DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA :
1. SILVANA PAPOIWO (517 011 094)
2. IBNU HAJAR ASSALAFY (517 011 231)
3. MARIA ANISIA BAU (517 011210 )
4. LENI IRNAYANTI ( 516 18 011 514 )
5. ANGGUN OKTAVIANA PERTIWI ( 516 18 011 501)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASKTI
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Makalah ini membahas mengenai “Wirausaha dan wiraswasta ”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pemasaran Farmasi dan Kewirausahaan ”. Kami juga berharap semoga
pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Semakin maju negara maka semakin banyak yang terdidik, dan banyak pula
orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingkan dunia wirausaha.
pembangunan akan semakin maju dengan ditunjang oleh wiraysahawan yang
dapat membuka lapangan kerja kerena kemampuan pemerintah yang sangat
terbatas. Nmun, untuk mnjadi seorang wirausahawan diperlukan berbagai
kemampuan yang terdapat didalam sifat –sifat, ciri-ciri, dan karakteristik yang
harus dimiliki seorang wirausaha seorang wirausaha haruslah seorang yang
mampu melihat kedepan. Melihat kedepan bukan melamun kosong tetapi, melihat
berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai altrnatif masalah
dan pemecahannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan dan wiraswasta ?
3. Perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta?
4. Bagaimana Pemanfaatan waktu ?
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dan memberikan
sedikit banyak pengetahuan tentang sifat –sifat wirausaha dan wiraswasta agar
kita dapat memahami dan mendapatatkan sedikit banyaknya pengetahuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama
artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri
atas tiga kata: wira, swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani pahlawan/pendekar
kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; sta artinya berdiri.
Sedangkan Saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar
artinya akal. Jadi, Saudagar berarti seribu akal. (Taufik Rashid)Daoed Yoesoef
menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek
fungsionil seperti berikut :
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner)
atau secara bagian (co-owner)
b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab, sebagai manager
c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko
ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif
d. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jadi disini
wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, coordinator
e. Penemu (inovator), peniru (imitator) dan yang berhubungan dengan ini,
penyalur memindahkan teknologi.[2]
Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha.
Di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama
dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama
dengan wiraswasta.
2
sangat menekankan peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk
mengangkat bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.
Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan
dagar artinya akal. Jadi, saudagar berarti seribu akal. (Taufik Rashid, 1981: 4)
Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wiraswasta berarti keberanian,
keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan
permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty
Soemanto, 1984: 43).
1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek
fungsionil seperti berikut:
3
b. mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager;
a. kenaikan prestise;
c. kontinuitas usaha.
Hal yang terakhir ini merupakan perbuatan yang di dorong tidak hanya oleh motif
ekonomi tetapi juga oleh pertimbangan-pertimbangan psikologis ,sosiologis, dan
bahkan politis. Fungsi apa yang dilakukan oleh seorang kepadanya tipe
kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut ini kiranya dewasa ini dapat dibedakan
lima tipe pokok wiraswasta :
4
langganan diperolehnya tidak secara disengaja tetapi melalui mutu barang
dan/atau mutu prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang terus menèrus secara tekun menganalisa
kebutuhan dan selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan- kebutuhan baru
melalui reklame.. Perhatian dan keprihatinan utamanya adalah angka dan
grafik penjualan dan karenanya juga barang (produksi) yang mempunyai masa
depan yang cerah.
5
kejujuran dalam ujian, menyelesaikan tugas, bertanggung jawab. berani karena
benar, takut karena salah, ini sudah tidak diperhatikan. Anak- anak muda kita
banyak dirasuki oleh adegan-adegan film, sinetron, yang mempertontonkan
bagaimana cara mengeroyok orang, memfitnah orang, melawan atau menghardik
ibu bapaknya, balas dendam, lempar batu sembunyi tangan, lepas tanggung jawab,
cari kambing hitam, tawuran antara sekolah dan sebagainya. Ini semua adalah
didikan yang salah yang membuat siswa suka melawan guru, baik secara terang-
terangan dan kebanyakan secara sembunyi-sembunyi, menggunakan tangan orang
lain. Pribadi semacam ini tidak akan berhasil dalam memasuki dunia wiraswasta.
Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki bangsa yang kelak dapat
berdiri penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi
kewiraswastaan terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya, yaitu:
Bagian ke-3 ini telah banyak didapatkan dari pendidikan sekolah- sekolah
yang ada. Akan tetapi, bagian ke-l dan ke-2 masih memerlukan banyak waktu dan
pemikiran untuk mengembangkannya.
Jadi, setiap orang harus kita berikan dinamo itu agar dia dapat berjalan
sendiri tanpa perlu didorong. Demikianlah peranan pendidikan kewira- swastaan
6
dalam memotivasikan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Dengan kata lain, bahwa untuk menjadikan jumlah penduduk yang besar menjadi
modal pembangunan adalah melalui pendidikan kewiraswastaan.
7
angkatan bersenjata, dan sebagainya. Oleh karena itu, pernah orang menyarankan
untuk menggunakan istilah *wirakarya' yang mencakup lingkup pengertian
tersebut, sedangkan pengertian "wirnswasta' hanya diperuntukkan bagi lingkup
usaha swasta. Apa pun istilah yang digunakan, aspek kemandirian dan wira
merupakan aspek yang khas dan penting dalam kewiraswastaan.
Istilah 'swasta' sebagai pengganti istilah 'partikelir' atau private telah ada
dan dikenal sebelum istilah wiraswasta ada, sehingga kurang tepat jika istilah
wiraswasta hanya dikaitkan atau diasosiasikan dengan pengertian "usaha swasta'.
Pengertian swasta dari kata private sebenarnya mencakup pengertian 'segala
sesuatu yang berhubungan dengan masalah khusus perseorangan atau grup', atau
juga dapat berarti 'segala sesuatu yang bersifat tidak terbuka untuk umum atau
yang tidak diawasi secara langsung olch pemerintah' (Kamus Webster, 1967). Di
Malaysia dan Singapura, perusahaan Pe semula bertanda Pte (private) kemudian
diganti dengan istilah setempat (bahasa Melayu), yaitu Sdn (sendirian).
8
keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia-manusia wiraswasta bahkan akan
mampu menjadikan dirinya maju. kaya, berhasil lahir dan batin.
9
18. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridhonya,
beriman dan memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku
sebagai pedoman. (Suparman Sumahamijaya, 1981: 5)
B. Pegertian wirausaha
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
10
baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan
Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
dicantumkan bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilakudan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuanseseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.[1]
Berikut ini digambarkan perkembangan teori dan definisi wirausaha yang
asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha ini berasal dari
entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris
dengan arti between taker atau go-between.
- Asal kata entrepreneur dari bahasa Perancis berarti between taker atau go-
between
- Abad Pertengahan: Berarti aktor atau orang yang bertanggungjawa dalam
proyek produksi berskala besar
- Abad 17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rug dalam
mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah denga menggunakan fixed
price
- Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan entrepreneur secbagai orang yang
menanggung resiko yang berbeda dengan orang memberi modal
- Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung
resiko, yang merencanakan, supervisi, mengorganisasi dan memiliki
- Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan adanya pemisahan antara
keuntungan untuk entrep[reneur dan keuntungan untuk pemilik modal
11
- Tahun 1876, Francis Walker, membedakan antara orang menyediakan modal
dan menerima bunga, dengan orang yang menerima keuntungan karena
keberhasilannya memimpin usaha
- Tahun 1934, Joseph Schumpeter, seorang entreprencur adalah seorang
inovator dan mengembangkan teknologi
- Tahun 1961, David McLelland, entrepreneur adalah seorang yang energik dan
membatasi resiko
- Tahun 1964 Peter Drucker, seorang entrepreneur adalah seseorang yang
mampu memanfaatkan peluang
- Tahun 1975, Albert Shapero, seorang yang memiliki inisiatif, mengor- ganisir
mekanis sosial dan ekonomi, dan menerima resiko kegagalan
- Tahun 1980, Karl Vesper, seorang entrepreneur berbeda dengan seorang ahli
ekonomi, psychologist, business persons, dan politicians
- Tahun 1983, Gifford Pinchot, intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari
dalam organisasi yang sudah ada/organisasi yang sedang berjalan
- Tahun 1985, Robert Hisrich :Entrpreneur adalah the process of creating
something different with value by devoting the necessary time and effort,
assuming the accompanying finaneial, psychological, and social risks and
receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction (En-
trepreneur adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan
menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam
bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
12
Pada saat pelayaran tiba di tujuan dan barang dagangan dijual maka si pemilik
modal menerima keuntungan lebih dari 75% sedangkan si pedagang mencrima
keuntungan lebih kecil.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang
melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada
13
setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses
kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
14
Sochardi Sigit (1980: 1). menyatakan bahwa kata "entrepreneur' secara
tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya
*Kamus Dagang'.
Salain itu banyak penulis yang memberi arti berbeda-beda, apa yang
dimaksud dengan 'entrepreneur' dan apa yang dimaksud dengan 'entrepre-
neurship'. Dari berbagai pendapat, dapatlah kiranya diketengahkan adanya
perbedaan-perbedaan pendapat apa yang discbut entrepreneur:
- mengambil resiko;
- berani menghadapi ketidakpastian:
- membuat rencana kegiatan sendiri:
- dengan semangat kebangsaan melakukan kebaktian dalam tugas;
- menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri yang sebelumnya tidak ada
15
dari orang yang tiada sampai menjadi orang berada, kesemuanya itulah yang
membentuk bangsa Amerika sebagai bangsa baru.
16
Jadi, entrepreneur mengerjakan sebuah proyek dan menanggung resiko dalam
pelaksanaannya, terutama dalam resiko kcuangan.
Para pembuat teori ekonomi dan para penulis di masa lalu telah.
menyepakati perkntaan entrepreneur dalam arti: mereka yang memulai sebuah
usaha baru dan yang berani menanggung segala macam resiko serta mereka yang
mendapat keuntungannya.
17
pers, debat politik, seminar, kampanye, wawancara TV, semua dilakukan dalam
rangka "need of power".Kemudian menyusul kehausan untuk berkumpul (need of
affiliation), sedang kehausan untuk berprestasi sangat sedikit. Kehausan untuk
berkumpul seperti membuat kelompok-kelompok dalam bentuk partai, organisasi,
club-club, dan berbagai bentuk persekutuan lainnya, di mana orang bisa bertemu,
mengembangkan informasi, dan saling menghargai satu sama lain.
C. Wirausaha Pemerintah
18
Pemerintah dengan seluruh jajarannya harus merubah orientasinya
terhadap rakyat. Pemerintah harus mengarahkan ketimbang mengayuh, harus
menyuntikan persaingan ke dalam pemberian layanan. Pemerintah harus
membiayai hasil, bukan masukan, harus berorientasi pelanggan, bukan birokrasi.
Pemerintah harus menghasilkan ketimbang membelanjakan melulu. Pemerintah
harus mencegah daripada mengobati. Pemerintah harus berorien- tasi pasar dan
mendongkrak perubahan melalui pasar. Rakyat harus memper- oleh kepuasan dari
segala sektor pelayanan pemerintah. Jika rakyat puas maka rakyat tidak segan
membayar pajak, retribusi, kontribusi dan sebagainya untuk kepentingan
pemerintahnya.
Mengusir pedagang kaki lima dari lokasi yang sudah lama mereka tempati,
atau melarang tukang becak agar tidak mengganakan jalan raya sebagai daerah
operasinya akan menimbulkan gejolak sosial. dan kadang- kadang harus dibayar
dengan harga mahal, karena muncul demonstrasi yang anarkis. Akan febih baik
jika sejak dini ditakukan pencegahan, misalnya dengan memasang rambu-rambu
dilarang berjualan di sini, dan ada pengawas setiap hari agar rambu tersebut
diindahkan. Jangan sekalipun membiarkan orang melanggar rambu-rambu
tersebut. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati.
19
Wirausaha pemerintah ini berpijak pada pengertian wirausaha yang
dikemukakan olch Jean B.Say: sekitar tahun 1800 wirausaha adalah memindahkan
berbagai sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan produktivitas rendah ke
wilayah dengan produktivitas lebih tinggi dan hasil yang lebih besar. Dengan kata
lain, seorang wirausahawan menggunakan sumber daya dengan cara baru untuk
memaksimalkan produktivitas dan efektivitas.
Gejala seperti ini mudah kita jumpai pada semua lapangan pekerjaan
pemerintah, seperti rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, kantor Pemda, mulai
dari kantor lurah, camat sampai ke atas. perkantoran berbagai departemen. kantor
perusahaan air minum, PLN dan sebagainya.
20
kenangan-kenangan bagi pejabat yang habis masa jabatan, dsb) agar tidak ada
anggaran tersisa yang harus dikembalikan ke pemerintah pusat. Tahun depan
mereka akan mengajukan anggaran baru dan akan diberi jatah yang lebih kecil,
karena tahun lalu, tidak habis. Pengajuan anggaran berbelit-belit dan
membutuhkan waktu lama, melalui rapat demi rapat, menunggu pengesahan dari
berlapis-lapis pejabat birokrat. Sistem anggaran semacam ini tidak mendorong
Pemda untuk bekerja efisien, hemat, dan membuat surplus dalam anggarannya
agar dapat menambah anggaran belanja tahun depan.
