Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN KANKER KOLOREKTAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah Epidemiologi
Dosen Pengampu : Rini Indrati, S.Si, M.Kes

Disusun oleh :
GLAGAH MAHARDIKA KENCANA
NIM: P1337430220089

D IV TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2020/2021
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PROMOSI KESEHATAN TENTANG KANKER KOLOREKTAL

I. PENDAHULUAN

Poltekes Kemenkes Semarang sebagai salah satu penanggung jawab

penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan, kehadirannya di tengah

masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan

bagi masyarakat, tetapi juga bertanggung jawab kepada pembangunan

kesehatan mesyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam

bidang kesehatan sesuai dengan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang

serta merujuk pada visi dan misi Kementrian Kesehatan RI.

Disamping itu, keberadaan Poltekkes Kemenkes di Semarang harus

dapat memberikan upaya pembangunan bagi kehidupan masyarakat

sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, oleh

karena itu keberadaan Poltekkes Semarang dapat diumpamakan sebagai

"agen perubahan" di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan

timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat di

sekitar kampus

Sebagai instansi vertikal di bawah Kemetrian Kesehatan RI, Poltekkes

Kemenkes juga berkewajiban mewujudkan visi dan misi Kementrian

Kesehatan yang telah d tetapkan yaitu “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan“. Dalam mencapai visi tersebut Kementerian Kesehatan juga

menetapkan 4 misi yaitu:


1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Untuk mewujudkan visi misi Kementerian Kesehatan pada tahun 2014

serta memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang kesehatan

(PNBK), maka akan dilaksanakan beberapa strategi antara lain:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani

dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu

dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan mengutamaan pada upaya

promotif dan preventif

II. LATAR BELAKANG

Kanker kolorektal adalah kanker usus besar (kolon) dan usus

pembuangan akhir (rektum). Kebanyakan kanker kolorektal berawal dari

pertumbuhan sel yang tidak ganas (disebut adenoma) dimana pada stadium

awal membentuk sebuah polip (Harold Shryock, 1982:310). Kanker

kolorektal (colo-rectal carcinoma) atau disebut juga kanker usus besar

merupakan suatu tumor ganas yang ditemukan di colon atau rectum. Colon

atau rectum adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang
disebut juga traktus gastrointestinal yang berfungsi sebagai penghasil energi

bagi tubuh dan membuang zat-zat yang tidak berguna. Menurut Siregar

(2007: 4), kanker kolorektal merupakan penyakit kanker yang menempati

urutan ketiga terbesar di dunia dan penyebab kematian keempat terbanyak di

dunia yang disebabkan karena kanker.

Berdasarkan data Wisconsin Reporting System, kanker kolorektal

menempati urutan ketiga penyebab kematian tertinggi di dunia setelah kanker

payudara dan kanker paru-paru yaitu terdapat 9,5% kasus dari jumlah

penduduk dunia yang meninggal akibat kanker kolorektal atau mencapai 1,23

juta kematian pertahun (Wisconsin Cancer Reporting System, 2017: 8).

American Cancer Society memperkirakan pada tahun 2017 di U.S Amerika

terjadi sebanyak 95.520 kasus baru kanker kolon yang didiagnosa dan

sebanyak 39.910 kasus kematian yang diperkirakan akan terjadi akibat kanker

ini. Kasus kanker kolorektal di Indonesia pada perempuan adalah terbanyak

ketiga setelah kanker payudara dan kanker serviks. Sedangkan pada lakilaki,

ia menempati urutan kedua setelah kanker paru, diikuti yang ketiga kanker 2

prostat (American Cancer Society, 2017). Dari data Globocan 2012, insiden

kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia

dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker. Saat ini, kanker

kolorektal di Indonesia menempati urutan nomor tiga (Globocan IARC,

2012), kenaikan tajam yang diakibatkan oleh perubahan pada diet orang

Indonesia, baik sebagai konsekuensi peningkatan kemakmuran serta


pergeseran ke arah cara makan orang Barat (Westernisasi) yang lebih tinggi

lemak serta rendah serat.

Faktor resiko terjadinya Kanker Kolorektal adalah sebagai berikuti ini

 Berusia di atas 50 tahun;

 Memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal;

 Punya riwayat pribadi polip adenomatosa sebelumnya;

 Memiliki sindrom genetik, seperti sindrom Lynch;

 Mengidap diabetes tipe 2;

 Sering konsumsi alkohol;

 Punya kebiasaan merokok;

 Kelebihan berat badan atau obesitas;

 Malas bergerak dan tidak mau aktif beraktivitas;

 Terlalu sering mengonsumsi daging merah dan daging olahan;

 Sering memasak daging pada suhu yang tinggi.

Dari data – data diatas perlu susun suatu program promosi kesehatan

untuk mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan masyarakt tentang

upaya pencegahan, gejala , faktor resiko dan pengobatan kanker kolorektal.

Selain itu, program ini juga berusaha menggugah kesadaran dan minat

pasien, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam usaha

penyembuhan dan pencegahan kanker kolorektal.

Untuk meminimalkan terjadinya kanker kolorektal , maka dibutuhkan

suatu edukasi secara berkelanjutan dan berkesinambungan, tentang hal – hal

yang berkaitan dengan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif


membantu menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat

kanker kolorektal.

