Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMERINTAH DESA

DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG


KABUPATEN MINAHASA

Gabriela Ribka Benjamin1


Johannis Kaawoan2
Agustinus Pati3

Abstrak
Secara empirik Implementasi serta penerapan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan
pada Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa belum berjalan secara
optimal. Fenomena ini dapat dilihat dari pembuatan DaftarUsulan Rencana Proyek
(DURP) yang seharusnya direncanakan oleh pemerintah desa dan BPD atas usul
masyarakat desa, ternyata hanya dibuat oleh Kepala Desa dan aparat kecamatan tanpa
diketahui secara luas oleh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Sea
dalam melaksanakan pembangunan sudah melalui proses perencanaan ini dilihat
program perencanaan pembangunan yang sudah di laksanakan oleh pemerintah desa
berdasarkan musyawarah bersama masyarakat, dan dalam menjalankan roda
pemerintahan di desa Sea, pemerintah desa sudah menjalankan sebagaimana mestinya,
ini dilihat dari program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah sebelum proses
pembangunan dilakukan, dilakukannya terlebih dahulu musyawarah bersama
masyarakat tentang pembangunan dan arah kebijakan pembangunan di desa Sea, akan
tetapi masih ada juga ditemukan dari masyarakat desa tentang kinerja pemerintahan
desa yang seringkali membingungkan masyarakat, hal ini di lihat dari arah kebijakan
pembangunan yang seringkali tidak memberitahukan kepada masyarakat tentang
pembangunan yang akan dilaksanakan

Kata Kunci: Implementasi, Manajemen, Pembangunan.

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Pembimbing Skripsi
Pendahuluan Pada penyelengaraan fungsi
Karakteristik manajemen yang pembangunan di desa dibutuhkan
baik dalam pembangunan desa memiliki kemampuan manajerial aparat
sifat yang multidimensional pemerintah desa yang handal dalam
menyangkut seluruh aspek kehidupan usaha memberikan kepuasan bagi
masyarakat di desa. Dari sudut masyarakat melalui pelaksanaan
pemerintahan yang pembangunan desa sesuai tujuan
dioperasionalisasikan melalui berbagai keberadaan institusi pemerintahan
sektor dan program yang saling terkait sebagai organisasi publik. Secara
dan pelaksanaannya, dilakukan oleh empirik Implementasi serta penerapan
masyarakat dengan bantuan dan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan
bimbingan pemerintah. Pada pada Desa Sea Kecamatan Pineleng
realitasnya, masyarakat desa sampai Kabupaten Minahasa belum berjalan
saat ini tetap memiliki berbagai secara optimal. Fenomena ini dapat
keterbatasan sumber daya, baik sumber dilihat dari pembuatan DaftarUsulan
daya manusia, sumber daya alam, Rencana Proyek (DURP) yang
maupun sumber daya modal. Kerjasama seharusnya direncanakan oleh
yang dibangun antara pemerintah pemerintah desa dan BPD atas usul
dengan mayarakat akan menciptakan masyarakat desa, ternyata hanya dibuat
pola hubungan yang serasi dalam proses oleh Kepala Desa dan aparat kecamatan
pelaksanaan pembangunan di pedesaan. tanpa diketahui secara luas oleh
Hal menonjol dilihat dari aspek masyarakat. Proses pelaksanaan
pemerintahan adalah pelaksanaan pembangunan juga tidak
organisasi pemerintahan desa yang mengikutsertakan masyarakat.
belum secara optimal berjalan dengan Pelaksana kegiatan dilakukan Kepala
baik, sehingga pertumbuhan dan Desa dan aparat kecamatan tanpa
perubahan sosial di desa relatif mempertimbangkan aspek kepentingan
lambat,untuk mencapai hasil maksimal masyarakat desa sehingga prospek
pembangunan, dimulai dari proses pembangunan bukan mengarahkan
perencanaan, pelaksanaan hingga kepada pemenuhan kebutuhan hidup
selesainya pembangunan, yang kata masyarakat tetapi hanya sekedar untuk
kuncinya diperlukan pengelolaan secara membangun sehingga ada segudang
sistematik. Dilain konteks ini, sistem harapan masyarakat dalam
manajemen pemerintahan sebagai pembangunan di Desa Sea. Dalam
perangkat integral dan melekat dengan menjamin kehidupan dan kenyamanan
pengelolaan pembangunan desa hidup belum tercapai seperti masalah
berfungsi untuk memperbaiki tingkat jalan lorong, pertanian, saluran irigasi
kesejahteraan masyarakat. Seiring dan berbagai masalah kebutuhan
dengan itu, aspek kemampuan aparat masyarakat belum terpenuhi dan belum
pemerintahan desa sebagai penentu dan terbangun karena tidak teraturnya pola
penyelenggara menajemen manajemen pembangunan di desa Sea
pemerintahan desa harus dapat dengan baik.
menciptakan nilai keadilan dalam Begitu pula pada aspek
proses pembangunan desa. Nilai pengawasan hasil pembangunan, tidak
keadilan itu berkaitan dengan pernah diperiksa oleh BPD, tetapi
pemenuhan hal-hak warga negara yang diperiksa oleh pihak kecamatan.
harus terlayani secara menyeluruh oleh Dengan demikian sejauh ini
pemerintah desa. pelaksanaan pembangunan desa masih
didasarkan atas kemauan dan keinginan effect to (untuk menimbulkan
Kepala Desa dan pihak kecamatan, dampak/akibat terhadap sesuatu) Solly
belum atas dasar pertimbangan Lubis 2004: 67.
keinginan dan kemauan masyarakat Implementasi kebijakan
desa. Masalah-masalah di atas merupakan suatu upaya untuk mencapai
menguatkan asumsi bahwa manejemen tujuan-tujuan tertentu dengan sarana-
pemerintah desa dalam mengelola sarana tertentu dan dalam urutan waktu
manajemen pemerintahan desa masih tertentu (Ndraha 1991:37). Kemudian
sangat rendah, bahkan aktivitas dalam Siagian 1985:14, bahwa
manajemen tidak dilaksanakan oleh implementasi merupakan tindakan oleh
aparat pemerintah desa. Kondisi ini, individu, pejabat, kelompok badan
dapat menyebabkan kualitas pemerintah atau swasta yang diarahkan
pengelolaan manajemen pemerintah pada tercapainya tujuan-tujuan yang
desa yang menunjang keberhasilan telah digariskan dalam suatu keputusan
pembangunan desa menjadi rendah. tertentu, Badan-badan tersebut
Padahal pembangunan desa yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
merupakan keterpaduan antar berbagai pemerintah yang membawa dampak
kebijakan pemerintah dengan partisipasi pada warganegaranya. Namun dalam
serta swadaya gotong-royong prakteknya badan-badan pemerintah
masyarakat, perlu didukung dengan sering menghadapi pekerjaan-pekerjaan
kemampuan manajemen perangkat di bawah mandate dari undang-undang,
pemerintah desa dalam menciptakan sehingga membuat mereka menjadi
iklim keterpaduan yang serasi dan tidak jelas untuk memutuskan apa saja
berkesinambungan dalam yang seharusnya dilakukan dan apa
memanfaatkan segala sumber daya di yang seharusnya tidak dilakukan.
desa untuk didayagunakan dalam Manajemen adalah suatu kegiatan
pelaksanaan program pembangunan organisasi sebagai suatu usaha dari
desa. sekelompok orang yang bekerja sama
dalam rangka mencapai suatu tujuan
Tinjauan Pustaka tertentu yang mereka taati sedemikian
Implementasi berasal dari bahasa rupa sehingga diharapkan hasil yang
Inggris yaitu to implement yang berarti akan dicapai sempurna yaitu efektif dan
mengimplementasikan.Implementasi efisien (darma salam 2007:12), yang
merupakan penyediaan sarana untuk dengandemikian manajemen melibatkan
melaksanakan sesuatu yang berbagai elemen organisasi baik
menimbulkan dampak atau akibat hal internal,sarana, prasarana, alat, barang,
itu dapat berupa undang-undang, maupun fungsi dan kedudukan (jabatan)
peraturan pemerintah, keputusan dalam organisasi yang diatur
peradilan dan kebijakan yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai tujuan
oleh lembaga-lembaga pemerintah organisasi. Manajemen memberdayakan
dalam kehidupan kenegaraan. Secara segenap unsur sumber daya organisasi
etimologis pengertian implementasi yang sedemikian rupa secara harmonis
menurut kamus Webster implementasi dalam mencapai tujuan organisasi
berasal dari Bahasa Inggris yaitu to sehinga dalam manejemen
implement (mengimplementasikan) mengisyaratkan adanya unsur
berarti to provide the means for carrying kepemimpinan,pangambilan keputusan,
out( menyediakan sarana untuk hubungan antarmanusia dan
melakukan sesuatu)dan to give practical manusianya itu sendiri..
Negara Republik Indonesia tingkat atasnya (pemerintah kecamatan).
sebagai negara kesatuan menganut asas Demikian pula sebaliknya, berbagai
desentralisasi dalam implementasi kebijaksanaan dan program yang
pemerintahan pada masing-masing diimplementasikan pemerintah
daerah, dengan memberikan dijabarkan melalui satuan pemerintahan
kesempatan dan keluasan kepada daerah sampai pada tingkat desa yang langsung
untuk menyelenggarakan otonomi berkaitan dengan kepentingan
daerah yang juga dijabarkan pada masyarakat.
penataan pemerintahan desa dengan Pemerintahan desa menyandang
lahirnya Undang-undang tentang desa tugas dan kewajiban ganda atau dwi
denganPeraturan Pemerintah (PP) fungsi pemerintahan. Terhadap
Nomor 47 Tahun 2015yaitu, Peraturan pemerintah, ia bertindak sebagai wakil
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 masyarakat, dan terhadap masyarakat ia
Tahun 2014 tentang Desa. Dimana isi bertindak selaku wakil dari pemerintah.
Peraturan Pemerintah Pemerintah itu Fungsi tersebut, menempatkan
memuat tentang Kewenangan Desa pemerintah desa sebagai penghubung
yang meliputi: antara pemerintah dan masyarakatnya.
a. kewenangan berdasarkan hak asal Dalam upaya melaksanakan
usul; tugasnya, institusi pemerintah menurut
b. kewenangan lokal berskala Desa; Katz "memerlukan dukungan struktur
c. kewenangan yang ditugaskan oleh (organisasi) seperti dasar hukum, tata
Pemerintah, pemerintah daerah kerja, biaya, fasilitas, personil dan
provinsi, atau pemerintah daerah sebagainya, serta dukungan lingkungan
kabupaten/kota; dan yang berfungsi sebagai masukan dalam
d. kewenanganlain yang ditugaskan pelaksanaan tugas" Dukungan struktur
oleh Pemerintah, pemerintah daerah organisasi ini, meliputi: (1) kemampuan
provinsi, atau pemerintah daerah menyiapkan sarana bagi pelaksanaan
kabupaten/kota sesuai dengan tugas, (2) kemampuan memelihara pola
ketentuan peraturan perundang- perilaku organisasi, dan (3) kemampuan
undangan. untuk menyesuaikan diri dengan
Sehingga semakin menguatkan lingkungan dan mengendalikan
posisi daerah dalam upaya lingkungan yang bersangkutan.
meningkatkan kemampuan di segala Sebagai unit pemerintahan
bidang, karena semua yang menyangkut terendah, pemerintah desa mempunyai
kemajuan daerah diserahkan otonomi dalam arti berhak dan
pengelolaan sepenuhnya kepada daerah, berwewenang untuk mengatur dan
terutama Kabupaten dan Kota sebagai mengurus rumah tangganya sendiri
titik berat otonomi daerah. sebagaimana diatur dalam peraturan
Pemerintahan desa sebagai perundang-undangan, juga mempunyai
satuan pemerintahan dalam struktur tugas lain sebagai bagian dari segenap
ketatanegaraan terendah, secara wewenang dan kewajibannya, yaitu
operasional menjadi komponen pelaksanaan tugas dekonsentrasi,
terdepan yang berhadapan langsung desentralisasi dan tugas pembantuan
dengan aktivitas kehidupan masyarakat. yang dibebankan oleh pemerintah
Tuntutan dan kebutuhan masyarakat tingkat atasnya. Hal ini diikuti pula
secara prosedural disampaikan melalui dengan tanggungjawab aparat
pemerintahan desa, selanjutnya secara pemerintahan desa dalam
struktural diteruskan kepada pemerintah memanagemen dan mengarahkan
organisasi kemasyarakatan sebagai 1. Implemetasi perencanaan dalam
organisasi yang berdiri sendiri, yang pembangunan di desa Sea
tumbuh atas keinginan rakyat, menjadi 2. Implementasi pergerakandalam
harapan besar sehingga dapat berperan pembangunan didesa Sea
dalam membantu pemerintahan desa 3. Implementasi pengendalian dalam
dalam mengelola pembangunan desa. pembangunan di desa Sea
Penerapan manajemen Yang tentunya dilaksanakan oleh
profesional dalam tanggung jawab pemerintah desa yang ada sehingga
dalam organisasi pemerintah daerah pembangunan belum sesuai dengan apa
mengharuskan adanya kejelasan yang diharapkan.
wewenang dan tanggungjawab masing- Adapun sampel yang ditetapkan
masing unit penyelenggarandari aparat secara purposive sebagai informan
pemerintah agar masyarakat mudah yangdiwawancarai yaitu terdiri dari
memperoleh data dan informasi tentang pihak yang melaksanakan pembangunan
kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam hal ini Kepala desa, Sekertaris
yang akan, sedang dan sudah dijalankan desa, Kepala urusan pembangunan dan
sehingga muncul sikap partisipasi 4 perangkat desa, sedangkan dari pihak
masyarakat dalam perencanaan, penerima dalam hal ini masyarakat
pelaksanaan, pengawasan dan yaitu; unsurBadan Pemusyawaratan
pengendalian kebijaksanaan publik Desa (BPD) dan 3 tokoh masyarakat
yang terkait dengan dirinya. Selain itu, serta2 masyarakat dari beberapa
perlu diterapkan prinsip akuntabilitas, lingkungan yang ada.
yang menuntut aparat pemerintah untuk
mampu mempertanggungjawabkan Hasil Penelitian
kebijaksanaan, program dan kegiatan Dari hasil wawancara tentang
yang dilaksanakan termasuk pula yang bagaimana kemampuan aparatur
terkait erat denganpendayagunaan Pemerintah Desa dalam memanajeril
ketiga komponen, yaitu kelembagaan, kegiatan pemerintah desa dan
ketatalaksanaan, dan sumberdaya menerapkan fungsi-fungsi manajemen
manusia. Selanjutnya perlu diterapkan pemerintah desa, Bpk. James R.
prinsip responsibilitas, yang menuntut Sangian selaku Kepala Desa
aparat pemerintah mendasarkan setiap mengatakan bahwa ; “Kemampuan
tindakannya pada aturan hukum, baik manajemen pemerintah desa Sea dalam
yang terkait dengan lingkungan menerapkan fungsi-fungsinya sampai
eksternal (masyarakat luas) maupun saat ini cukup baik, akan tetapi masih
yang berlaku di lingkungan internal. ada kelemahan-kelemahan yang terjadi,
dimana dapat dilihat dalam penyusunan
Metode Penelitian program pembangunan seringkali
Jenis penelitian ini aparat pemerintah desa menyerahkan
menggunakan jenis atau metode langsung kepada saya selaku kepala
penelitian kualitatif.Model penelitian desa. Senada juga dikatakan oleh
kualitatif ini biasanya digunakan dalam Kasie Pemerintahan dan Pemberdayaan
pengamatan dan penelitian sosial. Masyarakat, Bpk. James E. Giroth, SPd
Adapun fokus penelitian dalam yang mengatakan: “Kami selaku aparat
hal ini sebagaimana fungsi manajemen desa Sea sebenarnya sangat loyal
yang ada maka penulis mengambil 3 dalam memanajeril tugas dan fungsi
dari 5 fungsi manajemen yanga ada kami dalam kepemerintahan desa. Akan
yaitu tetapi disetiap ada program-program
pembangunan yang ada di desa, struktural diteruskan kepada pemerintah
terkadang kepala desa tidak tingkat atasnya (pemerintah kecamatan).
memberitahukan kepada kami karena Demikian pula sebaliknya, berbagai
program tersebut ternyata sudah kebijaksanaan dan program yang
disusun oleh pihak kecamatan dan diimplementasikan pemerintah
kepala desa Sea, hal ini tentunya dijabarkan melalui satuan pemerintahan
meghambat kinerja kami. Sehubungan sampai pada tingkat desa yang langsung
dengan hasil wawancara tersebut, berkaitan dengan kepentingan
kemampuan aparat desa Sea dalam masyarakat. Pemerintahan desa
memanajemen pemerintahan menyandang tugas dan kewajiban ganda
menunjukan tidak adanya saling sinkron atau dwi fungsi pemerintahan. Terhadap
antara kepala desa dan aparat desa, hal pemerintah, ia bertindak sebagai wakil
ini diperkuat juga dengan hasil masyarakat, dan terhadap masyarakat ia
wawancara dengan salah satu bertindak selaku wakil dari pemerintah.
masyarakat Desa Sea Bpk. Jolly Mewo Fungsi tersebut, menempatkan
yang mengatakan: “Kami selaku pemerintah desa sebagai penghubung
masyarakat desa Sea selama ini melihat antara pemerintah dan masyarakatnya.
kinerja aparat pemerintah desa dalam Sebagaimana yang diungkapkan
manajemen pemerintahan sangat oleh sekretaris desa Bpk. Vecky
kurang baik, ini karena banyak Sampoel, tentang bagaimana
program-program yang dilakukan kemampuan aparatur pemerintah desa
bukan dari rapat kerja bersama kaur- Sea dalam pengelolaan organisasi,
kaur pemerintah dan masyarakat desa beliau mengatakan bahwa; “Apartur
melainkan program dari kecamatan pemerintah desa Sea dalam
yang langsung diturunkan kepada pengelolaan organisasi sangat baik,
kepala desa tanpa sepengetahuan kami karena di desa Sea sudah ada
selaku masyarakat. Berdasarkan hasil organisasi atau lembaga-lembaga yang
wawancara tersebut tentu hal ini sangat berjalan dengan baik, antara lain ;
tidak menguntungkan bagi masyarakat BPD, PKK, Karang Taruna, Kelompok
bahkan aparat desa Sea sendiri, Tani, Linmas, kerukunan Marga, dll,
sehingga dalam proses pembangunan di kesemua organisasi dan lembaga-
desa Sea seringkali terkendala karena lembaga tersebut tidak lain
pembangunan yang diprogramkan dibuat/diusung oleh pemerintah desa
bukan dari musyawarah bersama Sea. Organisasi dan lembaga-lembaga
masyarakat sehingga dalam proses ini tentu sangat membantu pemerintah
punyusunan program-program selalu desa dalam kegiatan di desa Sea, itu
menuai protes dari masyarakat desa Sea juga tidak terlepas dari kinerja aparat
karena program-program itu bukan dari pemerintah dalam mengontrol dan
usulan-usulan masyarakat itu sendiri. memanajeril organisasi-organisasi
Oleh karena itu pemerintahan tersebut,
desa sebagai satuan pemerintahan dalam Berdasarkan hasil penelitian
struktur ketatanegaraan terendah, secara yang di dapat dari informan tentang
operasional menjadi komponen Implementasi manajemen pemerintahan
terdepan yang berhadapan langsung dalam pembangunan di desaSea, maka
dengan aktivitas kehidupan masyarakat. dalam pelaksanaan proses
Tuntutan dan kebutuhan masyarakat pembangunan pemerintah desa Sea
secara prosedural disampaikan melalui menjalankan tugasnya berdasarkan
pemerintahan desa, selanjutnya secara program-program yang telah disusun
bersama-sama dengan masyarakat desa. 1. Tahun Pertama (Tahun
Selanjutnya dalam pelaksaan Kelembagaan dan Penataan)
pembangunan di desa Sea, pemerintah Pada tahun pertama
desa Sea mengacu pada arah rencana RPJMDesSea periode 2013 – 2018 atau
pembangunan jangka menengah tahun Kelembagaan dan Penataan
desa(RPJMDes) sesuai visi dan misi diarahkan untuk memperkokoh tiang
desa. pancang kelembagaan pemerintahan
Pelaksanaan pembangunan Desa dan seluruh sector pembangunan
dalam lima tahun perlu diatur penetapan Desa Sea sebagai penopang utama
dan prioritas pembangunan merupakan pelaksanaan pembangunan di desa Sea
urutan atau tahapan pembangunan yang selama jangka waktu lima tahun masa
akan dilaksanakan ke dalam bentuk pembangunan desa periode 2013 –
program-program pembangunan, yang 2018. Penataan seluruh sector
tingkat kepentingannya akan menjadi pembangunan dilakukan untuk
prioritas utama sesuai dengan mempersiapkan seluruh lini
urutannya. Prioritas pembangunan tidak pembangunan di desa Sea untuk
lain merupakan penjabaran atas misi menghadapi periode pembangunan yang
Rencana Pembangunan Jangka akan berjalan dengan lebih pesat di
Menengah Desa (RPJMDes) Sea yang masa yang akan datang.
akan dilaksanakan selama kurun waktu Pengutan kelembagaan
tahun 2013 – 2018. Prioritas dilakukan tidak hanya pada lembaga
pembangunan di desa Sea, adalah pemerintah daerah, namun juga pada
sebagai berikut : kelembagaan social masyarakat dan
a. Reformasi Birokrasi dan Tata kelembagaan politik yang memiliki
Kelola; pengaruh yang besar terhadap kemajuan
b. Peningkatkan kualitas pendidikan pembangunan Desa Sea.
dan kesehatan; 2. Tahun Kedua (Tahun Pelayanan
c. Peningkatan kualitas ketahanan Dasar Untuk Semua)
pangan; Pada tahun kedua RPJMDesSea
d. Peningkatan infrastruktur; periode 2013 – 2018 atau disebut juga
e. Penanggulangan kemiskinan; sebagai tahun pelayanan dasar. Semua
f. Keadilan dan kesetaraan gender; diarahkan untuk mencapai pemenuhan
g. Pelestarian lingkungan hidup. pelayanan dasar dalam kesejahteraan
Tema pembangunan merupakan masyarakat sehingga masyarakat desa
paling utama atau koridor pembangunan Sea dapat Meningkatkan kualitas dan
yang menjadi acuan dalam pencapaian kuantitas pendidikan dan kesehatan
tujuan pembangunan pada masing- untuk menghasilkan sumberdaya
masing tahapan pembangunan dalam manusia yang professional dan berdaya
Rencana Pembanguan Jangka saing.Selain itu pada tahun kedua
Menengah Desa (RPJMDes) Sea selama pembangunan RPJMDes periode 2013 –
5 (lima) tahun pelaksanaannya, yaitu 2018 diarahkan untuk dapat
dari tahun 2013 – 2018. memperkuat aspek ketentraman dan
Tema pembangunan yang akan ketertiban masyarakat sehingga
diangkat untuk masing-masing tahun memberikan jaminan kondusifitas desa
pelasanaan Rencana Pembanguann Sea di tahun-tahun berikutnya.
Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Sea 3. Tahun ketiga (Tahun
adalah sebagai berikut: Infrastruktur dan Utilitas)
Pada tahun ketiga RPJMDesSea peningkatan potensi masyarakat pada
perode 2013 – 2018 atau tahun sisi pariwisata, seni, pamuda, dan
Infrastruktur dan Utilitas diarahkan olaraga serta peningkatan kualitas
untuk memberikan landasan lingkungan hidup sehingga terwujud
pembanguann yang bertumbuh pesat Pengembangan kehidupan masyarakat
melalui penyediaan infrastruktur dan social budaya yang dinamis namun
utilitas perkotaan terutama pada tetap melestarikan nilai-nilai luhur dan
infrastruktur dan utiliutas dasar yang jati diri yang religious bersendikan
menjadi pendorong bagi masuknya kearifan local Budaya Minahasa.
modal pihak swasta seperti jaringan
jalan, jaringan listrik dan ketersediaan Kesimpulan
air bersih, dengan didukung oleh 1. Pemerintah Desa memiliki peran
peningkatan pelayanan transportasi, signifikan dalam pengelolaan proses
serta perumahan dan pemukiman sosial di dalam masyarakat. Tugas
dengan dibarengi pengendalian terhadap utama yang harus diemban
pemanfaatan ruang sehingga pemerintah desa adalah bagaimana
Meningkatkan kualitas dan fasilitas menciptakan kehidupan demokratik,
infrastruktuur desa, teknologi informasi memberikan pelayanan sosial yang
dan komunikasi serta pembanguann baik sehingga dapat membawa
kawasan strategis yang berwawasan warganya pada kehidupan yang
lingkungan hidup secara berkelanjutan. sejahtera, rasa tenteram dan
4. Tahun Keempat (Tahun berkeadilan.
Investasi dan Perekonomian 2. Desa Sea dalam melaksanakan
Desa) pembangunan sudah melalui proses
Pada tahun keempat perencanaan ini dilihat program
RPJMDesSea periode 2013 – 2018 atau perencanaan pembangunan yang
disebut sebagai tahun investasi dan sudah di laksanakan oleh pemerintah
perekonomian daerah diarahkan untuk desa berdasarkan musyawarah
memperkokoh kapasitas perekonomian bersama masyarakat.
desa Sea sehingga dapat Meningkatkan 3. Dalam menjalankan roda
pemberdayaan masyarakat dengan pemerintahan di desa Sea,
konsep ekonomi karakyatan, insentif pemerintah desa sudah menjalankan
investasi serta pemberdayakan pelaku sebagaimana mestinya, ini dilihat
bisnis dalam pengembangan koperasi, dari program-program yang
usaha mikro, kecil dan menengah dilaksanakan oleh pemerintah
berdasarkan prinsip “Sitou Timou sebelum proses pembangunan
Tumou Tou”. dilakukan, dilakukannya terlebih
5. Tahun Kelima (Tahun Inovasi dahulu musyawarah bersama
dan Kreativitas) masyarakat tentang pembangunan
Pada tahun kelima atau tahun dan arah kebijakan pembangunan di
terakhir RPJMDes Sea periode 2013 – desa Sea, akan tetapi masih ada juga
2018 atau tahun inovasi dan kreativitas ditemukan dari masyarakat desa
diarahkan untuk mencapai tata tentang kinerja pemerintahan desa
kehidupan masyarakat desa Sea yang yang seringkali membingungkan
seimbang pada seluruh aspek dengan masyarakat, hal ini di lihat dari arah
menyempunakan pelaksanaan kebijakan pembangunan yang
pembangunan pada tahun-tahun seringkali tidak memberitahukan
sebelumnya dengan memperkuat kepada masyarakat tentang
pembangunan yang akan Comparison of PublicSector
dilaksanakan. Performance Reporting: The
Tortoise and Hare. Financial
Saran Accountability &Management, 17
1. Kepala desa hendaknya dalam (3), Agustus 2001.
penyusunan-program pembangunan Hagemenn, Gisela. 1992 Kepemimpinan
selalu melibatkan masyarakat agar Dan Motivasi untuk Pembinaan
masyarakat tidak ada lagi yang Organisasi. Diterjemahkan Oleh
kebingungan akan pembangunan Fery Dwi Nugroho. Jakarta : LPM.
yang ada. (Seri Manajemen dan Pemerintah)
2. Perlu adanya kerjasama yang baik No. 146
antara kepala desa dan aparat-aparat Ndraha, Taliziduhu, 1991.Dimensi-
desa dalam pelaksaan perencanaan dimensi Pemerintahan Desa.
pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara.
3. Sebelum melaksanakan
pembangunan selayaknya Nawawi, H Hadari dan Mimi Martini,
dimusyawarakan terlebih dahulu Penelitian terapan, Gadjah Mada
bersam masyarakat tentang arah University Press, Yogyakarta, 1994.
pembangunan yang akan dilakukan. Moleong, (2006) Metode Penelitian
4. Lebih meningkatkan sumber daya Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
manusia bagi aparat desa dalam Alfabeta, Bandung
menjalankan manajemen Millet dalam Todaro, Michael P.
pemerintahan desa secara efisien dan Pembangunan Ekonomi di Dunia
efektif. Ketiga, terjemahan Haris Munandar.
Jakarta: Erlangga, (1998 : 76).
DAFTAR PUSTAKA Osborne, David and Gaebler, Ted,
Anthony, Robert N. dan David W. Reinventing Government (How The
Young. 2003:53 . Management Entrepreneurial Spirit is
Control in Nonprofit Organization. Transforming The Public Sector),
USA: Mc-Graw-Hill Irwin. Addison-Wesley Publishing
Arief Budiman(1997: 1-2),Teori company, Inc, (1992 : 472- 473).
Pembangunan dunia ketiga, Siagian, Sodang P. Analisis serta
Gramedia Perumusan Kebijakan dan Strategi
Bogdan dan Taylor dalam Moleong. Organisasi. Jakarta: Gunung
2001: 5. Metodologi Penelitian Agung, 1985.
Kualitatif. Jakarta: PT Rosda Solly Lubis, (2007) Implementasi
Bryson, J. dan W. Roering. 1987 : 57. Kebijakan Publik, CV Mandar Maju
Applying private-sector strategic Bandung
management in the public sector Sugiyono. Metode Penelitian
dalam Handbook of Strategic Administrasi. Bandung: Alfabeta,
Management, Jack Rabin, Gerald J. 1998, cetakan kelima
Miller, W.Bartley Hildreth, 2000. Simamora, Henry.1995.Manajemen
New York: Marcel Dekker, Inc. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Dharma Salam. 2007. Manajemen STIE TKPN.
Pemerintahan Di Indonesia, Jakarta Todaro, Michael, P. (2000 : 224).
; PT Djambatan Pembangunan Ekonomi di Dunia
Hood, C. (1995 : 12). The New Public Ketiga, Jilid I. Edisi Ketujuh.
Management dalam A Two-Country
Erlangga. Jakarta.ISBN
9794116181, 9789794116180.
Tjokroamidjojo, Bintoro. Pengantar
Administrasi Penibanguan. Jakarta:
LP3ES, 1987
Tjokrowinoto, Moeljarto.(1997 : 167).
Politik Pembangunan, Sebuah
Analisis Konsep dan Strategis.
Yogyakarta:Tiara Wacana.
Wahab, Solichin Abdul. (2004).
Analisis Kebijakan Dari
Formulasi ke Implementasi
Kebijakan Negara. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai