Judul Hubungan Kepatuhan Minum Obat Kelasi Besi Terhadap
Perkembangan Seks Sekunder Pada Anak Penderita Thalasemia Beta Mayor Di Sentral Thalasemia RSUDZA Banda Aceh Jurnal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kata Kunci Thalasemia, kelasi besi, kematangan seksual Volume dan Tahun Volume 2 No 3: Halaman 13-17 Penulis dan Email Fahmiati Arifna, Jufitriani Ismy, Hanifah Yusuf
Reviewer Devi Afriza (1911438037)
Tanggal 06 Juli 2020
Latar Belakang Thalesemia merupakan penyakit yang diturunkan, pada
penderita thalesemia, hemoglobin mengalami penghancuran (hemolisis) akibat adanya gangguan sintesis rantai goblin. Penderita thalesemia harus mengalami transfusi darah agar dapat hidup normal. Thalesemia menjadi tantangan bagi pasien dan keluarganya baik dari segi fisik, emosi,sosial, dan kemampuan bersekolah. Permasalahan utama akibat transfusi darah salah satunya adalah penimbunan zat besi dalam kelenjar endokrin. Penimbunan zat besi dalam kelenjar ini dapat menyebabkab kegagalan dan kematangan seksual pada pasien thalesemia. Terapi kelas besi merupakan satusatunya cara untuk mengeluarkan kelebihan besi yang tertimbun didalam tubuh.senyawa kelasi besi bekerja efektif untuk mengeluarkan besi melalui urin. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kepatuhan minum obat kelasi besi dengan perkembangan seks sekunder pada anak penderita thalesemia di sentral thalesemia Rumah Sakit Dr, Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Penelitian analitik observasional dengan desain cross Metode Penelitian sectional ini dilakukan di sentral thalesemia rumah sakit umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Sampel penelitian adalah sebagian anak penderita thalesemia beta mayor usia 10-18 tahun yang diambil secara consecutive sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder . data primer hasil wawancara kuesioner MMAS-8 dengan orang tua untuk mengetahui minum obat kelasi besi dan hasil pemeriksaan kematangan seksual dengan menggunakan skala tanner. Data sekunder diambil dari rekam medis untuk melihat diagnosis thalesemia beta mayor, kadar feritin serum, dan obat kelasi besi yang diberikan. Data yang diperoleh dlam penelitian ini diolah dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat.
Subjek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik consecutive
sampling didapatkan 43 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dari 43 pasien – 19 anak laki-laki (42,2%) Hasil Penelitian dan 24 anak perempuan (55,8%) , menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat kelasi besi dengan perkembangan seks sekunder (p=0,010) pada anak penderita thalesemia beta mayor. 1) Dari hasil yang didapat dapat menjadi sumber informasi Kelebihan penelitian yang baru yang berpotensi untuk dikembangkan didapat pada jurnal ini 2) Hasil yang didapatkan dapat menjadi tolak ukur dalam bidang kesehatan terkait pemberian zat besi terhadap keterlambatan perkembangan seks sekunder anak Kelemahan penelitian yang 1) Sampel yang diambil untuk penelitian terkait gambaran didapat pada jurnal ini atau deskriptif sedikit 2) Tidak dijelaskan kematangan seks sekunder dalam ciri seks seperti apa yang menyatakan keterlambatan Manfaat penelitian ini adalah dengan diberikannya terapi Manfaat penelitian yang di kelasi obat sebelum masa remaja dapat meningkatkan dapat pada jurnal ini pertumbuhan tulang, kecepatan pertumbuhan dan perkembangan sek sekunder mencapai 80% dengan pemantauan kadar zat besi secara rutin. Kesimpulan Kesimpulan: Terdapat hubungan kepatuhan min um obat kelasi besi terhadap perkembangan seks sekunder pada anak penderita thalesemia beta mayor di sentral thalesemia rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tingkat kepatuhan minum obat kelasi besi yang rendah dapat mempengaruhi perkembangan seks sekunder pada anak penderita thalesemia.