Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Nurul Latifah

Tingkat : 1A

1. Malpraktik adalah :
a) Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang
tenaga kesehatan;
b) Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan
kewajibannya. (negligence); dan
c) Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

2. Kelalaian ialah melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan
atau hukum guna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan –
tindakan yang tidak beralasan dan berisiko melakukan kesalahan.(Keeton,
1984),
Hanafiah dan Amir ( 1999 ) Kelalaian adalah sikap yang kurang hati -hati
yaitu tidak melakukan sesuatu yang seharusnya seseorang lakukan dengan
sikap hati – hati dan wajar, atau sebaliknya melakukan sesuatu dengan sikap
hati – hati tetapi tidak melakukannya dalam situasi tertentu.
Guwandi (1994) mengatakan bahwa kelalaian adalah kegagalan untuk
bersikap hati – hati yang pada umumnya wajar dilakukan oleh seseorang
dengan hati – hati, dalam keadaan tersebut itu merupakan suatu tindakan
seseorang yang hati – hati dan wajar tidak akan melakukan didalam keadaan
yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa orang lain dengan hati – hati
yang wajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama.
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa kelalaian dapat bersifat
ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati – hati, acuh tak acuh, sembrono,
tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat tindakan bukanlah
tujuannya. Kelalaian bukan suatu pelanggaran hukum atau kejahatan. Jika
kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain
dan orang itu dapat menerimannya, namun jika kelalaian itu mengakibatkan
kerugian materi, mencelakakan atau bahkan merenggut nyawa orang lain ini
diklasifikasikan sebagai kelalaian berat, serius dan criminal menurut (Hanafiah
dan Amir, 1999).

3. Bidang Pekerjaan Perawat Yang Berisiko Melakakan Kesalahan :


Caffee (1991) dalam Vestal, K.W. (1995) mengidentifikasi 3 area yang
memungkinkan perawat berisiko melakukan kesalahan, yaitu tahap pengkajian
keperawatan (assessment errors), perencanaan keperawatan (planning errors),
dan tindakan intervensi keperawatan (intervention errors). Untuk lebih jelasnya
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Assessment errors
Termasuk kegagalan mengumpulkan data atau informasi tentang pasien
secara adekuat atau kegagalan mengidentifikasi informasi yang diperlukan,
seperti data hasil pemeriksaan laboratorium, tanda-tanda vital, atau keluhan
pasien yang membutuhkan tindakan segera. Kegagalan dalam pengumpulan
data akan berdampak pada ketidaktepatan diagnosis keperawatan dan lebih
lanjut akan mengakibatkan kesalahan atau ketidaktepatan dalam tindakan.
Untuk menghindari kesalahan ini, perawat seharusnya dapat mengumpulkan
data dasar secara komprehensif dan mendasar.

b. Planning errors, termasuk hal-hal berikut :


1. Kegagalan mencatat masalah pasien dan kelalaian menuliskannya dalam
rencana keperawatan.
2. Kegagalan mengkomunikaskan secara efektif rencana keperawatan yang
telah dibuat, misalnya menggunakan bahasa dalam rencana keperawatan
yang tidak dimahami perawat lain dengan pasti.
3. Kegagalan memberikan asuhan keperawatan secara berkelanjutan yang
disebabkan kurangnya informasi yang diperoleh dari rencana keperawatan.
4. Kegagalan memberikan instruksi yang dapat dimengerti oleh pasien.
Untuk mencegah kesalahan tersebut, jangan hanva menggunakan perkiraan
dalam membuat rencana keperawatan tanpa mempertimbangkannya
dengan baik. Seharusnya, dalam penulisan harus memakai pertimbangan
yang jelas berdasarkan masalah pasien. Bila dianggap perlu, lakukan
modifikasi rencana berdasarkan data baru yang terkumpul. Rencana harus
realistis berdasarkan standar yang telah ditetapkan, termasuk pertimbangan
yang diberikan oleh pasien. Komunikasikan secara jelas baik secara lisan
maupun dengan tulisan. Lakukan tindakan berdasarkan rencana dan
lakukan secara hati-hati instruksi yang ada. Setiap pendapat perlu
divalidasi dengan teliti.

c. Intervention errors
Termasuk kegagalan menginteipretasikan dan melaksanakan tindakan
kolaborasi, kegagalan melakukan asuhan keperawatan secara hati-hati,
kegagalan mengikuti/mencatat order/pesan dari dokter atau dari penyelia.
Kesalahan pada tindakan keperawatan yang sering terjadi adalah kesalahan
dalam membaca pesan/order, mengidentifikasi pasien sebelum dilakukan
tindakan/prosedur, memberikan obat, dan terapi pembatasan (restrictive
therapy).Dari seluruh kegiatan ini yang paling berbahaya tampaknya pada
tindakan pemberian obat. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi yang baik
di antara anggota tim kesehatan maupun terhadap pasien dan keluarganya.
Untuk menghindari kesalahan ini,, sebaiknya rumah sakit tetap
melaksanakan program pendidikan berkelanjutan (Continuing Nursing
Education).

4. Contoh kasus Malpraktik di RS yaitu pasien mengalami kejang-kejang setelah


diberikan obat oleh perawat. Setelah diselidiki, ternyata perawat salah
memberikan obat kepada pasien. Kejadian tersebut dinyatakan malpraktek
dalam keperawatan dikarenakan kelalaian perawat yang disebabkan
ketidaktelitian perawat dalam mengambil obat.

Anda mungkin juga menyukai