pada pohon jati itu ada seorang yang sedang bersandar. Kemudian dengan
kesaktiannya, diusirlah raga yang bersandar di pohon jati itu, dengan seketika
lenyaplah makhluk halus itu. Setelah itu Sunan Gunung Jati mempersilahkan Ki
Gede Tanah bersama penduduk menebang pohon jati itu hingga roboh.
Sejak itu tempat tersebut disebut RAGA SAWANGAN, yang diambil dari
kata Raga = Tubuh, Sawangan = Terlihat / Kesawang. Dan satria tersebut yang
gagah berani menebang kayu jati tersebut dijuluki KI RAGA SAWANGAN (Ki
Gede Raga Sawangan).
Di Galagamba masih banyak benda-benda pusaka peninggalan para leluhur
yang disimpan dan dirawat seperti: tombak, kendi, centong, dan lain-lain. Benda-
benda ini secara rutin tiap tahun pada puncak acara sedekahan bumi di arak
mengelilingi pemukiman desa Galagamba yang menurut kepercayaan dapat
menolak bahaya, dan hasil panen yang melimpah. Pada acara sedekah bumi
tersebut diadakan tradisi pagelaran wayang golek cepak / wayang kulit. Masih
banyak lagi peninggalan leluhur masyarakat Galagamba seperti Sumur Wasiat
yang konon bila untuk minum atau mandi dapat menyembuhkan penyakit. Ada
juga sumur di Blok Dukumire dipercaya jika mandi di sumur tersebut akan kebal
dari peluru dan parang. Kemudian ada Sumur Gayam yang airnya tidak pernah
habis walaupun musim kemarau panjang airnya dapat untuk menambah kekuatan /
keteguhan.
Adapun tempat Bale Gede waktu Ki Witanah masih hidup berada di Blok
Tengah, yang sekarang tempat tersebut untuk Kantor Pemerintah Desa. Pada masa
penjajahan Belanda dipindahkan ke sebelah ujung utara Desa Galagamba sampai
sekarang. Bale Gede sejak dahulu dirawat oleh seorang petugas yang dinamakan
Kunci (Kuncen). Kuncen yang pernah merawat dan menjaga Bale Gede yaitu :
a. Buyut Murti
b. Buyut Nadi
c. Buyut Kesimpen
d. Buyut Tasina
e. Buyut Wasad
f. Buyut Sene
g. Buyut Kadim
4
h. Buyut Warsi
Desa Galagamba dibagi menjadi 4 blok, yaitu Blok Galagamba I, Blok
Galagamba II, Blok Nagrog dan Blok Dukumire. Desa Galagamba dikepalai oleh
seorang kepala desa yang disebut Kuwu.
Kuwu yang pernah menjabat di Desa Galagamba yang tercatat sampai
sekarang ialah :
a. Kuwu Rd. JUNGEB, memerintah dari tahun 1880 s.d 1895.
b. Kuwu ASIM, memerintah dari tahun 1896 s.d 1900.
c. Kuwu BANJAR, memerintah dari tahun 1901 s.d 1907.
d. Kuwu BARKAWI, memerintah dari tahun 1908 s.d 1916.
e. Kuwu KARMITEM / KALIS, memerintah dari tahun 1917 s.d 1926.
f. Kuwu WAHID, memerintah dari tahun 1927 s.d 1943.
g. Kuwu SANGID, memerintah dari tahun 1944 s.d 1946.
h. Kuwu TASMA, memerintah dari tahun 1947 s.d 1960.
i. Kuwu YAKOEB, memerintah dari tahun 1961 s.d 1984.
j. Kuwu BRATA SUPARMAN, memerintah dari tahun 1985 s.d 1994.
k. Kuwu DIDI SUHARDI ANWAR, memerintah dari tahun 1995 s.d
2000.
l. Kuwu JAENUDIN, memerintah dari tahun 2001 s.d 2010.
m. Kuwu RASDIRA, memerintah dari tahun 2011 s.d 2017
n. Kuwu MUSA, memerintah dari tahun 2018 s.d Sekarang
B. Demografi
Letak Geografis
Desa Galagamba yang berpenduduk ± 5.517,- jiwa dan luas ± 280,383 ha,
yang terdiri dari 8 Rukun Warga (RW) dan 16 Rukun Tetangga (RT). Desa
Galagamba memiliki perbatasan sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Gintung Kidul dan Desa Bringin
Sebelah Barat : Desa Gintung Ranjeng
Sebelah Selatan : Desa Ciwaringin
Sebalah Timur : Desa Winong
5
Topologi
Desa Galagamba merupakan desa yang berada dilingkup Kecamatan
Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Ditengah Desa dibelah oleh sungai Desa yang
merupakan anak dari sungai Cimanis.
Desa Galagamba termasuk desa dengan penghasil beras untuk kebutuhan
masyarakat sekitar. Penduduk Desa Galagamba hampir 65% berpenghasilan dari
penggarapan hasil pertanian.
Pengairan
Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan untuk pengendalian dan
penataan air suatu wilayah. Berdasarkan hidrologinya aliran air diwilayah Desa
Galagamba membentuk dan membutuhkan saluran-saluran irigasi baik untuk
kebutuhan pertanian.
Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Galagamba bisa digunakan
secara produktif, hanya sedikit saja wilayah pertanian yang tidak dipergunakan
untuk produksi pertanian.
Sawah Darat
(ha) (ha)
Non Tadah
Teknis Pemukima Kuburan Perkantora Lainnya
Teknis Hujan n n
112,627 45,803 59,911 56,450 0,909 0,236 4,447
Tabel 1 Lahan Menurut Jenis Penggunaan
C. Keadaan Sosial
Kependudukan
Berdasarkan data terakhir hasil Sensus Penduduk tahun 2010, tercatat
sebanyak 5.517 jiwa. Dengan jumlak Kepala keluarga 1.752 KK. Sebagai mana
bisa dilihat dari table berikut :
6
Kesehatan
Tenaga kesehatan yang terdapat di Desa Galagamba terdiri dari 1 orang bidan
Desa, 1 orang dukun lahiran terlatih, dan partisipasi dari ibu-ibu PKK dengan
kegiatan Posyandu.
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sehingga
pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang, untuk
pembangunan Desa.
Jml
No Nama Sekolah Jenjang Lokasi Status
Lokal
1 TPA TK 2 Blok 4 Swasta
2 TPA TK 1 Blok 2 swasta
2 SDN Galagamba 1 SD 6 Blok 1 Negeri
3 SDN Galagamba 2 SD 6 Blok 3 Negeri
Madrasah diniyah Nurul
4 SD 5 Blok 1 Swasta
islam
5 DTA Latifah SD 2 Blok 4 Swasta
Madrasah diniyah SD Swasta
6 6 Blok 4
Islamiyah
7
Kesejahteraan Sosial
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan Sosial meliputi
dari proses globalisasi serta industri dari akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan, pasar global. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin
banyaknya jumlah tenaga pengangguran, tingkat kemiskinan, serta kompleknya
permasalahan sosial lainnya.
Ketenaga Kerjaan
Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, keterbatasan lapangan
kerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat dirasakan dengan semakin
banyaknya tingkat pengangguran di Desa. Keadaan ini makin dipersulit dengan
melonjaknya harga BBM dan harga kebutuhan pokok.
Sosial Budaya
Kebudayaan tradisional merupakan modal dasar pembangunan yang
melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai
luhur merupakan asset untuk menarik pengusaha-pengusaha bermodal besar untuk
menanamkan modal usaha di wilayah Desa Galagamba dalam rangka
pengembangan pariwisata budaya.
8
Sarana Agama
No
Jenis Jumlah Lokasi
.
9
1 Masjid 2 Rt 03 dan Rt 15
2 Mushola/Langgar 14 Tersebar
3 Madrasah 4 Blok 4 & Blok 2
Tabel 7 Sarana Ke Agamaan Desa Galagamba
Transportasi
Letak desa Galagamba yang terbelah oleh jalan Desa memudahkan
masyarakat dalam bepergian. Wilayah yang strategis ini bisa dilalui oleh
kendaraan roda empat baik yang berukuran sedang maupun ukuran kecil,
ditambah lagi dengan lintas angkot dari jalur utama Cirebon Bandung kejalur
Arjawinangun.
Energi
Sejak tahun 1986 penduduk Desa Galagamba menjadikan listrik sebagai
sumber penerangan utama. Hampir 90% pemukiman warga sudah tersambung
jaringan listrik, hanya saja masih terdapat beberapa perumahan warga desa belum
tersambung instalasi listrik sendiri, karena sutu kendala yakni paktor ekonomi.
Mereka umumnya mengambil aliran listrik ke tetangga terdekatnya.
Musim
Di desa Galagamba ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Pada musim kemarau yang biasanya jatuh mulai akhir Juli petani
memanfaatkan lahan pertanian dengan tanaman palawija, sedangkan pada musi
11
penghujan yang biasanya dimulai pada bulan Desember sampai dengan bulan Juni
petani bisa memanfatkan lahan pertaniannya dengan 2 kali tanaman padi.
B. Tokoh agama
Di Desa Galagamba terdapat dua masjid dan empat belas mushola, tiap
masjid dan mushola di pimpin oleh takmirnya masing-masing. Peran dari seluruh
ta’mir masjid dan mushola sangat penting khususnya dalam masalah
memakmurkan masjid dan mushola.
C. Tokoh Pemuda
Pemuda yang memilih tinggal di Desa Galagamba relatif sedikit karena
banyak dari mereka yang memilih untuk berurbanisasi ke kota besar untuk
mengadu nasib dan peruntungan dalam mencukupi perekonomiannya. Wal hasil
pemuda yang tersisa di dusun ini tidak terorganisir dan lebih memfokuskan untuk
bekerja.