Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PERAWAT PRIMER

DI RUANG LAKITAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI


STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:

PRASETA OKTA VIANA, S.Kep.


NIM. 04064821820029

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
LAPORAN PERAWAT PRIMER
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Manajemen Keperawatan

LAPORAN PERAWAT PRIMER (TIM II)


RUANG LAKIAN 1.3 INSTALASI RAWAT INAP C
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
SENIN, 22 JANUARI 2018

Shift Sore: Pukul 14.00-21.00 WIB


Jumlah pasien Tim: 27 Orang
TIM I
1. Kamar 1 bed 1
Nama pasien : An. S
Usia : 16 tahun
Diagnosa medis : Tu. Thyroid
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
luka bekas operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka bekas operasi,
skala 3, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 3, nyeri terasa
hilang timbul, nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. hilang timbul, nyeri
terasa sekitar 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa timbul, nyeri
menit, nyeri terasa nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk terasa sekitar 10
pada daerah sekitar - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menit, nyeri terasa
tyroid (post operasi). nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. pada daerah sekitar
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan tyroid (post
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, operasi).
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan O:
- Pasien tampak lemah - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
- Terdapat luka post nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan meringis
operasi yang tertutup intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Pasien tampak
perban. dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi lemah
- TD: 130/70 mmHg - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Terdapat luka post
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. operasi yang tertutup
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan perban.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - TD: 130/70 mmHg
personal). dengan mengajarkan teknik A: Nyeri akut
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. P:
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk - Lanjutkan untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. teruskan terapi
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. pemberian analgesic
- Tingkatkan istirahat. untuk mengurangi
- Monitor vital sign nyeri.
sebelum dan sesudah - Lanjutkan teknik
pemberian analgesic relaksasi napas
pertama kali. dalam untuk
mengurangi nyeri,

2. Kamar 1 bed 2
Nama pasien : An. M
Usia : 15 tahun
Diagnosa medis : PSART
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
No Data Perencanaan Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
anus post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi anus post operasi,
skala 5, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 5, nyeri terasa
terus menerus, nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. terus menerus, nyeri
terasa sekitar 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa sekitar 10
menit, nyeri terasa nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit, nyeri terasa
pada daerah sekitar - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman pada daerah sekitar
tyroid (post operasi). nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. tyroid (post
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan operasi).
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, O:
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Pasien tampak lemah - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
- Terdapat luka post nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien tampak
operasi yang tertutup intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis lemah
perban. dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Terdapat luka post
- TD: 130/70 mmHg - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk operasi yang tertutup
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. perban.
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - TD: 130/70 mmHg
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi A: Nyeri akut
personal). dengan mengajarkan teknik P:
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk teruskan terapi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. pemberian analgesic
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. untuk mengurangi
- Tingkatkan istirahat. nyeri.
- Monitor vital sign - Lanjutkan teknik
sebelum dan sesudah relaksasi napas
pemberian analgesic dalam untuk
pertama kali. mengurangi nyeri,

3. Kamar 1 bed 4
Nama pasien : An. K
Usia : 9 bulan
Diagnosa medis : Hisprung disease
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan pasien
rewel dan menangis diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi rewel dan menangis
terus seperti merasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terus seperti merasa
kesakitan kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. kesakitan
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
menangis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menangis
- Perut pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Perut pasien tampak
kembung dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan kembung
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan P:
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Lanjutkan untuk
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan teruskan terapi
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis pemberian analgesic
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi untuk mengurangi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk nyeri.
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan teknik
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan distraksi untuk
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi mengurangi nyeri,
personal). dengan mengajarkan teknik
- Ajarkan teknik non distraksi.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

4. Kamar 1 bed 5
Nama pasien : An. A
Usia : 3 bulan
Diagnosa medis : MAR Rectovestikula Pro Colostomy
Diagnosa keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan pasien
rewel dan menangis diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi rewel dan menangis
terus seperti merasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terus seperti merasa
kesakitan kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. kesakitan
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
menangis - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menangis
- Pasien terpasang nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien terpasang
stoma bag dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan stoma bag
- HR: 83 x/menit menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - HR: 83 x/menit
- RR: 22 x/menit manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - RR: 22 x/menit
- T: 36,3°C - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - T: 36,3°C
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non distraksi. distraksi untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

5. Kamar 2 bed 1
Nama pasien : An. A
Usia : 2 tahun
Diagnosa medis : Fistula palatina
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam lingkungan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Keluarga tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Keluarga
mengatakan pasien dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. mengatakan pasien
rewel dan menangis diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua rewel dan menangis
terus seperti merasa dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang terus seperti merasa
kesakitan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. kesakitan
DO: - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk O:
- Pasien tampak mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan - Pasien tampak
menangis menjerit- kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. menangis menjerit-
jerit - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga jerit
- Pasien tampak batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck - Pasien tampak
gelisah - Postur tubuh, menimbulkan rub. gelisah
- Pasien tampak takut ekspresi wajah, kecemasan. - Pasien tampak takut
saat didekati oleh Bahasa tubuh dan saat didekati oleh
perawat tingkat aktivitas perawat
- T: 37°C menunjukkan - T: 37°C
berkurngnya A: Ansietas
kecemasan. P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.
6. Kamar 2 bed 2
Nama pasien : An. M
Usia : 7 tahun
Diagnosa medis : Colostomy
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
merasa nyeri pada dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. merasa nyeri pada
luka bekas operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka bekas operasi,
skala 1, nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 1, nyeri terasa
hilang timbul, nyeri kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. hilang timbul, nyeri
terasa pada bagian - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik terasa pada bagian
perut, nyeri terasa nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk perut, nyeri terasa
sekitar 10 menit. - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman sekitar 10 menit.
DO: nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
merasa sakit menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, merasa sakit
- Pasien tampak lemah manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Terdapat luka post - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. lemah
operasi pada bagian nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Terdapat luka post
perut intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis operasi pada bagian
- Terpasang colostomy dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi perut
bag - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - T: 37°C
- T: 37°C nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan Teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non distraksi. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. distraksi untuk
- Monitor vital sign mengurangi nyeri,
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

7. Kamar 2 bed 3
Nama pasien : An. M
Usia : 5 tahun
Diagnosa medis : Up shent
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Keluarga pasien tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Keluarga pasien
mengatakan merasa dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. mengatakan merasa
nyeri pada kepala, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi nyeri pada kepala,
skala 2. berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 2.
DO: kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. O:
- Pasien tampak - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik - Pasien tampak
merintih nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk merintih
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak rewel nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
- Terpasang selang dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak rewel
pada bagian kepala menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Terpasang selang
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan pada bagian kepala
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan Teknik distraksi untuk
- Ajarkan teknik non distraksi. mengurangi nyeri,
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

8. Kamar 2 bed 5
Nama pasien : An. M
Usia : 12 tahun
Diagnosa medis : Repair Burs Abdomen
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada luka dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada luka
operasi agak diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi operasi agak
berkurang, skala 2, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari berkurang, skala 2,
nyeri terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa
berdenyut selama 5 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik berdenyut selama 5
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien terpasang dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
drain menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien terpasang
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan drain
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan teknik distraksi untuk
- Ajarkan teknik non distraksi. mengurangi nyeri,
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

TIM II
9. Kamar 4 bed 6
Nama pasien : Tn. B
Usia : 32 tahun
Diagnosa medis : CKD OS Hb
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada paha dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada paha
kanan, nyeri terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi kanan, nyeri terasa
skala 3, nyeri berkurang dengan memperberat. nonverbal dari skala 3, nyeri
intermitten, terasa kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. intermitten, terasa
nyeri selama 10 - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik nyeri selama 10
menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menit.
- Pasien mengatakan - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
merasa sesak napas. nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
DO: dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
- Pasien tampak lemah menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- Pasien tampak manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
meringis - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan berkeringat
berkeringat intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - TD: 182/113 mmHg
- TD: 182/113 mmHg dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - HR: 164 x/menit
- HR: 164 x/menit - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - RR: 32 x/menit
- RR: 32 x/menit nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - T: 36,3°C
- T: 36,3°C nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi P:
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan untuk
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. teruskan terapi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk pemberian analgesic
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. untuk mengurangi
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. nyeri.
- Tingkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
- Monitor vital sign relaksasi napas
sebelum dan sesudah dalam untuk
pemberian analgesic mengurangi nyeri,
pertama kali.

10. Kamar 4 bed 7


Nama pasien : Tn. S
Usia : 57 tahun
Diagnosa medis : Gross hematuria + susp. Ca Buli
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
post operasi, terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi post operasi, terasa
menyut selama 20 berkurang dengan memperberat. nonverbal dari menyut selama 20
menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
gelisah menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- TD: 149/90 mmHg manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan gelisah
- HR: 88 x/menit - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - TD: 149/90 mmHg
- RR: 26 x/menit nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - HR: 88 x/menit
- T: 37°C intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - RR: 26 x/menit
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - T: 37°C
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk A: Nyeri akut
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. P:
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - Lanjutkan untuk
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi teruskan terapi
personal). dengan mengajarkan teknik pemberian analgesic
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. untuk mengurangi
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk nyeri.
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. - Lanjutkan teknik
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. relaksasi napas
- Tingkatkan istirahat. dalam untuk
- Monitor vital sign mengurangi nyeri,
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

11. Kamar 5 bed 1


Nama pasien : Ny. S
Usia : 60 tahun
Diagnosa medis : Nop. Susp. Ganas
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
terasa menyut selama berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terasa menyut
20 menit, daerah post kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 20 menit,
operasi pasien adalah - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik daerah post operasi
bagian punggung nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk pasien adalah
pasien. - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman bagian punggung
DO: nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. pasien.
- Pasien tampak lemah dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan O:
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan lemah
- Pasien tampak - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - Pasien tampak
anemis nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan meringis
- TD: 165/89 mmHg intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Pasien tampak
- HR: 70 x/menit dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi anemis
- RR: 24 x/menit - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - TD: 165/89 mmHg
- T: 36,8°C nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - HR: 70 x/menit
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - RR: 24 x/menit
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - T: 36,8°C
personal). dengan mengajarkan teknik A: Nyeri akut
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. P:
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk - Lanjutkan untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. teruskan terapi
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. pemberian analgesic
- Tingkatkan istirahat. untuk mengurangi
- Monitor vital sign nyeri.
sebelum dan sesudah - Lanjutkan teknik
pemberian analgesic relaksasi napas
pertama kali. dalam untuk
mengurangi nyeri,

12. Kamar 5 bed 2


Nama pasien : Ny. K
Usia : 57 tahun
Diagnosa medis : Batu ginjal kiri + Hidromeprosis kiri
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
terasa menyut selama berkurang dengan memperberat. nonverbal dari terasa menyut
20 menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 20 menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- TD: 131/89 mmHg dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
- HR: 80 x/menit menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - TD: 131/890 mmHg
- RR: 22 x/menit manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - HR: 80 x/menit
- T: 37,1°C - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - RR: 22 x/menit
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - T: 37,1°C
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis A: Nyeri akut
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi P:
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Lanjutkan untuk
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. teruskan terapi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan pemberian analgesic
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi untuk mengurangi
personal). dengan mengajarkan teknik nyeri.
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan teknik
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk relaksasi napas
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. dalam untuk
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. mengurangi nyeri,
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

