Anda di halaman 1dari 10

PERUBAHAN SOSIAL, MASALAH SOSIAL DAN

PEMECAHNYA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi
Dosen Pengampu : Dr. H.Mirhan A.M ,M.Ag
oleh :
Ahmad Khatibul Umam ( 200103020212 )

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan baik serta tepat pada waktunya.
Maksud saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah "Pengantar
Sosiologi" yang diamanatkan oleh Bapak Dr.H.Mirhan,AM,M.Ag.
Saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan mendasar
dalam makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
maupun kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat
khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini
Amiin.

Banjarbaru, 20-10-20
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

          Untuk memahami dan mendalami buku ajar tentang sosiologi ekonomi sebenarnya
banyak tantangan yang harus dihadapi. Apalagi jika pemahamannya tidak didasari tentang
pemahaman yang kuat terhadap sosiologi-ekonomi. Kedua bidang ilmu pengetahuan ini
merupakan bidang ilmu yang berdiri tegak sendiri dan memiliki ilmu sendiri untuk menjawab
pertanyaan  dari permasalahan yang termasuk ruang lingkup setiap bidang ilmu. Dalam hal
ini, sebuah ilmu pengetahuan tidak bisa menjawab seluruh permasalahan yang ada di
lapangan, sehingga dibutuhkan ilmu dalam untuk membantu menjawab sebuah realita.
Sehingga sosiologi-ekonomi disatukan untuk menjawab permasalah bidang ilmu sendiri.

Isu-isu dan permasalahan ekonomi dan sosial merupakan ranah dari sosiologi
ekonomi. Dalam latar belakang ini dibangun sebuah penegasan, sebelum berangkat lebih
luas. Dasar yang paling utama untuk bisa menggunakan sosiologi ekonomi harus terlebih
dahulu paham pengertian dan ruang lingkup sosiologi ekonomi. Pemisahan dan
penggabungan ranah ilmu masing-masing dan sejauh mana ruang lingkup yang bisa dijadikan
sebagai bahan kajiannya, Sehingga dari fondasi yang sudah kuat terbangun nantinya bisa
menganalisis bahkan mempergunakan ilmu yang terkandung dalam sosiologi ekonomi.  Oleh
karena ini, tulisan ini akan memberikan penjelasan secara luas tentang pengertian dan ruang
lingkup sosiologi ekonomi sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Perubahan Sosial ?

2. Apa saja faktor penyebab masalah sosial?

3. Apa saja pemecahan dalam masalah sosial?

C. Tujuan Penulisan

- Mengetahui pengertian dari Perubahan sosial

- Mengetahui apa saja yang penyebab masalah sosial

- Mengetahui bagaimana mengatasi masalah sosial


PEMBAHASAN

A. Perubahan sosial

Perubahan sosial adalah pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial, pola-pola perilaku


organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan sosial disebut juga transformasi sosial. Perubahan
sosial mengarah pada pergeseran yang bersifat dari pola pola kehidupan yang tradisional ke
arah modern tetapi ada juga yang justru bergeser dari pola-pola peradaban yang maju ke pola
pola tradisional atau bahkan mengalami kehancuran (Selznick, 1961: Giddens, 2006)

a. TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

1. Teori Evolusi (Evolusionary Theory)

Teori evolusi banyak diilhami oleh pemikiran-pemikiran Darwin yang kemudian


dijadikan patokan teori perubahan oleh Herbert Spen cer, dan selanjutnya dikembangkan oleh
Emile Durkheim dan Ferdi nand Tonnies. Dalam konsep teoretis yang dikemukakan oleh
para ahli tersebut menyebutkan bahwa evolusi memengaruhi cara pengorganisa sian
masyarakat utamanya adalah berhubungan dengan sistem kerja. Berhubungan dengan
pemikiran ini.

Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari tingkat per adaban sederhana ke
tingkat peradaban yang lebih kompleks, transfor. masi antarfase ini dilihat dari tingkat
hubungan sosial di mana dalam struktur masyarakat tradisional lebih banyak diwarnai oleh
pola-pola sosial komunal ke arah pola-pola yang lebih kompleks. Pembagian kerja didasarkan
pada aspek senioritas, bukan pada aspek kompetensi personal

Dalam hal ini. Tonnies tidak membuat asumsi bahwa penabahan selalu linier dalam
arti perubatan pasti berjalan mengarah pada pola-pola kehidupan yang lebih ideal sebab tidak
sedikit dari pola pola perubahan justru terjebak pada perpecahan sosial, yang ditandai oleh
adanya ikatan solidaritas sosial yang lemah dan berubah menjadi pola-pola kehidupan yang
individualistis. Gejala ini dapat dilihat di dalam struktur sosial masyarakat pedesaan yang
berjalan ke arah pola-pola masyarakat perkotaan justru menekankan pada aspek
individualisme (Tonnies, 1973).

Para ahli sejarah, filsafat, ekonomi, dan para sosiolog telah mencoba untuk
merumuskan prinsip hukum-hukum tentang perubahan sosial Banyak yang berpendapat
bahwa kecenderungan terjadinya perubah an- perubahan sosial merupakan gejala-gejala yang
wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Satu berpendapat bahwa perubahan
perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan
keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsur-unsur dalam geografis, biologis,
ekonomis, atau kebudayaan.

a. Perubahan Sosial Secara Lambat (Evolusi)

Perubahan sosial dikatakan lambat hanya dapat dilihat dari waktunya. Biasanya waktu
perubahan tersebut terjadi secara lambat yang memerlukan rentetan perubahan kecil secara
lamban yang ditunjukkan oleh sikap dan perilaku masyarakat yang menyesuaikan dirinya den
gan adanya pergeseran sosial sesuai dengan keperluan keadaan, dan kondisi yang baru sejalan
dengan adanya proses pertumbuhan tersebut.

Faktor-faktor yang Menjadi Penghambat Jalannya Proses Perubahan antara lain:

1. Kurangnya hubungan antara masyarakat satu dan masyarakat lainnya.

Kurangnya hubungan kehidupan masyarakat akan berakibat pada ketidaktahuan masyarakat


tersebut pada perkembangan-perkem bangan sosial kebudayaan yang dialami oleh
masyarakat lainnya.

2 Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan keterlambatan dalam ilmu pengetahuan, di antaranya
adalah keterlambatan yang disebabkan karena terisolimya kehidupan masyarakat tersebut
atau juga keter lambatan karena keadaan masyarakat tersebut dijajah oleh bangsa asing.

3. Sikap masyarakat yang tradisional.

Sikap tradisional suatu masyarakat yang menjadi faktor penghalang terjadinya perubahan
kebanyakan berasal dari kaum konservatif. Lawan dari sikap konservatif adalah radikal?
Kaum konservatif se lalu diartikan sebagai kelompok yang mengagung-agungkan kebu
dayaan masa lampau yang dianggap memiliki sifat adiluhung, mulia, patut. layak, sehingga
keberadaan kebudayaan tersebut yang harus dipertahankan merupakan harga mati absolut.

4. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Biasanya keberadaan ideologi selalu


memiliki harga mati bagi komunitas sosial tertentu. Misalnya ideologi agama, ideologi
bangsa yang keberadaannya akan dipertahankan oleh penggunanya hingga titik darah
penghabisan.
5. Adat atau kebiasaan.

Adat biasanya akan dipertahankan oleh para penggunanya, sehing ga penyimpangan atas adat
tersebut akan dianggap menimbulkan hal-hal mistik yang tidak diinginkan Kaum konservatif
menganggap bahwa adat-istiadat yang telah menjadi bagian dari kehidupannya selalu
dipertahankan, jika terdapat kelompok-kelompok tertentu yang hendak mengubahnya maka
dikhawatirkan akan

b. Perubahan Sosial Secara Cepat (Revolusi)

Perubahan secara cepat akan terjadi pada sendi-sendi atau dasar-da sar pokok dari kehidupan
masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasya rakatan) lazimnya dinamakan revolusi. Unsur-
unsur pokok dari revolusi adalah adanya perubahan secara cepat pada sendi-sendi atau dasar
dasar pokok dari kehidupan masyarakat. Secara sosiologis, agar revolusi dapat terjadi maka
harus dipenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain:

1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada
perasaan tidak puas dengan keadaan. Misalnya penjajahan Jepang di Indonesia telah
menimbulkan penderitaan bagi seluruh rakyat di Indonesia. Di zaman Belanda, bangsa
Indonesia telah tertekan dengan berbagai kebijakan penjajah, seperti tanam paksa yang
dilakukan oleh Van Den Bosh, kerja paksa yang dilakukan oleh Daendels pajak yang
dilakukan oleh Thomas Stam ford Raffles, kemudian ditambah lagi dengan penjajahan
Jepang me lalui sistem kerja rodi yang disebut romusha

2 Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.

3. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan keinginan untuk kemudian merumuskan


serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi
geraknya masyarakat

B. Masalah Sosial

Masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan
kehidupan masyarakat. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai
pada hubungan-hubungan antara unsur-unsur tersebut. Masalah sosial timbul dari
kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada
faktor-faktor berikut.

1) Ekonomis misalnya kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam

2) Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.

3) Psikologis, misalnya penyakit syaral, bunuh diri, dan disorganisasi pwa

4) Kebudayaan, misalnya kejahatan perceraian kenakalan remaja. konflik etnis, dan konflik
agama.

Beberapa kenyataan sosial yang dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat
tergantung dari sistem nilai sosial masyarakat tersebut. Akan tetapi ada beberapa persoalan
yang dihadapi oleh masyarakat-masyarakat pada umumnya sama, yaitu:

1. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketika individu atau sebuah kelompok gak sanggup
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sulit mengakses pelayanan yang
dibutuhkan. Bentuk sekaligus faktor penyebab kemiskinan itu ada tiga, yaitu:

Natural. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor yang alami. Misalnya, karena individu
tersebut cacat atau sakit, sehingga ia kesulitan memenuhi kebutuhannya dan termasuk
kategori miskin.

