Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PERAWAT ASOSIATE

DI RUANG LAKITAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI


STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:

PRASETA OKTA VIANA, S.Kep.


NIM. 04064821820029

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
LAPORAN PERAWAT ASOSIATE
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Manajemen Keperawatan

LAPORAN PERAWAT ASOSIATE (PP TIM III)


RUANG LAKIAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SENIN, 23 JANUARI 2018

Shift Sore: Pukul 14.00-21.00 WIB


Jumlah pasien Tim III: 10 orang
1. Kamar 3 bed 1
Nama pasien : Tn. I
Usia : 34 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Maxilla
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
penyakitnya. diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua penyakitnya.
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
tidak mengerti kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. tidak mengerti
tentang kemoterapi. - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk tentang kemoterapi.
DO: mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
- Pasien tampak kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
khawatir dan - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga khawatir dan
bingung. batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck bingung.
- Pasien terlihat cemas - Postur tubuh, menimbulkan rub. - Pasien terlihat cemas
saat karena akan ekspresi wajah, kecemasan. saat karena akan
kemoterapi Bahasa tubuh dan kemoterapi
- TD: 89/49 mmHg tingkat aktivitas - TD: 89/49 mmHg
- HR: 77 x/menit menunjukkan - HR: 77 x/menit
- RR: 21 x/menit berkurngnya - RR: 21 x/menit
- T: 37,7°C kecemasan. - T: 37,7°C
A: Ansietas
P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.

2. Kamar 3 bed 2
Nama pasien : Tn. K
Usia : 75 tahun
Diagnosa medis : BPH + Retentio urin
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut
dan bagian genetalia, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. dan bagian
nyeri terasa menyut - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik genetalia, nyeri
selama 7 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk terasa menyut
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman selama 7 menit.
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, lemah
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
merintih - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
- Pasien terpasang nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien tampak
kateter intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis merintih
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Pasien terpasang
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk kateter
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. relaksasi napas
- Monitor vital sign dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

3. Kamar 3 bed 3
Nama pasien : Tn. A
Usia : 44 tahun
Diagnosa medis : Perinitis Difusa
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
skala nyeri 2 nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. skala nyeri 2, nyeri
terasa menyut selama - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa menyut
10 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk selama 10 menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
merintih - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan merintih
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis A: Nyeri akut
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi P:
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Lanjutkan untuk
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. teruskan terapi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan pemberian analgesic
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi untuk mengurangi
personal). dengan mengajarkan teknik nyeri.
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan teknik
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk relaksasi napas
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. dalam untuk
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. mengurangi nyeri,
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

4. Kamar 3 bed 4
Nama pasien : Tn. P
Usia : 24 tahun
Diagnosa medis : STT Regio humerus sinistra
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri bagian kaki dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri bagian kaki
kanan, nyeri terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi kanan, nyeri terasa
menyut selama 10 berkurang dengan memperberat. nonverbal dari menyut selama 10
menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan merintih
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan teknik relaksasi napas
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. dalam untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

5. Kamar 3 bed 5
Nama pasien : Tn. S
Usia : 43 tahun
Diagnosa medis : EDH post craniotomy
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
skala 2, nyeri terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. skala 2, nyeri terasa
menyut selama 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik menyut selama 10
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
merintih - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan merintih
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis A: Nyeri akut
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi P:
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Lanjutkan untuk
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. teruskan terapi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan pemberian analgesic
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi untuk mengurangi
personal). dengan mengajarkan teknik nyeri.
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan teknik
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk relaksasi napas
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. dalam untuk
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. mengurangi nyeri,
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

6. Kamar 3 bed 6
Nama pasien : Tn. R
Usia : 58 tahun
Diagnosa medis : UKS GCS 10 post op craniotomy
Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Monitor suhu satu jam - Memonitor suhu satu jam S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan sekali sekali. - Pasien mengatakan
badannya terasa dalam waktu 3x24 jam - Monitor warna kulit dan - Memonitor warna kulit dan badannya terasa
panas, lemah dan diharapkan suhu tubuh suhu tubuh suhu tubuh. panas, lemah dan
berkeringat dapat berkurang dengan - Monitor tekanan darah, - Memonitor tekanan darah, berkeringat
- Pasien mengatakan kriteria hasil: HR, RR, dan tingkat HR, RR dan tingkat - Pasien mengatakan
merasa sesak napas - Suhu tubuh dalam kesadaran kesadaran. merasa sesak napas
- Pasien mengatakan rentang normal - Berikan anti piretik - Berkolaborasi pemberian - Pasien mengatakan
merasa pusing - HR dan RR dalam - Anjurkan pasien untuk di anti piretik. merasa pusing
DO: rentang normal kompres - Menganjurkan pasien untuk O:
- Pasien tampak lemah - Tidak ada - Kolaborasi pemberian di kompres. - Pasien tampak
- Pasien tampak perubahan warna cairan intravena - Berkolaborasi pemberian lemah
meringis kulit dan tidak ada vairan intravena. - Pasien tampak
- Pasien tampak pusing meringis
merintih - Pasien tampak
- Tampak banyak merintih
keringat pada dahi - Tampak banyak
pasien keringat pada dahi
- Pasien tampak pasien
mengalami - TD: 123/77 mmHg
penurunan kesadaran - HR: 103 x/menit
- Monitor oksigen - RR: 46 x/menit
terpasang - T: 38,6°C
A: Hipertermia
P:
- Lanjutkan untuk
teruskan terapi
pemberian anti
piretik untuk
menurunkan suhu
tubuh dan kolaborasi
pemberian cairan
intravena.
- Lanjutkan pasien
untuk di kompres
dan monitor vital
sign.

7. Kamar 4 bed 1
Nama pasien : Ny. N
Usia : 62 tahun
Diagnosa medis : Abses Hepar
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
dada yang terpasang diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi dada yang terpasang
chest tube, nyeri berkurang dengan memperberat. nonverbal dari chest tube, nyeri
terasa hilang timbul kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. terasa hilang timbul
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. meringis
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, merintih
- Pasien terpasang manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien terpasang
chest tube - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. chest tube
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.
8. Kamar 4 bed 2
Nama pasien : Tn. A
Usia : 25 tahun
Diagnosa medis : Semioma Testis
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
Masalah keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi - Mengkaji adanya alergi S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan makanan makanan - Pasien mengatakan
tidak nafsu makan dalam waktu 3x24 jam - Kolaborasi dengan ahli - Berkolaborasi dengan ahli tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan diharapkan gizi untuk menentukan gizi untuk menentukan - Pasien mengatakan
makanan yang ketidakseimbangan jumlah kalori dan jumlah kalori dan nutrisi makanan yang
diperoleh dihabiskan nutrisi kurang dapat nutrisi yang dibutuhkan yang dibutuhkan pasien diperoleh
hanya seperempat mencukupi kebutuhan pasien. - Menganjurkan pasien dihabiskan hanya
- Anjurkan pasien untuk untuk meningkatkan seperempat porsi
porsi saja tubuh dengan kriteria
meningkatkan intake intake Fe, protein dan saja
DO: hasil:
Fe, protein dan vitamin vitamin C. O:
- Pasien tampak lemah - Adanya C - Memberikan substansi
peningkatan berat - Berikan substansi gula - Pasien tampak
- Pasien tampak kurus gula.
badan sesuai - Yakinkan diet yang lemah
- TD: 145/110 mmHg - Memberikan informasi
dengan tujuan - Pasien tampak kurus
- HR: 72 x/menit dimakan mengandung mengenai kebutuhan
- Berat badan ideal - TD: 145/110 mmHg
- RR: 18 x/menit tinggi serat untuk nutrisi dan diet yang
sesuai dengan - HR: 72 x/menit
- T: 36,6°C mencegah konstipasi mengandung serat untuk
tinggi badan - RR: 18 x/menit
- Berikan makanan yang mencegah konstipasi
terpilih (sudah - Menimbang BB pasien - T: 36,6°C
- Mampu A: Ketidakseimbangan
mengidentifikasi dikonsultasikan dengan setiap pagi
ahli gizi) - Memonitor mual dan nutrisi kurang dari
kebutuhan nutrisi
- Berikan informasi muntah kebutuhan tubuh
- Tidak ada tanda- tentang kebutuhan P:
tanda malnutrisi nutrisi - Lanjutkan untuk
- Menunjukkan - BB pasien dalam batas teruskan terapi
peningkatan fungsi normal - Menganjurkan
pengecapan dan - Monitor mual dan pasien untuk
menelan muntah meningkatkan intake
- Tidak terjadi Fe, protein dan
penurunan berat vitamin C.
badan yang berarti

9. Kamar 4 bed 3
Nama pasien : Tn. K
Usia : 80 tahun
Diagnosa medis : Urosepsis + Batu Ginjal Kiri dan Kanan + Multiple Post op
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
pinggang, skala 1, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi pinggang, skala 1,
nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari nyeri terasa
berdenuyut-denyut, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. berdenuyut-denyut,
selama 15 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 15 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Kontrol lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- TD: 111/71 mmHg - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
- HR: 89 x/menit nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - TD: 111/71 mmHg
- RR: 22 x/menit intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - HR: 89 x/menit
- T: 36,4°C dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - RR: 22 x/menit
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - T: 36,4°C
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. relaksasi napas
- Monitor vital sign dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri.
pemberian analgesic
pertama kali.

10. Kamar 4 bed 4


Nama pasien : Tn. M
Usia : 17 tahun
Diagnosa medis : Hipertropic Scan Regio Elbow joint sinistra pro care eksisi
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan stress pra operasi
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
keadaanya diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua keadaanya
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
takut akan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. takut akan
menghadapi operasi - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk menghadapi operasi
DO: mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
- Pasien tampak kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
gelisah - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga gelisah
- Pasien tampak cemas batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck - Pasien tampak
- TD: 111/86 mmHg - Postur tubuh, menimbulkan rub. cemas
- HR: 81 x/menit ekspresi wajah, kecemasan. - Memberikan support mental - TD: 111/86 mmHg
- RR: 19 x/menit Bahasa tubuh dan - Berikan support mental pada pasien - HR: 81 x/menit
- T: 36,6°C tingkat aktivitas pada pasien - RR: 19 x/menit
menunjukkan - T: 36,6°C
berkurngnya A: Ansietas
kecemasan. P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.
- Lanjutkan
memberikan support
mental

LAPORAN PERAWAT ASOSIATE (PP TIM I)


RUANG LAKIAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SENIN, 25 JANUARI 2018
Shift Malam: Pukul 21.00-07.00 WIB
Jumlah pasien Tim I: 10 orang
1. Kamar 1 bed 1
Nama pasien : An. L
Usia : 2 tahun
Diagnosa medis : Lymfangioma
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
daerah sekitar mata diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi daerah sekitar mata
DO: berkurang dengan memperberat. nonverbal dari O:
- Pasien tampak rewel kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. - Pasien tampak rewel
- Pasien menangis - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik - Pasien menangis
- Ada lymfangioma nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Ada lymfangioma
pada mata pasien - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman pada mata pasien
nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. A: Nyeri akut
dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan P:
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Lanjutkan untuk
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan teruskan terapi
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. pemberian analgesic
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan untuk mengurangi
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis nyeri.
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan teknik
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk relaksasi napas
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. dalam untuk
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan mengurangi nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi
personal). dengan mengajarkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

2. Kamar 1 bed 2
Nama pasien : An. M
Usia : 15 tahun
Diagnosa medis : PSART
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
anus post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi anus post operasi,
skala 5, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 5, nyeri terasa
terus menerus, nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. terus menerus, nyeri
terasa sekitar 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa sekitar 10
menit, nyeri terasa nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit, nyeri terasa
pada daerah sekitar - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman pada daerah sekitar
tyroid (post operasi). nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. tyroid (post
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan operasi).
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, O:
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Pasien tampak lemah - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
- Terdapat luka post nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien tampak
operasi yang tertutup intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis lemah
perban. dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Terdapat luka post
- TD: 98/62 mmHg - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk operasi yang tertutup
- HR: 72 x/menit nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. perban.
- RR: 20 x/menit nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - TD: 98/62 mmHg
- T: 36,9°C farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - HR: 72 x/menit
personal). dengan mengajarkan teknik - RR: 20 x/menit
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - T: 36,9°C
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk A: Nyeri akut
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. P:
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan untuk
- Tingkatkan istirahat. teruskan terapi
- Monitor vital sign pemberian analgesic
sebelum dan sesudah untuk mengurangi
pemberian analgesic nyeri.
pertama kali. - Lanjutkan teknik
relaksasi napas
dalam untuk
mengurangi nyeri,

3. Kamar 1 bed 3
Nama pasien : An. I
Usia : 11 bulan
Diagnosa medis : UDT Bilateral PGD Orchidupey
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan pasien
rewel dan menangis diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi rewel dan menangis
terus seperti merasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terus seperti merasa
kesakitan kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. kesakitan
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
menangis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menangis
- Perut pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Perut pasien tampak
kembung dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan kembung
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan P:
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Lanjutkan untuk
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan teruskan terapi
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis pemberian analgesic
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi untuk mengurangi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk nyeri.
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan teknik
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan distraksi untuk
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi mengurangi nyeri,
personal). dengan mengajarkan teknik
- Ajarkan teknik non distraksi.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

4. Kamar 1 bed 4
Nama pasien : An. K
Usia : 9 bulan
Diagnosa medis : Hisprung disease
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur berhubungan dengan post operasi
Masalah keperawatan : Gangguan pola tidur

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Jelaskan pentingnya tidur - Menjelaskan pada keluarga S:
- Keluarga tindakan keperawatan yang adekuat tentang pentingnya tidur - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam - Ciptakan lingkungan yang adekuat mengatakan pasien
baru selesai operasi diharapkan masalah yang nyaman - Menciptakan lingkungan baru selesai operasi
- Keluarga dapat teratasi dengan - Diskusikan dengan yang nyaman - Keluarga
mengatakan pasien kriteria hasil: pasien dan keluarga - Mendiskusikan dengan mengatakan pasien
menangis terus dan - Jumlah jam tidur tentang teknik tidur pasien dan keluarga tentang menangis terus dan
sulit tidur dalam batas normal pasien teknik tidur pasien sulit tidur
DO: 6-8 jam/hari - Monitor waktu makan - Memonitor waktu, makan O:
- Pasien tampak - Pola tidur, kualitas dan minum dengan dan minum dengan waktu - Pasien tampak
menangis dalam batas normal waktu tidur tidur menangis
- Pasien tidak tertidur - Perasaan segar - Monitor/catat kebutuhan - Pasien tidak tertidur
- T: 35,9°C sesudah tidur atau tidur pasien - T: 35,9°C
istirahat A: Nyeri akut
- Mampu P:
mengidentifikasi - Lanjutkan untuk
hal-hal yang teruskan terapi
meningkatkan tidur - Lanjutkan
menciptakan
lingkungan yang
nyaman

5. Kamar 1 bed 5
Nama pasien : An. L
Usia : 5 bulan
Diagnosa medis : Meningoencepalacele
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan pasien
rewel dan menangis diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi rewel dan menangis
terus seperti merasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terus seperti merasa
kesakitan kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. kesakitan
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
menangis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menangis
- Pasien terpasang nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien terpasang
stoma bag dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan stoma bag
- RR: 20 x/menit menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - HR: 83 x/menit
- T: 37°C manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - RR: 20 x/menit
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - T: 37°C
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non distraksi. distraksi untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

6. Kamar 2 bed 1
Nama pasien : An. B
Usia : 14 tahun
Diagnosa medis : Sarcoma Antebrachi
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri Akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri apda daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri apda daerah
tangan kanan, skala diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi tangan kanan, skala
3, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari 3, nyeri terasa
berdenyut, terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. berdenyut, terasa
selama 9 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 9 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
gelisah dan meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. gelisah dan meringis
- T: 37°C dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - T: 37°C
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan P:
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Lanjutkan untuk
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan teruskan terapi
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis pemberian analgesic
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi untuk mengurangi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk nyeri.
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan teknik
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan relaksasi napas
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi dalam untuk
personal). dengan mengajarkan teknik mengurangi nyeri,
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

7. Kamar 2 bed 2
Nama pasien : An. A
Usia : 15 tahun
Diagnosa medis : Hemangioma
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
luka bekas operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka bekas operasi,
skala 3, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 3, nyeri terasa
hilang timbul, nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. hilang timbul, nyeri
terasa pada bagian - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa pada bagian
perut, nyeri terasa nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk perut, nyeri terasa
sekitar 10 menit. - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman sekitar 10 menit.
DO: nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
merasa sakit menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, merasa sakit
- Pasien tampak lemah manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Terdapat luka post - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. lemah
operasi pada bagian nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Terdapat luka post
perut intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis operasi pada bagian
- TD: 116/79 mmHg dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi perut
- HR: 76 x/menit - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - T: 37°C
- RR: 24 x/menit nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
- T: 36,5°C nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. teknik relaksasi
- Monitor vital sign napas dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

8. Kamar 2 bed 3
Nama pasien : An. M
Usia : 5 tahun
Diagnosa medis : Up shent
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga pasien tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga pasien
mengatakan merasa dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan merasa
nyeri pada kepala, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi nyeri pada kepala,
skala 2. berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 2.
DO: kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. O:
- Pasien tampak - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik - Pasien tampak
merintih nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk merintih
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak rewel nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
- Terpasang selang dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak rewel
pada bagian kepala menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Terpasang selang
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan pada bagian kepala
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan Teknik distraksi untuk
- Ajarkan teknik non distraksi. mengurangi nyeri,
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

9. Kamar 2 bed 4
Nama pasien : An. R
Usia : 15 tahun
Diagnosa medis : Fraktur Tibia dextra
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada luka dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada luka
operasi agak diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi operasi agak
berkurang, skala 2, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari berkurang, skala 2,
nyeri terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa
berdenyut selama 5 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik berdenyut selama 5
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
- Nyeri terasa di - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Nyeri terasa di
bagian kaki nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. bagian kaki
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan O:
- Pasien tampak lemah menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien terpasang manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan lemah
drain - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien terpasang
- Terdapat perban nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan drain
pada daerah post intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Terdapat perban
operasi dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi pada daerah post
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk operasi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. teknik relaksasi
- Monitor vital sign napas dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

10. Kamar 2 bed 5


Nama pasien : An. M
Usia : 12 tahun
Diagnosa medis : Repair Burs Abdomen
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada luka dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada luka
operasi agak diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi operasi agak
berkurang, skala 2, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari berkurang, skala 2,
nyeri terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa
berdenyut selama 5 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik berdenyut selama 5
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien terpasang dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
drain menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien terpasang
- HR: 96 x/menit manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan drain
- RR: 24 x/menit - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - HR: 96 x/menit
- T: 36,6°C nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - RR: 24 x/menit
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - T: 36,6°C
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi A: Nyeri akut
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk P:
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan untuk
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan teruskan terapi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi pemberian analgesic
personal). dengan mengajarkan teknik untuk mengurangi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. nyeri.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk - Lanjutkan teknik
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. relaksasi napas
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. dalam untuk
- Tingkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

LAPORAN PERAWAT ASOSIATE (PP TIM III)


RUANG LAKIAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SENIN, 26 JANUARI 2018

Shift Malam: Pukul 14.00-21.00 WIB


Jumlah pasien Tim III: 9 orang

1. Kamar 3 bed 1
Nama pasien : Tn. I
Usia : 34 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Maxilla + Anemia
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
penyakitnya. diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua penyakitnya.
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
cemas dengan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. tidak mengerti
tindakan kemoterapi - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk tentang kemoterapi.
yang akan dilakukan. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
DO: kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
- Pasien tampak - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga khawatir dan
khawatir dan batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck bingung.
bingung. - Postur tubuh, menimbulkan rub. - Pasien terlihat cemas
- Pasien terlihat cemas ekspresi wajah, kecemasan. saat akan kemoterapi
saat akan kemoterapi Bahasa tubuh dan - TD: 87/55 mmHg
- TD: 87/55 mmHg tingkat aktivitas - HR: 62 x/menit
- HR: 62 x/menit menunjukkan - RR: 20 x/menit
- RR: 20 x/menit berkurngnya - T: 37,7°C
- T: 37,7°C kecemasan. A: Ansietas
P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.

2. Kamar 3 bed 2
Nama pasien : Tn. K
Usia : 75 tahun
Diagnosa medis : BPH + Retentio urin
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut
dan bagian genetalia, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. dan bagian
nyeri terasa menyut - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik genetalia, nyeri
selama 7 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk terasa menyut
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman selama 7 menit.
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, lemah
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
merintih - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
- Pasien terpasang nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien tampak
kateter intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis merintih
- TD: 112/73 mmHg dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Pasien terpasang
- HR: 71 x/menit - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk kateter
- RR: 24 x/menit nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - TD: 112/73 mmHg
- T: 37°C nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - HR: 71 x/menit
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - RR: 24 x/menit
personal). dengan mengajarkan teknik - T: 37°C
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. A: Nyeri akut
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk P:
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. - Lanjutkan untuk
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. teruskan terapi
- Tingkatkan istirahat. pemberian analgesic
- Monitor vital sign untuk mengurangi
sebelum dan sesudah nyeri.
pemberian analgesic - Lanjutkan teknik
pertama kali. relaksasi napas
dalam untuk
mengurangi nyeri,

3. Kamar 3 bed 3
Nama pasien : Tn. A
Usia : 44 tahun
Diagnosa medis : Perinitis Difusa
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
skala nyeri 2 nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. skala nyeri 2, nyeri
terasa menyut selama - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa menyut
10 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk selama 10 menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
merintih - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
- TD: 109/71 mmHg nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan merintih
- HR: 111 x/menit intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - TD: 109/71 mmHg
- RR: 20 x/menit dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - HR: 111 x/menit
- T: 37,6°C - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - RR: 20 x/menit
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - T: 37,6°C
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi P:
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan untuk
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. teruskan terapi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk pemberian analgesic
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. untuk mengurangi
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. nyeri.
- Tingkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
- Monitor vital sign relaksasi napas
sebelum dan sesudah dalam untuk
pemberian analgesic mengurangi nyeri,
pertama kali.

4. Kamar 3 bed 4
Nama pasien : Tn. W
Usia : 28 tahun
Diagnosa medis : Ileostomy Pro Rerodhim
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri bagian kaki dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri bagian kaki
kanan, nyeri terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi kanan, nyeri terasa
menyut selama 10 berkurang dengan memperberat. nonverbal dari menyut selama 10
menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan merintih
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan teknik relaksasi napas
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. dalam untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

5. Kamar 3 bed 5
Nama pasien : Tn. T
Usia : 58 tahun
Diagnosa medis : SCC Reusio Sublingual
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
penyakitnya. diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua penyakitnya.
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
cemas dengan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. tidak mengerti
tindakan kemoterapi - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk tentang kemoterapi.
yang akan dilakukan. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
DO: kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
- Pasien tampak - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga khawatir dan
khawatir dan batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck bingung.
bingung. - Postur tubuh, menimbulkan rub. - Pasien terlihat cemas
- Pasien terlihat cemas ekspresi wajah, kecemasan. saat akan kemoterapi
saat akan kemoterapi Bahasa tubuh dan - TD: 130/80 mmHg
- TD: 130/80 mmHg tingkat aktivitas - HR: 52 x/menit
- HR: 52 x/menit menunjukkan - RR: 20 x/menit
- RR: 20 x/menit berkurngnya - T: 37°C
- T: 37°C kecemasan. A: Ansietas
P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.

6. Kamar 3 bed 6
Nama pasien : Tn. S
Usia : 42 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Colon
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
penyakitnya. diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua penyakitnya.
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
cemas dengan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. tidak mengerti
tindakan kemoterapi - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk tentang kemoterapi.
yang akan dilakukan. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
DO: kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
- Pasien tampak - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga khawatir dan
khawatir dan batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck bingung.
bingung. - Postur tubuh, menimbulkan rub. - Pasien terlihat cemas
- Pasien terlihat cemas ekspresi wajah, kecemasan. saat akan kemoterapi
saat akan kemoterapi Bahasa tubuh dan A: Ansietas
tingkat aktivitas P:
menunjukkan - Lanjutkan
berkurngnya melakukan
kecemasan. back/neck rub.

7. Kamar 4 bed 1
Nama pasien : Tn. N
Usia : 62 tahun
Diagnosa medis : Abses Hepar
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
dada yang terpasang diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi dada yang terpasang
chest tube, nyeri berkurang dengan memperberat. nonverbal dari chest tube, nyeri
terasa hilang timbul kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. terasa hilang timbul
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. meringis
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, merintih
- Pasien terpasang manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien terpasang
chest tube - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. chest tube
- TD: 113/77 mmHg nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - TD: 113/77 mmHg
- HR: 73 x/menit intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - HR: 73 x/menit
- RR: 24 x/menit dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - RR: 24 x/menit
- T: 36,3°C - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - T: 36,3°C
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. relaksasi napas
- Monitor vital sign dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

8. Kamar 4 bed 3
Nama pasien : Tn. M
Usia : 45 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Recti
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
perut, skala 2, nyeri diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi perut, skala 2, nyeri
terasa hilang timbul berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terasa hilang timbul
selama 10 menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 10 menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
meringis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman meringis
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
merintih dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan merintih
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan P:
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Lanjutkan untuk
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan teruskan terapi
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis pemberian analgesic
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi untuk mengurangi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk nyeri.
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan teknik
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan relaksasi napas
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi dalam untuk
personal). dengan mengajarkan teknik mengurangi nyeri,
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

9. Kamar 4 bed 4
Nama pasien : Tn. S
Usia : 60 tahun
Diagnosa medis : BPH + Vesiculinalis
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
perut, skala 3, nyeri diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi perut, skala 3, nyeri
terasa hilang timbul berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terasa hilang timbul
selama 10 menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 10 menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
meringis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman meringis
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
merintih dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan merintih
- TD: 161/62 mmHg menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - TD: 161/62 mmHg
- HR: 76 x/menit manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - HR: 76 x/menit
- RR: 20 x/menit - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - RR: 20 x/menit
- T: 37,7°C nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - T: 37,7°C
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis A: Nyeri akut
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi P:
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Lanjutkan untuk
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. teruskan terapi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan pemberian analgesic
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi untuk mengurangi
personal). dengan mengajarkan teknik nyeri.
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan teknik
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk relaksasi napas
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. dalam untuk
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. mengurangi nyeri,
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

LAPORAN PERAWAT ASOSIATE (PP TIM II)


RUANG LAKIAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SENIN, 29 JANUARI 2018

Shift Pagi: Pukul 07.00-14.00 WIB


Jumlah pasien Tim III: 10 orang

1. Kamar 4 bed 5
Nama pasien : Tn. F
Usia : 40 tahun
Diagnosa medis : SCI Frankle C + Fr Kompresi
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
pinggang dan leher diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi pinggang dan leher
nyeri terasa skala 3, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari nyeri terasa skala 3,
nyeri intermitten, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri intermitten,
terasa nyeri selama - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa nyeri selama
10 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk 10 menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan teknik relaksasi napas
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. dalam untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

2. Kamar 4 bed 6
Nama pasien : Tn. B
Usia : 32 tahun
Diagnosa medis : CKD OS Hb
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada paha dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada paha
kanan, nyeri terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi kanan, nyeri terasa
skala 3, nyeri berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 3, nyeri
intermitten, terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. intermitten, terasa
nyeri selama 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik nyeri selama 10
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
- Pasien mengatakan - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
merasa sesak napas. nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
- Pasien tampak lemah menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
meringis - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan berkeringat
berkeringat intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - TD: 182/113 mmHg
- TD: 182/113 mmHg dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - HR: 164 x/menit
- HR: 164 x/menit - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - RR: 32 x/menit
- RR: 32 x/menit nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - T: 36,3°C
- T: 36,3°C nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi P:
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan untuk
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. teruskan terapi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk pemberian analgesic
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. untuk mengurangi
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. nyeri.
- Tingkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
- Monitor vital sign relaksasi napas
sebelum dan sesudah dalam untuk
pemberian analgesic mengurangi nyeri,
pertama kali.

3. Kamar 4 bed 7
Nama pasien : Tn. S
Usia : 50 tahun
Diagnosa medis : Gross hematuria + susp. Ca Buli
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
post operasi, terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi post operasi, terasa
menyut selama 20 berkurang dengan memperberat. nonverbal dari menyut selama 20
menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
gelisah menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- TD: 149/90 mmHg manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan gelisah
- HR: 88 x/menit - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - TD: 149/90 mmHg
- RR: 26 x/menit nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - HR: 88 x/menit
- T: 37°C intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - RR: 26 x/menit
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - T: 37°C
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk A: Nyeri akut
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. P:
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - Lanjutkan untuk
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi teruskan terapi
personal). dengan mengajarkan teknik pemberian analgesic
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. untuk mengurangi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk nyeri.
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. relaksasi napas
- Tingkatkan istirahat. dalam untuk
- Monitor vital sign mengurangi nyeri,
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

4. Kamar 5 bed 1
Nama pasien : Ny. L
Usia : 28 tahun
Diagnosa medis : Kontraktur Regio Peri Oral Relase Konfusi
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas sebelum dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas sebelum
operasi diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua operasi
DO: dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang O:
- Pasien tampak kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. - Pasien tampak
khawatir dan - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk khawatir dan
bingung. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan bingung.
- Pasien terlihat cemas kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien terlihat
saat karena akan - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga cemas saat karena
dioperasi batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck akan dioperasi
- Postur tubuh, menimbulkan rub. A: Ansietas
ekspresi wajah, kecemasan. P:
Bahasa tubuh dan - Lanjutkan
tingkat aktivitas melakukan
menunjukkan back/neck rub.
berkurngnya
kecemasan.

5. Kamar 5 bed 2
Nama pasien : Ny. K
Usia : 43 tahun
Diagnosa medis : Cholelitiasis Pro
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas sebelum dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas sebelum
operasi diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua operasi
DO: dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang O:
- Pasien tampak kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. - Pasien tampak
khawatir dan - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk khawatir dan
bingung. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan bingung.
- Pasien terlihat cemas kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien terlihat
saat karena akan - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga cemas saat karena
dioperasi batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck akan dioperasi
- Postur tubuh, menimbulkan rub. A: Ansietas
ekspresi wajah, kecemasan. P:
Bahasa tubuh dan - Lanjutkan
tingkat aktivitas melakukan
menunjukkan back/neck rub.
berkurngnya
kecemasan.

6. Kamar 5 bed 3
Nama pasien : Ny. K
Usia : 39 tahun
Diagnosa medis : V. Sassum Wrist Dx et Sin Ruptur Arteri
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
luka operasi terletak berkurang dengan memperberat. nonverbal dari luka operasi terletak
pada tangan kanan kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. pada tangan kanan
dan kiri, skala 3, - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik dan kiri, skala 3,
nyeri terasa menyut nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman selama 10 menit.
DO: nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak lemah dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, lemah
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

7. Kamar 5 bed 5
Nama pasien : Ny. N
Usia : 45 tahun
Diagnosa medis : Ileus Obstruktif
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
nyeri terasa menyut berkurang dengan memperberat. nonverbal dari nyeri terasa menyut
selama 5 menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 5 menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Terpasang perban dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
pada bagian luka menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Terpasang perban
post operasi manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan pada bagian luka
- Pasien terpasang - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. post operasi
infus pada tangan nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien terpasang
kanan dan kiri intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis infus pada tangan
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi kanan dan kiri
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk A: Nyeri akut
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. P:
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - Lanjutkan untuk
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi teruskan terapi
personal). dengan mengajarkan teknik pemberian analgesic
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. untuk mengurangi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk nyeri.
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. relaksasi napas
- Tingkatkan istirahat. dalam untuk
- Monitor vital sign mengurangi nyeri,
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