13. Kamar 5 bed 3


Nama pasien : Ny. M
Usia : 39 tahun
Diagnosa medis : Fistula Ca pancreas + Malnutrisi
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
luka operasi terletak berkurang dengan memperberat. nonverbal dari luka operasi terletak
pada perut pasien, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. pada perut pasien,
nyeri terasa menyut - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik nyeri terasa menyut
selama 10 menit. nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk selama 10 menit.
DO: - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman O:
- Pasien tampak lemah nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan lemah
meringis menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
- TD: 90/59 mmHg manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan meringis
- HR: 102 x/menit - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. - TD: 90/59 mmHg
- RR: 24 x/menit nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - HR: 102 x/menit
- T: 36,6°C intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - RR: 24 x/menit
- Terpasang colostomy dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - T: 36,6°C
bag pada perut - Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - Terpasang
pasien nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. colostomy bag pada
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan perut pasien
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi A: Nyeri akut
personal). dengan mengajarkan teknik P:
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. - Lanjutkan untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk teruskan terapi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. pemberian analgesic
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. untuk mengurangi
- Tingkatkan istirahat. nyeri.
- Monitor vital sign - Lanjutkan teknik
sebelum dan sesudah relaksasi napas
pemberian analgesic dalam untuk
pertama kali. mengurangi nyeri,

14. Kamar 5 bed 5


Nama pasien : Ny. E
Usia : 43 tahun
Diagnosa medis : Pro Antroscopy
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi,
nyeri terasa menyut berkurang dengan memperberat. nonverbal dari nyeri terasa menyut
selama 15 menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. selama 15 menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Terpasang perban dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
pada bagian luka menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Terpasang perban
post operasi manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan pada bagian luka
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. post operasi
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

15. Kamar 5 bed 6


Nama pasien : Ny. H
Usia : 67 tahun
Diagnosa medis : Hernia Umbilical
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
nyeri terasa menyut kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan A: Nyeri akut
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. P:
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Lanjutkan untuk
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis teruskan terapi
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi pemberian analgesic
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk untuk mengurangi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. nyeri.
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan - Lanjutkan teknik
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi relaksasi napas
personal). dengan mengajarkan teknik dalam untuk
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. mengurangi nyeri,
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

16. Kamar 5 bed 7


Nama pasien : Ny. M
Usia : 39 tahun
Diagnosa medis : Ileus Obstruktif
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi
Masalah keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi - Mengkaji adanya alergi S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan makanan makanan - Pasien mengatakan
tidak nafsu makan, dalam waktu 3x24 jam - Kolaborasi dengan ahli - Berkolaborasi dengan ahli tidak nafsu makan,
makanan di RS diharapkan gizi untuk menentukan gizi untuk menentukan makanan di RS
hambar ketidakseimbangan jumlah kalori dan jumlah kalori dan nutrisi hambar
- Pasien mengatakan nutrisi kurang dapat nutrisi yang dibutuhkan yang dibutuhkan pasien - Pasien mengatakan
selama di RS, mencukupi kebutuhan pasien. - Menganjurkan pasien selama di RS,
makanan RS tubuh dengan kriteria - Anjurkan pasien untuk untuk meningkatkan makanan RS
dimakan oleh hasil: meningkatkan intake intake Fe, protein dan dimakan oleh
suaminya Fe, protein dan vitamin vitamin C. suaminya
- Adanya
- Selama di RS, C - Memberikan substansi - Selama di RS,
peningkatan berat
pasien biasanya - Berikan substansi gula gula. pasien biasanya
badan sesuai
makan roti, jus, - Yakinkan diet yang - Memberikan informasi makan roti, jus,
dengan tujuan
madu dan kurma dimakan mengandung mengenai kebutuhan madu dan kurma
- Berat badan ideal
DO: tinggi serat untuk nutrisi dan diet yang menit.
sesuai dengan
- Berdasarkan hasil mencegah konstipasi mengandung serat untuk O:
tinggi badan
screening gizi, - Berikan makanan yang mencegah konstipasi - Hasil screening
Ny.M memiliki - Mampu terpilih (sudah - Menimbang BB pasien gizi, Ny.M
jumlah skor 0 mengidentifikasi dikonsultasikan dengan setiap pagi memiliki jumlah
sehingga Ny.M kebutuhan nutrisi ahli gizi) - Memonitor mual dan skor 0 sehingga
berada pada kategori - Berikan informasi muntah Ny.M berada pada
- Tidak ada tanda- tentang kebutuhan kategori A (Risiko
A (Risiko malnutrisi tanda malnutrisi
rendah) sehingga nutrisi malnutrisi rendah)
disarankan diet cair - Menunjukkan - BB pasien dalam batas sehingga disarankan
1500 kkal. peningkatan fungsi normal diet cair 1500 kkal.
- Sebelum sakit BB pengecapan dan - Monitor mual dan - Sebelum sakit BB
Ny.M 42 kg, setelah menelan muntah Ny.M 42 kg, setelah
sakit BB Ny.M 35 sakit BB Ny.M 35
- Tidak terjadi kg.
kg.
penurunan berat A: Ketidakseimbangan
- Frekuensi BAK:
badan yang berarti nutrisi kurang dari
Pasien terpasang
kateter dengan urine kebutuhan tubuh
output 600 ml P:
(tanggal 29 Januari - Lanjutkan untuk
2018 pukul 17.40 teruskan terapi
WIB). - Monitor BB setiap
- TD: 113/56 mmHg hari
- HR: 110 x/menit
- RR: 20 x/menit
- T: 36,8°C

17. Kamar 5 bed 8


Nama pasien : Ny. E
Usia : 48 tahun
Diagnosa medis : Retraksi stoma susp. Ca Colon Sigmoid
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
nyeri terasa menyut kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Pasien terpasang - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
coloctomy bag nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien terpasang
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis coloctomy bag
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi A: Nyeri akut
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk P:
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. - Lanjutkan untuk
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan teruskan terapi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi pemberian analgesic
personal). dengan mengajarkan teknik untuk mengurangi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. nyeri.
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk - Lanjutkan teknik
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. relaksasi napas
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. dalam untuk
- Tingkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

TIM III
18. Kamar 3 bed 1
Nama pasien : Tn. I
Usia : 34 tahun
Diagnosa medis : Adeno Ca Maxilla
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
penyakitnya. diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua penyakitnya.
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
tidak mengerti kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. tidak mengerti
tentang kemoterapi. - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk tentang kemoterapi.
DO: mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
- Pasien tampak kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
khawatir dan - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga khawatir dan
bingung. batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck bingung.
- Pasien terlihat cemas - Postur tubuh, menimbulkan rub. - Pasien terlihat cemas
saat karena akan ekspresi wajah, kecemasan. saat karena akan
kemoterapi Bahasa tubuh dan kemoterapi
- TD: 89/49 mmHg tingkat aktivitas - TD: 89/49 mmHg
- HR: 77 x/menit menunjukkan - HR: 77 x/menit
- RR: 21 x/menit berkurngnya - RR: 21 x/menit
- T: 37,7°C kecemasan. - T: 37,7°C
A: Ansietas
P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.

19. Kamar 3 bed 2


Nama pasien : Tn. K
Usia : 75 tahun
Diagnosa medis : BPH + Retentio urin
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut
dan bagian alat kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. dan bagian alat
kelamin, nyeri terasa - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik kelamin, nyeri terasa
menyut selama 7 nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk menyut selama 7
menit. - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman menit.
DO: nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. O:
- Pasien tampak lemah dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, lemah
meringis manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Pasien tampak - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. meringis
merintih nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - Pasien tampak
- Pasien terpasang intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis merintih
kateter dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Pasien terpasang
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk kateter
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. relaksasi napas
- Monitor vital sign dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

20. Kamar 3 bed 3


Nama pasien : Tn. A
Usia : 44 tahun
Diagnosa medis : Perinitis Difusa
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
nyeri terasa menyut kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

21. Kamar 3 bed 4


Nama pasien : Tn. P
Usia : 24 tahun
Diagnosa medis : STT Regio humerus sinistra
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri bagian kaki dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri bagian kaki
kanan, nyeri terasa diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi kanan, nyeri terasa
menyut selama 10 berkurang dengan memperberat. nonverbal dari menyut selama 10
menit. kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. menit.
DO: - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik O:
- Pasien tampak lemah nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk - Pasien tampak
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman lemah
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. - Pasien tampak
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan meringis
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, - Pasien tampak
manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan merintih
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. A: Nyeri akut
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan P:
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - Lanjutkan untuk
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi teruskan terapi
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk pemberian analgesic
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. untuk mengurangi
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan nyeri.
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan teknik
personal). dengan mengajarkan teknik relaksasi napas
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. dalam untuk
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk mengurangi nyeri,
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

22. Kamar 3 bed 5


Nama pasien : Tn. S
Usia : 43 tahun
Diagnosa medis : EDH post craniotomy
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
luka post operasi diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi luka post operasi
yaitu bagian perut, berkurang dengan memperberat. nonverbal dari yaitu bagian perut,
nyeri terasa menyut kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. nyeri terasa menyut
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

23. Kamar 3 bed 6


Nama pasien : Tn. R
Usia : 58 tahun
Diagnosa medis : UKS GCS 10 post op craniotomy
Diagnosa keperawatan : Hipertermia berhubungan dengan penyakit
Masalah keperawatan : Hipertermia

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Monitor suhu satu jam - Memonitor suhu satu jam S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan sekali sekali. - Pasien mengatakan
badannya terasa dalam waktu 3x24 jam - Monitor warna kulit dan - Memonitor warna kulit dan badannya terasa
panas, lemah dan diharapkan suhu tubuh suhu tubuh suhu tubuh. panas, lemah dan
berkeringat dapat berkurang dengan - Monitor tekanan darah, - Memonitor tekanan darah, berkeringat
- Pasien mengatakan kriteria hasil: HR, RR, dan tingkat HR, RR dan tingkat - Pasien mengatakan
merasa sesak napas - Suhu tubuh dalam kesadaran kesadaran. merasa sesak napas
- Pasien mengatakan rentang normal - Berikan anti piretik - Berkolaborasi pemberian - Pasien mengatakan
merasa pusing - HR dan RR dalam - Anjurkan pasien untuk di anti piretik. merasa pusing
DO: rentang normal kompres - Menganjurkan pasien untuk O:
- Pasien tampak lemah - Tidak ada - Kolaborasi pemberian di kompres. - Pasien tampak
- Pasien tampak perubahan warna cairan intravena - Berkolaborasi pemberian lemah
meringis kulit dan tidak ada vairan intravena. - Pasien tampak
- Pasien tampak pusing meringis
merintih - Pasien tampak
- Tampak banyak merintih
keringat pada dahi - Tampak banyak
pasien keringat pada dahi
- TD: 123/77 mmHg pasien
- HR: 103 x/menit - TD: 123/77 mmHg
- RR: 46 x/menit - HR: 103 x/menit
- T: 38,6°C - RR: 46 x/menit
- T: 38,6°C
A: Hipertermia
P:
- Lanjutkan untuk
teruskan terapi
pemberian anti
piretik untuk
menurunkan suhu
tubuh dan kolaborasi
pemberian cairan
intravena.
- Lanjutkan pasien
untuk di kompres
dan monitor vital
sign.

24. Kamar 4 bed 1


Nama pasien : Tn. N
Usia : 62 tahun
Diagnosa medis : Abses Hepar
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut
Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
dada yang terpasang diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi dada yang terpasang
chest tube, nyeri berkurang dengan memperberat. nonverbal dari chest tube, nyeri
terasa hilang timbul kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. terasa hilang timbul
selama 10 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 10 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
meringis nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. meringis
- Pasien tampak dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
merintih menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, merintih
- Pasien terpasang manajemen nyeri - Control lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien terpasang
chest tube - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. chest tube
nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan A: Nyeri akut
intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis P:
dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - Lanjutkan untuk
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk teruskan terapi
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. pemberian analgesic
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan untuk mengurangi
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi nyeri.
personal). dengan mengajarkan teknik - Lanjutkan teknik
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. relaksasi napas
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk dalam untuk
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. mengurangi nyeri,
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign.
- Tingkatkan istirahat.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali.

25. Kamar 4 bed 2


Nama pasien : Tn. A
Usia : 25 tahun
Diagnosa medis : Semioma Testis
Diagnosa keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
Masalah keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi - Mengkaji adanya alergi S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan makanan makanan - Pasien mengatakan
tidak nafsu makan dalam waktu 3x24 jam - Kolaborasi dengan ahli - Berkolaborasi dengan ahli tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan diharapkan gizi untuk menentukan gizi untuk menentukan - Pasien mengatakan
makanan yang ketidakseimbangan jumlah kalori dan jumlah kalori dan nutrisi makanan yang
diperoleh dihabiskan nutrisi kurang dapat nutrisi yang dibutuhkan yang dibutuhkan pasien diperoleh
hanya seperempat mencukupi kebutuhan pasien. - Menganjurkan pasien dihabiskan hanya
- Anjurkan pasien untuk untuk meningkatkan seperempat porsi
porsi saja tubuh dengan kriteria
meningkatkan intake intake Fe, protein dan saja
DO: hasil:
Fe, protein dan vitamin vitamin C. O:
- Pasien tampak lemah - Adanya C - Memberikan substansi
peningkatan berat - Berikan substansi gula - Pasien tampak
- Pasien tampak kurus gula.
badan sesuai - Yakinkan diet yang lemah
- TD: 145/110 mmHg - Memberikan informasi
dengan tujuan - Pasien tampak kurus
- HR: 72 x/menit dimakan mengandung mengenai kebutuhan
- Berat badan ideal - TD: 145/110 mmHg
- RR: 18 x/menit tinggi serat untuk nutrisi dan diet yang
sesuai dengan - HR: 72 x/menit
- T: 36,6°C mencegah konstipasi mengandung serat untuk
- RR: 18 x/menit
- Berikan makanan yang mencegah konstipasi
tinggi badan terpilih (sudah - Menimbang BB pasien - T: 36,6°C
dikonsultasikan dengan setiap pagi A: Ketidakseimbangan
- Mampu ahli gizi) - Memonitor mual dan nutrisi kurang dari
mengidentifikasi - Berikan informasi muntah kebutuhan tubuh
kebutuhan nutrisi tentang kebutuhan P:
- Tidak ada tanda- nutrisi - Lanjutkan untuk
tanda malnutrisi - BB pasien dalam batas teruskan terapi
normal - Menganjurkan
- Menunjukkan - Monitor mual dan
peningkatan fungsi pasien untuk
muntah
pengecapan dan meningkatkan intake
menelan Fe, protein dan
vitamin C.
- Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
26. Kamar 4 bed 3
Nama pasien : Tn. K
Usia : 80 tahun
Diagnosa medis : Urosepsis + Batu Ginjal Kiri dan Kanan + Multiple Post op
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kerusakan jaringan
Masalah keperawatan : Nyeri akut

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Kaji adanya keluhan - Mengkaji keluhan nyeri, S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan nyeri, catat lokasi, mencatat lokasi, lamanya - Pasien mengatakan
nyeri pada daerah dalam waktu 3x24 jam lamanya serangan, faktor serangan nyeri. nyeri pada daerah
pinggang, skala 1, diharapkan nyeri dapat pencetus yang - Mengobservasi reaksi pinggang, skala 1,
nyeri terasa berkurang dengan memperberat. nonverbal dari nyeri terasa
berdenuyut-denyut, kriteria hasil: - Observasi reaksi ketidaknyamanan. berdenuyut-denyut,
selama 15 menit. - Mampu mengontrol nonverbal dari - Menggunakan teknik selama 15 menit.
DO: nyeri ketidaknyamanan. komunikasi terapeutik untuk O:
- Pasien tampak lemah - Melaporkan bahwa - Gunakan teknik mengetahui pengalaman - Pasien tampak
- Pasien tampak nyeri berkurang komunikasi terapeutik nyeri pasien. lemah
meringis dengan untuk mengetahui - Mengontrol lingkungan - Pasien tampak
- Pasien tampak menggunakan pengalaman nyeri pasien. seperti suhu ruangan, meringis
merintih manajemen nyeri - Kontrol lingkungan yang pencahayaan dan - Pasien tampak
- TD: 111/71 mmHg - Mempu mengenali dapat mempengaruhi kebisingan. merintih
- HR: 89 x/menit nyeri (skala, nyeri seperti suhu - Melakukan penanganan - TD: 111/71 mmHg
- RR: 22 x/menit intensitas, frekuensi ruangan, pencahayaan nyeri secara farmakologis - HR: 89 x/menit
- T: 36,4°C dan tanda nyeri) dan kebisingan. dengan kolaborasi - RR: 22 x/menit
- Menyatakan rasa - Pilih dan lakukan pemberian analgesic untuk - T: 36,4°C
nyaman setelah penanganan nyeri mengurangi nyeri. A: Nyeri akut
nyeri berkurang (farmakologi, non - Melakukan penanganan P:
farmakologi dan inter nyeri secara nonfarmakologi - Lanjutkan untuk
personal). dengan mengajarkan teknik teruskan terapi
- Ajarkan teknik non relaksasi napas dalam. pemberian analgesic
farmakologi. - Menganjurkan pasien untuk untuk mengurangi
- Berikan analgesic untuk meningkatkan istirahat. nyeri.
mengurangi nyeri. - Memonitor vital sign. - Lanjutkan teknik
- Tingkatkan istirahat. relaksasi napas
- Monitor vital sign dalam untuk
sebelum dan sesudah mengurangi nyeri,
pemberian analgesic
pertama kali.

27. Kamar 4 bed 4


Nama pasien : Tn. M
Usia : 17 tahun
Diagnosa medis : Hipertropic Scan Regio Elbow joint sinistra pro care eksisi
Diagnosa keperawatan : Ansietas berhubungan dengan stress pra operasi
Masalah keperawatan : Ansietas

Perencanaan
No Data Implementasi Evaluasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
1 DS: Setelah dilakukan - Gunakan pendekatan - Menggunakan pendekatan S:
- Pasien mengatakan tindakan keperawatan yang menenangkan. yang menenangkan dengan - Pasien mengatakan
cemas dengan dalam waktu 3x24 jam - Jelaskan semua prosedur pasien. cemas dengan
keadaanya diharapkan ansietas dan apa yang dirasakan - Menjelaskan semua keadaanya
- Pasien mengatakan dapat berkurang dengan selama prosedur. prosedur dan apa yang - Pasien mengatakan
takut akan kriteria hasil: - Dorong keluarga untuk dirasakan selama prosedur. takut akan
menghadapi operasi - Pasien mampu memberikan keamanan - Mendorong keluarga untuk menghadapi operasi
DO: mengontrol dan mengurangi takut. memberikan keamanan dan O:
- Pasien tampak kecemasan. - Lakukan back/neck rub. mengurangi takut. - Pasien tampak
gelisah - Vital sign dalam - Bantu pasien mengenal - Menganjurkan keluarga gelisah
- Pasien tampak cemas batas normal. situasi yang untuk melakukan back/neck - Pasien tampak
- TD: 111/86 mmHg - Postur tubuh, menimbulkan rub. cemas
- HR: 81 x/menit ekspresi wajah, kecemasan. - Memberikan support mental - TD: 111/86 mmHg
- RR: 19 x/menit Bahasa tubuh dan - Berikan support mental pada pasien - HR: 81 x/menit
- T: 36,6°C tingkat aktivitas pada pasien - RR: 19 x/menit
menunjukkan - T: 36,6°C
berkurngnya A: Ansietas
kecemasan. P:
- Lanjutkan
melakukan
back/neck rub.
- Lanjutkan
memberikan support
mental

Anda mungkin juga menyukai