2. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telh disepakati dengan DPRD, Pemerintah
daerah bersama DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk di jadikan
acuan bagi setiap satuan kerja perngkat daerah.
3. Dalam rangka penyusunan RAPBD, Kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
pengguna anggaran meyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) satuan kerja perangkat
daerah tahun berikutnya.
4. Rencana kerja dan Anggaran (RKA) satuan kerja perangkat kerja daerah disusun dengan
pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai dan prakiraan belanja.
5. Rencana kerja dan anggaran (RKA) disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam
pembicaran pendahuluan RAPBD.
6. Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabat pengelolah
keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
tahun berikutnya.
8. Pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan sesuai dengan ndang-
undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPRD.
9. DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan
pengeluaran dalam rancangan peraturan daerah tentang APBD, sepanjang tidak
mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
10. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program,
kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan Peraturan Daerah
tersebut untuk membiayai keperluan setiap bulan, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan
pengeluaran setingi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya.