Oleh :
Peter Rinto Rivaldo Goa
Jurusan Akuntansi
Prodi Akuntansi Sektor Publik
Politeknik Negeri Kupang
Email : petergoa99@gmail.com
ABSTRAK
Corona Virus Descase (Covid 19) merupakan salah satu pandemi yang telah diputuskan oleh
World Health Organization(WHO) pada awal tahun 2020. Munculnya virus ini membawa
dampak bagi semua aspek. Sistem Perekonomian di Indonesia adalah salah satu yang berdampak
selain sektor kesehatan termasuk sektor Perpajakan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui
bagaimana besar Kontribusi penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan asli daerah dimasa
pandemi di Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Teknis analisis data yang digunakan adalah melalui analisis persentase kontribusi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari Tahun 2015 sampai dengan 2019 realisasi pajak daerah
terbesar pada pajak daerah terjadi pada tahun Tahun 2019 yaitu sebesar 23,63%. Sedangkan
kontribusi paling rendah terjadi pada Tahun 2017 sebesar 15,87%. Dimasa pandemic covid 19
kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli daerah di kabupaten Kupang sebesar 18,94%.
Ini menunjukan bahwa masih kurang berkontribusi. Pemerintah perlu memaksimalkan dan
mengoptimalkan Kontribusi pajak daerah melalui kegiatan atau program lainnya agar pendapatan
Asli Daerah tetap stabil dan tidak mengalami penurunan di tahun berikutnya
Kata kunci : Kontribusi, Pajak Daerah, Pendapatan Asli Daerah
ABSTRACT
Corona Virus Descase (Covid 19) is a pandemic that has been decided by the World Health
Organization (WHO) in early 2020. The emergence of this virus has an impact on all aspects..
The economic system in Indonesia is one that has an impact besides the health sector, including
the taxation sector.. The aim of the study was to find out how big the contribution of local tax
revenues to local revenue during the pandemic in Kupang Regency. This research uses
descriptive quantitative and qualitative methods. The data analysis technique used is the
percentage contribution analysis. The results show that from 2015 to 2019 the largest realization
of local taxes in local taxes occurred in 2019, namely 23.63%. While the lowest contribution
occurred in 2017 amounting to 15.87%. During the COVID-19 pandemic, the contribution of
local taxes to local revenue in Kupang district was 18.94%. This shows that it is still not
contributing. The government needs to maximize and optimize regional tax contributions
through other activities or programs so that local revenue remains stable and does not experience
a decline in the following year
Keywords: Contribution, Local Taxes, Local Revenue
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Corona Virus Descase (Covid 19) merupakan salah satu pandemi yang telah diputuskan
oleh World Health Organization(WHO) pada awal tahun 2020(WHO,2020). Munculnya virus ini
membawa dampak bagi semua aspek. Hal ini disebabkan Mata rantai sebaran virus telah
menyebar ke berbagai belahan dunia dengan sangat cepat yang bermula di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei-China (Junusi, 2020). Indonesia merupakan satu di antara negara yang terkena dampak
pandemi Covid-19. Data Statistik per Oktober 2020 menunjukan jumlah kasus yang
terkonfirmasi positif 333 orang dan 11.844 meninggal dunia (Kementerian Kesehatan, 2020).
Untuk Provinsi NTT sendiri data Statistik per Oktober 2020 menunjukan jumlah kasus yang
terkonfirmasi sebanyak 565 orang. Dari data tersebut 363 pasien telah sembuh dan 7 orang
akan tetapi hampir ke semua sektor yang diprediksi akan berlangsung lama (Djalante et al,
2020).
Sistem Perekonomian di Indonesia adalah salah satu yang berdampak selain sektor
kesehatan termasuk sektor Perpajakan. Dampak dari COVID-19 menyerang sektor Pendapatan
Asli Daerah yaitu dari penerimaan pajak yang juga mengalami penurunan. Hal ini berdampak
sangat serius karena dalam Pendapatan Asli Daerah sektor perpajakan sangat memiliki
kontribusi besar dalam mendongkrak penerimaan negara tepatnya yaitu berada pada urutan
kedua terbesar. Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah menetapkan bahwa salah satu Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah Pajak Daerah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah
kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
2
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2009). Pajak daerah sebagai komponen utama PAD, dibagi menjadi dua yakni
daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan dapat
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah terdiri dari
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Pengambilan Mineral Bukan Logam Dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet, Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesan Dan Perkotaan, dan Bea Perolehan Hak
Dimasa pandemi ini segala pajak daerah semuanya dialokasikan pada Penanggulangan
Kasus Covid 19. Ini tentunya juga berdampak pada pendapatan asli daerah sehingga program
pemerintah yang dananya bersumber dari PAD dalam hal ini pajak daerah, mengalami kendala
besarnya Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh pemerintah kabupaten/kota tersebut. Semakin
besar Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh oleh kabupaten dan kota tersebut untuk membiayai
pengeluaran dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya kepada masyarakat, maka
akan mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuan dari pemerintah pusat.
Ditengah pandemi COVID-19 sekarang ini yang belum dapat dipastikan kapan akan
berakhir tentu mempengaruhi realisasi penerimaan pajak tahun 2020. Kondisi perekonomian
yang belum stabil mempengaruhi banyak aspek. Omzet perusahaan mengalami penurunan,
3
pendapatan masyarakat berkurang apalagi di berlakukannya Work From Home. Selain itu
banyak Karyawan di PHK sehingga berdampak pada pembayaran pajak seperti pajak Impor atau
Ekspor atas perusahaan dan Wajib Pajak orang Pribadi dalam hal ini pajak penghasilan (PPH
21). Namun tidak menutup kemungkinan kontribusi pajak untuk Pendapatan Asli Daerah sedikit
terkendala karena banyaknya wajib Pajak Badan atau Wajib Pajak orang pribadi tidak
melakukan kewajibannya untuk membayar Pajak di tengah masa pandemi ini. Akibatnya
Realisasi Anggaran untuk PAD tidak sesuai dengan target yang ditetapkan.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kupang, sebagaimana data
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kupang
Tahun 2015-2019
4
Tabel 1.2 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kupang
Tahun 2015-2019
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang analisis kontribusi Pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah di masa pandemi covid
19 ini agar dapat mengetahui apa seberapa besar pengaruh kontribusi pajak sebelum Pandemi
Covid 19 dengan kondisi keadaan sekarang (dalam masa pandemi) di Pemerintah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Kupang. Apakah mengalami perubahan
yang signifikan dalam hal ini mengalami penurunan Pendapatan Asli Daerah yang tidak sesuai
dengan target yang ditetapkan ataukah Pemerintah daerah dapat Mengontrol Pendapatan asli
daerah di masa Pandemi ini dengan Kondisi yang relatif stabil artinya Pemerintah dapat
mengatur Penerimaan Kontribusi Pajak terhadap Pendapatan asli daerah dengan baik walaupun
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis dapat membuat suatu
perumusan masalah yaitu: Bagaimana Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui besarnya tingkat kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi agar Pemerintah
Daerah Provinsi NTT dapat mengetahui bagaimana kontribusi Pajak Daerah terhadap
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi perpustakaan dan menambah ilmu bagi semua
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan sebagai sarana
6
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian ini melihat
kontribusi dari Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah dimasa Pandemi Covid 19 dengan
Variabel Penelitian
Tahun 2004, yang dimaksud dengan PAD adalah: “Pendapatan daerah yang bersumber
dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan
kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai
2. Pajak Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak daerah
adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (dalam hal ini dikeloga oleh dinas
pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA) yang digunakan untuk membiayai rumah
tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APBD)
7
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan Data Kuantitatif yaitu jumlah PAD Kabupaten Kupang dari Tahun
2015-2019 yang kemudian di jadikan Data Kualitatif yaitu dengan mendeskriptifkan angka-
angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas
Pengelolah Keuangan, Pedapatan dan Aset Daerah Kupang . Teknik Pengumpulan Data yang
1. Wawancara, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memberi keterangan pada peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
kepada pegawai dan pihak terkait yang mempunyai wewenang untuk memberi informasi
2. Dokumentasi, yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
8
Teknik Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Teknik analisis
kuantitatif adalah dengan melakukan perhitungan- perhitungan terhadap data keuangan yang
diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian. Data Analisis
yang digunakan untuk mengetahui bagaimana besar Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD
dimasa Pandemi Covid 19 Tahun 2015 sampai dengan 2019 (Sebelum pandemi dan dalam masa
pandemi) adalah Analisis Presentase Kontribusi, dan dapat dihitung dari Presentase Realisasi
Penerimaan Pajak Daerah dibandingkan dengan Realisasi Penerimaan PAD. Analisis Kontribusi
Pajak Daerah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang
dapat disumbangkan dari penerimaan pajak terhadap pendapatan asli daerah. Maka dibandingkan
antara realisasi penerimaan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah. (Handoko 2013:03)
𝑥
% Kontribusi = ×100%
𝑦
Keterangan :
9
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan hasil penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana kontribusi pajak daerah
terhadap pendapatan asli daerah dimasa pandemi Covid 19 pada kabupaten Kupang tahun 2015-
2019. Dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi Pemerintah Daerah harus dapat
sumber pendapatan daerah sebagai mesin utama dalam upaya penghimpun dana yang berguna
pembangunan di daerah. Berikut perhitungan untuk menetahui kontribusi pajak daerah terhadap
pendapatan Asli Daerah dimasa pandemi Covid 19 pada kabupaten Kupang tahun 2015-2019
𝑋
Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD = 𝑌 × 100%
Keterangan :
10
12.632.465.919,00
1. Tahun 2015 = 67.270.792.446,37 × 100 % = 18,78%
14.547.761.178,00
2. Tahun 2016 = × 100 % = 19,87%
73.214.731.552,25
18.846.718.341,00
3. Tahun 2017 = 119.098.060.635,33 × 100 % = 15,82%
15.639.947.591,00
4. Tahun 2018 = 66.182.995.394,25 × 100 % = 23,64%
8.142.214.465,00
5. Tahun 2019 = 42.987.886.307,00 × 100 % = 18,94%
Berdasarkan hasil perhitungan kontribusi pajak daerah tahun 2015-2019 dapat diketahui
kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah, dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
1 2 3 2 : 3 x 100%
1 2015 12.632.465.919,00 67.270.792.446,37 18,78%
2 2016 14.547.761.178,00 73.214.731.552,25 19,87%
3 2017 18.846.718.341,00 119.098.060.635,33 15,82%
4 2018 15.639.947.591,00 66.182.995.394,25 23,63%
5 2019 8.142.214.465,00 42,987.886.307,00 18,94%
Jumlah 69.809.107.494,00 325.766.580.028,20 21,42%
Sumber : Data Olahan berdasarkan Data dari Dinas Pengelolaan keuangan Dan aset
kabupaten Kupang tahun 2020
11
Berdasarkan tabel 3.1, diketahui bahwa total keseluruhan penerimaan pajak daerah
daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kupang hanyalah 21.42 %. Hal ini masih
Tabel 3.2 Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kupang Tahun 2015-2019
Tahun
Uraian Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi
(%) (%) (%) (%) (%)
1 2 3 4 5
Pajak 12.632.465.919,00 18,78% 14.547.761.178,00 19,87% 18.846.718.341,00 15,82% 15.639.947.591,00 23,63% 8.142.214.465,00 18,94%
Daerah
Pajak 8.827.745.102,00 14,18% 9.401.430.379,00 12,84% 5.797.929.674,00 4.87% 6.806.148.825,00 10,28% 5.038.093.436,00 11.72%
Retribusi
Daerah
Hasil 22.885.186.838,00 36,75% 21.346.010.143,00 29,16% 15.728.041.344,00 13,20% 15.579.962.678,00 23,54% 15.542.552.638,00 36,16%
Pengelolaan
Daerah
yang
dipisahkan
Lain-lain 22.925.394.587,37 36,81% 27.919.529.852,25 38,13% 78.725.371.276,33 66,10% 28.156.936.300,25 42,54% 14.265.025.770,00 33,19%
Pendapatan
Asli Daerah
Jumlah 67.270.792.446,37 106,52% 73.214.731.552,25 94,31% 119.098.060.635,33 95,12% 66.182.995.394,25 99,99% 42.987.886.309,00 88,29%
Sumber: Data Olahan Berdasarkan Data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Kupang Tahun 2019
12
Berdasarkan penjabaran kontribusi pajak daerah terhadap PAD pada tabel 3.2, diketahui
bahwa tahun 2015 pajak daerah memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar
18.78%, Pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 19.87%, kemudian tahun 2017
mengalami Penurunan sebesar 15.82%, pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 23.63%,
namun pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali sebesar 18.94%. Adapun kontribusi
pajak daerah yang diberikan selama kurung waktu 5(lima) tahun dari 2015-2019 sebesar 21.42 %
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kupang. Jika sumber PAD Kabupaten Rokan Hulu
sesuai dengan Peraturan Daerah terdiri dari 4 (empat) sumber (termasuk pajak daerah), maka 3
(tiga) sumber PAD lainnya adalah memberikan kontribusi sebesar 84,07 % yaitu retribusi daerah
memberikan kontribusi sebesar 11,72%, hasil kekayaan daerah yang di pisahkan daerah
memberikan kontribusi sebesar 36,16% dan lain-lain pendapatan asli daerah memberikan
kontribusi sebesar 36,19%. Dengan demikian hasil dari penelitian ini diterima dengan argumen
bahwa pajak daerah telah memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Kontribusi pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Kupang dari tahun 2015-
2019 mencapai 21.42 %. Dengan kontribusi pajak terbesar terjadi pada tahun 2018, yaitu sebesar
23,63 % / tahun. Sedangkan kontribusi paling rendah terjadi pada tahun 2017, yaitu sebesar
15.82 % / tahun.
13
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada pembahasan-
pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan asli
Artinya pajak daerah telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah namun, masih
dikategorikan sedang belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan asli daerah.
Jika dilihat pada Tabel persentasi kontribusi pajak terhadap pendapatan asli daerah sebelum masa
pandemi memberikan kontribusi yang cukup baik, dilihat dari persentasi pada tahun 2018
sebesar 23,63%. Terjadi naik turun pada persentasi kontribusi pajak terhadap PAD sebelum masa
Pandemi Covid 19. Jika diliat pada kondisi sekarang dalam masa pandemi Covid 19, Dari sektor
Pajak Daerah itu sendiri sedikit mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 23,63% menjadi
18,94% di tahun 2019. Ini masih dikatakan kurang memberikan kontribusi karena jika melihat
Banyak faktor yang mengakibatkan pendapatan asli daerah mengalami penurunan karena
dikondisi sekarang semua PAD di realisasikan pada penanggulangan Covid 19. Akibatnya
banyak kegiatan dan Program Pemerintah mengalami penundaan sementara karena dananya
belum direalisasikan. Namun persentasi kontribusi pajak daerah terhadap PAD masih dikatakan
cukup baik jika dilihat dari data persentasi terendah ada pada tahun 2017 sebesar 15,82%.
Artinya Pemerintah Daerah masih dapat mengelola keuangannya dengan cukup baik walaupun
ditengah masa pandemi ini. Saran saya Pemerintah Kabupaten Kupang dapat mengoptimalkan
PAD, Salah satunya dengan mengelola Sektor Pariwisata yang ada agar pemasukan daerah dapat
terus berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Cara lainnya agar Pemerintah Kabupaten
Kupang dapat menghemat anggaran yang ada saat ini untuk tujuan pengoptimalisasi pendapatan
14
asli daerah agar tidak mengalami penurunan di tahun berikutnya. Kondisi ini menunjukkan
bahwa secara keseluruhan masih harus ditingkatkan lagi terutama untuk penerimaan pendapatan
asli daerah dari sektor pajak daerah. Tujuan utamanya adalah untuk perbaikan kondisi keuangan
15
DAFTAR PUSTAKA
Andi Afrizal, S. d. (2014). Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Rokan Hulu . Jurnal Akuntansi Vol
Baihaqi. (2011). Analisis Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Daerah
Budiarso, F. D. (2015). Analisis Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (Pad) Di Kabupaten Raja Ampat . Jurnal EMBA Vol 3 No.4 , 451-461.
Cornelin G.Kamagi, J. J. (2016). Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Daerah (Pad) Di Kabupaten Minahasa Utara Dan Kabupaten Minahasa Tenggara . Jurnal
Kamaroellah, R. A. (2015). Analisis Konstribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah
16