Anda di halaman 1dari 42

BAB.VIII.

Manajemen Penunjan

Puskesmas : BATULICIN
Kab./Kota : TANAH BUMBU
Tanggal : 22 SEPTEMBER 2020

KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal

1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan


EP 1 laboratorium yang dapat dilakukan di 10 10
Puskesmas
2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
EP 2 kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan 10 10
dan jam buka pelayanan
3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh
EP 3 analis/petugas yang terlatih dan 10 10
berpengalaman
4. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
EP 4 dilakukan oleh petugas yang terlatih dan 10 10
berpengalaman
Jumlah 40 40

KRITERIA 8.1.2. SKOR SKOR Maksimal


1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
EP 1 permintaan pemeriksaan, penerimaan 10 10
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen

EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan 10 10


laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala 10 10
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
EP 4 waktu penyerahan hasil pemeriksaan 10 10
laboratorium
5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
EP 5 Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas 10 10
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
EP 6 pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya 10 10
spesimen sputum, darah dan lainnya)
7. Tersedia prosedur kesehatan dan
EP 7 keselamatan kerja, dan alat pelindung diri 10 10
bagi petugas laboratorium
8. Dilakukan pemantauan terhadap
EP 8 penggunaan alat pelindung diri dan 10 10
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
EP 9 berbahaya dan beracun, dan limbah medis 10 10
hasil pemeriksaan laboratorium

EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di 10 10


laboratorium
11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
EP 11 terhadap pengelolaan limbah medis apakah 10 10
sesuai dengan prosedur
Jumlah 110 110

KRITERIA 8.1.3. SKOR SKOR Maksimal


1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
EP 1 yang diharapkan untuk laporan hasil 10 10
pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
EP 2 pemeriksaan yang urgen/gawat darurat 5 10
diukur.
3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
EP 3 kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan 5 10
pasien
Jumlah 20 30

KRITERIA 8.1.4. SKOR SKOR Maksimal


1. Metode kolaboratif digunakan untuk
EP 1 mengembangkan prosedur untuk pelaporan 10 10
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik

EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai ambang 10 10


kritis untuk setiap tes
3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
EP 3 dan kepada siapa hasil yang kritis dari 10 10
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan

EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang 10 10


dicatat di dalam rekam medis pasien
5. Proses dimonitor untuk memenuhi
EP 5 ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil 10 10
monitoring
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.1.5. SKOR SKOR Maksimal


EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan 10 10
lain yang harus tersedia
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
EP 2 dan ada proses untuk menyatakan jika reagen 10 10
tidak tersedia
3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi
EP 3 sesuai pedoman dari produsen atau instruksi 10 10
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
4. Tersedia pedoman tertulis yang
EP 4 dilaksanakan untuk mengevaluasi semua 10 10
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi

EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label 10 10


secara lengkap dan akurat
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.1.6. SKOR SKOR Maksimal


1. Kepala Puskesmas menetapkan
EP 1 nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap 10 10
pemeriksaan yang dilaksanakan
2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
EP 2 dalam catatan klinis pada waktu hasil 10 10
pemeriksaan dilaporkan
3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
EP 3 laboratorium luar harus mencantumkan 10 10
rentang nilai

EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi 10 10


berkala seperlunya
Jumlah 40 40

KRITERIA 8.1.7. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur 10 10


pengendalian mutu pelayanan laboratorium
2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
EP 2 instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh 10 10
pihak yang kompeten sesuai prosedur

EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 10 10


kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan 10 10
dilakukan tindakan perbaikan
5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
EP 5 terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak 10 10
yang kompeten
6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
EP 6 dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas 10 10
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya 10 10


pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah 70 70

KRITERIA 8.1.8. SKOR SKOR Maksimal


1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
EP 1 keselamatan yang potensial di laboratorium 10 10
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.

EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program 10 10


keselamatan di Puskesmas

3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan


pelaksanaan program keselamatan kepada
EP 3 pengelola program keselamatan di Puskesmas 10 10
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan

4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis


EP 4 tentang penanganan dan pembuangan bahan 10 10
berbahaya

EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak 10 10


lanjut risiko keselamatan di laboratorium
6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
EP 6 prosedur dan praktik keselamatan/keamanan 10 10
kerja
7. Staf laboratorium mendapat
EP 7 pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan 10 10
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah 70 70

KRITERIA 8.2.1. SKOR SKOR Maksimal


1. Terdapat metode yang digunakan untuk
EP 1 menilai dan mengendalikan penyediaan dan 10 10
penggunaan obat

EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan 10 10


dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung 10 10
jawab
4. Ada kebijakan dan prosedur yang
EP 4 menjamin ketersediaan obat-obat yang 10 10
seharusnya ada
5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
EP 5 tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada 0 10
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat

EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat 10 10


Puskesmas
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
EP 7 ketersediaan obat dibandingkan dengan 0 10
formularium

EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 0 10


kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah 50 80

KRITERIA 8.2.2. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak 10 10


memberikan resep
2. Terdapat ketentuan petugas yang
EP 2 menyediakan obat dengan persyaratan yang 10 10
jelas
3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
EP 3 kewenangan dalam penyediaan obat tidak 5 10
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus

EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan, 10 10


pemesanan, dan pengelolaan obat

5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak


EP 5 terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa 10 10
kepada pasien

6. Dilakukan pengawasan terhadap


EP 6 penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas 10 10
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur

7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak


EP 7 menuliskan resep untuk obat-obat tertentu 10 10
(misal psikotropika dan narkotika)
8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan
EP 8 obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa 10 10
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
9. Penggunaan obat-obatan
EP 9 psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain 10 10
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah 85 90

KRITERIA 8.2.3. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat 10 10

EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan 0 10


persyaratan
3. Pemberian obat kepada pasien disertai
EP 3 dengan label obat yang jelas (mencakup 10 10
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
4. Pemberian obat disertai dengan informasi
EP 4 penggunaan obat yang memadai dengan 10 10
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien

5. Petugas memberikan penjelasan tentang


EP 5 kemungkinan terjadi efek samping obat atau 0 10
efek yang tidak diharapkan

EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang 0 10


penyimpanan obat di rumah

EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur 10 10


penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak

EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai 0 10


kebijakan dan prosedur.
Jumlah 40 80

KRITERIA 8.2.4. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping 10 10


obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan 0 10
dalam rekam medis

3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


EP 3 mencatat, memantau, dan melaporkan bila 10 10
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat

EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD 10 10


ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah 30 40

KRITERIA 8.2.5. SKOR SKOR Maksimal


1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
EP 1 dan melaporkan kesalahan pemberian obat 0 10
dan KNC
2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
EP 2 dilaporkan tepat waktu menggunakan 10 10
prosedur baku
3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
EP 3 bertanggung jawab mengambil tindakan 0 10
untuk pelaporan diidentifikasi

4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian


EP 4 obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki 10 10
proses pengelolaan dan pelayanan obat.

Jumlah 20 40

KRITERIA 8.2.6. SKOR SKOR Maksimal

1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit


EP 1 dimana akan diperlukan atau dapat terakses 0 10
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi

2. Ada kebijakan yang menetapkan


EP 2 bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga 0 10
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

3. Obat emergensi dimonitor dan diganti


EP 3 secara tepat waktu sesuai kebijakan 0 10
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah 0 30

KRITERIA 8.3.1. SKOR SKOR Maksimal


1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
EP 1 standar nasional, undang-undang dan 10 10
peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan secara
EP 2 adekuat, teratur, dan nyaman untuk memenuhi 10 10
kebutuhan pasien.
Jumlah 20 20

KRITERIA 8.3.2. SKOR SKOR Maksimal


1. Terdapat program keamanan radiasi yang
EP 1 mengatur risiko keamanan dan antisipasi 10 10
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
2. Program keamanan merupakan bagian dari
EP 2 program keselamatan di Puskesmas, dan 10 10
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
EP 3 mengatur dan memenuhi standar terkait, 10 10
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
EP 4 mengatur penanganan dan pembuangan bahan 10 10
infeksius dan berbahaya.

5. Risiko keamanan radiasi yang diidentifikasi


EP 5 diimbangi dengan prosedur atau peralatan 10 10
khusus untuk mengurangi risiko (seperti
apron timah, badge radiasi dan yang sejenis)

6. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik


EP 6 diberi orientasi tentang prosedur dan praktik 10 10
keselamatan
7. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik
EP 7 mendapat pendidikan untuk prosedur baru 10 10
dan bahan berbahaya
Jumlah 70 70

KRITERIA 8.3.3. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan 10 10


pemeriksaan diagnostik
2. Tersedia petugas yang kompeten dan
EP 2 pengalaman yang memadai melaksanakan 10 10
pemeriksaan radiodiagnostik
3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
EP 3 yang memadai menginterpretasi hasil 10 10
pemeriksaan.
4. Petugas yang kompeten yang memadai,
EP 4 memverifikasi dan membuat laporan hasil 10 10
pemeriksaan

EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat 10 10


untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.3.4. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang 10 10


harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
EP 2 pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak 10 10
lanjuti
3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
EP 3 dalam kerangka waktu untuk memenuhi 10 10
kebutuhan pasien
Jumlah 30 30

KRITERIA 8.3.5. SKOR SKOR Maksimal


EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan 10 10
radiologi dan dilaksanakan

EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan 10 10

EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing 10 10


peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan 10 10
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak 10 10
lanjut
6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
EP 6 semua testing, perawatan dan kalibrasi 10 10
peralatan
Jumlah 60 60

KRITERIA 8.3.6. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua 10 10


perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan 10 10
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan 10 10
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara 10 10
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara 10 10
lengkap dan akurat
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.3.7. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan 10 10


seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh 10 10
petugas yang kompeten.
3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 3 mengembangkan, melaksanakan, 10 10
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 4 melakukan pengawasan administrasi 10 10
ditetapkan dan dilaksanakan.
5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 5 mempertahankan program kontrol mutu 10 10
ditetapkan dan dilaksanakan.
6. Penanggung jawab pelayanan memantau
EP 6 dan me-review pelayanan radiologi yang 10 10
disediakan
Jumlah 60 60

KRITERIA 8.3.8. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk 10 10


pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.

EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi 10 10


metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk 10 10
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan 10 10
cepat bila ditemukan kekurangan.
5. Program kontrol mutu termasuk
EP 5 pendokumentasian hasil dan langkah-langkah 10 10
perbaikan.
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.4.1. SKOR SKOR Maksimal


1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
EP 1 diagnosis dan terminologi lain yang konsisten 10 10
dan sistematis

2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi


EP 2 diagnosis dan terminologi yang disusun oleh 10 10
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)

3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan


EP 3 yang digunakan dalam pelayanan sesuai 5 10
dengan standar nasional atau lokal

Jumlah 25 30

KRITERIA 8.4.2. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses 10 10


petugas terhadap informasi medis
2. Akses petugas terhadap informasi yang
EP 2 dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas 10 10
dan tanggung jawab
3. Akses petugas terhadap informasi
EP 3 dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan 10 10
prosedur
4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
EP 4 mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan 0 10
keamanan informasi
Jumlah 30 40

KRITERIA 8.4.3. SKOR SKOR Maksimal


1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
EP 1 setiap pasien dengan metoda identifikasi yang 10 10
baku
2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
EP 2 menemukan rekam pasien tepat waktu 10 10
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien

3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan


EP 3 berkas rekam medis dengan kejelasan masa 10 10
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah 30 30

KRITERIA 8.4.4. SKOR SKOR Maksimal


1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
EP 1 pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas 10 10
asuhan yang diberikan

EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut 0 10


kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan 10 10
rekam medis
Jumlah 20 30

KRITERIA 8.5.1. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas 0 10


dipantau secara rutin.
2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas
EP 2 dan sistem lain yang digunakan dipantau 0 10
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab

EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah 10 10


listrik/api apabila terjadi kebakaran

EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi, 0 10


pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan

5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan


EP 5 perbaikan alat dilakukan sesuai dengan 0 10
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
EP 6 dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan, 10 10
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah 20 60

KRITERIA 8.5.2. SKOR SKOR Maksimal


1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 1 inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan 10 10
penggunaan bahan berbahaya
2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 2 pengendalian dan pembuangan limbah 0 10
berbahaya

3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak


EP 3 lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan 0 10
prosedur penanganan bahan berbahaya

4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak


EP 4 lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan 0 10
prosedur penanganan limbah berbahaya

Jumlah 10 40

KRITERIA 8.5.3. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin 0 10


lingkungan fisik yang aman
2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
EP 2 jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan 10 10
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
3. Program tersebut mencakup perencanaan,
EP 3 pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan 0 10
petugas, pemantauan, dan evaluasi

EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak 0 10


lanjut terhadap pelaksanaan program tersebut.
Jumlah 10 40

KRITERIA 8.6.1. SKOR SKOR Maksimal

1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk


memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
EP 1 yang membutuhkan perawatan lebih lanjut 10 10
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya

EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang 5 10


perlu disterilkan

EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap 10 10


pelaksanaan prosedur secara berkala
4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
EP 4 persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun 5 10
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi

Jumlah 30 40

KRITERIA 8.6.2. SKOR SKOR Maksimal

EP 1 1.      Dilakukan inventarisasi peralatan yang 10 10


ada di Puskesmas
2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
EP 2 alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang 10 10
sejenis secara teratur, dan ada buktinya

EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan, 10 10


testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut 10 10
didokumentasikan
5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 5 penggantian dan perbaikan alat yang rusak 10 10
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah 50 50

KRITERIA 8.7.1. SKOR SKOR Maksimal


1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
EP 1 di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi 10 10
dan kualifikasi.
2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk
EP 2 memberikan pelayanan yang sesuai dengan 10 10
kewenangan

EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang 10 10


mencakup sertifikasi dan lisensi
4. Ada upaya untuk meningkatkan
EP 4 kompetensi tenaga klinis agar sesuai 0 10
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah 30 40

KRITERIA 8.7.2. SKOR SKOR Maksimal


1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
EP 1 kesehatan yang memberikan pelayanan klinis 10 10
secara berkala

EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut 0 10


terhadap hasil evaluasi
3. Tenaga kesehatan yang memberikan
EP 3 pelayanan klinis berperan aktif dalam 0 10
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah 10 30
KRITERIA 8.7.3. SKOR SKOR Maksimal
1. Tersedia informasi mengenai peluang
EP 1 pendidikan dan pelatihan bagi tenaga 10 10
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
EP 2 bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan 10 10
peluang tersebut
3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
EP 3 pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi 0 10
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.

4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan


EP 4 kegiatan pendidikan dan pelatihan yang 10 10
dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Jumlah 30 40

KRITERIA 8.7.4. SKOR SKOR Maksimal

1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan


EP 1 pelayanan klinis mempunyai uraian tugas dan 10 10
wewenang yang didokumentasikan dengan
jelas

2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang


memenuhi persyaratan untuk menjalankan
EP 2 kewenangan dalam pelayanan klinis, 10 10
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus

3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi


kewenangan khusus, dilakukan penilaian
EP 3 terhadap pengetahuan dan keterampilan yang 0 10
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan

4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


EP 4 terhadap pelaksanaan uraian tugas dan 10 10
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah 30 40

Total Skor 1390


Total EP 1720
CAPAIAN
najemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

FAKTA DAN ANALISIS

100.00%
100.00%

66.67%

100.00%
100.00%

100.00%
100.00%

100.00%
SK ADA, PELIMPAHAN TIDAK ADA

MASIH PROSES

MASIH PROSES

62.50%

SUDAH DI BUAT SURAT UNTUK DINKES '


PERMOHONAN PELATIHAN'

SUDAH ADA
94.44%

BELUM DI KERJAKAN

BELUM DI BUAT

BELUM DI BUAT

BELUM DI BUAT

50.00%

SUDAH ADA

BELUM DI BUAT

SUDAH ADA

SUDAH ADA

75.00%

BELUM DI BUAT
SUDAH DI BUAT

BELUM DI BUAT

SUDAH ADA

50.00%

SK SUDAH ADA, KOTAK EMERGENSI


BELUM ADA

FORM MONITORING BELUM ADA

CEKLIST MONITORING BELUM ADA

0.00%

100.00%
100.00%

100.00%

100.00%
100.00%

100.00%
100.00%

100.00%

SUDAH DI BUAT, BELUM DI


MONITORING

83.33%

FORM SUDAH DI BUAT, BELUM DI ISI

75.00%
SUDAH DI BUAT

100.00%

SUDAH DI BUAT

SUDAH ADA FORM, TAPI BELUM DI


MONITORING

66.67%

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

33.33%
BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

25.00%

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

BELUM DIBUAT

25.00%

BELUM, DI BUAT

SUDAH DI BUAT
BELUM DI BUAT

75.00%

SUDAH ADA

100.00%

SUDAH DI BUAT

SUDAH DI BUAT

SUDAH DI BUAT

BELUM ADA

75.00%

SUDAH DI BUAT

BELUM ADA

MASIH PROSES

33.33%
SOP ADA, BELUM DI MONITORING

75.00%

MASIH PROSES

SUDAH DI BUAT

75.00%

80.81%
inis (MPLK).

REKOMENDASI

Membuat SPO pemeriksaan lab sesuai dengan kegiatan

melakukan pemantauan ketepatan waktu penyerahan hasil dan


terdokumentasi

melakukan pemantauan prosedur dan terdokumentasi


SPO keselamatan kerja lab lebih ketat karena daerah resti

pemantauan pemakaian APD secara terdokumentasi

dibuat SPO pengelolaan limbah berbahaya & hasil Lab beserta IPAL nya

dibuat SPO pengelolaan reagen dan buffer stok

dibuat pemantauan pengelolaan limbah pada limbah padat dan cair serta
IPAL

Membuat pemantauan waktu penyampaian hasil lab terdokuemntasi

Membuat pemantauan waktu penyampaian hasil lab terdokuemntasi

Prosedur pencatatan dan pelaporan lab kritis terdokumentasi

Prosedur pencatatan dan pelaporan lab kritis terdokumentasi

dibuat prosedur pemantauan penyampaian lab kritis


dibuat SK & SPO Buffer stok

membuat SPO penyimpanan dan distribusi reagen lab

melakukan evaluasi penyimpanan reagen terdokumentasi

dibuat SPO evaluasi rentang nilai lab

Membuat usulan kalibrasi oleh pihak yg berkompeten

Memakai alat lab yang terkalibrasi atau yang dapat dikalibrasi

Membuat SPO perbaikan atau penggantian alat lab yang rusak

Mengusulkan PME ke DKK atau Provinsi


dibuat SPO rujukan pemeriksaan lab

dibuat KAK keselamatan kerja di lab

dibuat KAK keselamatan kerja di lab

membuat SPO pelaporan insiden KTD, KNC, KPC

membuat SK dan SPO penanganan limbah berbahaya

membuat SPO manajemen resiko lab

membuat SPO orientasi k3

membuat SPO untuk diklat prosedur, bahan dan alat baru


membuat sk dan pelimpahan pengelola obat sore dan malam

Dilakukan monitoring ketersediaan stok obat dengan formularium

Dilakukan monitoring ketersediaan stok obat dengan formularium

dibuat SK, SPO pemakaian obat yang dibawa oleh pasien


melakukan penyimpanan obat sesuai SPO

petugas memberikan penjelasan sesuai SPO dan terdokumentasi

petugas menjelaskan ttg menyimpan obat di rumah dan terdokumentasi

melakukan kendali FEFO di luar apotek

dibuat SPO pelaporan efek samping obat

Efek samping obat didokumentasikan dan ditulis dalam RM

dibuat SPO pencatatan dan pemantauan efek samping, KTD

dibuat SPO tindak lanjut efek samping obat dan KTD

melaksanakan spo kesalahan pemberian obat dan dimonitor


dibuat formulir laporan kesalahan pemberian obat dan KNC

dibuat SK penanggung jawab tindak lanjut pelaporan

dibuat formulir laporan dan bukti perbaikan kesalahan pemberian obat


dan KNC

memonitor pelaksanaan SPO penyimpanan obat emergensi

membuat monitoring dan pelaporan pemakaian obat emergensi


dibuat aturan pembakuan singkatan dalam RM dan dimonitor

dibuat aturan tertulis pertimbangan akses terhadap RM


dibuat aturan tertulis penyimpanan RM berdasarkan retensi waktu

Membuat SK dan SPO ttg isi RM lebih terinci/ teknis

Melakukan monitoring isi RM sesuai SPO yan klinis

SPO pemantauan link fisik dilaksanakan dan didokumentasikan

membuat SPO pemeliharaan & pemantauan listrik & aiir

melakukan pemantauan, pemeliharaan alat sesuai SPO

dibuat monitoring dan ceklist, dan jadwal pemeliharaan alat


memperbaiki SPO pembuangan limbah cair

melakukan pemantauan bahan berbahaya sesuai SPO

melakukan pemantauan bahan berbahaya sesuai SPO dan


mendokumentasikan

membuat renc prog keamanan lingk fisik puskesmas

membuat cek list renc prog keamanan lingk fisik puskesmas

membuat cek list renc prog keamanan lingk fisik puskesmas

membuat SPO sterilisasi alat terpisah logam, kain, karet

melakukan cek list sterilisasi alat sesuai SPO dan terdokumentasi


membuat SPO bantuan peralatan dan pemakaiannya

membuat daftar invent alkes dan disesuaikan pmk 75/2015

memperbaiki pola tenaga dan kompetensi

membuat SPO penilaian kualifikasi dan kewenangan

membuat SPO penilaian kredensial dan sertif pelatihan

membuat usulan pelatihan ke DKK sesuai analisa kebutuhan dan tupoksi

membuat SPO penilaian kinerja yan klinis

membuat analisa penilaian kinerja yan klinis

membuat SK ttg keterlibatan ptgs dalam peningkatan mutu klinis


melaksanakan SPO paska pelatihan dan dimonitor

Melakukan monitoring dan evaluasi thd petugas yang mendapat


kompetensi tambahan

membuat SPO evaluasi kewenangan klinis thd ptgs

Anda mungkin juga menyukai