Sebagai wujud pelaksanaan misi Poltekkes Kemenkes Semarang yaitu

Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan program pembangunan di bidang kesehatan, maka

dipandang perlu untuk menyuusun suatu program promosi kesehatan kepada

masyarakat khususnya tentang kanker kolorektal.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Terciptanya masyarakat yang mampu menerapkan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) melalui perubahan pengetahuan, sikap dan

perilaku pasien dan keluarga, serta pemeliharaan lingkungan masyarakat

untuk mencegah terjadinya kanker kolorektal pada anggota keluarga atau

masyarakat

2. Tujuan Khusus

a. Bagi keluarga pasien tertanamnya pemahaman yang mendorong

seluruh keluarga untuk memberikan dukung baik moril maupun

materil kepada pasien dalam upaya penyembuhan penyakitnya.

b. Diperolehnya gambaran tentang informasi tentang kanker kolorektal

yang dibutuhkan oleh pasien, keluarga, dan masyarakat


c. Menjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi

pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan Poltekes Kemenkes

Semarang sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

IV. DASAR KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

POLTEKES KEMENKES SEMARANG

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam pasal

3 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya, sebagai

investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

sosial dan ekonomis. Derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

masyarakat diselenggarakan dengan upaya kesehatan yang terpadu dan

menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya

kesehatan masyarakat.Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara

terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/Menkes/SK/VIII/2005 dinyatakan bahwa promosi kesehatan adalah

upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran

dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri

sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat

sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang


berwawasan kesehatan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

promosi kesehatan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Semarang

adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-

kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat

kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat

dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah

kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya

masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka,

sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan.
Adapun beberapa dasar hukum yang menjadi acuan pelaksanaan

program promosi kesehatan antara lain sebagai berikut :

1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

a. Pasal 7

Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi

tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.

b. Pasal 8

Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan

dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang

akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

c. Pasal 10

Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya

memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.

d. Pasal 11

Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk

mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang

setinggi-tingginya.

e. Pasal 17

Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap

informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.
f. Pasal 18

Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran

aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

g. Pasal 47

Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan

pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang

dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

h. Pasal 62

1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang

dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan

penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk

menunjang tercapainya hidup sehat.

2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang

dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat untuk menghindari atau mengurangi risiko, masalah,

dan dampak buruk akibat penyakit.

3) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan menyediakan

fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit.

i. Pasal 115

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.


j. Pasal 168

Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien

diperlukan informasi kesehatan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 Tahun 2012

tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

3. Misi Poltekkes Kemenkes

Misi ke-2 .

Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian masyarakat untuk

memenuhi program pembangunan di bidang kesehatan.

V. KEGIATAN PROMKES POLTEKES KEMENKES SEMARANG

A. PROMKES DI TEMPAT UMUM

NO TEMPAT KEGIATAN
1 Media Publik a. Promkes melalui majalah dan
media / ruang publik lainnya

2 Kelompok keluarga a. Memberikan penyuluhan kepada


pasien keluarga pasien.
b. Menyelenggarakan forum diskusi
VI. SASARAN

Sasaran Promosi Kesehatan di Poltekes Kemenkes Semarang adalah keluarga

pasien dari penyakit kanker kolorektal

VII. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga dilakukan oleh dosen dan

mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang dan dilakukan secara individu

dan kolaborasi atau berkelompok. Metode pendidikan yang digunakan audio,

video, lisan ,tertulis,dan demonstrasi.

Materi Pendidikan kesehatan mencakup topik-topik sebagai berikut :

pengertian kanker kolorektal, gejala dan faktor resiko , tindakan pencegahan ,

resiko bila tidak dilakukan tindakan , tindakan pengobatan penggunaan obat-

obatan secara efektif dan aman serta potensi efek samping tindakan

pengobatan.
VIII. JADWALKEGIATAN

Adapun rencana kegiatan Tim Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes

Semarang diantaranya adalah  :

Bulan
No Uraian 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 Ket
0 1 2
1 Membuat rencana kegiatan
tahunan tim Promkes
2 Melaksanakan koordinasi
kepada petugas
3 Mengidentifikasi kebutuhan
promkes di daerah sasaran
kegiatan dengan cara
observasi lingkungan dan
koordinasi instansi terkait
4 Analisa data
5 Pelaksnaan Promkes

Mengembangkan media
6
Promkes
a. Website Poltekkes
Kemenkes Semarang
b. Leaflet
c. Poster / Banner

d. Membuat tayangan
audiovisual sebagai
sarana promkes
7 Mengevaluasi proses dan
hasil promkes
8 Melaksanakan kampanye
terkait dengan :
a. Hari Kanker Anak
Bulan
No Uraian 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 Ket
0 1 2
Internasional
b. Hari Kanker Sedunia
9 Membuat laporan PKRS

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan program promkes yang

telah disusun .Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan

(input), proses, dan keluara (output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak

dari promkes yang telah diselenggarakan.

1. Indikator masukan (Input)

Masukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen, sumberdaya

manusia, sarana/peralatan, dan dana.

2. Indikator Proses

Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promkes yang meliputi

promkes di dalam kampus dan di luar kampus.

3. Indikator Keluaran (Output)

Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus.

4. Indikator Dampak

Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya promkes baik

tujuan umum maupun tujuan khusus.


X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi dilakukan secara berkala oleh

tim promkes Pelaporan dilakukan setelah kegiatan promkes dilaksanakan dan

dilaporkan kepada direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.

Anda mungkin juga menyukai