Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. latar belakang

ASI merupakan adalah suatu emulasi lemak dalam larutan

protein,laktosa dan garam-garam anorgik yang disekresikan oleh kelenjar

mammae ibu,dan berguna sebagia makanan bayi.(anik muryani 2014)

ASI Ekslusif atau lebih tepat pemberian asi secara ekslusif adalah

bayi hanya diberi asi saja tampah tambahan lain seperti susu

formula,jeruk,madu,air teh,air putih dan tampa tambahan makanan padat

seperti pisang, pepaya, bubur, susu, biskut, bubu dan nasi tim selain obat

untuk terapi (pengobatan penyakit).pemberian asi ekslusif mengurangi

tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum

menimpah anak-anak seperti diare dan radang paru,serta mempercepat

pemuihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran. ( maryunani

anik 2012)

Pada Penelitian (Jee L Lena 2017) mendaptakan hasi bahwa dari

97,9% wanita pernah menyusui dan 83,9% wanita masih menyusui.

Kuintil tempat tinggal dan kekayaan dikaitkan dengan kedua variabel

dependen. Sayang usia, tingkat pendidikan, kekayaan, profesional

kesehatan, media, kehadiran selama persalinan, dan tahun survei dikaitkan

dengan masih menyusui. Tingkat menyusui masih lebih tinggi ketika

wanita tinggal di kota besar (85,3%), tidak mendapat pendidikan (85,8%),

berada di kuintil kekayaan terendah (87,1%), tidak menerima informasi

1
dari profesional kesehatan (84,6%) atau media (85,1%), yang hadir selama

persalinan dari dukun bayi (85,7%) dan disurvei pada 2013 (86,2%

Hasil Riskades 2018 proporsi pola pemberian asi pada bayi umur

0-5 bulan di indonesia sebanyak 37,3%.asi parsial dan 3,3% asi ekslusif

9,3% asi perdominan.menyusui predominan adalah menyusui bayi tetapi

pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasi air misalnya

the,sebagai makanan/minuman pralakteal sebelum asi keluar.sedangkan

menyusui parsial adalah meyusui bayi serta di berikan makanan buatan

selain asi seperti susu formula,bubur atau makanan lain sebelum bayi

berusia 6 bulan,baik di berikan secara kontinyu maupun sebagai makanan

prelakteal.

Di provinsi sulawesi selatan, berdasarkan profil kesehatan pember

ian asi eksklusif pada b ayi tahun 2018, sebesar 85,02%, proporsi

pemberian asi ekslusif pada bayi umur 0-5 bulan di provinsi selatan.

Berdasarkan data dinas kesehatan kab luwu pada tahun 2019

jumlah ibu yang memberikan asi ekslusif pada bayi sebesar 1,231 (77,9 %)

dari jumlah bayi 1,581 dari 22 kecematan sekabupaten luwu.

Berdasarkan data dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Ponrang

Kec Ponrang Kab Luwu Pada Tahun 2019 dengan target sasaran 236

bayi.bayi yang mendapat asi ekslusif sebesar 203 sedangkan bayi yang

tidak mendapat asi ekslusif sebesar 33 bayi.

Beberapa penelitian yang terkait dengan ASI Ekslusif menurut

(hikma.zulfika 2017) cakupan ASI Ekslusif pada puskemas sukadana

tertinggi terdapat di desa pasar sukadana yaitu 67 jumlah bayi yang

2
berusia 6-12 bulan terdapt 50 bayi yang di berikan ASI Ekslusif dengan

persentase yaitu sebesar 80,64% dan terendah terdapat di desa sukadana

ilir yaitu dari 58 jumlah bay yang berusi 6-12 bulan hanya 34 bayi yang

yang diberi asi ekslusif dengan presentase yaitu sebesar 58,625%

Hasil yang di dapat dari penelitian (ireine j.m. sajow dkk 2019)

menemukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

pekerja dengan pemberian asi eksklusive (p-value=0.017) dimana ibu yang

mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang ASI Eksklusif lebih

sedikit memberikan asi ekslusif pada bayinya (71,1%) dibandingkan

dengan ibu pekerja yang mempunyai pengetahuan yang baik (92,9%).

hasil penelitian tentang hubungan sikap ibu pekerja dengan ASI Eksklusif

ditemukan ada hubungan yang bermakna (p-value=0.009) dimana ibu

yang mempunyai sikap yang kurang baik lebih sedikit memberikan asi

eklsusif sebanyak 10,7% dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap

baik terhadap pemberian asi ekslusif sebanyak 55,3%. pengetahuan

tentang asi dan sikap terhadap pemberian ASI Eksklusive meripakan

determinan terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu pekerja.

Menurut pernyataan (yusdiana novitasari dkk 2018) mengatakn

bahwa 80 responden ibu yang di teliti yang memberikan asi ekslusif

sebesar 71,2% dan yang tidak meberikan asi ekslusif sebesar 28,8.ada

hubngan anatara paritas ibu,pendidikan dan perilaku pemberian asi

ekslusif.dan tidak ada hubungan anatara umur ibu,pengetahuan

ib,penolong persalainan,tempat bersalin,dukungan petugas kesehatan dan

dukungan keluarga ibu.

3
Berdasarkan dari peneltian di atas dapat saya simpulkan bahwa

lebih bayak ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif di banding yang

memberi ASI Ekslusif.maka peneleti tertarik mengambil judul tentang

ASI Ekslusif terkait dengan pekerjaan,pendidikan, dan perilaku terdapat

pemberian ASI Ekeslusif pada ibu yang mempunyai bayi 7-12 bulan .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan ma

salah penelitian ini adalah : “ Faktor Apa Saja Yang Berhubungan Dengan

Pemberian ASI Pada Ibu Yang Mempunyai Bayi 7-12 Bulan Di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Sappa Kec.Ponrang Kab.Luwu Tahun 2020

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yang dikelompokkan ke dalam

kategori sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian

asi eksklusif pada ibu yang mempunyai bayi 7-12 bulan di wilayah

puskesmas padang sappa kec.ponrang kab.luwu 2020

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini di antara lain:

a) Mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI

pada bayi 7-12 bulan di wilayah kerja Uptd Puskesmas

Ponrang Kec Ponrang Kab Luwu Tahun 2020

4
b) Mengetahui tingkat pendidikan ibu dengan pemberian

pemberian ASI pada bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Ponrang Kec Ponrang Kab Luwu Tahun 2020

c) mengetahui hubungan perilaku pemberian ASI pada bayi di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Ponrang Kec Ponrang Kab

Luwu Tahun 2020

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Responden

Dapat menambah pengetahuan ibu dalam memberikan asi

eksklusif serta pekerjaan dan dukungan keluarga tentang pemberian

ASI manfaat bagi tempat penelitian

Sebagai masukan bagi pihak UPTD Puskesmas Padang Sappa

Kec.Ponrang Kab.Luwu terkait dalam hal ini untuk secara terus

menerus mengupayakan upaya peningkatan pelayanan kesehatan

dalam hal ini pengetahuan masyarakat pada umumnya dan ibu-ibu

pada khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Padang Sappa Kec

Ponrang Kab.Luwu tentang betapa pentingnya manfaat pemberian

ASI pada bayinya serta bagi ibun-ibu yang tidak memberika n asi

eksklusif pada bayinya dapat termotivasi untuk memberika n asi

eksklusif pada anak berikutnya.

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan inf

ormasi bagi dunia pendidikan keperawatan serta menambah ilm u

5
pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat mengenai

pentingnya pengetahuan ibu tentang manfaat dari asi eksklusif.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam rangka

menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merancang dan

melaksanakan penelitian ilmiah dalam bidang gizi dan kesehatan

masyarakat

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi,asi khusus dibuat untuk

bayi manusia.kandungan asi sangat khusus dan sempurnah,serta sesuai

dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.(sunarsih sri 2014)

Pemberian Air Susu Ibu atau biasa disingkat dengan ASI adalah

Pemberian ASI yang diberikan kepada bayi sehingga bayi erat

hubunganya dengan kondisi gizi kurang dan gizi lebih (gemuk) pada

anak.ASI merupakan sumber energy dan nutrisi terpenting pada anak pada

anak usia 6-24 bulan bulan.ASI memenuhi lebih dari setengah kebutuhan

energy pada anak usia 6-12 bulan dan sepertiga dari kebutuhan energy

pada anak usia 12-24 bulan.ASI juga merupakan sumber nutrisi yang

penting pada proses penyembuhan ketika anak sakit (Pusdatin 2018)

Dua tahun terakhir pertama merupakan periode terpenting dalam

kehidupan bayi termasuk dalam hal pemberian nutrisi.Pemberian ASI

Ekslusif samapai 6 bulan dan di lanjutkan hingga 2 tahun dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi,megurangi resiko

penyakit kronis,dan mebantu perkembangan bayi.(Kemenkes RI 2018).

1. .Manfaat Pemberian Asi

7
Pemberian ASI dapat menurunkan resiko penyakit infeksi akut

seperti diare,pneumonia,infeksi telinga,haemophilus influenza,

meningitis dan infeksi saluran kemih.Bayi yang tidak diberi ASI akan

rentan terhadap pnyakit infeksi.

Ada pun manfaat pembarian ASI adalah :

1). Manfaat Untuk Bayi

a. Dapat Membantu Memulai Kehidupan Dengan Baik

b. Mengandung Anti Bodi

c. Asi Mengandung Omposisi Yang Tepat

d. Mengurangi kejadian karies deritis

e. Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya

ikatan antara ibu dan anak

2).Manfaat Untuk Ibu

a. Aspek Kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang

ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise

mengeluarkan proklatin.Prolaktin masuk ke indung

telur,menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada

evolusi. Menjarangkan kehamilan,pemberian ASI

memeberikan 98% metode kontrasepsi yang efesien selama

6 bulan pertam sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI

saja dan belum terjadi menstruasi kembali.

b. Aspek Kesehatan Ibu

8
Isapan bayi pada payudara akan merangsang

terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.Oksitoksin

membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalianan.penundaan haid dan kurangya

perdarahan p[asca persalinan mengurangi prevalensia

anemia defisiensi besi.kejadian karsinima mammae pada

ibu yang menyusui lebih rendah disbanding yang tidak

menyusui.Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu

yang menyusui anaknya secara ekslusif.Penelitian

membuktikan ibu yang memberikan ASI secara ekslusif

memiliki resiko terkena kanker payudar dan kanker

ovarium 25% lebih kecil dibanding yang tidak memberikan

ASI secara Ekslusif

c. Aspek Penurunan Berat Badan

Ibu yang menyusui secara ekslusif ternyata lebih

mudah dan lebih cepat kembali ke barat badan semula

seperti sbelum hamil.pada saat hamil,badan Pada saat

kehamilan,badan bert badan bertambah,selain kerana ada

janin,juga kerena pemibunan lemak pada tubuh.Cadangan

lemak ini sebetulnya ini memang disiapkan sebagai sumber

tenaga dalam proses produksi ASI.dengan menyusui,tubuh

akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga

timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga

akan terpakai lemak.logikanya jika timbunan lemak

9
menyusut,berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan

seperti sebelum hamil.

d. Aspek Psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat

untuk bayi,tetapi juga untuk ibu,Ibu akan merasakan

bnagga dan diperlukan,rasa yang dibutuhkan oleh semua

manusia

3).Bagi Negara

a. Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli,sehingga dana yang

seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat

digunakan untuk membeli keperluan lainnya.kecuali

itu,penghematan juga disebabkan karena bayi yang dapat

ASI lebih jarang sakit sihingga jarang berobat.

b. Aspek Psikologis

Kebahagian keluarga bertambah karena kelahiran

lebih jarang,sehingga suasana kejiwaan itu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

c. Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan

dimana saja dan kapan saja.keluarga tidak perlu repot

menyiapkan air masak,botol dan dot yang harus dibersihkan

serta minta pertolongan orang lain.

2. Komposisi Asi

10
Komposisi ASI di bedakan menjadi 3 macam yaitu :

a. Kolostrum

ASI yang dihasilkan pada hari pertam smapia hari ketiga setlah

bayi lahir.Kolostrum merupakan cairan yang agak kental dan

berwarna kekuning-kuningan,lebih kuning di banding dengan

ASI mature,buntuknya agak kasar kerena mengandung butiran

lemak dan sel-sel epitel dengan kasiat kolostrum sebagai

berikut:

a) Sebagai pembersi selaput usus BBL sehingga saluran

pencernaan siap untuk menerima makanan.

b) Mengaandung kadar protein yang itnggi terutama gma

globin sehingga dapat memberihkan perlindungan tubuh

terhadap infeksi.

c) Mengandung zat antibody sehingga mampu melindungi

tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka

waktu s/d 6 bulan

b. ASI masa transisi

ASI yang dihasilkan mulai dari keempat sampai hari kesepuluh

c. ASI mature

ASI yang di hasilkan mulai dari kesepuluh sampai seterusnya

BAB III

11
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Dan Pendekatan

Jenis Penelitian Ini Adalah Metode Penelitian Deksrtitif

Kuantitatif Dengan Menggunakan Pendekatan Cross Sectional

Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Antara Variabel Bebas

(Independen) Dengnan Variabel Terikat (Dependen) Di Mana

Peneliti Melakukan Pengukuran Atau Pengamatan Terhadap

Responden Pada Saat Bersama.

B. Tempat Dan Waktu Meneliti

Penelitian Dilakukan Di Wilyah Kerja Puskesmas Padang

Sappa Kec.Ponrang Kab.Luwu Pada Bulan Juni Sampai

Dengan Juli Tahun 2020.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Semua Ibu

Yang Mempunyai Bayi Berumur 7-12 Bulan Yang Ada Di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang Sappa Kec.Ponrang

Kab.Luwu

2. Sampel

Dalam Penelitian Ini Yang Menjadi Sampel Adalah

Anak Yang Berumur 7-12 Bulan Dan Mendapatkan Asi

Ekslusif Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Sappa Kec.Ponrang Kab.Luwu

1) Kriteria Inklusi

12
a. Bayi yang berumur 7-12 bulan yang bertempat

tinggal di wilayah UPTD Puskesmas Ponrang

Kec. Ponrang Kab.Luwu TAHUN 2020

b. Orang tua bayi yang menyetujui bayinya

menjadi responden sampai penelitian selesai.