Kultural. Jenis kemiskinan ini berbahaya, nih, Pahamifren. Kemiskinan kultural ini
disebabkan karena individu tersebut sudah merasa cukup sama hidupnya. Jadi dia males-
malesan dan gak disiplin, gak ada usaha untuk membuat hidupnya jadi lebih baik. Dari
sinilah seseorang bisa mengalami kemiskinan.

Struktural. Individu atau suatu kelompok bisa jadi miskin karena sesuatu yang dibuat oleh
manusia. Misalnya, kebijakan yang gak adil, distribusi barang ataupun makanan yang gak
merata, dan korupsi

2. Kriminalitas

Jenis masalah sosial uang kedua adalah kriminalitas. Kamu masih inget gak kalau
kriminalitas merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan sosial? Soalnya para pelaku
kriminal ini berperilaku gak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut masyarakat dan
melanggar hukum yang berlaku. Kriminalitas biasanya identik dengan pencopetan,
pembunuhan, atau penggunaan narkoba yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke
bawah. Tapi jangan salah, ya, kriminalitas juga dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas,
loh. Contohnya adalah korupsi, koruptor menyalahgunakan kekuasaan dan uang rakyat untuk
kepentingan pribadi atau kelompok mereka sendiri, sehingga membuat kelompok lain jadi
kesulitan. Inilah yang dikenal sebagai white collar crime.

3. Kesenjangan Sosial dan Ketidakadilan

Kesenjangan sosial merupakan salah satu akibat dari adanya stratifikasi sosial, yang
membeda-bedakan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat kelas atas biasanya lebih mudah
mendapatkan segala sesuatu, sedangkan kelas bawah kesulitan mendapatkan akses pelayanan
ataupun memenuhi kebutuhan hidupnya. Nah, terakhir ada ketidakadilan. Ketidakadilan
adalah suatu kondisi saat suatu kelompok atau individu diperlakukan berbeda dan
dipinggirkan di masyarakat. Salah satu contoh ketidakadilan adalah isu yang sempat ramai di
Amerika, “Black Lives Matter”. Padahal semestinya semua orang diperlakukan dengan cara
yang sama, ya, Pahamifren.

C. Upaya Pemecahan Pemecahan Permasalahan Sosial

Permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat diatasi melalui upaya berikut.

1. Mensosialisasikan Nilai dan Norma Sosial

Permaslahan sosial dapat dicegah sebelum terjadi dengan upaya preventif. Upaya preventif
dapat dilakukan dengan mensosialisasikan nilai dan norma sosial secara intensif.

2. Mempertegas Sanksi Sosial Bagi Para Pelanggar

Permasalahan sosial yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan dapat diatasi dengan upaya
represif, yaitu dengan menerapkan sanksi sosial secara tegas kepada setiap orang yang
melanggar peraturan.

3. Meningkatkan Pemerataan Pembangunan dan Pendidikan 

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanya
menciptakan perekonomian yang lemah. Pembangunan penting untuk meningkatkan
pendapatan ekonomi per kapita. Pemerataan pendidikan berkaitan dengan sistem yang
memberikan kesempatan yang seluas - luasnya kepada seluruh anggota masyarakat untuk
memperoleh pendidikan. Upaya pemerataan pendidikan yang telah dilakukan pemerintah
antara lain melalui pembangunan sekolah, pengadaan dana BOS, serta kejar paket A, B, dan
C.

4. Menyediakan Modal Usaha

Bantuan modal usaha melalui sistem pemantauan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan
dan pengangguran. Melalui bantuan modal usaha diharapkan dapat membuka lapanagan
usaha mandiri, bahkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat.

PENUTUP

Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial
dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya
mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-
kelompok sosial.

Masalah sosial merupakan suatu gejala sosial yang mempunyai banyak aspek dan banyak
dimensi. Oleh sebab itu usaha untuk memahami gejala tersebut semestinya di bekali oleh
suatu pengertian akan adanya kompleksitas dari obyek yang akan di pelajari. Lebih lanjut
dapat di pahami pula, apabila studi masalah sosial yang lengkap juga menuntut penyesuaian
dengan kompleksitas tersebut.
Daftar Pustaka

Elly M. Setiadi, Penghantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala


Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, (Prenada Media, 2020)

Urip Sucipto, Sosiologi, (Deepublish, 2014)

Yudhistira Ghalia, Sosiologi 1, (Yudhistira Ghalia Indonesia)

https://pahamify-com.cdn.ampproject.org/v/s/pahamify.com/blog/sosiologi-masalah-sosial-
di-masyarakatf/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16075084769720&amp_ct=1607508720250&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fpahamify.com%2Fblog%2Fsosiologi-masalah-sosial-di-masyarakatf%2F

http://blogbelajarilmu.blogspot.com/2017/01/pengertian-permasalahan-sosial-dan-
pemecahan-masalah-sosial.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai