Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Administrasi Negara, Volume 20 Nomor 2, Agustus 2014 / 71 - 90 Jurnal

Administrasi Negara

INOVASI DAN KREATIVITAS MANUSIA DALAM MANAJEMEN

INNOVATION AND HUMAN CREATIVITY IN MANAGEMENT

Rohana Thahier
Sekolah Tinggi Ilmu Admnistrasi Negara-Lembaga Administrasi Negara, Makassar.
e-mail: rohana.stialan@gmail.com

Abstrak
Manajemen dalam melaksanakan perannya sangat tergantung kepada seluruh manusia
yang terlibat di dalamnya, khususnya bagi para manajer yang berfungsi untuk
mengendalikan kreativitas dan digerakkan menuju terciptanya inovasi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai inovasi
dan kreativitas manusia dalam manajemen. Penelitian ini merupakan penelitian studi
pustaka atau yang dikenal pula sebagai using available data. pengumpulan data
dilakukan melalui inventarisasi data. Data diolah secara kualitatif dengan melakukan
reduksi data, sistematisasi data, dan display data. Selanjutnya, data dianalisis secara
interpretatif sesuai pemahaman penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keberhasilan inovasi sangat ditentukan oleh kreativitas manusia, bagi manusia yang
tidak kreatif, maka inovasipun sulit dikembangkan, kemudian kebutuhan dan
keinginan tidak mungkin dapat diwujudkan sebagaimana diharapkan sebelumnya.
Untuk menemukan inovasi melalui kreativitas yang tepat dengan memberikan hasil
yang memuaskan semua pihak, disinilah peranan manajemen untuk senantiasa
berusaha memadukan antara kreativitas dengan inovasi terhadap suatu bidang
kegiatan sehingga dapat menyumbangkan hasil yang dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia pada umumnya dan manusia yang terdapat dalam manajemen
pada khususnya.
Kata kunci: inovasi, kreativitas, manajemen.

Abstract
Management in carrying out its role depends upon the whole human being involvement
in it, particularly for managers who do the work to control the creativity and proceed
towards the creation of innovation. Therefore, this study aims to identify and explain
the human innovation and creativity in management. The study is a literature study
or known as using available data. Data collection was done through inventory data.
The qualitative data was processed by data reduction, data systematization, and data
display. Furthermore, the data was interpretive analyzed based on researcher
understanding. The results show that the success of innovation is determined by human
creativity. For those who are not creative, it is difficult to develop further need for
innovation and desire to develop what they are expected earlier. In searching for the
right innovation through creativity by presenting the results that might would satisfy
all parties. Here the role of management is striving continually, combining creativity
with innovation in to the area of activity that can contribute the results that provide
benefits to human life in general and particularly to human beings in management.
Keywords: innovation, creativity, management.
72 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

PENDAHULUAN melahirkan kemampuan fisik untuk


melakukan berbagai kegiatan dengan
Diskusi berbagai kalangan dengan
kecepatan yang lebih tinggi. Manajemen
keprofesionalan masing-masing
dengan dinamikanya hanya
senantiasa memperdebatkan antara
mengandalkan kebiasaan dari dulu
keiinginan dan kebutuhan manusia, dari
sampai sekarang pastilah tidak akan
perdebatan tersebut kalau kita
mampu melakukan persaingan dengan
mengambil intisari, sehingga dapat
manajemen lainnya yang selalu berusaha
dikatakan bahwa keinginan tidak
untuk menemukan inovasi dengan
memiliki batas kepuasan dari seluruh
menyesuaikan perkembangan baik
aspek kehidupan misalnya punya rumah
perkembangan masyarakat itu sendiri,
satu ingin ditambah menjadi dua, punya
lebih-lebih perkembangan di dunia
mobil dua ingin ditambah menjadi tiga,
pemerintahan dan politik yang sangat
bagaimana kalau punya istri satu ingin
dinamis dimana hamapir setiap saat
ditambah lagi dan seterusnya, sedangkan
menciptakan kreativitas dalam inovasi
kebutuhan memiliki batas kepuasan
yang serba modern.
misalnya kalau makan sudah kenyang,
maka tidak butuh lagi makanan, namun Manajemen yang dikategorikan
kepuasan dalam kebutuhan bukan berhasil, sesungguhnya bukanlah karena
berlaku secara permanen, melainkan diukur dari pada luas atau sempitnya
kurun waktu tentu muncul kebutuhan sesuatu kekuasaan, tetapi melainkan
makanan, dan kurun waktu tertentu diukur atau nilai dari seberapa besar
tidak dibutuhkan makanan, begitulah memberikan sumbangan dalam rangka
siklus kehidupan manusia. Semua peningkatan kesejahteraan manusia
manusia senantiasa berusaha khususnya yang terikat di dalam
semaksimal mungkin untuk memenuhi maupun sebagai anggota komunitas
kebutuhan dan keiinginan melalui masyarakat yang bersangkutan. Seorang
inovasi sehingga kualitas dan kuantitas manajer yang dapat dikategorikan gagal,
factor pemenuhan kebutuhan dan apabila tidak berhasil melakukan
keiinginan manusia senantiasa peningkatan kesejahtraan dan
berkembang secara berkesinambungan mempersiapkan generasi penerus dari
dari waktu ke waktu yang lain, dari pada pengembangan kegiatan
periode yang satu ke periode yang lain manajemen. Para manajer dalam
dan seterusnya. melaksanakan kegiatan manajemen
secara berkesinambungan dari satu
Secara konseptual, manajemen
generasi ke generasi berikutnya bagaikan
dalam melaksanakan perannya sangat
anak tangga yang harus dipersipkan
tergantung kepada seluruh manusia yang
generasi yang dipersiapkan untuk
terlibat di dalamnya khususnya bagi para
menaiki anak tangga berikutnya. Manajer
manajer yang berfungsi untuk
yang mampu mempersiapkan kader-
mengendalikan kreativitas dan
kader generasi untuk melanjutkan
digerakkan menuju terciptanya inovasi
aktivitas yang dicita-citakan oleh
seluruh manusia dalam manajemen yang
manajemen, setiap tangga yang harus
bersangkutan di mana senantiasa
dilalui bagi manajemen bukan dilakukan
diharapkan untuk menumbuhkan
tiba masa tiba akal, kalau demikian
kondisi persaingan dalam rangka untuk
mungkin akan terjadi tiba masa tiba akal,
peningkatan kemampuan baik upaya
kalau kondisi manajemen seperti ini
menciptakan suatu pemikiran rasional
yang dilakukan manusia di dalamnya
sehingga melahirkan konseptual yang
pasti tidak menunggu lama manajemen
berupa gagasan maupun usaha
tersebut akan mati.
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 73

Perkembangan manajemen dari satu dianalisis secara interpretatif sesuai


generasi menuju ke generasi berikutnya pemahaman penulis.
senantiasa tidak selamanya sejalan
dengan perumpamaan menaiki anak HASIL PENELITIAN
tangga, tetapi mungkin generasi tertentu
akan menuruni anak tangga, karena Konsep Manajemen
disebabkan kegagalan dalam melakukan
Pokok bahasan yang dikemukakan
pengembangan dan pembinaan manusia
ini, baik secara tersurat maupun secara
yang terdapat di dalamnya, oleh sebab
tersirat sudah banyak dikemukakan oleh
itu untuk menentukan para manajer yang
para pemikir, penulis atau para ahli
memiliki peran pengembangan dan
lainnya, namun demikian bahwa
pembinaan haruslah yang memiliki
pembahasan kali ini memiliki
kemampuan dari berbagai aspek.
pandangan yang berbeda atau mungkin
Berdasarkan argumentasi yang
ada kemiripan atau sama, hal itu dapat
disebutkan di atas sebenarnya
terjadi karena secara kebetulan saja
merupakan alasan untuk melakukan
karena disebabkan cara pandang yang
pembahasan pada pokok bahasan
memiliki kesamaan. Manajemen sebagai
mengenai inovasi dan kreativitas
konsep dasar pemikiran manusia
manusia dalam manajemen.
senantiasa dikembangkan terus menerus
dengan melalui kemampuan penalaran
METODE PENELITIAN
terutama cara dan gaya mengemukakan
pandangan melalui penalarannya
Tipe Penelitian
masing-masing dan kemudian harus
Penelitian ini merupakan penelitian dapat memberikan keyakinan semua
studi pustaka atau yang dikenal pula pihak terutama bagi orang yang
sebagai using available data. Inti dari mendalami manajemen sebagai konsep
metode penelitian ini adalah pada maupun manajemen sebagai suatu teori
langkah-langkah kajian yang harus dapat menciptakan kecerdasan berpikir
berlandaskan pada teori kebenaran dan kemahiran melaksanakan berbagai
koherensi dan pragmatis secara traceable. aktivitas yang dikembangkan manajemen
Kekuatan kajian pustaka terletak pada yang bersangkutan, dalam pengembangan
langkah-langkah sekuensial yang mudah manajemen biasanya memiliki jati diri
ditelusuri oleh ilmuwan lainnya. dan kepribadian yang merupakan
pencerminan nilai-nilai yang telah
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan disepakati manusia yang terikat dalam
Data manajemen itu sendiri (Makmur, 2007).
Data yang digunakan adalah data Pemikiran terhadap kepribadian dan
sekunder. Oleh karena itu, pengumpulan jati diri yang dipatuhi semua komponen
data dilakukan melalui inventarisasi dalam manajemen itulah hakekat yang
data. Inventarisasi data merupakan cara terkandung dalam pemehaman
atau metode untuk melakukan kepribadian dan jati diri yang senantiasa
penelusuran terhadap data dengan dipertahankan dan dihormati dijunjung
berlandaskan pada relevansi masalah tinggi kemudian diataati sehingga
yang diketengahkan. senantiasa menghindari perbuatan yang
bertentangan nilai-nilai kebenaran yang
Teknik Pengolahan dan Analisis Data terdapat dalam kepribadian dan jati diri
manajamen yang bersangkutan.
Data diolah secara kualitatif dengan
Cerminan dari pada citra manajemen
melakukan reduksi data, sistematisasi
yang terdapat dalam masyarakat maupun
data, dan display data. Selanjutnya, data
74 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