2) Kriteria Ekslusi

a. Bayi yang di bawah umur 7-12 bulan yang

bertapat itnggal di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Ponrang Selatan Tahun 2020

b. Orang tua bayi yang tidak menyetujui bayinya

untuk diteliti.

D. Cara Pengumpulan Data

1. Penggunaan Data Menggunakan Kuesioner

a. Pemberian ASI

Instrument penelitian yang di gunkan adalah

dengan meggunakan lembar kuesioner terhadap

pemberian ASI dengan munggunakan skala

gutman,dengan memilih jawaban ya (1) dan tidak (2).

b. Pendidikan

Dengan menggunakan lembar lembar

observasi/control pada pemberian ASI tinggi (2) rendah

(1).

13
c. Pekerjaan

Dengan Dengan menggunakan lembar lembar

observasi/control pada pemberian ASI di mana ya (1)

tidak (2).

E. Pengelolah Data

Data yang di peroleh untuk penelitian ini,kemudian di olah

dengan cara :

1. Editing

Editing yang dilakikan untuk meneliti kembali setiap

daftar pertanyaan yang telah di isi oleh responden.dalam

hal ini editing meliputi kelengkapan dalam pengisisan

pertanyaan,kesalahan pengisian dan konsisten dan setiap

jawaban.

2. Coding

Coding dilakukan dengan meneliti kembali setiap

data yang ada,selanjutnya adalah memberikan kode pada

jawaban ditepi kanan atas atau lembaran jawaban

responden .pengisisan ini berdasarkan jawaban responden.

3. Cleaning (Memeriksa kembali)

Kegiatan mencocokkan kembali data yang telah

dimasukkan dilakukan bila terjadi kesalahan dalam

memasukkan data yaitu dengan melihat distribusi frekuensi

dari variabel-variabel data yang diteliti.

4. Scoring

14
Setelah dilakukan pengkodean kemudian pemberian

nilai sesaui dengan skor yang telah ditentukan.

5. Tabulasi Data

Tabulasi data merupakan kelanjutan dari

pengkodean pada pengelolah data.Hal ini dilakukan agar

lebih mudah penyajian data dalam bentuk table,untuk

menghitung jumlah data caranya dengan teknik manual

dengan menggunakan kalkulator.

F. Analisa Data

Analisa data dalam peneltian ini adalah :

1. Analisa univariat

Dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing

variabel bebas yaitu tingkat pendidkan ibu dan variabel

terika yaitu pemberian ASI pada bayi dalam bentuk table

distibusi frekuensi dan presentase.

2. Analisa bivariat

Bivariat digunakan untuk melakukan mengetahui

pendidikan ada tidaknya hubungan antara tingkat

pendidikan ibu dengn dengan pemberian ASI di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Ponrang Selatan Kec.Ponrang

Kab.Luwu dengan menggunakan skala ordinal dan nominal

enga dekskripsi persentase dan menggunakan SPPS 20.

G. Etika Penelitan

15
Dalam melakuan penelitian,peneliti mendapat perlu

adanya rekomendasi dati pihak institusinya (ketua stikes mega

buana palopo) kepada lembaga tempat penelitan yaitu dengan

menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak

UPTD Puskesmas Ponrang Selatan Kec. Ponrang

Kab.Luwu.Setelah mendapat persetujuan permohonan izin

untuk melakuan penelitian dengan menekan masalah etika yang

meliputi:

a. Lembar Persetujuan

Lembar persetujam dilakukan sebuah peneltian

kepada selaruh respon yang memennhi criteria inklusi dan

ekslusi untuk diteleliti,dengan tujuan agar responden

mengerti dan memahami maksud dan tujuan penelti bias

bekerja sanma dengan peneliti ini,dilakukan pemberian

informasi terkait dengan penelitian oleh penelti.kemuidan

setelh ibu bersedia menjadi responden ibu menandatangani

lembar informconsen penelitian.tindakan yang di lakukan

oleh peneliti adalah penelti mempersiapkan formulir

persetujuan subyak (informconsen)

b. Anininomy (tampah nama)

Untuk menjada kerahasian peneliti tidak akan

mencantumkan nama dan responden tetapi,lmber tersebut

diberi kode atau nama inisial sehingga tidak ada pihak

merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

16
c. Confidentiality

Kerahasian informasi responden dijamin

peneliti.Dalam melaporkan hasil penelitian.dengan

demikian diharapkan peneleliti ini memberikan manffat

krp[ada semua pihak yang terkait khusunya bagi program

pemberdayaan ASI.

17

Anda mungkin juga menyukai