8. Kamar 5 bed 6
Nama pasien : Ny. F
Usia : 25 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Colon
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas sebelum dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas sebelum
operasi diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua operasi
DO: dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang O:
- Pasien tampak kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. - Pasien tampak
khawatir dan - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk khawatir dan
bingung. mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan bingung.
- Pasien terlihat cemas kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien terlihat
saat karena akan - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga cemas saat karena
dioperasi batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck akan dioperasi
- Postur tubuh, menimbulkan rub. A: Ansietas
ekspresi wajah, kecemasan. P:
Bahasa tubuh dan - Lanjutkan
tingkat aktivitas melakukan
menunjukkan back/neck rub.
berkurngnya
kecemasan.

9. Kamar 5 bed 7
Nama pasien : Ny. M
Usia : 39 tahun
Diagnosa medis : Ileus Obstruktif
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi
Masalah keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi - Mengkaji adanya alergi S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan makanan makanan - Pasien mengatakan
tidak nafsu makan, dalam waktu 3x24 jam - Kolaborasi dengan ahli - Berkolaborasi dengan ahli tidak nafsu makan,
makanan di RS diharapkan gizi untuk menentukan gizi untuk menentukan makanan di RS
hambar ketidakseimbangan jumlah kalori dan jumlah kalori dan nutrisi hambar
- Pasien mengatakan nutrisi kurang dapat nutrisi yang dibutuhkan yang dibutuhkan pasien - Pasien mengatakan
selama di RS, mencukupi kebutuhan pasien. - Menganjurkan pasien selama di RS,
makanan RS - Anjurkan pasien untuk untuk meningkatkan makanan RS
tubuh dengan kriteria
dimakan oleh meningkatkan intake intake Fe, protein dan dimakan oleh
hasil:
suaminya Fe, protein dan vitamin vitamin C. suaminya
- Adanya C - Memberikan substansi
- Selama di RS, - Selama di RS,
peningkatan berat - Berikan substansi gula gula.
pasien biasanya pasien biasanya
badan sesuai - Yakinkan diet yang - Memberikan informasi
makan roti, jus, makan roti, jus,
dengan tujuan dimakan mengandung mengenai kebutuhan
madu dan kurma madu dan kurma
- Berat badan ideal tinggi serat untuk nutrisi dan diet yang
DO: menit.
sesuai dengan mencegah konstipasi mengandung serat untuk
- Berdasarkan hasil O:
screening gizi, tinggi badan - Berikan makanan yang mencegah konstipasi - Hasil screening
Ny.M memiliki terpilih (sudah - Menimbang BB pasien gizi, Ny.M
jumlah skor 0 - Mampu dikonsultasikan dengan setiap pagi memiliki jumlah
sehingga Ny.M mengidentifikasi ahli gizi) - Memonitor mual dan skor 0 sehingga
berada pada kategori kebutuhan nutrisi - Berikan informasi muntah Ny.M berada pada
A (Risiko malnutrisi - Tidak ada tanda- tentang kebutuhan kategori A (Risiko
rendah) sehingga tanda malnutrisi nutrisi malnutrisi rendah)
disarankan diet cair - BB pasien dalam batas sehingga disarankan
1500 kkal. - Menunjukkan normal diet cair 1500 kkal.
- Sebelum sakit BB peningkatan fungsi - Monitor mual dan - Sebelum sakit BB
Ny.M 42 kg, setelah pengecapan dan muntah Ny.M 42 kg, setelah
sakit BB Ny.M 35 menelan sakit BB Ny.M 35
kg. - Tidak terjadi kg.
- Frekuensi BAK: penurunan berat A: Ketidakseimbangan
Pasien terpasang badan yang berarti nutrisi kurang dari
kateter dengan urine kebutuhan tubuh
output 600 ml P:
(tanggal 29 Januari - Lanjutkan untuk
2018 pukul 17.40 teruskan terapi
WIB). - Monitor BB setiap
hari

10. Kamar 5 bed 8


Nama pasien : Ny. E
Usia : 48 tahun
Diagnosa medis : Retraksi stoma susp. Ca Colon Sigmoid
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

No Data Perencanaan Implementasi Evaluasi


Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
nyeri terasa menyut kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Pasien terpasang - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
coloctomy bag nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien terpasang
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis coloctomy bag
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi A: Nyeri akut
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk P:
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan untuk
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan teruskan terapi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi pemberian analgesic
personal). dengan mengajarkan teknik untuk mengurangi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. nyeri.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk - Lanjutkan teknik
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. relaksasi napas
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. dalam untuk
- Tingkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

Anda mungkin juga menyukai