Administrasi Negara
Rohana Thahier
Sekolah Tinggi Ilmu Admnistrasi Negara-Lembaga Administrasi Negara, Makassar.
e-mail: rohana.stialan@gmail.com
Abstrak
Manajemen dalam melaksanakan perannya sangat tergantung kepada seluruh manusia
yang terlibat di dalamnya, khususnya bagi para manajer yang berfungsi untuk
mengendalikan kreativitas dan digerakkan menuju terciptanya inovasi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai inovasi
dan kreativitas manusia dalam manajemen. Penelitian ini merupakan penelitian studi
pustaka atau yang dikenal pula sebagai using available data. pengumpulan data
dilakukan melalui inventarisasi data. Data diolah secara kualitatif dengan melakukan
reduksi data, sistematisasi data, dan display data. Selanjutnya, data dianalisis secara
interpretatif sesuai pemahaman penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keberhasilan inovasi sangat ditentukan oleh kreativitas manusia, bagi manusia yang
tidak kreatif, maka inovasipun sulit dikembangkan, kemudian kebutuhan dan
keinginan tidak mungkin dapat diwujudkan sebagaimana diharapkan sebelumnya.
Untuk menemukan inovasi melalui kreativitas yang tepat dengan memberikan hasil
yang memuaskan semua pihak, disinilah peranan manajemen untuk senantiasa
berusaha memadukan antara kreativitas dengan inovasi terhadap suatu bidang
kegiatan sehingga dapat menyumbangkan hasil yang dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia pada umumnya dan manusia yang terdapat dalam manajemen
pada khususnya.
Kata kunci: inovasi, kreativitas, manajemen.
Abstract
Management in carrying out its role depends upon the whole human being involvement
in it, particularly for managers who do the work to control the creativity and proceed
towards the creation of innovation. Therefore, this study aims to identify and explain
the human innovation and creativity in management. The study is a literature study
or known as using available data. Data collection was done through inventory data.
The qualitative data was processed by data reduction, data systematization, and data
display. Furthermore, the data was interpretive analyzed based on researcher
understanding. The results show that the success of innovation is determined by human
creativity. For those who are not creative, it is difficult to develop further need for
innovation and desire to develop what they are expected earlier. In searching for the
right innovation through creativity by presenting the results that might would satisfy
all parties. Here the role of management is striving continually, combining creativity
with innovation in to the area of activity that can contribute the results that provide
benefits to human life in general and particularly to human beings in management.
Keywords: innovation, creativity, management.
72 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90
adalah manusia, oleh sebab itu dipikirkan apa itu fungsi manajemen,
keberhasilan pelaksanaan setiap fungsi kemudian memberikan argumentasi
manajemen sangat ditentukan oleh yang panjang lebar, sedangkan asal mula
motor penggeraknya yaitu manusia, fungsi manajemen sapai kepada
kemudian kita juga menyadari bahwa memberikan hasil dalam manajemen,
manusia senantiasa memiliki kelebihan kelihatannya kurang diperhatikan para
dan kelemahan dalam rangka pemikir, oleh sebab itu sebaiknya kita
melaksanakan fungsi manajemen memberikan uraian.
menjadi kewenangan yang dipercayakan
1. Tugas Pokok. Dalam manajemen yang
kepadanya. Setiap fungsi yang diberikan
dikatakan tugas pokok merupakan
kepada seseorang melahirkan
keseluruhan kumpulan fungsi yang
kewenangan dimana dalam pelaksanaan
menjadi beban manajemen dalam
kewenangan tersebut melahirkan
sebuah organisasi yang sifatnya
tanggung jawab yang menjadi landasan
hetrogen atau dengan kata lain
setiap tindakan atau aktivitas manusia
beraneka ragam jenis dan bebannya,
sebagai anggota manajemen yang
pelaksanaan tugas pokok tidak dapat
bersangkutan. Pelaksanaan kewenangan
dilakukan apabila tidak dirinci
yang bersumber dari salah satu fungsi
berdasarkan jenisnya secara baik dan
manajemen itu, dimana konsekuensi
tepat kemudian pendistribusian
pelaksanaan kemungkinan dua arah
kepada unit kerja dalam organisasi
tanggung jawab, pertama bertanggung
yang tepat dan orang-orang yang
jawab dimaksudkan perbuatan yang
mengerjakan tugas tersebut sesuatu
dilakukan senantiasa bertentangan
dengan kemampuan, keahlian,
dengan kewenangan yang diberikan
ketrampilan dan pengalaman yang
kepadanya, selanjutnya yang kedua
dimilikinya. Perumusan tugas pokok
kemungkinan melahirkan istilah
sebagai suatu gambaran keseluruhan
pertanggung jawaban yaitu perbuatan
fungsi yang merupakan suatu
yang dilakukan sesuai dengan batas-batas
kesatuan yang membentuk kekuatan
kewenangan yang diberikan kepadanya.
dalam rangka perkembangan
Sejalan dengan pembahasan organisasi dengan digerakkan oleh
terdahulu terutama yang berkaitan manajemen menuju kearah
dengan fungsi manajemen dimana pencapaian tujuan yang telah
disebutkan bahwa merupakan ditentukan sebelumnya dengan
sekumpulan tugas-tugas yang sejenis pelaksanaannya secara rasional,
yang tidak mungkin dilaksanakan efisien dan efektif. Dalam tugas pokok
sendiri, melainkan harus melalui atau organisasi sangat banyak aktivitas
dengan kata lain dilaksanakan dengan yang dilakukan oleh manusia baik
kerja sama orang lain, dimana yang berkaitan menggunakan pola
didalamnya terdapat pembagian pemikiran, maupun aktivitas yang
pekerjaan secara tepat dengan membutuhkan tenaga fisik.
disesuaikan kemampuan di bidang ilmu
2. Fungsi. Fungsi merupakan rincian
pengetahuan dan teknologi, kemahiran
tugas pokok sejenis yang dimiliki
serta pengalamannya sehingga hasil yang
oleh sebuah organisasi kemudian
diharapkan dapat terwujud sesuai
diberikan kepada unit kerja yang
kuantitas dan kualitas yang telah
sesuai bidang kerja masing-masing
direncanakan sebelumnya. Memang
sehingga dalam pelaksanaannya
pemikiran yang membahas asal mula
dapat memberikan hasil yang
dari pada fungsi manajemen tersebut
maksimal. Fungsi dilihat dari segi
kelihatannya sangat kurang yang
manajemen, sangat banyak para
memperhatikan hanya selalu yang
pakar yang mengemukakan
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 79
boleh diabaikan karena walaupun ada satupun para ahli yang bias
produktivitas yang dihasilkan oleh memperpanjang waktu. Kita sudah
setiap orang dalam manajemen, tetapi mengatakan bahwa waktu berjalan
kalau tidak ditunjang pemasaran yang secara terus menerus, yang menjadi
baik dapat juga dikatakan tidak pertanyaan apakah waktu itu
memberikan arti yang diharapkan, digunakan sesuai tahapan-tahapan
sebagaimana kita ketahui bahwa hasil kegiatan dalam rangka pelaksanaan
produksi manajemen dalam organisasi berbagai kegiatan yang ditetapakan
bukan hanya memenuhi kebutuhan oleh manajemen.
sendiri, tetapi harus memenuhi
Berdasarkan pembahasan tersebut
kebutuhan manusia sangat banyak
diatas tentang hakikat sumber daya
dan tidak mampu untuk memenuhi
dalam manajemen merupakan alat yang
sendiri oleh sebab itu disebut ruang
dapat dipakai untuk melaksanakan
untuk melakukan kesepakatan antara
berbagai aktivitas, sumber daya yang
satu dengan yang lainnya disebut
digunakan itu senantiasa disesuaikan
dengan pasar, yang kita maksudkan
dengan pekerjaan, setiap bentuk
pasar pada kesempatan ini adalah
pekerjaan yang dikerjakan manusia
adanya kesepakatan untuk
masing-masing membutuhkan sumber
melakukan pertukaran baik yang
daya yang berbeda antara satu dengan
berkaitan antara pola pemikiran,
lainnya. Dalam kehidupan manusia
terutama yang berkaitan dengan
sebagai anggota manajemen, dengan
produksi berupa barang atau benda
berangkat dari pengalaman dalam
yang dibutuhkan orang atau
memanfaatkan sumber daya yang
manajemen lainnya dengan
dimiliki bahwa seluruh interaksi dalam
menggunakan alat tukar yang sah.
beraktivitas senantiasa tidak dapat
6. Waktu sebagai sumber daya dipisahkan dengan kondisi sosial sangat
manajemen. Memang kita sadari dan beraneka ragam jenis dan bentuknya.
menjadi buah bibir manusia dewasa Proses pembentukan manusia sebagai
ini, saya tidak punya waktu, saya anggota manajemen selalu diawali dengan
punya waktu, waktu saya sangat pemikiran dan tindakan sehingga sumber
terbatas, dan lain sebagainya. daya yang dimiliki dapat memberikan
Pernyataan ini kelihatannya sangat hasil yang memuaskan semua pihak baik
membingungkan karena bila waktu manusia sebagai anggota manajemen
dilihat dari perputaran jam, dilihat maupun manusia sebagai anggota
dari perputaran materi, perputaran komunitas masyarakat, oleh sebab itu
bulan dan seterusnya, maka waktu untuk merefleksikan sumber daya
yang dimiliki manusia pada tempat manajemen senantiasa dilakukan dalam
dan komunitas manusia yang sama rangka pelaksanaan sesuatu jenis
pasti memiliki waktu yang sama. pekerjaan yang dimotori oleh manusia
Argumentasi yang kita sebutkan itu sebagai anggota manajemen.
kemungkinan waktu tersebut dilihat
dari kesempatan, sehubungan hal ini PEMBAHASAN
rupanya para pemikir atau para
ilmuwan sepakat bahwa kesuksesan Kolegial dalam Manajemen
dalam memanfaatkan peluang atau
Berdasarkan pembahasan terdahulu
kesempatan sangat tergantung
bahwa manajemen merupakan suatu
penggunaan waktu yang
konseptual, sesungguhnya berada pada
sesungguhnya waktu tidak pernah
alam apa, apakah alam pemikiran
berhenti, tetapi berjalan secara terus
ataukah alam realita, mungkin dapat
menerus secara alamiah dan tidak
84 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90
melahirkan lagi pertanyaan kalau alam sendiri, maka akan lebih efektif kalau
pikiran yang mana dan seterusnya, hal dikerjakan bersama-sama orang lain, hal
ini memberikan kesadaran kita bahwa inilah salah satu kandungan kata kolegial,
jangkauan manajemen sangat luas dan berdasarkan argumentasi tersebut
berkembang secara terus menerus kemudian kita berusaha merenungkannya
mengikuti selera pengembangnya, kalau kemungkinan akan melahirkan
pengembangnya ingin biru, maka pertanyaan apakah yang sesungguhnya
jangkauan perkembangan manajemen yang dimaksud kolegial itu.
akan menuju ke biru, kalau mau kuning
Kalau memperhatikan pertanyaan
maka perkembangan manajemen akan
yang dirumuskan di atas, kelihatan
menuju ke kuning dan seterusnya. Selera
sederhana karena sudah biasa kita
perkembangan manajemen berjalan
dengar dan bahkan kita senantiasa
secara parallel dengan selera atau
mengucapakannya, tetapi yang menjadi
keiinginan seseorang atau beberapa
persoalan adalah bagaimana
orang dalam manajemen, namun kita
merumuskan jawaban yang bias diterima
sadari juga bahwa selera yang tidak
oleh semua pihak, karena kita
dilandasi pemikiran yang rasional
mengetahui bahwa proses pemikiran
kemungkinannya akan mengalami
manusia berbeda-beda antara manusia
persoalan terhadap anggota manajemen
yang satu dengan manusia yang lainnya.
lainnya, selera terlalu orientasi secara
Walaupun demikian adanya, kemudian
individual biasanya lebih mengarah
dari pada dikategorikan menghindar dari
kepada tindakan pemaksaan untuk
pada tanggung jawab, maka rupanya
memenuhi keterpenuhan keiinginan
tidak ada jalan lain kecuali harus
bagi manusia yang bersangkutan, bila
merumuskan suatu jawban yang
kondisi seperti ini yang berkembang
dianggap diterima semua pihak yang
dalam manajemen bararti sedang
dimaksud kolegial adalah sesuatu bentuk
mengalami persoalan.
persekutuan manusia yang diikat dalam
Rupanya sudah menjadi pendapat perjanjian kesepahaman baik dilakukan
umum bahwa setiap pelaksanaan secara tertulis maupun secara lisan
pekerjaan dalam sebuah organisasi atau untuk melakukan kerjasama baik sifatnya
dalam komunitas masyarakat tertentu bekerja sama-sama maupun sama-sama
kecenderungannya lebih efektif kalau bekerja untuk mencapai tujuan yang
dilakukan secara bersama-sama apalagi telah ditetapkan sebelumnya. Walaupun
kalau kita melihat sifat pekerjaan itu jawaban pertanyaan ini dirumuskan
sendiri artinya bahwa pekerjaan manusia dalam bentuk sangat singkat dan
dalam manajemen terdiri atas dua jenis susunan kalimatnya sederhana, tetapi
yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan kemungkinan masih terdapat kritikan-
pemikiran dan pekerjaan yang berkaitan kritikan yang dikemukakan oleh pemikir
dengan fisik. Pekerjaan yang berkaitan lainnya, hal itu sangat wajar dan kita
dengan pemikiran, apabila persoalan harus menghormatinya (Makmur, 2007).
atau masalah yang sifatnya rumit dan
Berdasarkan argumentasi tersebut di
perlu dipikirkan pemecahannya
atas, terutama rumusan jawaban
biasanya akan lebih efektif apabila
pertanyaan tentang kolegial, maka
dilakukan beberapa orang para pemikir
selanjutnya terdorong kita lagi
yang memahami secara mendalam
mengajukan pertanyaan apakah yang
permasalahan yang sedang dianalisis
dimaksud kolegial dalam manajemen,
pemecahannya, sedangkan pekerjaan
sebaiknya langsung kita merumuskan
yang berkaitan dengan fisik terutama
jawaban pertanyaan ini, yang dimaksud
pekerjaan tersebut sangat berat dan tidak
kolegial dalam manajemen adalah suatu
mungkin dapat dilakukan secara sendiri-
bentuk kerja sama dua orang manusia
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 85
atau lebih yang diperkuat dalam ikatan Kualitas dan kuantitas hasil kerja
perjanjian kesepahaman baik dilakukan yang dihasilkan oleh para pekerja dalam
secara tertulis maupun secara lisan suatu manajemen sesungguhnya secara
untuk melakukan kerjasama baik sifatnya realita sangat tergantung kepada
bekerja sama-sama maupun sama-sama bagaimana pemberi kerja kepada pekerja
bekerja untuk mencapai tujuan yang telah senantiasa dilakukan secara rasional,
ditetapkan sebelumnya dalam rangka dengan tidak didasari tahu diri serta
memenuhi tuntutan kesejahteraan dan disinari atas keikhlasan, sedangkan bagi
kebahagiaan hidup umat manusia. Telah penerima kerja harus juga diterima
disadari bahwa jawaban pertanyaan yang dengan hati senang dan ikhlas.
kita telah rumuskan ini kemungkinan Sehubungan dengan kesepakatan antara
terdapat unsur-unsur kelemahan yang pemberi dan penerima kerja dilakukan
tidak sempat dideteksi atau dipikirkan berdasarkan adanya saling rasa percaya
terlebih dahulu, oleh sebab itu kita sangat (trust) sehingga dapat menciptakan hasil
membuka peluang yang sebesar-besarnya sesuai dengan standar yang kita telah
koreksian dari semua pihak karena tentukan sebelumnya baik berdasarkan
kesempurnaan suatu gagasan atau dengan dari segi kuantitas maupun dari segi
kata lain jwaban suatu pertanyaan sangat kualitas, argumentasi ini lahir pertanyaan
tergantung kepada penerimaan dari pada siapakah yang dimaksud disini pemberi
semua pihak yang berkepentingan. kerja dan penerima kerja, yang kita
maksudkan pemberi kerja disini pemberi
Sejalan dengan argumentasi yang
dan penerima kerja, yang kita
kita sebutkan di atas bahwa setiap jenis
maksudkan pemberi kerja adalah pihak
dan bentuk pekerjaan akan lebih efektif
manajemen dalam sebuah organisasi
dan akan lebih efisien kalau dikerjakan
baik itu yang dimiliki oleh organisasi
dalam bentuk kerja sama, tentunya
public maupun organisasi yang dimiliki
dengan pembagian tugas yang jelas
oleh swasta, sedangkan yang dimaksud
disesuaikan kemampuan pemikiran dan
dengan penerima kerja adalah seseorang
fisik serta pengalaman manusia yang
atau beberapa orang yang bertindak
bersangkutan, apabila secara realita
sebagai pencari kerja dalam rangka
kesesuaian ini dapat terwujud
memperoleh imbalan untuk memenuhi
kemungkinan atau dengan kata lain
tuntutan kebutuhan hidupnya tentunya
peluang besar mendapatkan hasil sesuai
termasuk keluarganya.
dengan harapan sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman kita mengikuti Kemahiran mendesain dan
perkembangan sumber daya manusia melaksanakan berbagai aktivitas
pada Negara yang sedang berkembang manajemen secara tepat dan hal ini akan
tentunya termasuk Indonesia bahwa mendorong dalam rangka
proses pengembangan sumber daya perkembangan, pertumbuhan dan rasa
manusia belum terlalu tepat atau dengan saling kepercayaan seluruh yang terlibat
kata lain sejalan dengan talenta yang kolegial manajemen sehingga jalinan
dimiliki seniman, tetapi pendidikan yang kerja sama senantiasa berjalan secara
diikuti atau dikembangkan dibidang terus menerus, yang terpenting juga
kedokteran, sehingga keeftifan adalah saling menjaga perasaan dan
pemanfaatan talenta yang dimiliki tidak menghormati pemikiran rasionalitas
optimal, demikian juga penggunaan ilmu setiap manusia yang terlibat dalam
yang dimiliki juga tidak optimal, oleh kolegial manajemen. Kegagalan
sebab itu penggunaan sumber daya pelaksanaan aktivitas setiap orang yang
manusia dalam manajemen sebaiknya merupakan bagian dari pada anggota
dilakukan secara selektif. manajemen, kalau kita memperhatikan
pandangan berbagai orang bahwa
86 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90
itulah bahwa hubungan kerja yang baik demikian bahwa untuk menciptakan
dan memperkuat peningkatan kualitas iklim yang menyenangkan dari seluruh
dan kuantitas produksi manajemen perlu manajer dengan masyarakat disekitarnya,
senantiasa dipelihara dan maka perlu dilakukan komunikasi secara
disempurnakan secara terus menerus baik untuk melahirkan suatu bentuk
dengan mengikuti tuntutan komunitas kolaborasi bukan bertujuan saling
masyarakat pada umumnya dan tuntutan merugikan, tetapi senantiasa berusaha
anggota manajemen itu sendiri, apabila untuk saling menguntungkan dan
tidak terjaga kondisi seperti ini akan membutuhkan. Manusia sebenarnya
dapat merusak bentuk kerjasama yang dapat kita katakan bahwa bagian yang
dibangun selama ini. mutlak dalam manajemen baik yang
bergerak di bidang publik atau sering
Sebagaimana kita ketahui bahwa
juga disebut bisnis atau privat, sebaiknya
yang dimaksud kerja sama disini bukan
dalam melakukan interaksi senantiasa
hanya dilakukan seluruh anggota
tercipta kolaborasi dari semua komponen
manajemen secara internal, tetapi lebih
baik manajemen publiK, manajemen
dari itu menyangkut seluruh manusia
swasta, maupun manajemen yang
yang mendukung keberhasilan
bergerak di bidang sosial. Berdasarkan
manajemen kita, tentunya dengan
argumentasi ini sebenarnya dapat
prinsip kontribusi yang saling
menciptakan pertanyaan apakah yang
menguntungkan baik antara manajemen
dimaksud dengan kolaborasi itu,
mapun antar anggota komunitas
terutama jika kita kaitkan dengan
masyarakat dengan elemen-elemen
kehidupan manajemen (Winardi, 2005).
manajemen yang bersangkutan. Apabila
kita mencermati fenomena yang Argumentasi pertanyaan yang
berkembang dalam masyarakat disekitar dirumuskan tersebut di atas, tentunya
manajemen sesungguhnya berada pada memerlukan jawaban yang dapat
dua kutub yang saling berbeda, kutub dimengerti dari semua orang yang
pertama perkembangan yang mendengarkan atau yang membacanya,
menggambarkan sejalan atau dengan kata sesungguhnya hal inilah yang menjadi
lain memperkuat perkembangan masalah karena kemungkinan
manajemen itu sendiri baik kita lihat dari argumentasi jawaban itu tidak sesuai
produksi yang dihasilkan, pelayanan dengan pola piker masing-masing orang
kepada masyarakat yang dilakukan dan apalagi para ilmuan atau dengan kata lain
tindakan lainnya. Kutub yang kedua para akademisi yang memiliki disiplin
dimana perkembangan dan ilmu yang berbeda-beda. Namun
pertumbuhan dalam manajemen sangat demikian kita tidak bertanggung jawab
bertentangan dengan prinsip-prinsip kalau kita sendiri tidak memiliki
yang diperlakukan dalam manajemen keberanian merumuskan jawabannya,
terutama kalau kita melihat dari segi yang dimaksud kolaborasi pada
produksi yang dihasilkan sangat jauh kesempatan ini adalah suatu bentuk
dari harapan semula, pelayanan yang persekutuan melalui kesepahaman
diberikan kepada masyarakat tidak secara tertulis atau secara lisan untuk
sesuai dengan keinginan anggota melakukan kerja sama maupun saling
komunitas masyarakat tertentu. mendukung dalam rangka memperlancar
pelaksanaan pekerjaan masing-masing
Kepuasan seluruh anggota
baik secara internal maupun secara
komunitas masyarakat disekitar
eksternal organisasi. Selanjutnya,
keberadaan manajemen terhadap hasil
kolaborasi dalam manajemen adalah
produksi atau pelayanan yang dilakukan
suatu bentuk usaha yang dilakukan
itu sesungguhnya menjadi tanggung
secara sadar untuk membentuk
jawab oleh para manajer, tetapi namun
88 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90
persaingan antara satu dengan lainnya dihadapi, disamping itu dilakukan secara
yang tidak objektif atau tidak sehat, tetapi terbuka dalam kebenaran, untuk menjaga
yang terpenting untuk melakukan keberlangsungan kolaborasi dalam
kolaborasi dengan pihak-pihak tertentu manajemen perlu saling menciptakan
harus memiliki batasan-batasan yang kondisi masing-masing yang berkaitan
jelas antara hak-hak dan kewajiban dengan kejujuran dan keterbukaan,
masing-masing demikian juga antara apabila kedua hal ini tidak terwujud
aktivitas yang dapat dilakukan dengan secara baik pasti akan terjadi kegagalan
aktivitas yang tidak boleh dilakukan dalam kolaborasi.
dalam kesepahaman berkolaborasi.
Memang telah disadari bahwa
Walaupun ada pernyataan kita telah
kehdupan manusia khususnya dibidang
ungkap bahwa senantiasa dalam
aktivitas manajemen baik dibidang
kolaborasi kemungkinan-kemungkinan
publik maupun di bidang swasta
akan terjadi tujuan atau maksud tertentu
senantiasa berproses secara terus
secara terselubung, dengan
menerus senantiasa mengalami kondisi
memanfaatkan kesempatan dalam
fluktuasi dimana kadang mengalami
kolaborasi untuk memperoleh sesuatu
keberhasilan yang menggembirakan,
yang diluar kesepahaman. Fenomena
tetapi kadang juga mengalami situasi
seperti ini senantiasa terjadi, Oleh sebab
atau kondisi sangat menyedihkan karena
itu sebelum melakukan kolaborasi
mengalami kegagalan mencapai tujuan.
dengan pihak tertentu seharusnya sudah
Pemikiran manusia untuk melakukan
memahami dengan siapa kita hindari
kolaborasi adalah untuk mempermudah
atau dengan kata lain sulit untuk tidak
dalam rangka pelaksanaan berbagai
dilakukan karena dengan adanya
pekerjaan sehingga hasilnya mencapai
kolaborasi sesungguhnya memperkuat
kualitas yang diharapakan dan sesuai
manajemen dalam rangka mencapai hasil
kuantitas yang diinginkan. Oleh sebab
yang diharapkan sebelumnya.
itu pemusatan perhatian dan pemikiran
Berdasarkan argumentasi yang kita kita dalam kolaborasi adalah masing-
sebutkan di atas kita dapat mengatakan masing memegang kesepakatan yang
bahwa kolaborasi harus dilakukan telah dibuat sebelumnya dengan prinsip
dengan menggunakan kecerdasan kejujuran dan keterbukaan. Keberhasilan
berdasarkan fakta-fakta dan data-data pelaksanaan pekerjaan manajemen
tertentu, karena kita dapat meyakini terutana pekerjaan yang membutuhkan
hanya mendengarkan ungkapan tenaga orang lain, maka tindakan yang
seseorang baik yang mengajak maupun paling tepat yang harus dilakukan adalah
yang diajak dalam melakukan kolaborasi mengadakan kolaborasi kepada orang
terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. atau manajemen yang memiliki kegiatan
Kebodohan dalam melakukan kolaborasi yang sama dan saling membutuhkan baik
sesungguhnya kita menjerumuakan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan
manajemen untuk menuju kehancuran, dan teknologi, maupun kemampuan
oleh sebab itu secara fenomena setiap dalam ketrampilan atau kemahiran.
organisasi dalam menerima tenaga kerja
manusia harus diseleksi kemampuan KESIMPULAN DAN SARAN
terutama yang berkaitan dengan
Keberhasilan inovasi sangat
kecerdasannya. Secara kenyataan bahwa
ditentukan oleh kreativitas manusia, bagi
keberhasilan manajemen dalam
manusia yang tidak kreatif, maka
melakukan kolaborasi dari berbagai
inovasipun sulit dikembangkan
piahk adalah dapat diukur dengan
kemudian kebutuhan dan keiinginan
terjadinya keharmonisan dan saling
tidak mungkin dapat diwujudkan
pengertian dalam berbagai masalah yang
90 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90