Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

RANCANGAN PENAMBANGAN
(TAMBANG TERBUKA)

4.1. Sistem dan Metode Penambangan


4.1.1 Sistem Penambangan
Penambangan adalah kegiatan yang mempunyai tujuan utama
membongkar, memuat, dan mengangkut bahan galian dari alam, sehingga bahan
galian dapat diproses ke tahap selanjutnya dan dapat dipasarkan secara langsung
maupun tidak langsung.
Sistem penambangan terbagi menjadi tiga, yaitu tambang terbuka (surface
mining), tambang bawah tanah (underground mining), dan tambang bawah air
(underwater mining).
Dalam pemilihan sistem penambangan yang akan diterapkan, ada beberapa
faktor yang diperhitungkan, yaitu :
a. Karakteristik ruang dari endapan/deposit (ukuran, bentuk, letak dan
kedalaman).
b. Sifat-sifat fisik dari endapan/deposit dan batuan di sekitarnya.
c. Airtanah dan kondisi hidrolis.
d. Faktor-faktor ekonomi (kadar, ongkos penambangan, ongkos transport,
produksi, dan sebagainya).
e. Faktor teknologi
f. Faktor lingkungan
Dalam hal ini bahan galian yang akan ditambang adalah andesit. Hasil dari
penambangan dan pengolahan nantinya akan dipergunakan sebagai bahan
campuran beton, bantalan kereta api, aspal, dan pondasi bandara Kulon Progo.
Sistem penambangan yang dipilih untuk diterapkan oleh PT. Tarik SIS
adalah sistem tambang terbuka. Alasan mengapa metode penambangan yang
diterapkan adalah tambang terbuka kerena komoditas dari bahan galian yang
dekat dengan permukaan.

49
4.1.2 Metode Penambangan
Pemilihan metode penambangan dapat dibantu dengan pemahaman
terhadap kelebihan dan kekurangan dari setiap metode yang ada. Biasanya
beberapa metode ada yang cocok dan ada yang kurang cocok apabila diterapkan
pada suatu daerah penambangan. Dari keadaan ini, maka pemilihan metode dapat
dilakukan dengan melihat kecocokannya dengan kondisi ekonomi-geologi dan
kondisi lokal.
Tujuan utama dalam pemilihan suatu metode untuk menambang suatu
endapan mineral adalah dalam rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang
paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam hal ini pengalaman berperan
utama dalam pengambilan keputusan, yang memerlukan banyak pertimbangan
berdasarkan evaluasi rekayasa. Evaluasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap yaitu
studi konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci.
Keputusan terakhir dalam pemilihan metode penambangan akan
merefleksikan sifat-sifat mekanik dari badan bijih dan lingkungannya serta hal-hal
teknik praktis lain. Misalnya non selective method seperti block caving tidak akan
diterapkan pada cebakan bijih dimana selective recovery diperlukan, walaupun
cebakan tersebut sangat sesuai untuk ditambang dengan metode block caving.
Metode penambangan yang dilakukan oleh PT. Tarik SIS adalah Quarry
karena metode tersebut merupakan metode yang paling sesuai dengan sifat dari
bahan galian yang akan ditambang.

4.2. Tahapan kegiatan


4.2.1 Rencana Pekerjaan Development
Sebelum dilakukan operasi produksi maka dilakukan operasi persiapan
penambangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan operasi ini
adalah kegiatan perijinan, pendekatan masyarakat dan pembebasan lahan,
perekrutan tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana, pengadaan dan
persiapan peralatan mekanis, pembuatan jalan tambang, perjanjian MOU jual beli,
pengadaan dan persiapan alat-alat pengolahan, dan pembuatan front kerja.

4.2.2. Penentuan Layout Bangunan

50
Sarana yang akan dibangun untuk mendukung kegiatan penambangan
adalah perkantoran, guest house, poliklinik, kantin, aula pertemuan, mess
karyawan, pos keamanan, kamar mandi umum, parkir, lapangan olahraga. Sarana
diatas terletak dalam satu lokasi seluas 57867 m2 (layout dapat dilihat di lampiran
D.1).

4.2.3. Pembuatan Bukaan Tambang di Permukaan Tanah


Bukaan tambang pertama untuk melakukan penambangan pada level 1
dibuat pada elevasi 230 mdpl. Lokasi bukaan dibuat dekat dengan tempat
pengolahan dimana bahan galian akan langsung diangkut menuju stockpile untuk
selanjutnya dilakukan pengolahan. Adapun geometri bukaan yang digunakan
yaitu lebar 3,5 m dan tingginya 4 m yang disesuaikan dengan analisa geoteknik
yang telah dilaksanakan.

4.2.4. Rencana Produksi


Adapun diagram alir penambangan dan perhitungan target produksi yang
telah direncanakan adalah sebagai berikut.

PEKERJAAN PEKERJAAN
UTAMA TAMBAHAN

Pembongkaran Penyanggaan

Pemuatan Penerangan &


Ventilasi

Pengangkutan Penyaliran

Gambar 4.1
Diagram Alir Penambangan

Umur tambang = cadangan endapan / produksi tahunan


= 1.573.263 ton /1.075.641 ton/ tahun
= 1 tahun, 5 bulan, 14 hari
Produksi bulanan = 1.000.000 ton/ tahun / 2,1 ton/ m3 / 12 bulan
= 39.683 m3/bulan

51
Produksi per hari = 39.683 m3/bulan / 25 hari
= 1.587 BCM/ hari
= 1.587 BCM/hari / 0,8
= 1.984 LCM/hari

4.2.5. Rencana Produksi Pertahun


Berdasarkan perhitungan sumberdaya kaolin dan target produksi tiap tahun
sesuai permintaan. Untuk rencana produksi dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.1
Tabel Rencana Produksi
Tertambang Produksi
Room Pillar
Elevasi Volume
Panjang Volume Tonase
Luas (m2) Tinggi (m) Volume (m3) Jumlah Luas (m2) (m3)
Sisi (m3)
206 124.627,50 4 498.510 600 11 121 290.400 208.110 437.031
230 94.424,75 4 377.699 619 9 81 200.556 177.143 372.000
254 90.142,63 4 360.571 701 8 64 179.456 181.115 380.340
278 77.633,38 4 310.534 887 6 36 127.728 182.806 383.892
Jumlah 749.173 1.573.263

4.3. Rencana Kemajuan Tambang Terbuka


4.3.1. Rekomendasi Geoteknik
Perancangan geoteknik tambang berdasarkan analisis kestabilan karena
proses penggalian, sehingga didapatkan rancangan yang aman dan ekonomis.
Pada bukaan horizontal didapatkan FK sebesar 1,3 (Analisis lengkap geoteknik
terdapat pada BAB III). Rancangan bukaan didasarkan atas faktor keamanan,
ekonomi, target produksi, dan kemajuan tambang.

52

Anda mungkin juga menyukai