dalam organisasi, perkembangan citra dijelaskan tersebut di atas kemudian kita


manajemen ini sangat tergantung kepada memperhatikan fenomena yang sering
manajer beserta jajarannya dalam rangka terjadi pada lingkungan di sekitar kita,
mengimplementasikan nilai-nilai ajaran rupanya dapat dikatakan pengertian
manajemen jika melihat dari sudut konsep itu berkembang pada dunia kerja
manajemen sebagai konseptual dan nilai- atau dengan kata lain berkembang dalam
nilai ajaran moralitas jika manajemen kehidupan komunitas masyarakat,
dipandang sebagai suatu aktivitas yang selanjutnya mari kita memberikan
dilakukan oleh manusia. Berdasarkan komentar tentang pengertian konsep dari
argumentasi yang kita sebutkan di atas sudut pandang yang kedua konsep
dan apabila kita memahami makna yang adalah sesuatu pernyataan atau
dikandungnya dengan penelusuran ungkapan seseorang yang mengandung
melalui perenungan secara mendalam berbagai variasi kemudian jika memilih
kemungkinan menciptakan pertanyaan salah satu variasi dengan dikaitkan
apakah yang dimaksud dengan pernyataan atau ungkapan itulah yang
pengertian tentang konsep, dan apa disebut dengan variable. Pengertian
pulakah yang dimaksud dengan konsep ini lebih banyak dikembangkan
pengertian konsep manajemen. di dunia akademik atau dengan kata lain
di dunia penelitian khususnya penelitian
Pertanyaan yang kita telah rumuskan
kuantitatif, perkembangan kedua
di atas tentang pengertian konsep apabila
pengertian konsep ini kadang-kadang
kita memberikan kepada orang-orang
terjadi perdebatan karena setiap ilmuan
yang dianggap sebagai ilmuwan untuk
senantiasa mempertahankan pandangan
menjawabnya pertanyaan tersebut
atau pendapat masing-masing sehingga
pastilah ujung-ujungnya kita
terjadi mempertentangkan dalam
menemukan kebingungan karena
perdebatan baik melalui diskusi secara
jawaban yang kita terima akan
formal maupun diskusi non formal
memberikan argumentasi ini dengan
dengan mempertahankan kebenaran
pertimbangan yang lebih bijaksana,
yang mereka pahami selama ini
maka sebaiknya kita memberikan
(Wibowo, 2006).
argumentasi sebagai jawaban pertanyaan
tersebut, mungkinlah sebaiknya kita Walaupun kita sudah membahasnya
menjelaskan sebagai jawaban atas dua pada argumentasi terdahulu tentang
sudut pandangan pertama pengertian pengertian itu sendiri, tetapi sebaiknya
konsep adalah sebagai uraian yang kita mengulangi lagi untuk mengantar
disusun secara sistimatis dengan kita ke pembahasan tentang pengertian
menghubungkan antara peristiwa yang konsep manajemen, kata atau istilah
satu dengan peristiwa lainnya, atau suatu pengertian adalah uraian yang
pernyataan yang satu dengan pernyataan menghubungkan antara symbol bunyi
yang lainnya dimanaa mengandung dengan simbol wujud sebagai
dalam satu atau beberapa hakikat makna kesepakatan pada setiap anggota
dalam satu kesatuan yang membentuk komunitas masyarakat sehingga dapat
keutuhan, yang dimaksud kata atau dipahami hakekat makna yang
isitlah keutuhan pada kesempatan ini dikandungnya. Namun kita juga
adalah suatu kumpulan yang tidak dapat mendapatkan pengertian itu suatu
dipisahkan antara satu dengan lainnya rumusan yang disusun secara sistimatis
walaupun sesungguhnya dapat sehingga dapat dipahami setiap orang
dibedakan hakekat makna yang yang membaca atau mendengarkan,
dikandungnya (Makmur, 2007). pengertian yang melahirkan pemahaman
sangat penting dalam dunia komunikasi
Pengertian konsep dilihat dari sudut
dan dunia informasi, disamping itu juga
pandang pertama sebagaimana telah
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 75

pengertian kemungkinannya dapat mengalami kesulitan menunjukkan


mencegah kesalah pahaman antara wujud realita yang sesungguhnya atau
manusia yang satu dengan kubu atau dengan kata tidak memiliki wujud yang
komunitas masyarakat lainnya, jelas. Berdasarkan argumentasi yang kita
sesungguhnya yang paling banyak jelaskan itu melahirkan pertanyaan
disebabkan karena tidak adanya saling sesungguhnya manajemen itu berada
pengertian antara kedua belah pihak dimana, pertanyaan ini sebenarnya
tersebut (Makmur, 2009). jawabannya sederhana saja, yaitu berada
dalam pemikiran manusia yang sifatnya
Untuk lebih terfokus atau terarah
rasional sehingga seluruh manusia yang
argumentasi lita mengemukakan
memperlajari materi yang dikandung
terhadap pengertian konsep manajemen,
manajemen dapat dimengerti dalam
maka terlebih dahulu dikemukakan
alam pikirannya sendiri. Rasional
pengertian manajemen itu sendiri, yang
merupakan suatu bentuk pemikiran dan
kita maksudkan manajemen pada
apabila diinformasikan kepada orang ain
kesempatan ini adalah sebagai alat untuk
dengan mudah dapat dimengerti serta
membentuk atau menciptakan
memberikan kesejukan terhadap
pemikiran rasional dan bertindak secara
rangsangan sehingga melahirkan suatu
professional dalam rangka
jenis kesadaran dalam penahaman baik
menggerakkan seluruh sumber daya baik
yang berkaitan dengan pemikiran
yang berasal dari manusia maupun
maupun yang berhubungan dengan
bukan sumber daya manusia dengan
aktivitas manusia yang bersangkutan
mengarah kepada pencapaian tujuan
(Makmur, 2007).
yang telah ditentukan sebelumnya secara
efisien dan efektif untuk memberikan Kegagalan untuk melaksanakan
manfaat dalam kehidupan manusia. aktivitas yang telah ditetapkan
Setelah kita mengemukakan pengertian manajemen, sesungguhnya sangat
manajemen maka selanjutnya banyak factor penyebabnya, tetapi kalau
mengemukakan pengertian konsep merenungkan secara mendalam faktor
manajemen adalah sesuatu uraian yang penyebab itu sebenarnya kita dapat
membahas tentang aktivitas manusia mengatakan bahwa penyebab kegagalan
yang berkaitan dengan pemikiran dan aktivitas yang ditetapkan manajemen
tindakan untuk mencapai suatu tujuan yang paling utama adalah tidak
secara rasional, efisien dan efektif yang terjadinya kesepahaman dalam
telah ditentukan sebelumnya dengan pengertian. Terjadinya pengertian karena
menggunakan seluruh sumber daya baik proses kesepakatan manusia yang
yang berasal dari manusia human menjadi bagian dari apda anggota
resiurces dan bukan sumber daya organisasi pada khususnya, dan
manusia non-human resources dan termasuk juga bagian dari komunitas
memberikan manfaat untuk memenuhi masyarakat pada umumnya, terjadinya
kebutuhan manusia (Dharma, 2005). kesepakatan dalam pengertian baik
anggota organisasi maupun anggota
Manajemen yang merupakan suatu
masyarakat sesungguhnya dapat
konsep yang dibentuk dari hasil
memperlancar kegiatan manajemen.
pemikiran melalui penalaran, dimana
Memang kita senantiasa juga
tujuan utamanya adalah bagaimana
menemukan berbagai pandangan yang
melaksanakan dari berbagai aktivitas
sangat panatisme artinya suatu
sebenarnya tidak lepas dari mesin
pandangan atau pendapat yang tidak
pemutarnya yang disebut dengan
mau menerima pandangan atau
manusia, karena manajemen
pendapat yang lain, hanya pandangan
sesungguhnya hanyalah berada dalam
atau pendapat yang sifatnya sangat
abstrak pemikiran dimana kita sangat
76 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

fanatisme kadang-kadang dibituhkan telah dirumuskan ke da;am berbagai


dalam manajemen, tetapi juga fanatisme aktivitas yang telah disediakan dalam
terhadap pandangan bias juga merusak manajemen. Kecerdasan manusia dalam
aktivitas manajemen. membangun manajemen sangat
memegang peranan penting karena
Kalau kita memperhatikan disertai
bagaimanapun bahwa manusia yang
dengan tindakan perenungan bahwa
memiliki kecerdasan pasti memiliki
kerangka pemikiran (mind setting)
kemampuan untuk memperhitungkan
manusia terhadap konsep yang
secara matang dari berbagai konsekuensi
baerkaitan dengan manajemen terutama
yang kemungkinan akan terjadi dengan
yang diciptakan oleh para ilmuan
memperkuat pendukung keberhasilan
senantiasa memberikan argumentasi
dan menghilangkan penghalang
dengan gaya masing-masing, karena
keberhasilan dalam rangka pelaksanaan
memang biasanya konsep dapat
berbagai aktivitas yang telah ditentukan
berbentuk karena kerangka pemikiran,
oleh manajemen yang dilakukan melalui
sedangkan kerangka pikir terbentuk
bentuk kerja sama (Patton, 1997).
karena kemampuan dan pengalaman
manusia dalam proses menjalankan
kehidupan sehari-harinya. Sebagaimana Hakikat Fungsi dalam Manajemen
kita ketahui bahwa persoalan penting Manajemen sebagai suatu
dalam pengembangan konsep dalam konseptual yang memiliki kajian yang
pengertian manajemen adanya berfokus kepada masalah kesejahtraan
pertentangan pola pemikiran yang harus dan pemenuhan kebutuhan bagi ummat
dipertemukan dalam suatu bentuk manusia dimana senantiasa berusaha
kesepakatan, kadang-kadang memang mendahulukan penyelesaian suatu
sulit untuk mempersatukan dari berbagai pekerjaan yang harus dilakukan,
pandangan dan pengertian yang berbeda kemudian baru menunggu hasil yang
karena senantiasa memberikan diharapkan, oleh sebab itu dalam
argumentasi yang memang rasional manajemen yang terpenting bagaimana
semuanya. Manajemen sebagai suatu suatu pekerjaan dapat dikerjakan atau
seni haruslah menemukan jalan yang dengan kata lain diselesaikan dengan
terbaik dan menyenangkan semua pihak baik sesuai dengan waktu yang telah
sehingga usaha yang dilakukan untuk dipertimbangkan dan baiaya yang telah
membangun kesepakatan dalam rangka diperhitungkan sebelumnya, baru
melahirkan saling pengertian, tentunya kemudian mengharapkan hasil yang
bertujuan untuk memperkuat akan diperoleh (Stewart, Mitchell, dan
pelaksanaan aktivitas manajemen. Aileen, 1994).
Apabila kita merenung sejenak Penataan dan pengaturan
mengenai pengertian konsep manajemen aktivitas manajemen baik yang berkaitan
akan terlintas dalam pemikiran kita dari segi aktivitas maupun dari segi
tentang keyakinan kebenaran ajran pelaksanaannya itu sendiri atau
manajemen dalam rangka menciptakan manusianya dalam prosesnya senantiasa
proses pemikiran rasional sehingga menciptakan masalah yang memerlukan
melahirkan kecerdasan yang dapat perhatian khusus dalam rangka usaha
dimanfaatkan ketepatan pemikiran mencegahnya, kalau penanganan
sehingga pelaksanaan aktivitas yang masalah melalui pemecahan yang
telah dipikirkan itu senantiasa terdapat dilakukan secara tidak tepat
keterpaduan antara tindakan manusia kemungkinan bukan saja menggagalkan
dalam rangka melaksanakan aktivitas kegiatan aktivitas atau pekerjaan
manajemen. Kekuatan dan manajemen, tetapi tidak menutup
kesempurnaan konsep manajemen yang
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 77

kemungkinan juga menciptakan pokok ini selalu bersifat heterogen.


kerugian yang besar dan kalau selalu Memang sangat banyak fungsi atau
berlangsung terus-menerus mungkin saja pekerjaan yang sejenis dalam organisasi
mematikan atau membubarkan dengan berbeda-beda jenis dan
manajemen itu sendiri. bebannya. Oleh sebab itu pendekatan
antar fungsi (cross function) berarti
Berdasarkan pembahasan yang
pemikiran seseorang lebih berorientasi
disebutkan pada pembahasan terdahulu
kepada aktivitas atau pekerjaan yang
tentang manajemen sesungguhnya
akan dikerjakan dari pada hasil yang
memiliki focus bahasan disamping
akan dicapai, memang kalau kita melihat
sekumpulan manusia, dan juga
kondisi organisasi terutama di bidang
sekumpulan aktivitas, itulah hakikat
publik sekarang ini lebih banyak
makna yang dikandung dalam pokok
berorientasi kepada hasil dari pada
bahasan mengenai fungsi dan sumber
fungsi, padahal fenomena dalam
manajemen, fungsi sebenarnya
kehidupan memberikan informasi
merupakan suatu kesatuan yang
bahwa kenyataan menggambarkan
membentuk secara sistemik dimana
dimana terwujudnya suatu hasil sangat
dalam prosesnya saling memperkuat
ditentukan lancer tidaknya pelaksanaan
pada kesempatan tertentu, tetapi bias
seluruh fungsi (Dessler,1990).
juga terjadi saling memperlemah pada
kesempatan yang lain. Memperhatikan Berdasarkan argumentasi yang telah
argumentasi tersebut sebenarnya dijelaskan di atas, dapat dipahami bahwa
menciptakan pertanyaan apakah yang dimaksud fungsi dalam manajemen
sesungguhnya yang dimaksud dengan dalam tulisan ini adalah seluruh rincian
fungsi, dan bagaimana pula fungsi tugas yang sejenis dari tugas pokok
manajemen itu sendiri, pertanyaan ini sehingga pendelegasiannya lebih tepat
dalam dunia akademik terutama orang kepada orang yang diberikan dengan
yang mempelajari tentang manajemen sesuai kemampuan, keahlian dan
sudah terbiasa mendengarnya karena pengalamannya serta pelaksanaannya
salah satu pokok pembahasan dalam lebih terfokus kepada hasil sesuai
manajemen. Oleh sebab itu yang kualitas dan kuantitas yang diharapkan
dimaksud dengan fungsi adalah sesuatu sebelumnya dengan mengarah kepada
yang berhubungan dengan kegiatan atau jenis pekerjaan yang dikerjakan. Sesuai
pekerjaan sifatnya sejenis dimana untuk dengan argumentasi yang kita sebutkan
pelaksanaannya diberikan kepada orang- ini memberikan pemahaman kita bahwa
orang yang terikat dalam kerja sama sesuai fungus manajemen terdiri dari berbagai
dengan keahliannya untuk mencapai tugas yang sejenis dan setiap jenis tugas
tujuan yang ditentukan sebelumya. tersebut didelegasikan kepada unit kerja
sehingga menjadi bidang tugasnya yang
Keberadaan fungsi dalam organisasi
harus dikerjakan atau dengan kata lain
sangat memegang peranan penting
diselesaikan. Sebenarnya setiap fungsi
karena kegiatan dalam organisasi yang
manajemen bukanlah berdiri sendiri atau
tidak disusun berdasarkan jenisnya, akan
dikerjakan sendiri-sendiri, melainkan
mengalami pelaksanaan dan pembagian
merupakan suatu kesatuan yang saling
pekerjaan dalam sebuah organisasi. Oleh
mempengaruhi dalam proses
sebab itu tugas-tugas atau dengan kata
pelaksanaannya dan bahkan senantiasa
lain pekerjaan yang disusun berdasarkan
terjadi antara fungsi yang satu tidak
jenisnya akan Nampak dengan jelas
dapat dilaksanakan apabila fungsi
bersifat homogeny, maka dengan
lainnya belum dapat diselesaikan.
demikian bahwa keberadaan fungsi
sesungguhnya bersumber dari rincian Rupanya tidak perlu dipertanyakan
tugas pokok sebuah organisasi, tugas lagi bahwa pelaksana fungsi manajemen
788 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

adalah manusia, oleh sebab itu dipikirkan apa itu fungsi manajemen,
keberhasilan pelaksanaan setiap fungsi kemudian memberikan argumentasi
manajemen sangat ditentukan oleh yang panjang lebar, sedangkan asal mula
motor penggeraknya yaitu manusia, fungsi manajemen sapai kepada
kemudian kita juga menyadari bahwa memberikan hasil dalam manajemen,
manusia senantiasa memiliki kelebihan kelihatannya kurang diperhatikan para
dan kelemahan dalam rangka pemikir, oleh sebab itu sebaiknya kita
melaksanakan fungsi manajemen memberikan uraian.
menjadi kewenangan yang dipercayakan
1. Tugas Pokok. Dalam manajemen yang
kepadanya. Setiap fungsi yang diberikan
dikatakan tugas pokok merupakan
kepada seseorang melahirkan
keseluruhan kumpulan fungsi yang
kewenangan dimana dalam pelaksanaan
menjadi beban manajemen dalam
kewenangan tersebut melahirkan
sebuah organisasi yang sifatnya
tanggung jawab yang menjadi landasan
hetrogen atau dengan kata lain
setiap tindakan atau aktivitas manusia
beraneka ragam jenis dan bebannya,
sebagai anggota manajemen yang
pelaksanaan tugas pokok tidak dapat
bersangkutan. Pelaksanaan kewenangan
dilakukan apabila tidak dirinci
yang bersumber dari salah satu fungsi
berdasarkan jenisnya secara baik dan
manajemen itu, dimana konsekuensi
tepat kemudian pendistribusian
pelaksanaan kemungkinan dua arah
kepada unit kerja dalam organisasi
tanggung jawab, pertama bertanggung
yang tepat dan orang-orang yang
jawab dimaksudkan perbuatan yang
mengerjakan tugas tersebut sesuatu
dilakukan senantiasa bertentangan
dengan kemampuan, keahlian,
dengan kewenangan yang diberikan
ketrampilan dan pengalaman yang
kepadanya, selanjutnya yang kedua
dimilikinya. Perumusan tugas pokok
kemungkinan melahirkan istilah
sebagai suatu gambaran keseluruhan
pertanggung jawaban yaitu perbuatan
fungsi yang merupakan suatu
yang dilakukan sesuai dengan batas-batas
kesatuan yang membentuk kekuatan
kewenangan yang diberikan kepadanya.
dalam rangka perkembangan
Sejalan dengan pembahasan organisasi dengan digerakkan oleh
terdahulu terutama yang berkaitan manajemen menuju kearah
dengan fungsi manajemen dimana pencapaian tujuan yang telah
disebutkan bahwa merupakan ditentukan sebelumnya dengan
sekumpulan tugas-tugas yang sejenis pelaksanaannya secara rasional,
yang tidak mungkin dilaksanakan efisien dan efektif. Dalam tugas pokok
sendiri, melainkan harus melalui atau organisasi sangat banyak aktivitas
dengan kata lain dilaksanakan dengan yang dilakukan oleh manusia baik
kerja sama orang lain, dimana yang berkaitan menggunakan pola
didalamnya terdapat pembagian pemikiran, maupun aktivitas yang
pekerjaan secara tepat dengan membutuhkan tenaga fisik.
disesuaikan kemampuan di bidang ilmu
2. Fungsi. Fungsi merupakan rincian
pengetahuan dan teknologi, kemahiran
tugas pokok sejenis yang dimiliki
serta pengalamannya sehingga hasil yang
oleh sebuah organisasi kemudian
diharapkan dapat terwujud sesuai
diberikan kepada unit kerja yang
kuantitas dan kualitas yang telah
sesuai bidang kerja masing-masing
direncanakan sebelumnya. Memang
sehingga dalam pelaksanaannya
pemikiran yang membahas asal mula
dapat memberikan hasil yang
dari pada fungsi manajemen tersebut
maksimal. Fungsi dilihat dari segi
kelihatannya sangat kurang yang
manajemen, sangat banyak para
memperhatikan hanya selalu yang
pakar yang mengemukakan
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 79

rumusannya ada yang memiliki melaksanakan adalah manajemen,


persamaan dan adapula yang sedangkan organisasi merupakan
memiliki perbedaan, misalnya tempat atau wadah melaksanakan
pendapat Terry yang mengemukakan tugas-tugas tersebut agar dapat
pendapatnya dengan membagi atas memberikan hasil sesuai yang
empat fungsi manajemen: planning diharapakan sebelumnya.
(perencanaan), organizing
4. Kegiatan. Pembagian tugas yang lebih
(pengorganisasian), staffing
rinci yang didalamnya terdiri dari
(penggerakan), dan controlling
berbagai aktivitas, hal inilah yang
(pengawasan). Sebenarnya rumusan
disebut dengan kegiatan dalam
atau penggolongan fungsi
manajemen atau istilah lainnya
manajemen sesungguhnya banyak
management activity, yang kita
rumusan lainnya, tetapi untuk
maksudkan aktivitas manajemen
dijadikan suatu stimulus berpikir
pada kesempatan ini adalah hasil
maka cukup satu saja pakar yang
usaha yang dilakukan secara teliti
dikemukakan pendapatnya, oleh
untuk merinci secara spesifik bagian-
sebab itu tidak ada salahnya kalau
bagian terkecil sebuah tugas yang
kita mempersilahkan mendalami
akan diserahkan kepada seseorang
maupun membandingkan dengan
atau beberapa orang yang terdapat
rumusan para pakar lainnya. Kalau
dalam unit kerja sebuah organisasi.
kita renungkan rumusan fungsi
Rincian yang lebih spesifik dari tugas
manajemen sebenarnya tidak
tersebut pelaku utamanya adalah
berjalan secara berpisah tetapi di
manajemen dimana penggerak
dalamnya saling berkaitan.
utamanya adalah manusia yang
3. Tugas. Kalau kita memperhatikan memang karena kedudukannya
secara konseptual dari pada sehingga memiliki kewenangan untuk
manajemen, maka kita dapat melakukan kegiatan tersebut yang
mengatakan bahwa tugas merupakan selanjutnya akan didistribusikan
rincian dari pada masing-masing kepada orang-orang dimana karena
fungsi dalam sebuah manajemen, oleh kedudukannya berada pada posisi
sebab itu setiap fungsi manajemen di sebagai pelaksanan kegiatan tersebut,
dalamnya terdapat berbagai tugas berdasarkan pembagian kewenangan,
yang menjadi acuan bagi manusia maka pada umumnya yang melakukan
untuk melaksanakannya sebagaimana rincian kegiatan secara spesifik dari
yang terdapat dalam organisasi, tugas pada dasarnya tingkatan para
selanajutnya kita juga dapat manajer dalam sebuah organisasi.
mengatakan bahwa di dalam tugas
5. Pekerjaan. Pekerjaan adalah suatu
terdiri dari beberapa kegiatan, apabila
bentuk tindakan dengan
keberhasilan pelaksanaan seluruh
menggunakan kekuatan fisik maupun
kegiatan yang ditetapakan atau
menggunakan kekuatan pemikiran
diputuskan oleh manajemen, maka
yang berhubungan langsung
sesungguhnya akan menentukan
terhadap sesuatu objek yang harus
keberhasilan pelaksanaan tugas yang
diselesaikan untuk mendapatkan
dipercayakan kepada orang-orang
hasil sesuai yang diharapkan
yang terlibat kerja sama terhadap
sehingga dapat meningkatkan
bidang tugas tertentu. Berdasarkan
pendapatan bagi manajemen atau
argumentasi ini kita dapat
bagi individu dalam sebuah
mengatakan yang menetapakan
organisasi. Jenis pekerjaan yang
rincian tugas sampai kepada
ditetapkan oleh manajemen dalam
pelaksanaannya dan siapa yang
sebuah organisasi sebenarnya
80 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

terdapat hal-hal yang perlu diketahui persimpangan jalan yang cukup


oleh para manajer agar dalam membingungkan arah mana yang kita
melakukan pengawasan maupun harus lalui, atau arah mana yang kita
penilaian untuk mengukur harus tuju, kesalahan memilih arah yang
keberhasilan atau kegagalan sesuatu kita akan lalui kemungkinannya akan
jenis pekerjaan, disamping itu juga membawa kita sampai kepada masalah
para pekerja yang akan mengerjakan yang menyesatkan dan dapat merugikan
pekerjaan tersebut harus memahami semua pihak yang terlibat dalam
secara baik dan benar terutama manajemen. Pada hakikatnya bahwa
metode kerja, banyaknya waktu, manusia merupakan salah satu sumber
jumlah biaya, banyaknya fasilitas, daya dalam manajemen yang memegang
banyaknya bahan dan lain peranan penting dan utama untuk
sebagainya yang harus digunakan memanfaatkan sumber daya lainnya yang
atau dibutuhkan sehingga pekerjaan dimiliki oleh manajemen untuk mencapai
yang akan dilaksanakan dapat tujuan secara efisien dan efektif dengan
memberikan hasil yang memuaskan menggunakan seluruh kemampuan secara
bagi semua pihak. rasional. Walaupun kita katakan bahwa
manusia itu merupakan salah satu
Berdasarkan argumentasi yang
sumber daya dalam manajemen, namun
disebutkan di atas, maka secara
fenomena menggambarkan atau
sistimatikanya kita dapat mengatakan
memberikan informasi kepada kita
bahwa tugas pokok sesungguhnya hanya
bahwa tidak semua manusia sebagai
dapat melekat atau berada pada tataran
anggota organisasi dalam sebuah
organisasi, sedangkan keberadaan fungsi
manajemen otomatis sudah memiliki
ditataran unit kerja dalam sebuah
daya yang kuat sehingga dapat
organisasi, selanjutnya tugas melekat
memberikan manfaat atau kekuatan
pada sub unit kerja dalam unit
dalam pelaksanaan aktivitas manajemen.
organaisasi, yang terkahir berkaitan
dengan pekerjaan melekat pada pekerja Kekuatan dalam melaksanakan
secara perorangan atau secara individual berbagai kegiatan manajemen haruslah
sebagai anggota organisasi. Oleh sebab memiliki sumber daya dimana secara
itu keberhasilan pekerjaan yang konseptual kita bias membagi atas dua
dilakukan setiap orang atau individu sumber yang pertama sumber daya
akan menentukan ukuran keberhasilan manusia atau sering diistilahkan dengan
sesuatu kegiatan, demikian pula adanya human resources dan sumber daya yang
bahwa keberhasilan kegiatan akan berasal dari non manusia atau sering
menentukan keberhasilan sesuatu tugas, disebut non human resources. Sumber
dan keberhasilan sesuatu tugas akan daya sebenarnya lebih banyak
menetukan keberhasilan pelaksanaan ditentukan oleh manusia dalam rangka
tugas pokok dalam sebuah organisasi menentukan keberhasilan aktivitas
yang digerakkan oleh manajemen dalam manajemen, ketepatan pemikiran
rangka usaha mencapai tujuan yang telah manusia dalam manejemen
ditetapkan sebelumnya. sesungguhnya kita dapat melihat atas
dua sudut pandang yaitu kebenaran
Hakikat Sumber Daya dalam (rightness) yang berkaitan dengan
Manajemen pemikiran maupun tindakan yang
dilakukan oleh manusia dalam
Kalau kita merenung tentang hakikat
manajemen sesungguhnya tidak
tentang manajemen dengan menelusuri
mengandung keraguan terhadap hakekat
komponen yang terdapat di dalamnya
makna.(Makmur, 2009).
kemungkinan kita berhenti pada suatu
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 81

Berdasarkan argumentasi yang sehingga dapat atau mampu berbuat


disebutkan pada pembahasan terdahulu sesuatu yang kemungkinan dapat
bahwa keberhasilan (success) maupun menghasilkan yang dapat
kegagalan (failure) terhadap aktivitas mensejahtrakan kehidupan manusia.
manajemen sangat tergantung kepada
1. Uang sebagai sumber daya
ketepatan kepemilikan sumber daya,
manajemen. Kita akan bias jika
dengan dasar ini kemungkinan
mengatakan bahwa semua orang
mendorong seseorang untuk melakukan
memahami uang sebagai alat tukar
atau mempertanyakan apakah yang
yang sah dalam kehidupan manusia
sesungguhnya dimaksud dengan sumber
sebagai warga Negara suatu bangsa.
daya dalam manajemen. Yang dimaksud
Kegunaan uang terutama dalam
sumber daya dalam manajemen adalah
kehidupan manajemen sebenarnya
sesuatu benda hidup maupun benda
untuk mempermudah dalam rangka
mati ataupun kondisi yang memiliki
pencapaian suatu tujuan, dengan
kekuatan untuk dapat digunakan
proses pertukaran dengan
menyelesaikan berbagai aktivitas atau
menggunakan uang sebenarnya
pekerjaan sehingga dapat menghasilkan
tujuannya agar lebih praktis untuk
sesuatu yang dapat memberikan
memenuhi kebutuhan atau
kesejahtraan dalam kehidupan ummat
keiinginan terutama dalam rangka
manusia. Oleh sebab itu sumber daya
melancarkan aktivitas manusia
atau sering juga disebut unsur-unsur
sebagai warga Negara pada umumnya
manajemen pada dasarnya kita dapat.
dan sebagai anggota manajemen pada
Manusia sebagai sumber daya khususnya. Dalam perkembangan
manajemen, sudah merupakan fenomena dewasa ini uang menjadi tolok ukur
atau gejala yang berkembang dewasa ini untuk menentukan kualitas
bahwa manusia merupakan mahluk kehidupan manusia, disamping itu
individual dan sekaliguas sebagai uang juga senantiasa akar persoalan
mahluk sosial sebagai bagian ekosistem atau dengan kata lain menciptakan
yang saling mempengaruhi dalam masalah, walaupun manusia
kehidupan dimuka bumi ini, walaupun senantiasa dijuluki makhluk sosial,
demikian bahwa manusia sebagai tetapi kenyataannya dijuluki juga
sumber daya manajemen senantiasa sebagai mahluk serakah dan memiliki
berusaha memperkuat potensi yang sifat kekejaman baik dilakukan
dimiliki sehingga ketika diberikan tugas kepada lingkungan sekitarnya
atau aktivitas dapat dimanfaatkan untuk maupun dilakukan kepada manusia
dapat memberikan hasil sesuai dengan lainnya, maka tidak salah kalau
yang diharapkan. Apabila manusia manusia senantiasa mendapat
menggunakan atau memanfaatkan julukan mahluk yang paling buas
kemampuan yang dimiliki terutama yang diantara mahluk buas.
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
2. Alam sebagai sumber daya
teknologi dan kemahiran dapat diyakini
manajemen. Dengan penguasaan atau
akan menciptakan hasil sesuai dengan
keahlian yang dimiliki manusia
yang ditetapkan manajemen sebelumnya
dibidang ilmu pengetahuan dan
untuk meningkatkan kesejahtraan dan
teknologi, maka senantiasa
kebutuhan manusia sebagai anggota
kandungan alam senantiasa dapat
manajemen yang bersangkutan.
sisulap menjadi sumber daya yang
Kemampuan dan keiinginan yang
dapat digunakan dalam kehidupan
terekam secara kuat dalam pikiran
manusia untuk memenuhi
manusia sesungguhnya sangat besar
kebutuhan dan keinginannya sebagai
peranannya untuk mendorong manusia
ukuran hidup dalam kesejahtraan.
82 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

Sebagaimana kita maklumi bahwa kepada perlengkapan atau bahan


sebagian besar untuk memenuhi kerja setiap manusia yang terkait
kebutuhan hidup manusia dalam manajemen. Keberadaan
sesungguhnya berasal dari alam material dalam manajemen
khususnya dari tanah, oleh sebab itu merupakan suatu hal yang mutlak
mulai secara individual, kelompok, dan memegang peranan penting
organisasi sampai kepada Negara karena keberhasilan seluruh aktivitas
senantiasa terjadi perebutan yang manusia yang terikat dalam
berkaitan dengan sumber daya alam. manajemen sangat ditentukan oleh
Setiap Negara bersama warganya tersedianya material, oleh sebab itu
senantiasa memiliki kebanggaan pihak manajemen senantiasa sadar
terhadap Negara dan warganya apabila untuk memperbanyak persediaan
memiliki sumber daya alam yang material yang dibutuhkan.
banyak, tetapi Negara dan warganya
4. Prosedur kerja sebagai sumber
yang memiliki sumber daya alam yang
manajemen. Istilah atau kata
banyak sebenarnya juga menjadi
prosedur sebagai pedoman untuk
ancaman bagi Negara dan warganya
mengarahkan manusia melakukan
yang bersangkutan terhadap Negara-
berbagai aktivitas dengan dukungan
negara lain dibelahan dunia ini, kalau
kelengkapan kerja yang tersedia,
kita memperhatikan kenyataan bahwa
prosedur yang disusun itu sebaiknya
sumber daya alam sesungguhnya
sederhana dan mudah dipahami
kondisinya pasif, akan menjadi
semua tindakan manusia baik dilihat
dinamik apabila dikerahkan oleh
kemampuan berpikirnya, maupun
manusia.
dilihat kemampuan fisiknya sehingga
3. Material sebagai sumber daya manusia sebagai pelaku atau dengan
manajemen. Manajemen dalam kata lain pelaksana aktivitas
melaksanakan berbagai aktivitas pasti manajemen dapat memberikan hasil
tidak luput apa yng disebut material yang memuaskan bagi semua pihak.
yang sangat banyak jenis dan Prosedur kerja senantiasa
keguanaannya sebagai sumber daya diistilahkan juga sebagai metode
manajemen, sebagaimana kita sadari kerja, yang dijadikan pedoman untuk
bahwa material, hanya merupakan melaksanakan pekerjaan atau
bahan atau alat saja dimana daya aktivitas seseorang sebagai anggota
yang memiliki tidak memberikan arti manajemen, tentunya dengan
apabila tidak dimanfaatkan oleh dilakukan secara baik, mudah,
manusia. Sejalan dengan argumentasi sederhana serta dapat menciptakan
yang kita sebutkan bahwa hasil yang memuaskan baik
manusialah yang menciptakan manajemen itu sendiri maupun
sehingga material yang dimiliki manusia yang melaksanakan
manajemen memiliki daya apabila pekerjaan atau aktivitas tersebut,
memang manusia yang memberikan demikian pula sebaliknya jika
daya, hakekat yang dikandung istilah prosedur kerja yang digunakan itu
atau kata material dalam manajemen sulit dimengerti dan rumit untuk
sesungguhnya lebih banyak dipahami sehingga prosedur yang
maknanya diarahkan kepada ada tersebut tidak menciptakan
perlengkapan atau bahan kerja setiap dayaguna dan hasilguna dan bahkan
mansuia yang terkait dalam menciptakan banyak kesalahan
manajemen. Keberadaan material dalam pelaksanaannya.
dalam manajemen sesungguhnya
5. Pasar (market). Pasar merupakan
lebih banyak maknanya diarahkan
sumber daya manajemen yang tidak
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 83

boleh diabaikan karena walaupun ada satupun para ahli yang bias
produktivitas yang dihasilkan oleh memperpanjang waktu. Kita sudah
setiap orang dalam manajemen, tetapi mengatakan bahwa waktu berjalan
kalau tidak ditunjang pemasaran yang secara terus menerus, yang menjadi
baik dapat juga dikatakan tidak pertanyaan apakah waktu itu
memberikan arti yang diharapkan, digunakan sesuai tahapan-tahapan
sebagaimana kita ketahui bahwa hasil kegiatan dalam rangka pelaksanaan
produksi manajemen dalam organisasi berbagai kegiatan yang ditetapakan
bukan hanya memenuhi kebutuhan oleh manajemen.
sendiri, tetapi harus memenuhi
Berdasarkan pembahasan tersebut
kebutuhan manusia sangat banyak
diatas tentang hakikat sumber daya
dan tidak mampu untuk memenuhi
dalam manajemen merupakan alat yang
sendiri oleh sebab itu disebut ruang
dapat dipakai untuk melaksanakan
untuk melakukan kesepakatan antara
berbagai aktivitas, sumber daya yang
satu dengan yang lainnya disebut
digunakan itu senantiasa disesuaikan
dengan pasar, yang kita maksudkan
dengan pekerjaan, setiap bentuk
pasar pada kesempatan ini adalah
pekerjaan yang dikerjakan manusia
adanya kesepakatan untuk
masing-masing membutuhkan sumber
melakukan pertukaran baik yang
daya yang berbeda antara satu dengan
berkaitan antara pola pemikiran,
lainnya. Dalam kehidupan manusia
terutama yang berkaitan dengan
sebagai anggota manajemen, dengan
produksi berupa barang atau benda
berangkat dari pengalaman dalam
yang dibutuhkan orang atau
memanfaatkan sumber daya yang
manajemen lainnya dengan
dimiliki bahwa seluruh interaksi dalam
menggunakan alat tukar yang sah.
beraktivitas senantiasa tidak dapat
6. Waktu sebagai sumber daya dipisahkan dengan kondisi sosial sangat
manajemen. Memang kita sadari dan beraneka ragam jenis dan bentuknya.
menjadi buah bibir manusia dewasa Proses pembentukan manusia sebagai
ini, saya tidak punya waktu, saya anggota manajemen selalu diawali dengan
punya waktu, waktu saya sangat pemikiran dan tindakan sehingga sumber
terbatas, dan lain sebagainya. daya yang dimiliki dapat memberikan
Pernyataan ini kelihatannya sangat hasil yang memuaskan semua pihak baik
membingungkan karena bila waktu manusia sebagai anggota manajemen
dilihat dari perputaran jam, dilihat maupun manusia sebagai anggota
dari perputaran materi, perputaran komunitas masyarakat, oleh sebab itu
bulan dan seterusnya, maka waktu untuk merefleksikan sumber daya
yang dimiliki manusia pada tempat manajemen senantiasa dilakukan dalam
dan komunitas manusia yang sama rangka pelaksanaan sesuatu jenis
pasti memiliki waktu yang sama. pekerjaan yang dimotori oleh manusia
Argumentasi yang kita sebutkan itu sebagai anggota manajemen.
kemungkinan waktu tersebut dilihat
dari kesempatan, sehubungan hal ini PEMBAHASAN
rupanya para pemikir atau para
ilmuwan sepakat bahwa kesuksesan Kolegial dalam Manajemen
dalam memanfaatkan peluang atau
Berdasarkan pembahasan terdahulu
kesempatan sangat tergantung
bahwa manajemen merupakan suatu
penggunaan waktu yang
konseptual, sesungguhnya berada pada
sesungguhnya waktu tidak pernah
alam apa, apakah alam pemikiran
berhenti, tetapi berjalan secara terus
ataukah alam realita, mungkin dapat
menerus secara alamiah dan tidak
84 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

melahirkan lagi pertanyaan kalau alam sendiri, maka akan lebih efektif kalau
pikiran yang mana dan seterusnya, hal dikerjakan bersama-sama orang lain, hal
ini memberikan kesadaran kita bahwa inilah salah satu kandungan kata kolegial,
jangkauan manajemen sangat luas dan berdasarkan argumentasi tersebut
berkembang secara terus menerus kemudian kita berusaha merenungkannya
mengikuti selera pengembangnya, kalau kemungkinan akan melahirkan
pengembangnya ingin biru, maka pertanyaan apakah yang sesungguhnya
jangkauan perkembangan manajemen yang dimaksud kolegial itu.
akan menuju ke biru, kalau mau kuning
Kalau memperhatikan pertanyaan
maka perkembangan manajemen akan
yang dirumuskan di atas, kelihatan
menuju ke kuning dan seterusnya. Selera
sederhana karena sudah biasa kita
perkembangan manajemen berjalan
dengar dan bahkan kita senantiasa
secara parallel dengan selera atau
mengucapakannya, tetapi yang menjadi
keiinginan seseorang atau beberapa
persoalan adalah bagaimana
orang dalam manajemen, namun kita
merumuskan jawaban yang bias diterima
sadari juga bahwa selera yang tidak
oleh semua pihak, karena kita
dilandasi pemikiran yang rasional
mengetahui bahwa proses pemikiran
kemungkinannya akan mengalami
manusia berbeda-beda antara manusia
persoalan terhadap anggota manajemen
yang satu dengan manusia yang lainnya.
lainnya, selera terlalu orientasi secara
Walaupun demikian adanya, kemudian
individual biasanya lebih mengarah
dari pada dikategorikan menghindar dari
kepada tindakan pemaksaan untuk
pada tanggung jawab, maka rupanya
memenuhi keterpenuhan keiinginan
tidak ada jalan lain kecuali harus
bagi manusia yang bersangkutan, bila
merumuskan suatu jawban yang
kondisi seperti ini yang berkembang
dianggap diterima semua pihak yang
dalam manajemen bararti sedang
dimaksud kolegial adalah sesuatu bentuk
mengalami persoalan.
persekutuan manusia yang diikat dalam
Rupanya sudah menjadi pendapat perjanjian kesepahaman baik dilakukan
umum bahwa setiap pelaksanaan secara tertulis maupun secara lisan
pekerjaan dalam sebuah organisasi atau untuk melakukan kerjasama baik sifatnya
dalam komunitas masyarakat tertentu bekerja sama-sama maupun sama-sama
kecenderungannya lebih efektif kalau bekerja untuk mencapai tujuan yang
dilakukan secara bersama-sama apalagi telah ditetapkan sebelumnya. Walaupun
kalau kita melihat sifat pekerjaan itu jawaban pertanyaan ini dirumuskan
sendiri artinya bahwa pekerjaan manusia dalam bentuk sangat singkat dan
dalam manajemen terdiri atas dua jenis susunan kalimatnya sederhana, tetapi
yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan kemungkinan masih terdapat kritikan-
pemikiran dan pekerjaan yang berkaitan kritikan yang dikemukakan oleh pemikir
dengan fisik. Pekerjaan yang berkaitan lainnya, hal itu sangat wajar dan kita
dengan pemikiran, apabila persoalan harus menghormatinya (Makmur, 2007).
atau masalah yang sifatnya rumit dan
Berdasarkan argumentasi tersebut di
perlu dipikirkan pemecahannya
atas, terutama rumusan jawaban
biasanya akan lebih efektif apabila
pertanyaan tentang kolegial, maka
dilakukan beberapa orang para pemikir
selanjutnya terdorong kita lagi
yang memahami secara mendalam
mengajukan pertanyaan apakah yang
permasalahan yang sedang dianalisis
dimaksud kolegial dalam manajemen,
pemecahannya, sedangkan pekerjaan
sebaiknya langsung kita merumuskan
yang berkaitan dengan fisik terutama
jawaban pertanyaan ini, yang dimaksud
pekerjaan tersebut sangat berat dan tidak
kolegial dalam manajemen adalah suatu
mungkin dapat dilakukan secara sendiri-
bentuk kerja sama dua orang manusia
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 85

atau lebih yang diperkuat dalam ikatan Kualitas dan kuantitas hasil kerja
perjanjian kesepahaman baik dilakukan yang dihasilkan oleh para pekerja dalam
secara tertulis maupun secara lisan suatu manajemen sesungguhnya secara
untuk melakukan kerjasama baik sifatnya realita sangat tergantung kepada
bekerja sama-sama maupun sama-sama bagaimana pemberi kerja kepada pekerja
bekerja untuk mencapai tujuan yang telah senantiasa dilakukan secara rasional,
ditetapkan sebelumnya dalam rangka dengan tidak didasari tahu diri serta
memenuhi tuntutan kesejahteraan dan disinari atas keikhlasan, sedangkan bagi
kebahagiaan hidup umat manusia. Telah penerima kerja harus juga diterima
disadari bahwa jawaban pertanyaan yang dengan hati senang dan ikhlas.
kita telah rumuskan ini kemungkinan Sehubungan dengan kesepakatan antara
terdapat unsur-unsur kelemahan yang pemberi dan penerima kerja dilakukan
tidak sempat dideteksi atau dipikirkan berdasarkan adanya saling rasa percaya
terlebih dahulu, oleh sebab itu kita sangat (trust) sehingga dapat menciptakan hasil
membuka peluang yang sebesar-besarnya sesuai dengan standar yang kita telah
koreksian dari semua pihak karena tentukan sebelumnya baik berdasarkan
kesempurnaan suatu gagasan atau dengan dari segi kuantitas maupun dari segi
kata lain jwaban suatu pertanyaan sangat kualitas, argumentasi ini lahir pertanyaan
tergantung kepada penerimaan dari pada siapakah yang dimaksud disini pemberi
semua pihak yang berkepentingan. kerja dan penerima kerja, yang kita
maksudkan pemberi kerja disini pemberi
Sejalan dengan argumentasi yang
dan penerima kerja, yang kita
kita sebutkan di atas bahwa setiap jenis
maksudkan pemberi kerja adalah pihak
dan bentuk pekerjaan akan lebih efektif
manajemen dalam sebuah organisasi
dan akan lebih efisien kalau dikerjakan
baik itu yang dimiliki oleh organisasi
dalam bentuk kerja sama, tentunya
public maupun organisasi yang dimiliki
dengan pembagian tugas yang jelas
oleh swasta, sedangkan yang dimaksud
disesuaikan kemampuan pemikiran dan
dengan penerima kerja adalah seseorang
fisik serta pengalaman manusia yang
atau beberapa orang yang bertindak
bersangkutan, apabila secara realita
sebagai pencari kerja dalam rangka
kesesuaian ini dapat terwujud
memperoleh imbalan untuk memenuhi
kemungkinan atau dengan kata lain
tuntutan kebutuhan hidupnya tentunya
peluang besar mendapatkan hasil sesuai
termasuk keluarganya.
dengan harapan sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman kita mengikuti Kemahiran mendesain dan
perkembangan sumber daya manusia melaksanakan berbagai aktivitas
pada Negara yang sedang berkembang manajemen secara tepat dan hal ini akan
tentunya termasuk Indonesia bahwa mendorong dalam rangka
proses pengembangan sumber daya perkembangan, pertumbuhan dan rasa
manusia belum terlalu tepat atau dengan saling kepercayaan seluruh yang terlibat
kata lain sejalan dengan talenta yang kolegial manajemen sehingga jalinan
dimiliki seniman, tetapi pendidikan yang kerja sama senantiasa berjalan secara
diikuti atau dikembangkan dibidang terus menerus, yang terpenting juga
kedokteran, sehingga keeftifan adalah saling menjaga perasaan dan
pemanfaatan talenta yang dimiliki tidak menghormati pemikiran rasionalitas
optimal, demikian juga penggunaan ilmu setiap manusia yang terlibat dalam
yang dimiliki juga tidak optimal, oleh kolegial manajemen. Kegagalan
sebab itu penggunaan sumber daya pelaksanaan aktivitas setiap orang yang
manusia dalam manajemen sebaiknya merupakan bagian dari pada anggota
dilakukan secara selektif. manajemen, kalau kita memperhatikan
pandangan berbagai orang bahwa
86 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

disebabkan ketidak harmonisan produksi. Pemasaran, pelayanan dan lain


hubungan seluruh kolega yang menjadi sebainya karena dengan adanya jaringan
elemen-elemen dalam manajemen yang kolegial sebenarnya menjadi modal dasar
bersangkutan. Kolegial dalam dalam rangka perkembangan manajemen
manajemen bukan hanya ungkapan saja pada masa yang akan datang. Sesuai
atau hanaya berada pada tataran dengan realita pada decade dewasa ini,
pemikirannya, tetapi yang terpenting terhadap kelompok-kelompok yang
bagaimana merealisasi dalam senantiasa berusaha untuk memperoleh
implementasi tindakan seluruh manusia jabatan manajer terutama yang sifatnya
yang terikat dalam kolegial sebagai sangat strategiK, yang menjadi masalah
pelaku utama bagi aktivitas manajemen dalam berusaha memperoleh jabatan
yang sesungguhnya berjalan dan strategic kadang-kadang dilakukan
berkembang secara terus menerus dalam dengan memperalat atau dengan kata
kesinambungan dari suatu generasi lain menggunakan kolegial dengan alas
kegenerasi berikutnya, dari satu orde ke an-alasan yang rasional walaupun secara
orde berikutnya dan seterusnya. kenyataan dalam kebohongan. Pemikiran
manusia sebagai anggota manajemen akan
Berdasarkan argumentasi yang kita
menjadikan manusia pesona apabila
sebutkan di atas, bahwa manusia yang
menyadari kepribadian manajemen
terdapat dalam manajemen haruslah
sebagai suatu ketentuan dijadikan
memiliki suatu prinsip atau pandangan
kepribadian manusia secara individual,
yang tangguh dan konsisten dalam
jangan sampai kebalikannya kepribadian
pendiriannya, sesungguhnya
seseorang secara individual dijadikan
ketidakkonsistenan manusia dalam
kepribadian manajemen kalau
pendiriannya sebenarnya dapat
kepribadian individual koruptor akan
melemahkan manajemen, terutama bagi
manajemen memiliki kepribadian
manusia yang berada pada posisi
koruptor.
manajer di mana tugas pokoknya yang
tidak memiliki prinsip hidup atau
pandangan hidup yang disinari akhlak Kolaborasi dalam Manajemen
dan moralitas yang baik, maka dapat Sebagaimana kita ketahui bahwa
dikatakan orang yang bersangkutan manajemen dinamikanya dilakukan oleh
sangat mudah terombang-ambing para manajer beserta jajaran yang ada
dengan dipermainkan kondisi sosial, dibawahnya dengan manusia pada
kondisi ekonomi, kondisi politik dan komunitas masyarakat sekitarnya agar
seterusnya yang sedang berkembang, dapat masing-masing memahami
apalagi dengan kemajuan ilmu tuntutan kebutuhan, sehingga
pengetahuan dan teknologi kelihatannya manajemen beserta manajemen dan
berkorelasi positif dengan perkembangan jajarannya dapat melakukan dinamika
praktek tipu daya yang dilakukan oleh dalam produksinya dengan
manusia atau orang-orang yang tidak menyesuaikan kebutuhan komunitas
bertanggung jawab, kondisi seperti ini masyarakat sekitarnya, serta anggota
sebenarnya tidak boleh kita diamkan masyarakat tersebut senantiasa mendapat
tetapi harus ada langkah nyata dalam jaminan dari manajemen memproduksi
perbaikan dalam rangka sesuai dengan tuntutan kebutuhannya.
penyempurnaannya (Makmur, 2009). Adanya perkembangan manusia baik
Sebagaimana kita ketahui bahwa secara individual maupun secara
sudah menjadi suatu opini publik bahwa organisatoris, khususnya yang berkaitan
para manajer perlu senantiasa membuka dengan perkembangan manajemen
jaringan kolegial dari semua pihak sesungguhnya telah mempengaruhi dari
terutama yang memiliki kesamaan seluruh aspek kehidupan, oleh sebab
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 87

itulah bahwa hubungan kerja yang baik demikian bahwa untuk menciptakan
dan memperkuat peningkatan kualitas iklim yang menyenangkan dari seluruh
dan kuantitas produksi manajemen perlu manajer dengan masyarakat disekitarnya,
senantiasa dipelihara dan maka perlu dilakukan komunikasi secara
disempurnakan secara terus menerus baik untuk melahirkan suatu bentuk
dengan mengikuti tuntutan komunitas kolaborasi bukan bertujuan saling
masyarakat pada umumnya dan tuntutan merugikan, tetapi senantiasa berusaha
anggota manajemen itu sendiri, apabila untuk saling menguntungkan dan
tidak terjaga kondisi seperti ini akan membutuhkan. Manusia sebenarnya
dapat merusak bentuk kerjasama yang dapat kita katakan bahwa bagian yang
dibangun selama ini. mutlak dalam manajemen baik yang
bergerak di bidang publik atau sering
Sebagaimana kita ketahui bahwa
juga disebut bisnis atau privat, sebaiknya
yang dimaksud kerja sama disini bukan
dalam melakukan interaksi senantiasa
hanya dilakukan seluruh anggota
tercipta kolaborasi dari semua komponen
manajemen secara internal, tetapi lebih
baik manajemen publiK, manajemen
dari itu menyangkut seluruh manusia
swasta, maupun manajemen yang
yang mendukung keberhasilan
bergerak di bidang sosial. Berdasarkan
manajemen kita, tentunya dengan
argumentasi ini sebenarnya dapat
prinsip kontribusi yang saling
menciptakan pertanyaan apakah yang
menguntungkan baik antara manajemen
dimaksud dengan kolaborasi itu,
mapun antar anggota komunitas
terutama jika kita kaitkan dengan
masyarakat dengan elemen-elemen
kehidupan manajemen (Winardi, 2005).
manajemen yang bersangkutan. Apabila
kita mencermati fenomena yang Argumentasi pertanyaan yang
berkembang dalam masyarakat disekitar dirumuskan tersebut di atas, tentunya
manajemen sesungguhnya berada pada memerlukan jawaban yang dapat
dua kutub yang saling berbeda, kutub dimengerti dari semua orang yang
pertama perkembangan yang mendengarkan atau yang membacanya,
menggambarkan sejalan atau dengan kata sesungguhnya hal inilah yang menjadi
lain memperkuat perkembangan masalah karena kemungkinan
manajemen itu sendiri baik kita lihat dari argumentasi jawaban itu tidak sesuai
produksi yang dihasilkan, pelayanan dengan pola piker masing-masing orang
kepada masyarakat yang dilakukan dan apalagi para ilmuan atau dengan kata lain
tindakan lainnya. Kutub yang kedua para akademisi yang memiliki disiplin
dimana perkembangan dan ilmu yang berbeda-beda. Namun
pertumbuhan dalam manajemen sangat demikian kita tidak bertanggung jawab
bertentangan dengan prinsip-prinsip kalau kita sendiri tidak memiliki
yang diperlakukan dalam manajemen keberanian merumuskan jawabannya,
terutama kalau kita melihat dari segi yang dimaksud kolaborasi pada
produksi yang dihasilkan sangat jauh kesempatan ini adalah suatu bentuk
dari harapan semula, pelayanan yang persekutuan melalui kesepahaman
diberikan kepada masyarakat tidak secara tertulis atau secara lisan untuk
sesuai dengan keinginan anggota melakukan kerja sama maupun saling
komunitas masyarakat tertentu. mendukung dalam rangka memperlancar
pelaksanaan pekerjaan masing-masing
Kepuasan seluruh anggota
baik secara internal maupun secara
komunitas masyarakat disekitar
eksternal organisasi. Selanjutnya,
keberadaan manajemen terhadap hasil
kolaborasi dalam manajemen adalah
produksi atau pelayanan yang dilakukan
suatu bentuk usaha yang dilakukan
itu sesungguhnya menjadi tanggung
secara sadar untuk membentuk
jawab oleh para manajer, tetapi namun
88 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

persekutuan yang diwujudkan dalam banyak karena kolaborasi ditentukan


kesepahaman secara tertulis maupun pekerjaan apa yang dilaksanakan dan
lisan dalam rangka mendukung produksi apa yang akan dihasilkan,
kelancaran pelaksanaan pekerjaan disamping itu juga senantiasa
masing-masing baik secara internal perkembangannya mengalami fluktuasi
maupun eksternal manajemen. kadang pekerjaan yang dikerjakan itu
memberikan hasil yang memuaskan,
Tujuan dilakukan aktivitas
tetapi kadang juga memberikan hasil
berkolaborasi dalam manajemen pada
yang mengecewakan. Oleh sebab itu,
dasarnya diarahkan kepada pencapaian
dalam kolaborasi pihak manajemen
bidang usaha masing-masing secara
harus memiliki peranan penting untuk
efisien dan efektif, disamping itu juga
memilih dan menentukan bentuk dan
dapat menciptakan kepuasan para
jenis kolaborasi yang akan dilakukan,
pekerja, para manajemen, dan para
tentunya kolaborasi yang dipilih yang
pengguna hasil yang dicapai dalam
paling memberikan keuntungan.
manajemen, untuk menselaraskan
tingkat kepuasan ini senantiasa Keteraturan karena adanya
dibutuhkan kolaborasi yang tepat, cepat, pengaturan yang jelas untuk melakukan
dan memuaskan, asal jangan kebalikan kolaborasi tidaklah semudah
secepat, tepat, dan akhirnya mati. Pada membalikkan telapak tangan karena
dasarnya bahwa setiap kolaborasi harus melalui pemikiran yang matang
manusia pekerja senantiasa berusaha dan perhitungan yang jelas, kalau tidak
memperlihatkan atau menunjukkan dilakukan pertimbangan yang matang
kinerjanya yang telah dicapai kepada kemungkinan manajemen yang
manajemennya, hal ini biasanya melalui bersangkutan akan mengalami kekalahan
laporan kerja setiap manusia pekerja dengan manajemen yang lainnya.
apakah secara individual maupun Sebagaimana kita pahami bahwa
dilakukan secara berkolaborasi dengan melakukan kolaborasi sebenarnya sadar
manusia lainnya baik berkolaborasi atau tidak pasti terjadi persaingan yang
secara internal, maupun berkolaborasi mengarah kepada prinsip menang atau
secara eksternal. Masalah yang kita kalah dengan ungkapan lainnya win-lose
jumpai dalam rangka melakukan laporan antara semua elemen yang terlibat dalam
peningkatan pekerjaan yang sedang atau kolaborasi, tetapi senantiasa juga setiap
sudah dilakukan adalah masalah manajemen melakukan kolaborasi itu
objektivitas bagi manusia pembuat dengan disertai kesepahaman secara
laporan yang bersangkutan karena kadang menang-menang (win-win) dalam
kita temukan laporan kerja berorientasi berbagai aktivitas, memang kolaborasi
kepada asal Bapak senang (abs) dengan bias terjadi antar anggota manajemen itu
mengabaikan sifat-sifat keadilan. sendiri maupun antar manajemen yang
satu dengan manajemen yang lainnya.
Kolaborasi yang dilakukan seluruh
Untuk mencapai semua ini sangat
elemen dalam manajemen diharapkan
dibutuhkan kesadaran dan keyakinan
dapat menciptakan kedinamisan dengan
bahwa dalam berkolaborasi tidak akan
menggunakan seluruh potensi yang
terjadi kalah-kalah (lose-lose) atau
dimiliki terutama elemen manusianya
menang-kalah (win-lose) kalau hal ini
itu sendiri, jika manusia senantiasa
terjadi dalam kolaborasi dapat dipastikan
memiliki kreativitas dan semangat kerja
tidak akan berjalan secara efektif
yang digunakan dapat dikatakan akan
(Makmur, 2009).
memberikan hasil yang memuaskan
terhadap semua elemen kolaborasi Kolaborasi dalam manajemen bukan
manajemen. Bentuk dan jenis kolaborasi sesuatu hal yang harus ditakuti dan
dalam manajemen sebenarnya sangat selalu dihawatirkan akan terjadi
Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90 89

persaingan antara satu dengan lainnya dihadapi, disamping itu dilakukan secara
yang tidak objektif atau tidak sehat, tetapi terbuka dalam kebenaran, untuk menjaga
yang terpenting untuk melakukan keberlangsungan kolaborasi dalam
kolaborasi dengan pihak-pihak tertentu manajemen perlu saling menciptakan
harus memiliki batasan-batasan yang kondisi masing-masing yang berkaitan
jelas antara hak-hak dan kewajiban dengan kejujuran dan keterbukaan,
masing-masing demikian juga antara apabila kedua hal ini tidak terwujud
aktivitas yang dapat dilakukan dengan secara baik pasti akan terjadi kegagalan
aktivitas yang tidak boleh dilakukan dalam kolaborasi.
dalam kesepahaman berkolaborasi.
Memang telah disadari bahwa
Walaupun ada pernyataan kita telah
kehdupan manusia khususnya dibidang
ungkap bahwa senantiasa dalam
aktivitas manajemen baik dibidang
kolaborasi kemungkinan-kemungkinan
publik maupun di bidang swasta
akan terjadi tujuan atau maksud tertentu
senantiasa berproses secara terus
secara terselubung, dengan
menerus senantiasa mengalami kondisi
memanfaatkan kesempatan dalam
fluktuasi dimana kadang mengalami
kolaborasi untuk memperoleh sesuatu
keberhasilan yang menggembirakan,
yang diluar kesepahaman. Fenomena
tetapi kadang juga mengalami situasi
seperti ini senantiasa terjadi, Oleh sebab
atau kondisi sangat menyedihkan karena
itu sebelum melakukan kolaborasi
mengalami kegagalan mencapai tujuan.
dengan pihak tertentu seharusnya sudah
Pemikiran manusia untuk melakukan
memahami dengan siapa kita hindari
kolaborasi adalah untuk mempermudah
atau dengan kata lain sulit untuk tidak
dalam rangka pelaksanaan berbagai
dilakukan karena dengan adanya
pekerjaan sehingga hasilnya mencapai
kolaborasi sesungguhnya memperkuat
kualitas yang diharapakan dan sesuai
manajemen dalam rangka mencapai hasil
kuantitas yang diinginkan. Oleh sebab
yang diharapkan sebelumnya.
itu pemusatan perhatian dan pemikiran
Berdasarkan argumentasi yang kita kita dalam kolaborasi adalah masing-
sebutkan di atas kita dapat mengatakan masing memegang kesepakatan yang
bahwa kolaborasi harus dilakukan telah dibuat sebelumnya dengan prinsip
dengan menggunakan kecerdasan kejujuran dan keterbukaan. Keberhasilan
berdasarkan fakta-fakta dan data-data pelaksanaan pekerjaan manajemen
tertentu, karena kita dapat meyakini terutana pekerjaan yang membutuhkan
hanya mendengarkan ungkapan tenaga orang lain, maka tindakan yang
seseorang baik yang mengajak maupun paling tepat yang harus dilakukan adalah
yang diajak dalam melakukan kolaborasi mengadakan kolaborasi kepada orang
terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. atau manajemen yang memiliki kegiatan
Kebodohan dalam melakukan kolaborasi yang sama dan saling membutuhkan baik
sesungguhnya kita menjerumuakan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan
manajemen untuk menuju kehancuran, dan teknologi, maupun kemampuan
oleh sebab itu secara fenomena setiap dalam ketrampilan atau kemahiran.
organisasi dalam menerima tenaga kerja
manusia harus diseleksi kemampuan KESIMPULAN DAN SARAN
terutama yang berkaitan dengan
Keberhasilan inovasi sangat
kecerdasannya. Secara kenyataan bahwa
ditentukan oleh kreativitas manusia, bagi
keberhasilan manajemen dalam
manusia yang tidak kreatif, maka
melakukan kolaborasi dari berbagai
inovasipun sulit dikembangkan
piahk adalah dapat diukur dengan
kemudian kebutuhan dan keiinginan
terjadinya keharmonisan dan saling
tidak mungkin dapat diwujudkan
pengertian dalam berbagai masalah yang
90 Rohana Thahier / Jurnal Administrasi Negara, volume 20 no. 2 (2014) / 71 - 90

sebagaimana diharapkan sebelumnya, REFERENSI


untuk menemukan inovasi melalui
Dessler, Gary. 1990. Organization
kreativitas yang tepat dengan
Theory: Integrating Structure and
memberikan hasil yang memuaskan
Behavior. Englewood Cliffs, New
semua pihak, disinilah peranan
Jersey: Prentice -Hall.Inc.
manajemen untuk senantiasa berusaha
memadukan antara kreativitas dengan Dharma, Surya. 2005. Manajemen
inovasi terhadap suatu bidang kegiatan Kinerja, Filsafat, Teori dan
sehingga dapat menyumbangkan hasil Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka
yang dapat memberikan manfaat bagi Pelajar.
kehidupan manusia pada umumnya dan Makmur. 2007. Filsafat Administrasi.
manusia yang terdapat dalam Jakarta: Bumi Aksara.
manajemen pada khususnya. Kelemahan
kreativitas dan inovasi manusia _______. 2007. Patologi serta Terapinya
sebenarnya dapat berdampak negatif dalam Ilmu Administrasi dan
dalam rangka pengelolaan aktivitas yang Organisasi. Refika Aditama:
dikembangkan oleh para manajer, Bandung.
demikian juga sebaliknya bahwa _______. 2009. Teori Manajemen Stratejik
keberhasilan para manajer sangat Dalam Pemerintahan dan
tergantung kepada manusia yang Pembangunan. Bandung: Refika
dikendalikan agar senantiasa memiliki Aditama.
kesadaran dan kemauan untuk
Patton, Patricia. 1997. EQ–Kecerdasan
melakukan inovasi-inovasi yang
Emosional Pelayanan Sepenuh
bermanfaat terhadap manajemen itu
Hati (EQ–Emotional Intelligence
sendiri.
Service With a Heart). Alih Bahasa:
Lembaga Penterjemahan Hermes.
Jakarta: Pustaka Delapratasa.
Stewart, Mitchell, dan Aileen. 1994.
Empowering People
(Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia). Terjemahan: Agus M.
Hardjana. Yogyakarta: Kanisius.
Wibowo. 2006. Manajemen Perubahan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Winardi. 2005. Pemikiran Sistemik
dalam Bidang Organisasi dan
Manajamen. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai