Anda di halaman 1dari 3

Lima Mitos Tentang Pola Makan Penderita Diabetes Melitus

“Mitos-mitos terkait pola makan penderita DM dapat berdampak pada penurunan kepatuhan
pasien terhadap anjuran perubahan pola makan dari dokter.”

Diabetes melitus (DM) yang dikenal awam kencing manis atau sakit gula merupakan salah satu
penyakit tidak menular yang umum ditemukan pada masyarakat, baik di negara berkembang
maupun negara maju. Banyakanya mitos pola makan DM yang tidak benar dapat menurunkan
tingkat kepatuhan pasien dalam mengikuti anjuran dari dokter, karena tidak sedikit warga
Indonesia yang lebih memilih untuk mempercayai mitos tersebut. Fenomena ini berisiko
menyebabkan kadar gula darah pasien menjadi tidak terkendali dan dokter perlu menegaskan
mitos-mitos yang salah tersebut.

Mitos 1: Tidak boleh makan manis sama sekali

Konsumsi gula yang berlebihan memang merupakan faktor risiko untuk terkena penyakit DM
namun terdapat faktor lain yang berperan seperti adanya penyakit autoimun, genetik dari
orang tua, dan gaya hidup sedenter. Penderita DM boleh konsumsi gula asalkan dibatasi
jumlahnya dan lebih baik jika diganti dengan pemanis buatan atau gula rendah kalori.

Mitos 2: Hindari karbohidrat dan perbanyak konsumsi protein

Penderita DM disarankan untuk membatasi karbohidrat dan memilih karbohidrat dengan


indeks glikemik rendah seperti mengganti nasi putih dengan nasi merah atau kentang,
mengganti roti tawar dengan roti whole-grain, dan menghindari makanan olahan tepung
seperti mie dan pasta.

Penderita DM juga disarankan menambah konsumsi serat melalui sayuran dan buah dengan
indeks glikemik rendah, membatasi konsumsi lemak dan justru hindari protein berlebihan
karena protein yang berlebihan dikonversi menjadi glukosa.
Mitos 3: Tidak boleh makan buah yang manis

Penderita DM disarankan mengonsumsi buah yang tidak manis seperti jeruk dan stroberi, akan
tetapi buah manis dengan indeks glikemik rendah seperti ceri, aprikot, pir, apel, persik, dan
anggur diperbolehkan asalkan dibatasi.

Mitos 4: Makanan pahit baik bagi penderita DM

Tidak semua makanan pahit memiliki dampak positif bagi penderita DM. Ada penelitian yang
mengatakan sayur pare mengadung zat seperti insulin yang dapat menurunkan gula darah. Ada
juga penelitian yang mengatakan rasa pahit dapat membantu pengendalian gula darah. Namun
belum banyak bukti kuat yang dapat mendukung klaim-klaim tersebut sehingga info ini masih
digolongkan kedalam mitos.

Mitos 5: Penderita DM dilarang untuk berpuasa sama sekali

Puasa intermiten dikabarkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti jenis puasa
ini memang tepat guna untuk penderita DM. Namun penderita DM perlu berkonsultasi kepada
dokter sebelum memulai berpuasa karena jadwal puasa yang sembarangan dan tidak teratur
dapat berbahaya apabila penderita DM mengonsumsi obat DM yang dapat menyebabkan
kondisi hipoglikemi (kadar gula terlalu rendah).

Diet yang mudah dan aman untuk dilakukan oleh penderita DM adalah berpuasa 12 jam saat
malam hari. Contohnya apabila jadwal sarapan jam 7 pagi maka penderita DM terakhir makan
jam 7 malam.

Selalu catat asupan nutrisi harian anda dan terapkan gaya hidup sehat dimulai dari sekarang.
Download Carevo untuk membantu pencatatan asupan nutrisi harian anda.
Referensi

1. Akbar, N., Aqeel, T., Haq, N.-U., Naseem, A., & Dhingra, S. (2016). Assessment of

Knowledge and Dietary Misconceptions among Diabetic Patients. Journal of Pharmacy

Practice and Community Medicine, 2(1), 09–15. https://doi.org/10.5530/jppcm.2016.1.3


2. Al-Saeedi, M., Elzubier, A. G., Al-Dawood, K. M., & Bahnasi, A. A. (2002). DIETARY

MISCONCEPTIONS AMONG DIABETIC PATIENTS IN MAKKA CITY, SAUDI ARABIA. Journal

of Family & Community Medicine, 9(2), 41–47.

3. Grajower, M. M., & Horne, B. D. (2019). Clinical Management of Intermittent Fasting in

Patients with Diabetes Mellitus. Nutrients, 11(4). https://doi.org/10.3390/nu11040873

4. Kok, B. P., Galmozzi, A., Littlejohn, N. K., Albert, V., Godio, C., Kim, W., Kim, S. M., Bland,

J. S., Grayson, N., Fang, M., Meyerhof, W., Siuzdak, G., Srinivasan, S., Behrens, M., &

Saez, E. (2018). Intestinal bitter taste receptor activation alters hormone secretion and

imparts metabolic benefits. Molecular Metabolism, 16, 76–87.

https://doi.org/10.1016/j.molmet.2018.07.013

5. Patil, R., Nasrin A, N., Datta, S. S., Boratne, A. V., & Lokeshmaran. (2013). Popular

Misconceptions Regarding the Diabetes Management: Where Should We Focus Our

Attention? Journal of Clinical and Diagnostic Research : JCDR, 7(2), 287–291.

https://doi.org/10.7860/JCDR/2013/4416.2749

Anda mungkin juga menyukai