Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing: Ns. Agustine Ramie, M.Kep
Disusun Oleh:
Astriani Narulita P07120118050
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2020 Tugas Keperawatan Maternitas
Pertanyaan
1. Apa arti dari inisiasi menyusui dini (IMD)
Jawaban : Inisiasi menyusu dini (Early initiation) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi yaitu Refleks bayi dalam mencari puting ibu, Dini ialah pemberian asi segera setelah lahir dalam waktu 1 jam setelah dilahirkan Cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara. Dengan cara Membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya 1 jam atau lebih sampai menyusu pertama selesai.
2. Bagaimana dengan tahapan IMD, Jelaskan!
Jawaban : Tahapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) berlangsung beberapa menit sampai satu jam bahkan lebih a. Tahapan I Dalam 30’ pertama : Bayi setelah lahir dalam kondisi siaga. Mata terbuka lebar dan sesekali memandang ibunya. b. Tahapan II: bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan menghisap pada mulutnya. Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi memasukkan tangannya ke mulut. c. Tahap III: Bayi mengeluarkan air liur sebagai pengenalan adanya makanan (ASI) d. Tahap IV: Dengan kaki menekan perut ibu, bayi bergerak ke arah payudara. Areola sebagai sasaran. Menghentak-hentakan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan kiri, menyentuh puting susu dengan tangannya. e. Tahap V: bayi menjilat kulit ibunya, bakteri yg masuk menjadi bakteri baik bagi pencernaan bayi f. Tahap terakhir: bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi membuka mulut lebar dan melekat dengan baik. Bayi menyusu untuk pertama kalinya
3. Apakah manfaat IMD bagi ibu dan janin ?
Jawaban : Manfaat IMD (Inisiasi Menyusui Dini) bagi ibu yaitu : a. Meningkatkan hubungan khusus ibu dan bayi b. Merangsang kontraksi otot rahim sehingga mengurangi resiko perdarahan sesudah melahirkan c. Memperbesar peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa bayi d. Mengurangi stress Ibu setelah melahirkan
Manfaat IMD untuk bayi yaitu :
a. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat b. Menenangkan ibu dan bayi serta mengatur pernapasan dan detak jantung c. Kolonisasi bakiterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal d. Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stres dan tenaga yang dipakai bayi e. Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara Ibu untuk mulai menyusu f. Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam tubuh bayi g. Mempercepat keluarnya meconium (kotoran bayi berwarna hijau agak kehitaman yang pertama kali keluar dari bayi karena meminum air ketuban) h. Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan menyusu i. Membantu perkembangan persyarafan bayi j. Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi k. Mencegah terlewatnya puncak ‘refleks mengisap’ pada bayi yang terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks kurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian.
4. Bagaimanakah cara kerja IMD yang diaanjurkan ?
Jawaban: Cara Inisiasi Menyusu Dini Yang Dianjurkan a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya. c. Tali pusat di potong lalu diikat. d. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan. e. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu.
5. Apakah penyebab terjadinya nyeri persalinan?
Jawaban : Penyebab nyeri dalam persalinan : a. Terbukanya Mulut Rahim 1) Menyebabkan peregangan otot polos dan mengakibatkan nyeri 2) Intensitas nyeri: semakin membuka akan terasa semakin nyeri 3) Nyeri terasa 15 – 30” selama kontraksi rahim b. Tertekannya ujung saraf pada waktu kontraksi & teregangnya uterus ke bawah c. Nyeri paling hebat: ketika peregangan jalan lahir oleh kepala janin pada akhir kala I dan selama pengeluaran janin. Lokasi nyeri pada persalinan : 1) KALA I : daerah paling sakit yaitu di atas symphysis, pinggang belakang dan sekitarnya 2) KALA II : daerah yang paling sakit di atas symphysis, pinggang bagian belakang dan menjalar ke paha 3) AKHIR KALA II : paling sakit daerah perineum Sumber nyeri dalam persalinan 1) Iskemi jaringan 2) Penipisan dan pembukaan serviks 3) Penekanan dan penarikan pada susunan panggul: Ligamen, tuba falopii, ovarium, vesika urinaria, perineum 4) Distensi vagina dan perineum
6. Apa saja metode atau tindakan untuk mengurangi nyeri
persalinan? Jawaban : a. Metode pengendalian nyeri non farmakologis 1) Modulasi psikologis nyeri Distraksi Relaksasi Pemijatan/masase Kompres. Hipnoterapi. Imajinasi terbimbing. Psiko profilaksis, adalah.dengan mengatur nafas. 2) Modulasi Sensori nyeri: Massage Terapi manual. Sentuhan terapeutik. 3) Terapi quasi manual: Akupuntur. Akupresur. 4) Intervensi bukan manual: Transcutaneus electrical nerve stimulation ( TENS). Musik. Hidro terapi. Posisi, postur dan ambulasi. Lingkungan persalinan. 5) Strategi dan intervensi lain Berteriak.
Peran perawat dalam mengurangi nyeri pada persalinan (non
farmakologi) 1) Beri kenyamanan a) Posisi : Miring ke kiri dan posisi kepala tinggikan 45 derajat b) Pengelolaan selama nyeri : - Pengosongan kandung kemih - Kebersihan - Alat tenun rapi dan bersih - Ekspirasi lewat mulut, anjurkan ibu kumur-kumur atau membasahi bibir dg lemon 2) Relaksasi Jelaskan pd ibu tujuan relaksasi untuk mengurangi tekanan abdomen pada uterus dan juga membantu agar merasa nyaman caranya bernafas dalam, massage Gate Control Teory’ Beberapa cara massage untuk mengontrol nyeri : a) Effleurage : kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakan melingkar dari arah pusat ke symphysis. b) Deep Back Massage (pukulan pinggang belakang) Ibu berbaring miring tekan daerah sacrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan dan tekan lagi c) Firm Counterpressure (penekanan sakrum) ibu dalam posisi duduk tekan sacrum secara bergantian dengan tangan yg dikepalkan secara mantap d) Abdominal Lifting ibu dalam posisi telentang dan kepala agak tinggi letakkan ke 2 telapak tangan pada pinggang bagian belakang ibu usapkan perlahan dan mantap ke arah puncak perut tetapi jangan ditekan ke arah dalam 3) Distraksi (mengalihkan perhatian) Cara : anjurkan ibu untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti membaca, bermain kartu, membayangkan hal yg bahagia, melakukan usapan perut dan pinggang, nafas dalam yang efektif a) Pembukaan 3 cm Nafas dalam 6 – 9 x/mnt, inspirasi dari hidung, ekspirasi dari mulut secara perlahan. Pusatkan perhatian pada satu fokus dengan mata terpejam, suami dapat membantu b) Pembukaan 4 – 7 cm Nafas dalam 16 x/mnt pada saat inspirasi, lengan diangkat ke arah kepala untuk menjauhkan peritoneum dari rangsangan uterus c) Pembukaan 8 – 10 cm Fase transisi (sulit kontrol nafas )Anjurkan ibu untuk nafas dengan pola, 4 : 1, 6 : 1, 8 : 1 cara : Inspirasi pendek- pendek dari hidung sebanyak 4, 6, 8 kali Ekspirasi yg panjang 1 kali scr perlahan melalui mulut (terutama ketika memasuki kala II) b. Metode penanganan nyeri farmakologis 1) Analgesik inhalasi→ kloroform, trikloretilen, dinitrogen oksida 2) Analgesik opoid/opium berefek sedasi tdk analgesi, Jenis: a) Petidin dalam bentuk kuat, b) Codein dalam bentuk lemahnya c) Diamorfin. d) Meptazinon 3) Anastesi / analgesi a) Anastesi Umum per abdominal/ SC b) Regional - Spinal & Epidural per abdominal/SC - Blok epidural/Lumbal persalinan pervaginam