Ketimpangan berdasarkan wilayah dalam hasil pemberian makanan dan gizi anak
50% Perkotaan
40%
Perdesaan
30%
20% Rata-rata
nasional
10% Kepulauan
14 25 27 14 Bangka
0% Belitung
Berat lahir rendah ASI eksklusif Stunting pada anak Berat badan berlebih pada anak
(Data terpilah tidak tersedia)
TUJUAN 3 KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Meskipun sudah ada kemajuan, angka kematian anak masih termasuk dalam hal peningkatan akses terhadap metode
menjadi tantangan. Untuk setiap 1.000 kelahiran hidup, 20 bayi kontrasepsi modern.
yang baru lahir meninggal pada bulan pertama kehidupan dan 32
Pada tahun 2015, delapan puluh tujuh persen bayi menerima
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun.
vaksinasi campak, dan lebih dari empat di antara lima bayi
Mayoritas perempuan dapat mengakses layanan persalinan dan menerima tiga dosis vaksin DTP yang dianjurkan. Diperlukan upaya
95 persen kelahiran dibantu oleh penolong persalinan terlatih. berkelanjutan untuk mencapai dan mempertahankan cakupan
Namun, layanan kesehatan reproduksi tetap masih perlu perbaikan, imunisasi yang tinggi di wilayah perdesaan dan perkotaan.
60
Persalinan di fasilitas
82
kesehatan
50
20
Kesehatan anak
Cakupan imunisasi –
DPT3
82
10
Cakupan imunisasi – 61 20 32
87 0
campak
Angka kelahiran dari Angka kematian Angka Kematian
remaja (per 1.000 neonatal (per Balita (AKBa) per
0% 20% 40% 60% 80% 100% perempuan) 1.000 kelahiran 1.000 kelahiran
hidup) hidup
Pendidikan
100% tinggi
Menengah
60% pertama
40% Dasar
20% PAUD
0%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Usia (pada awal tahun ajaran)
TUJUAN 5 KESETARAAN GENDER
Praktik perkawinan usia anak telah menurun. Di Provinsi Kepulauan Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada
Bangka Belitung, enam belas persen perempuan usia 20–24 tahun perkawinan usia anak
sudah menikah atau hidup bersama sebelum berusia 18 tahun pada
tahun 2015. Tingkat pernikahan anak jauh lebih tinggi di kalangan 25% Kuintil
anak perempuan dari rumah tangga termiskin. terkaya
Tidak ada data yang representatif tentang kekerasan terhadap 20%
perempuan dan anak perempuan di tingkat provinsi. Namun, data Kuintil
termiskin
dari survei nasional menunjukkan bahwa jenis kekerasan ini tersebar
15%
luas: Sebanyak 28 persen dari perempuan dan anak perempuan
Rata-rata
yang pernah memiliki pasangan pernah mengalami kekerasan nasional
fisik, seksual, dan/atau psikologis yang dilakukan oleh mantan atau 10%
Kepulauan
pasangan intimnya saat ini. Bangka
5% Belitung
16%
menikah 16
perempuan sebelum 0%
berusia Perkawinan usia anak
atau Angka provinsi tertinggi Angka provinsi terendah Kepulauan Bangka Belitung
Titik panah mengarah ke arah kemajuan positif
Peringkat
(dari 34 provinsi)
Anak-anak di bawah
garis kemiskinan (%) 4
SDG 1
SDG 2
Stunting pada anak (%) 2
Kemampuan minimal
dalam matematika (%) 7
SDG 4
Kemampuan minimal
dalam membaca (%) 7
0 20 40 60 80 100
Keterangan warna: Kuartil terbaik (1–8) Kuartil kedua (9–17) Kuartil ketiga (18–25) Kuartil terbawah (26–34)
Catatan
Sumber: S
urvei rumah tangga nasional (SUSENAS, RISKESDAS, SDKI) dan data administratif (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Kesehatan). Informasi terperinci tentang sumber data dan definisi indikator tersedia online di: https://sdg4children.or.id
1 Kemiskinan anak multidimensi didefinisikan sebagai anak-anak yang mengalami deprivasi pada setidaknya dua dimensi berikut: pangan dan gizi; kesehatan;
pendidikan; perumahan; air dan sanitasi; dan perlindungan.
2 Saat ini, Indonesia masih belum memiliki data nasional yang representatif tentang kualitas air yang dapat digunakan untuk menghitung indikator SDG terkait
penggunaan layanan air minum yang dikelola secara aman. Namun setidaknya telah digunakan indikator proxy dalam menyusun baseline data untuk SDG 6.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di: jakarta@unicef.org