Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN


(Fungsi dan Peran media dalam praktek pembelajaran akuntansi)

Mata Kuliah
Media Pembelajaran
Dosen Pengampu
Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si / Rini Herliani, S.E, M.Si, Ak.

Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. AKHFINI (NIM: 7183142037)
2. CHINDY ASIH BARUS (NIM: 7181142001)
3. INDAH YULIA PUTRI (NIM: 7183142036)

PRODI / KELAS: PENDIDIKAN AKUNTANSI A

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan materi “Pemanfaatan Media Pembelajaran (Fungsi
dan Peran media dalam praktek pembelajaran akuntansi)”, mata kuliah Media Pembelajaran.
Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dra.Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si dan Ibu Rini
Herliani, S.E, M.Si, Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan , November 2020

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Pemanfaatan Media Dalam Proses Pembelajaran.................................................................3
B. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran.................................................................................6
C. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi.................................................................................7
D. Kedudukan dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran Akuntansi..........................................8
E. Contoh Studi Kasus Pemanfaatan Media Pembelajaran.......................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, terdapat dua unsur penting yang tidak bisa diabaikan, yaitu
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini saling berkaitan karena pemilihan
suatu metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang akan digunakan.
Pemanfaatan media merupakan salah satu jalan untuk memudahkan seorang pendidik dalam
melaksanakan tugasnya. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
seorang guru atau pendidik. Namun betapa pun baiknya suatu program jika tidak dimanfaatkan
dengan baik maka tidak memberikan hasil guna yang baik pula. Oleh sebab itu perlu dirancang
pemanfaatan media pembelajaran sebaik mungkin agar supaya pemanfaatn media pembelajaran
dapat efektif.
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki tuntutan
pemahaman konsep teori dan hitungan yang kuat secara bersamaan. Padatnya teori yang harus
dikuasai oleh peserta didik dengan baik guna mendasari konsep perhitungan yang harus dikuasai
berikutnya, menuntut guru untuk memilih media pembelajaran terbaik yang akan digunakan
dalam kelas. Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala
bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau
menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya (Arsyad, 2014).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemanfaatan media dalam proses pembelajaran?
2. Apa peran dan fungsi media dalam pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran akuntansi?
4. Bagaimana kedudukan dan fungsi media dalam pembelajaran akuntansi?
5. Bagaimana studi kasus dalam pemanfaatan media pembelajaran?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pemanfaatan media dalam proses pembelajaran.
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi media dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran akuntansi.
4. Untuk mengetahui dan memahami kedudukan dan fungsi media dalam pembelajaran
akuntansi.
5. Untuk mengetahui serta memahami studi kasus dalam pemanfaatan media pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Media Dalam Proses Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran, terdapat dua unsur penting yang tidak bisa diabaikan, yaitu
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua unsur ini saling berkaitan karena pemilihan
suatu metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang akan digunakan.
Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh
sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Dalam kegiatan belajar-mengajar,
sumber pesan adalah guru dan penerima pesan adalah murid.
Pemanfaatan media merupakan salah satu jalan untuk memudahkan seorang pendidik dalam
melaksanakan tugasnya. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
seorang guru atau pendidik. Namun betapa pun baiknya suatu program jika tidak dimanfaatkan
dengan baik maka tidak memberikan hasil guna yang baik pula. Oleh sebab itu perlu dirancang
pemanfaatan media pembelajaran sebaik mungkin agar supaya pemanfaatan media pembelajaran
dapat efektif.
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan
media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain :
1. Pemanfaatan media dalam situasi kelas
Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroomsetting) dalam tatanan (setting) ini media
pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan
pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam
merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan
ketiga hal itu, ialah tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.
2. Pemanfaatan Media diluar situasi kelas
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a) Pemanfaatan secara bebas
Yang dimaksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan
tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media
3
itu dimasyarakat pemakai media baik dengan cara diperjualbelikan maupun
didistribusikan saecara bebas, dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup
efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemakai media menggunakan media itu menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya
mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini mereka
tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan
untuk memberikan umpan balik kepada siapapun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau
ujian.
b) Pemanfaatan media secara terkontrol
Yang dimaksud dengan pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu
digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai
tujuan tertentu. bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience)
diorganisasikan dengan baik sehingga mereka dapat menggunakan media itu secara
teratur, berkesinambungan, dan mengikuti pola belajar mengajar.
Biasanya sasaran didik diatur dengan kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok
dan disurvisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, dibahas atau ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat
belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan.
Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam
bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau
menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat
program media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi dapat
diatur oleh para tutor. Penilaian juga dapat dilakukan oleh tutor menggunakan kunci
jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.  
c) Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal.
Media dapat digunakan secara perorangan artinya media itu digunakan oleh
seseorang sendirian saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara
prorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang
jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri, artinya orang itu tidak
perlu bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya, alat apa yang

4
diperlukan, dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Buku
petunjuk itu biasanya mengandung keterangan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, garis besar isi, urutan cara mempelajarinya, komponen-komponen media itu, alat
yang diperlukan untuk menggunakannya, dan alat evaluasi yang biasanya terdiri dari soal
tes. Bila didalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media
secara perorangan, sebaiknya masing-masing menempati karel (carrel) sehingga tidak
saling mengganggu. Karel ialah meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil
yang hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan
media seperti taperecorder, proyektor film bingkai, earphone, layer kecil, dan sebagainya.
Media dapat digunakan secara kelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil
dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 s/d 40
orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan
buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok, tutor
atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa
kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Diskusi
dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah mereka menggunakan media itu. Media
yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan: 
 Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota
kelompok dapat mendengarnya.
 Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh
semua anggota kelompok itu.
 Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan
gambar (proyrktor).
Media dapat juga digunakan secara massal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan,
bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang
seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau digunakan
dalam ruang yang besar seperti film 35 mm. untuk memudahkan orang yang belajar
dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada para peserta diberikan bahan
tercetak sebelumnya. Bahan cetakan itu setidak-tidaknya harus memuat tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan sumber
lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Bahan cetakan ini diberikan

5
jauh sebelum saat penggunaan media dilakukan. Dengan demikian para peserta dapat
menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.

B. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran


Dalam kegiatan pembelajaran, definisi media akan lebih mengerucut pada fungsi media
sebagai perantara yang dapat menunjang dan membantu siswa dalam memahami konsep materi
pada proses pembelajaran. Media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja, akan tetapi meliputi
pemanfatan lingkungan baik yang didesain atau tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang
sengaja dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Daryanto (2013) memberikan penjelasan terkait beberapa kegunaan media pembelajaran
yaitu:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber
belajar.
4) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori, dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.
6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),
bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.

Kemp dan Dayton (1985) menjelaskan bahwa terdapat kontribusi yang sangat penting
penggunaan media dalam proses pembelajaran yakni:
1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar,
2) Pembelajaran dapat lebih menarik,
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-
prinsip psikologi yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan,
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek,
5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan,

6
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan,
8) Peran guru berubah ke arah yang positif.

Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi. Menurut Wina
Sanjaya (2014) beberapa fungsi media pembelajaran diantaranya ialah:
1. Fungsi komunikatif
2. Fungsi motivasi
3. Fungsi kebermaknaan
4. Fungsi penyamaan persepsi, dan
5. Fungsi individualistis

Levie & Lentz dalam (Azhar Arsyad, 2014) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1) Fungsi atensi. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif. Dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa.
3) Fungsi kognitif. Terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris. Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa
yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan
teks atau disajikan secara verbal.

C. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi


Proses pembelajaran akuntansi di dalam kelas identik dengan rangakaian latihan dan praktik
dengan menggunakan contoh kasus dan soal-soal yang dapat membantu mengarahkan siswa
pada kejadian riil berdasarkan konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Menurut Jusup, 2005

7
pemberian tugas atau bentuk kegiatan pembelajaran di kelas dapat terkait dengan bermacam-
macam ragkaian kegiatan yang meliputi :
1) mengidentifikasi data yang relevan dengan keputusan yang akan diambil,
2) memproses data yang relevan,
3) mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan.

D. Kedudukan dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran Akuntansi


Media memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran akuntansi. Hal ini
dikarenakan, siswa tidak hanya membutuhkan penjelasan secara konvensional dari guru, tetapi
juga siswa membutuhkan sebuah wadah untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri
siswa masing-masing dengan menggunakan media. Terlebih lagi bagi siswa yang memiliki gaya
belajar yang berbeda-beda, dimana sangat mungkin bagi siswa yang memiliki ketidak cocokan
gaya belajar de-ngan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru akan mengalami kesulitan
proses pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan hal inilah peranan media pembelajaran
diharapkan untuk membantu memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa
juga dapat memahami materi tidak hanya dari penjelasan guru tetapi juga dapat belajar secara
mandiri.
Wina sanjaya (2014) menjelaskan bahwa media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu
komunikatif, motivasi, kebermaknaan, penyamaan persepsi dan individualitas.
1. Fungsi Komunikatif
Fungsi komunikatif berkaitan dengan bagaimana media memberikan kemudahan pada guru
dalam proses berkomunikasi dengan peserta didik untuk menyampaikan materi akuntansi
baik materi yang bersifat teori maupun materi praktikum.
2. Fungsi Motivasi
Fungsi ini menekankan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa
dapat lebih termotivasi dalam mengikuti proses kegiatan belajar di kelas. Terutama pada
mata pelajaran praktikum, dimana siswa akan lebih bergairah dalam mengikuti pelajaran
ketika guru menerangkan dengan menggunakan media yang dapat menarik perhatian maupun
minat siswa.

8
3. Fungsi Kebermaknaan
Fungsi kebermaknaan berhubungan dengan bagaimana media pembelajaran akuntansi dapat
memberikan kemampuan pada siswa tidak hanya dalam memahami materi akuntansi hingga
pada tahap menganalisis dan mencipta, seperti mengolah dan menganalisis bukti transaksi
hingga membuat laporan keuangan pada akhirnya.
4. Fungsi Penyamaan Persepsi
Dimana dalam hal ini media pembelajaran akuntansi dapat membantu memberikan
pandangan yang sama pada setiap siswa terhadap materi dan informasi yang disampaikan
oleh guru.
5. Fungsi Individualistis
Fungsi ini berkaitan dengan bagaimana media pembelajaran akuntansi dapat memfasilitasi
kebutuhan setiap individu yang berbeda-beda atas berbagai macam model dan gaya belajar
yang ada pada siswa.

E. Contoh Studi Kasus Pemanfaatan Media Pembelajaran


Beberapa contoh kasus akan diberikan disini sebagai gambaran umum, maksudnya agar
dari pengalaman-pengalaman tersebut kita dapat belajar menganalisis suatu permasalahan
pendidikan yang mungkin timbul. Selain itu, mempunyai kepekaan pula dalam menghadapi
kasus serupa.
1. Jika kita melihat ke Negara tetangga, Australia, dapat dilihat bahwa dalam rangka
memberikan kesempatan pendidikan tingkat dasar dan menengah kepada anak-ank yang
tinggal jauh dipelosok, Negara ini sejak tahun 1916 telah menyelenggarakan pendidikan.
Pendidikan ini diselenggarakan melalui korespondensi sebelum kemudian dilengkapi dengan
program siaran radio pada tahun1930.  Cara penyelenggaraan diatur dengan membentuk
kelompok-kelompok belajar di rumah-rumah penduduk. Khususnya bagi anak-anak lanjut
usia di Brazilia. pendidikan  Disana mereka belajar, berdiskusi, dan mengerjakan tugas-tugas
dari bahan korespondensi. Disamping itu, mereka juga mendengarkan siaran radio pada
waktu yang telah ditentukan.
2. Kasus lainnya adalah proyek Minerva di Brazilia. Tujuan proyek Minerva adalah untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan tingkat menengah dengan ijazah Madureza, khususnya bagi
anak-anak lanjut usia di Brazilia. Pendidikan dilaksanakan melalui siaran radio dan televisi

9
lima jam dalam seminggu dan bersifat formal untuk mendapatkan ijazah Madureza bersifat
non-formal untuk masa liburan dan akhir pekan. Untuk melaksanakan proyek ini, tiap stasiun
pemancar diharuskan menyiarkan secara serempak lima jam siaran radio dan televisi
pendidikan dalam seminggu. Pembagian waktu belajar diatur dengan tiga puluh menit
mendengarkan siaran. Kira-kira satu setengah sampai dua jam untuk berdiskusi dan
mengerjakan latihan dibawah pengawasan guru atau monitor.
3. Kasus lainnya seperti yang dikelola oleh Universitas California di San Diego. Universitas ini
menggunakan media surat kabar untuk penyebaran program perkuliahan. Cara ini sudah
dimulai sejak tahun 1972 dengan sasaran masyarakt dewasa yang tidak mempunyai
kesempatan mengikuti perkuliahan regular secara penuh dan teratur. Bahan yang dipakai
berbentuk modul cetak yang disebarkan secara cuma-cuma oleh perusahaan-perusahaan surat
kabar yang ikut ambil bagian dalam usaha tersebut dengan koordinasi United Press
International (UPI). Disamping surat kabar sebagai media atau modul utama, program KMS
juga ditunjang dengan program-program kaset, radio dan televisi.

CONTOH IMPLEMENTASI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM


AKUNTANSI:
Penggunaan media Edmodo ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas XI AK 3 SMK Negeri 1 Jember semester genap tahun ajaran 2018/2019 pada mata
pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Hasil
belajar siswa dengan menggunakan media Edmodo dalam proses pembelajaran mengalami
peningkatan dikarenakan materi yang disajikan menggunakan media Edmodo dengan penerapan
gamifikasi dalam penugasannya sehingga siswa lebih termotivasi dan semangat untuk melakukan
kegiatan belajar. Hal tersebut didukung dengan teori Sanaky (2013:211) bahwa penggunaan
media Edmodo sebagai media berbasis E-learning dapat mendorong siswa untuk menggali
pengetahuannya sendiri atau meningkatkan kemampuan kognitifnya melalui tugas mandiri
maupun diskusi grup kelas yang diberikan.
Seperti yang diungkapkan oleh guru akuntansi bahwa:
“Penggunaan media Edmodo ini memudahkan saya dalam proses pembelajaran. saya lihat siswa
lebih termotivasi dalam belajar dan lebih memahami materi yang diajarkan dibandingkan
sebelum menggunakan media Edmodo. Selain itu, siswa juga terlihat senang dan bersemangat

10
dalam proses pembelajaran karena adanya penerapan gamifikasi dalam tugas-tugas yang
diberikan.” (MH, 35 tahun).
Siswa juga mengakui bahwa penggunaan media Edmodo dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar mereka. Hal ini diketahui dari pernyataan salah satu siswa yang mengatakan bahwa:
“... saya senang dengan adanya penggunaan media Edmodo, materi yang diajarkan lebih mudah
dipahami karena ada video pembelajaran yang bisa di download. Tampilannya menarik karena
mirip facebook. Tugas-tugas yang diberikan juga berbentuk permainan jadi lebih semangat untuk
mengerjakan.” (LI, 17 tahun)
Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dengan guru dan siswa serta dukungan teori dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media Edmodo dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas XI AK 3 SMK Negeri 1 Jember semester genap tahun ajaran 2018/2019 pada mata
pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat jurnal penyesuaian perusahaan dagang.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran akuntansi, fungsi media pembelajaran memiliki peran yang sangat
penting. Media pembelajaran tidak hanya sebagai pelengkap dalam proses pembelajaran tetapi
juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu komunikatif, motivasi, kebermaknaan, penyamaan
persepsi dan individualitas. Kelima fungsi ini memberikan penjelasan bahwa media
pembelajaran memiliki dampak yang positif pada proses pembelajaran.

B. Saran
Pentingnya media dalam proses pembelajaran terutama akuntansi diharapkan kepada guru
dan calon guru untuk mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan
fungsi dan peran media pembelajaran serta sesuai dan sejalan dengan tujuan, isi, serta
karakteristik siswa di kelas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aghni, Rizqi Ilyasa. 2018. FUNGSI DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI (FUNCTIONS AND TYPES OF LEARNING MEDIA IN
ACCOUNTING LEARNING). Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. XVI(1): 98-107

Asmarnis, dkk. 2016. Media dan Efektifitas Belajar Siswa Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang
Berdaya Saing Tinggi. Jurnal Zarah. 4(1): 34-46

Rosyidah, dkk. 2018. Penggunaan Media Edmodo Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 13(2): 78-84

13

Anda mungkin juga menyukai