Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Keperawatan Kritis

Dosen Pengampuh : Nurdin S.Kep.,Ns.,M.Kep

ASKEP KRITIS
(SYOK SEPTIK)

OLEH :KELOMPOK 8

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA


KENDARI
2020

SYOK SEPTIK
A. Definisi
Syok septic didefinisikan sebagai kondisi kolaps vaskuler hebat dan berat
akibat infeksi sistemik yang umumnya disebabkan oleh organisme gram
negative. sepsis merupakan respon sistemik pejamu terhadap inveksi
dimana pathogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah
sehingga terjadi proses inflamasi
Syok septik adalah Sindrom klinik yang dicetuskan oleh masuk
dan menyebarnya produk organism eke dalam system vaskuler sehingga
menyebabkan terjadinya hipotensi yang tidak membaik dengan resusitasi
cairan, kegagalan pada mikrosirkulasi, penurunan perfusi jaringan dan
gangguan metabolisme seluler. Stok septic juga merupakan sepsis
dengan hipotensi meskipun telah dilakukan resusitasi cairan secara
adekuat atau memerlukan vasopressor untuk mempertahankan tekanan
darah dan perfusi organ
B. Etiologi
Mikroorganisme penyebab syok septic adalah bakteri gram negative.
Ketika mikroorganisme menyerang jaringan tubuhh,pasien akan
menunjukan suatu respon imun. Respon imun ini membangkitkan
aktivitas berbagai mediator kimiawi yang mempunyai berbagaai efek yang
mengarah pada syok. Peningkatan permeabilitas kapiler, yang mengarah
pada perembesan cairan dari kapiler dan vasodilatasiadalah dua efek
tersebut. microorganisme dari syok septic adalah bakteri gram-negatif.
namun demikian, agen infeksius lain seperti bakteri gram positif dan virus
juga dapat menyebabkan syok septik.
Terjadinya syok septic karena diawali dengan adanya infeksi pada
darah yang menyebar keseluruh tubuh. Penyebabab yang sering terjadi
meliputi peritonitis, pyelonephritis. Dengan terlepasnya mediator inflamasi
seperti il-1, TNF, PGE2, NO dan leukotriene yang menyebabkan berbagai
kejadian berikut
1. Relaksasi vascular
2. Meningkatnya permeabilitas endotel(sehingga menyebabkan
defisit volume intravascular)
3. Menurunya kontraktilitas jantung
C. Faktor resiko
1. Factor intrinsik
 Usia
 Luka bakar
 AIDS
 Diabetes
 Penyalah gunaan zat
2. Factor ekstrinsik
 Perangkat invasive
 Terapi obat
 Terapi cairan
 Bedah dan luka traumatis
 Prosedur diagnostic invasive bedah
 Terapi imunosupresif
D. Manifestasi klinis
1. Gangguan ksadaran merupakan akibat dari perfusi serebral yang
menurun dan terdiri keadaan binggung stupor atau koma
2. Tanda tanda vital: takipnea, takikardi dan hipotensi sering terjadi.
Seringkali terdapat demam, meskipun suhu tubuh dapat juga
normal atau di bawah normal. Permulaan syok septic seringkali
ditandai dengan demam yang menggigil dan meningkat dengan
cepat.
3. Kulit teraba hangat dan kemerahan pada awal penyakit ini
menyatakan vasodilatasi arterial, pada stadium selanjutnya jika
timbul vasokontriksi kulit akan teraba dingin dan pucat
4. Tanda dan gejala lain: pada pasien mungkin ditemukan gejala
yang menimbulkan sumber dari infeksi seperti batuk atau tanda
rangsangan meningeal. Mungkin didapati tanda-tanda iritasi
traktus gastrointestinal seperti muntah dan diare. Jika timbul
koagulasi intravaskuler diseminata sebagai komplikasi dari sepsis
mungkin akan dijumpai perdarahanabnormal dari traktus
gastrointestinal.
E. Klasifikasi
F. Komplikasi
1. Meningitis
2. Hipoglikemia
3. Asidosis gagal ginjal
4. Disfungsi miokard
5. Disfungsi system syaraf pusat
6. Penururnan curah jantung
7. Kematian
G. Patofisiologi
Infeksi sistemik yang terjadi biasanya karena bakteri gram negative yang
menyebabakan kolaps kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negative ini
menyebabkan vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas
arteriovena perifer. Selain itu, terjadi peningkatan permeabilitas kapiler.
Peningkatan kapasitas vaskuler karena vasodilatasi perifer menyebabkan
terjadinya hipovalemia relative, sedangkan peningkatan permeabilitas
kapiler menyebabkan kehilangan cairan intravaskuler ke interstisial yang
terlihat sebagai udem, pada syok septic hipoksia, sel yang terjadi tidak
disebabakan oleh penurunan perfusi jaringan melainkan karena
ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen karena toksin kuman.
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Kultur (luka, sputum, urin darah) yaitu untuk mengidentifikasi
organisme penyebab sepsis
2. SDP : Ht mungkin meningkat pada status hipovalemikkarena
hemokonsentrasi
3. Elektrolit serum
4. Trombosit
5. PT/PTT
6. Laktat serum
7. Glukosa serum
8. BUN/kreatinin
9. GDA
10. EKG
I. Penatalaksanaan syok septik
Penatalaksanaan syok septik mencakup eliminasi pathogen penyebab
infeksi, eliminasi sumber infeksi dengan tindakan darinase atau bedah
bila diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila ada
renjatan atau kegagalan, vasopressor dan inotropic, terapi suportif
terhadap kegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila
terjadi respon imun dan penjamu terhadap infeksi
DAFTAR PUSTAKA

Budi, A & Yani, 2020, “Patofisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan”, Jawa


Tengah: CV Pena Persada Redaksi

Sutjahjo, A, 2015, “Dasar-dasar Ilmu Penyakit Dalam”, Surabaya: Airlangga


University Press

Santasa, H, 1998. ”Buku saku Penuntun Kedaruratan Medis”,Jakarta: Buku


Kwdokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai