Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Oleh :

Galang Hashfiansyah 132013143071

A. Pengertian

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,


yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Smeltzer dan Bare, 2002).

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan metode efektif untuk mengurangi


gelisah yang berlebihan pada pasien yang mengalami sesak nafas. Rileks sempurna
yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, dan kecemasan.

Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi :

1. Posisikan pasien dengan tepat


2. Pikiran harus rileks
3. Lingkungan yang tenang
4.
B. Tujuan

Smeltzer dan Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi napas
dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress
fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan. Tujuan utama teknik relaksasi napas dalam untuk menggurangi atau
menghilangkan rasa nyeri.
C. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
1. Membaca rekam medis
2. Mencuci tangan
b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam terapeutik pada klien
2. Validasi kondisi klien
3. Menjaga Privasi Klien
4. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien
5. Meminta persetujuan pasien
6. Mencuci tangan
c. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang jelas
2. $tur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3. Letakkan satu atau dua tangan diatas perut. Rilekskan pikiran dan pejamkan mata.
4. Instruksikan pasien untuk tarik nafas melalui hidung dengan mulut tertutup sealama tiga
hitungan.
5. Konsentrasi dan rasakan tarikan nafasnya
6. Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara membiarkanya keluar
melalui mulut seperti orang meniup, pada waktu bersamaan minta pasien untuk
memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya

7. Konsetrasi dan fokuskan pikiran anda ke daerah yang mengalami nyeri.


8. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
9. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri
kembali lagi.
10. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri.
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan baik
4. Cuci tangan
e. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respon klien setelah tindakan
3. Paraf dan nama perawat yang melakukan tindakan

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer dan Bare (2002). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Ahli Bahasa: Agung
Wluyo, Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai