingga tidak menimbulkan konflik. Dimana Tn. S sebagai kepala keluarga, Ny.
S sebagai ibu rumah tangga, An. A dan An. K sebagai anak.
4) Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan kalau nilai norma yang diterapkan di keluarga sesuai
dengan keputusan seluruh anggota keluarga tanpa mengabaikan budaya dan agam
yang di anut.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Keluarga Tn. S berusaha memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, keluarga Tn.
S saling menyayangi satu sama lain dan saling membina keakrababan serta
menghormati yang lebih tua.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. S mengatakan semua keluarga bertanggung jawab dalam mengurus
keluarga, tapi yang lebih berperan dalam memgasuh anak-anak dari Tn. S adalah
Ny. S yang lebih sering berada di rumah. Keluarga tidak mengalami kesulitan
dalam membesarkan anak-anaknya.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Keyakinan, nilai dan prilaku keluarga
Keluarga mengatakan kesehtan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga
yang mengalami sakit maka keluarga akan mengantarnya ke pelayanan
kesehatan.
b) Definisi keluarga tentang sehat dan sakit
Keluarga mengatakan sehat adalah dapat melakukan aktivitas sehari-hari
sedangkan sakit tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
c) Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga.
Keluarga dan Tn. S mengatakan tahu bahwa Tn. S saat ini mengalami
hipertensi tetapi tidak rutin menjalani pengobatan hipertensi. Tetapi Tn. S
tahu komplikasi dari penyakit hipertensi tersebut.
f. Pemeriksaan Fisik
g. Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
a) Sampai sekarang hanya memikirkan bagaimana cara agar penyakit
hipertensinya bisa sembuh atau berkurang.
b) Memikirkan bagaimana caranya untuk tidak mempunyai penyakit dan
menjaga kesehatanya sampai tua.
2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mampu menghadapi masalah yang ada dan dapat bertindak secara
objektif. Keluarga selalu memeriksakan keluarga yang sakit ke puskesmas atau
pelayanan kesehatan lainnya.
3. Penggunaan strategi koping
Tn. S mengaku apabila ada masalah dalam keluarga akan dicari masalah yang
pasti dengan cara mengkomunikasikan masalah dengan keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang bersifat otoritan dan tidak ada yang
melakukan kekerasan.
Analisa Data
Tabel 1.3
Analisa Data Pada Tn. S dengan Hipertensi
h. Rumusan masalah
1) Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga ditandai dengan Tn. S
kadang- kadang mengonsumsi daging, merokok dan minum kopi. Tn. S saat ini
mengalami hipertensi tetapi tidak rutin menjalani pengobatan hipertensi.
i. Skoring
Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga ditandai dengan Tn. S
kadang- kadang mengonsumsi daging, merokok dan minum kopi. Tn. S saat ini
mengalami hipertensi tetapi tidak rutin menjalani pengobatan hipertensi.
Tabel 1.4
Pem
No Kriteria Perhitungan Score
benaran
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan
a. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga ditandai dengan Tn. S
kadang- kadang mengonsumsi daging, merokok dan minum kopi. Tn. S saat ini
mengalami hipertensi tetapi tidak rutin menjalani pengobatan hipertensi. Tekanan
2
darah 160/90 mmHg dengan skor 4
3
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi