Anda di halaman 1dari 41

KASUS BEDAH OBSTETRI n GYNECOLOGI

TATANG SUTISNA, Skep. Ns.


ORGAN GENETALIA
EKSTERNA WANITA
 Mon veneresis
 labia mayora dan minora
 Clitoris
 Vestibulum
 Hymen
 Uretra
 Beberapa kelenjar lendir
(Bartolini dan skene)
ORGAN GENETALIA INTERNA WANITA
Genetalia Interna
Genetalia Interna

a. Vagina
 Saluran yang menghubungkan uterus dengan
vulva
 Terletak anatara kandung kencing dan rectum
 Kedalam puncak vagina menonjol ujung cervix
 Bagian cervic yang meninjol kedalam vagina
disebut portio.
 Mempunyai fungsi
Saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan
darah waktu haid dan sekret dari uterus
Alat persetubuhan
Jalan lahir waktu partus
Genetalia Interna

b. Uterus
• Alat berongga dan berebentuk
menyerupai bola lampu yang gepeng,
• Bentuk dan ukuran berbeda tergantung
dari Usia , pernah melahirkan anak atau
belum
• Pada anak_anak 2 – 3 cm
• Nullipara 6 -8 cm
• Multipara 8-9 cm
Uterus Lanjutan….

Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:


• Serosa ( peritoneum visceralis)
• Miometrium
• Endometrium
Genetalia Interna
c. TUBA FALOPII

• Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior


uterus kearah lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8 – 14
cm.
• Saluran ini menghubungan cavum uteri dengan cavum peritoneale.
Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :
– Pars uterina / interstitsialis
– Pars Isthmica (penampang melintang paling sempit)
– Pars Ampullaris
– Pars Infundibularis [fimbriae]
F(x):
 Mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.
 Tempat ovum dibuahi oleh spermatozoa.
Tuba falopii

Penampang melintang Tuba


falopii pada wanita dewasa
c = isthmus uteri
b = ampulla
a = fimbriae

Dinding Tuba Falopii terdiri


dari 3 lapisan :
 Lapisan serosa
 Lapisan muskularis
 Lapisan mucosa
Genetalia Interna
d. OVARIUM.
• Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ
berbentuk seperti buah almond yang berada
disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan
berada pada lapisan posterior ligamentum latum,
postero-caudal tuba falopii.
• Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira
1.5 – 3.0 cm.
• Masing-masing memiliki permukaan medial dan
lateral
 F(x):
 Produksi ovum
 Memproduksi estrogen
 Memproduksi progesteron
 Masing-masing ovarium
memiliki tepi anterior
(mesovarium) dan tepi
posterior yang bebas.
Ligamentum penyangga ovarium
adalah :
 ligamentum suspensorium
ovarii ( ligamentum
infundibulo-pelvicum ) dan
 ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium
terutama berasal dari arteri
ovarica yang merupakan
cabang aorta abdominalis dan
selanjutnya dialirkan keluar
ovarium melalui vena ovarica.
Topografi dinding abdomen:
• VESIKA URINARIA
• URETHRA
• KOLON SIGMOID
• REKTUM
• KANALIS ANI
• OPEN LAPARATOMY DENGAN Myoma
uteri, KET, Ca cervic, kista
• Sectio caesaria
• Kolphorapi
• Laparascopy
• Dll
1. OPEN LAPARATOMY DENGAN
(Myoma uteri, KET, Ca cervic, kista dll)

Pemilihan Jenis Laparotomi:

• Kebutuhan luas daerah pemaparan


• Lokasi penyakit
• Keadaan dinding abdomen dan jaringan parut
operasi sebelumnya
• Tingkat penyembuhan yang diharapkan
• Kenyamanan pasca bedah
• Kemudahan dan kecepatan prosedur tindakan
Pemisahan otot rectus abdominalis dari
“anterior rectus sheath” kearah cranial
PENUTUPAN LUKA OPERASI PADA
INSISI MIDLINE
2. Sectio Caesaria

Sectio Caesaria
adalah pembedahan
untuk melahirkan
janin dengan
membuka dinding
perut dan dinding
uterus.
a. Macam dan type SC

1. Sectio caesaria klasik/korporal


 Insisi memanjang pada segmen atas
uterus
2. Sectio caesaria transperitonealis
profunda
 Inisisi pada segmen bawah rahim
 Teknik ini paling sering dilakukan
Ada 2 macam:
a. Melintang (secara kerr)
b. Memanjang (secara kroning)
3. Sectio caesaria Hysterectomy

Setelah sectio caesaria dikerjakan


hysterectomy dengan indikasi:
a. Atonia uteri
b. Placenta accrete
c. Myoma uteri
d. Infeksi intra uterin yang berat
b. Indikasi

1. Placenta previa terutama placenta previa totalis dan


subtotalis.
2. Panggul sempit
 Pada anak hidup dilakukan sectio caesaria kalau
conjugate vera kurang dari 8,5 cm.
 Pada anak mati terpaksa dilakukan sectio caesaria
kalau conjugate vera kurang dari 6 cm.
3. Indikasi lainnya:
 Letak lintang
 Tumor yang menghalangi jalan lahir.
 Pada kehamilan setelah operasi vaginal, misalnya
fistel vesico vaginalis atau manchester operation.
 Keadaan-keadaan dimana usaha anak untuk
melahirkan anak pervaginam gagal.
c. Komplikasi/Bahaya SC

1. Infeksi pilerperal atau peritonitis


Yaitu kalau isi rahim sudah dihinggapi
infeksi. Untuk mengurangi kemungkinan
infeksi rahim, maka penderita calon SC
sedikit mungkin di toucher.
2. Ruptura uteri pada kehamilan yang
berikutnya
Supaya luka dinding rahim ada
kesempatan menjadi kuat kembali,
dinasehatkan supaya penderita jangan
hamil lagi selama 3 tahun.
d. Kontra indikasi SC

• Infeksi dari isi rahim (tidak absolut)


untuk pre-medikasi pada SC biasanya
penderita diberi morphin karena
morphin ini menyebabkan asphyxia
pada anak cukup di beri sulfas atrophin.
PERSIAPAN- PERSIAPAN

• Perawat (team)
- Scrab nurse
- Circulating nurse
- Resepsionis nurse
- Asisten
• Alat
• Pasien
PERSIAPAN INTRUMEN BEDAH OBGYN
• Instrumen dasar ini terdiri dari :
• Desinfeksi klem (Sponge holding forcep)
• Duk klem (Towel Forcep)
• Pemegang pisau (handle mess) no. 4
• Pemegang pisau (handle mes) no. 3
• Pincet anatomi (Thumb Forcep)
• Pincet chirurgie (Chirurgie Forcep)
• Arteri klem / Pean Lurus (Hemostatic Forcep Kelly)
• Arteri klem / pean bengkok (Hemostatic Forcep Kelly)
• kocher lurus / Bengkok (Hemostatic Forcep Kocher)
Lanjutan......

1.Macam-macam gunting:
- Gunting Preparasi 1
- Gunting Metzemboum 1
- Gunting benang (lurus dan bengkok) 1
2. Pemegang jarum (Needle Holder) 2
3. Macam – macam Peregang luka (Rake Retraktor) :
- Retraktor gigi 4 tajam 2
- Retraktor gigi 4 tumpul 2
- Retraktor berdaun ( Rowhag ) 2
- Langenbeck
4. Mioma Boor
5. Kochel tang 2
Persiapan instrumen
tugas dan fungsi Scrab Nurse
Faktor penyulit operasi bedah OBSGYN
intra operatif

• Perdarahan
• Perlengketan dengan organ lain
• Shock
• Ruang daerah operasi yang sempit,
• Pasien dengan infeksi
Komplikasi

• Syok obstetri adalah keadaan syok pada


kasus obstetri yang kedalamannya tidak
sesuai dengan perdarahan yang terjadi.
Dapat dikatakan bahwa syok yang terjadi
karena kombinasi:
• akibat perdarahan,
• akibat nyeri.
• Perdarahan intraabdomen,
• Infeksi postoperasi dan
• Luka bakar usus.
Kegawatdaruratan Obsterti n Ginecologi

Yang termasuk kegawatdaruratan obstetrik :


 Perdarahan obstetrik
 Eklampsia
 Emboli paru
 Emboli air ketuban
 Prolapsus talipusat
 Retensio plasenta
 Distosia bahu
 Inversio Uteri
 Ruptura Uteri
 Gawat janin
Kegawatdaruratan Obsterti

1.KEGAWATAN KEHAMILAN (trimester


1-3), KET ( kehamilan ektopik terganggu)

2. KASUS PERDARAHAN
(Abortus, Kehamilan ektopik terganggu, Mola
hidratidosa, Placenta previa, Abruptio
placenta, Inversi atau Ruptur uteri, Atonia
uteri, Ruptur perineum & robekan dinding
vagina, AMNIOTIC FLUID EMBOLISM,
Retensio plasenta, rolapse of the umbilical
cord, Shoulder dystocia)
Kegawatdaruratan Obsterti

• INFEKSI & SEPSIS (Infeksi dlm


kehamilan:Virus
varicella,influenza,toksoplasmosisherpes
genitalia. Infeksi dlm persalinan:
korioamnionitis, Infeksi nifas
• RUPTUR UTERY
• ABRUPTIO PLACENTA
Suatu keadaan dimana plasenta terlepas dari
dinding dalam uterus sebelum bayi lahir
• PRE EKLAMSI & EKLAMSI
Kegawatan intre operatif bedah
OBSGYN

• Perdarahan intra operatif


• Perlengketan yang menyebabkan
terganggunya organ lain
• Terputusnya organ lain
• Shock

Anda mungkin juga menyukai