Ada daerah yang sudah mulai merubah layanan bagi publik, sekolah gratis,
menjaga keamanan, mengutamakan keselamatan warganya, meningkatkan
kesehatan, mengundang investor luar, mengajak perantau datang ke daerahnya
agar ikut memajukan masyarakat setempat, menjual objek wisata,
mempromosikan daerah, serta layanan cepat aparat Pemda, dsb. Pemda akan maju
apabila dalam eksekutif, legislatif dan masyarakatnya terdapat kemajemukan
etnis, bukan satu etnis saja. Jika hanya satu etnis maka tidak akan terjadi saling
21
asah, adu argumentasi, pemunculan ide baru, yang ada hanyalah bagaimana atasan
saja, karena atasan adalah sesepuh yang diturut, tidak boleh dibantah dalam
masyarakatnya.
22
dengan politik yang menguasai pemerintahan, sehingga desanya tidak mendapat
layanan dalam pembangunan) merangsang lebih banyak inovasi, memberi
kesempatan memilih altermatif bagi pelanggan, dsb.
23
berjalan cepat, tak ada lagi waktu untuk menunggu informasi, karyawan telah
menerima informasi dari segala media, mungkin lebih dulu dari bosnya di kantor.
Oleh sebab itu tidak perlu lagi rantai komando birokrasi yang mengagungkan
sentralisasi. Sekarang zaman sudah berubah dengan desentralisasi, sehingga
terbentuklah otonomi daerah. Hanya saja orang-orangnya belum berubah, belum
siap menerima suasana desentralisasi, masih memiliki jiwa birokrat, belum lagi
bermental wirausaha. Mental wirausaha ini perlu dikenalkan kepada semua
pegawai pemerintah. agar mereka mempunyai satu persepsi bagaimana berprilaku
yang memberi kepuasan kepada publik.
24
mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan
berproduksi.
Oleh sebab itu definisi yang paling baik dari wirausaha ialah: Entre-
preneurship is the process of creating something different with value by devot- ing
the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and
social risks, and receiving the resulting rewards of monetary and personal
satisfaction and independence. (Hisrich-Peters, 1995: 10)
25
Artinya Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain
dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
26
Large Corporation - Manager
usaha yang independen akan tetapi dia tergabung pada sebuah perusahaan besar
dan tunduk kepada pengusaha franchisor. Adapula individu-individu membentuk
suatu pengkongsian dan membuat sebuah tim manajemen.
27
Manajer sebuah devisi pada suatu perusahaan bebas melakukan kegiatan
dalam lingkup devisinya akan tetapi dia harus tunduk kepada aturan- aturan
umum perusahaan. Sebagai kesimpulan Raymond Kao menyatakan bahwa adalah
sulit untuk menggambarkan secara pasti pengertian wirausaha untuk tujuan
akademis.
2. The Promoter
3. General Manager
- Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin
mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia
cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan
laboratorium dan sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan
produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi
dibandingkan pengetahuan di bidang pengawasan, financing dan sebagainya.
Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan
besar kemudian memutuskan untuk keluar sebagai pegawai dan memulai
bisnisnya sendiri. Misalnya seorang tukang mendirikan sebuah perusahaan
kontruksi seorang sopir truk membuka perusahaan pengangkutan, seorang
dokter membuka sebuah perusahaan klinik kesehatan. Sebagian besar
wirausaha berasal dari tipe- tipe individu seperti ini.
- The Promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar
belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian
mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki
biasanya merupakan faktor pendorong untuk mengembangkan perusahaan
yang baru ia rintis.
- General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses
bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang
produksi, pemasaran, permodalan dan pengawasan
28
Berdasarkan uraian di atas istilah entrepreneur mempunyai arti yang
berbeda pada setiap orang karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut
pandang. Namun demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam
pengertian entrepreneur yaitu adanya unsur resiko, kreativitas, efisiensi,
kebebasan, dan imbalan.
29
dalam pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-
kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.
4. Part Time Entrepreneurs Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part
time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar.
Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya
scorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobinya
untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi yang menarik. Hobi ini
akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini
beralih profesi, dan berhenti menjadi pegawai beralih ke bisnis yang
merupakan hobinya.
30
masing orang. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi
penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wiraswasta dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama
artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta
terdiri atas tiga kata: wira, swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani
pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya
sendiri; sta artinya berdiri.
Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.
32
DAFTAR PUSTAKA
33