Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI DAN JENIS LEMBAGA KEUANGAN

Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Dosen Pengampu:
Drs. La Hanu, M. Si
Choms Gary GT Sibarani, S.E, S.Pd, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh:
1. AKHFINI (NIM: 7183142037)
2. CHINDY ASIH BARUS (NIM: 7181142001)
3. INDAH YULIA PUTRI (NIM: 7183142036)

PRODI / KELAS: PENDIDIKAN AKUNTANSI A

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Fungsi dan Jenis Lembaga Keuangan” dengan
tepat waktu. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Drs. La Hanu, M.Si dan Bapak Choms
Gary GT Sibarani, S.E, S.Pd, M.Si, Ak, CA selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Medan , September 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………….……………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...

A.Latar Belakang……………………………….....……………………………..

B.Rumusan Masalah……………………………..……………………………….

C.Tujuan Penulisan…………………………...…………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ….....…………………………………………….........……..

A. Pengertian dan Fungsi Lembaga Keuangan.....................................................


B. Jenis Lembaga Keuangan.................................................................................
C. Tanggung Jawab Manajer.................................................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................………….......

A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………….........……………………………………………....


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara adalah adanya dukungan dari
sistem keuangan yang sehat dan stabil, demikian pula dengan negara Indonesia. Sistem keuangan
negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga unsur, yakni sistem moneter, sistem perbankan dan
sistem lembaga keuangan bukan bank (Rumiati, 2002:1).
Seiring dengan pesatnya dunia usaha, maka peranan lembaga keuangan juga semakin
meningkat. Melalui peran lembaga keuangan, maka interaksi antarpelaku ekonomi, seperti sektor
rumah tangga dan perusahaan akan semakin intens.
Sektor rumah tangga membutuhkan lembaga keuangan untuk mengalokasikan sebagian
pendapatannya untuk ditabung di lembaga keuangan tersebut. Sedangkan sektor perusahaan
membutuhkan lembaga keuangan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasinya. Selain
melakukan fungsi menghimpun dana dari sektor rumah tangga dalam bentuk tabungan dan
menyalurkan dana tersebut kepada sektor perusahaan dalam bentuk pinjaman, masih banyak
fungsi lain yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan. Di antara fungsi-fungsi tersebut antara
lain: melancarkan pertukaran produk, memberikan analisis dan informasi keuangan, memberikan
jaminan, menciptakan dan memberikan likuiditas.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa
keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan
dari pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan?
2. Apa sajakah fungsi dari lembaga keuangan?
3. Apa saja jenis-jenis lembaga keuangan?
4. Bagaimana tanggung jawab manajer?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami mengenai lembaga keuangan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari lembaga keuangan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis lembaga keuangan.
4. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab manajer.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Lembaga Keuangan


Menurut Ahmad Rodoni lembaga keuangan ialah salah satu badan usaha yang mana
kekayaannya itu berbentuk aset keuangan (financial assets) atau juga  (non-financial assets).
Menurut Dahlan Siamat lembaga keuangan ialah badan usaha yang kekayaan utamanya itu
berbentuk aset keuangan dibanding aset non-finansial atau juga riil. Dimana lembaga keuangan
ini sudah memberikan kredit atau pembiayaan terhadap nasabah serta menanamkan dananya
pada surat yang berharga. Kasmir menjelaskan lembaga keuangan merupakan wadah tiap
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang mana kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
itu hanya bisa menghimpun dana saja atau juga hanya menyalurkan atau juga kedua-duanya.
Berdasarkan pengertian di atas, diketahui bahwa lembaga keuangan merupakan badan usaha
atau institusi di bidang jasa keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan.

Lembaga keuangan sebagai badan usaha di bidang jasa keuangan tentunya memiliki fungsi.
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang
yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Contoh dari lembaga keuangan adalah bank. Beberapa fungsi
lembaga keuangan antara lain sebagai berikut.
1) Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan menggunakan uang dan
instrumen kredit.
2) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman. Lembaga Keuangan menghimpun dana dari pihak
yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang kekurangan dana.
3) Memberikan pengetahuan dan informasi, yaitu : Lembaga Keuangan melaksanakan tugas
sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk kepentingan pihak lain
(nasabah). Lembaga Keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang
berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya.
4) Memberikan Jaminan. Lembaga Keuangan mampu memberikan jaminan hukum dan
moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga
keuangan tersebut.
5) Menciptakan dan memberikan likuiditas. Lembaga Keuangan mampu memberikan
keyakinan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada waktu
jatuh tempo.

B. Jenis Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan di Indonesia dibedakan menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan bukan bank. Bank Sentral

Lembaga Keuangan Bank Umum


Bank
Bank
Perkreditan
Rakyat

Lembaga Pasar Modal

Pasar Uang

Koperasi
Simpan
Lembaga Pinjam
Keuangan Bukan
Bank Pegadaian

Leasing

Asuransi

Anjak Piutang

Modal

Dana Pensiun
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank menghimpun dan secara langsung dari masyarakat dalam bentuk
simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang diterima dari
penabung atau unit surplus. Lembaga keuangan yang menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah
bank. Berdasarkan fungsinya bank dapat dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank
perkreditan rakyat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bank.
 Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan memegang fungsi
sebagai bank sirkulasi, bankers bank, dan lender of the last resort. Tujuan utama Bank
Indonesia sebagai bank sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut bank sentral memiliki tujuan menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjada kelancaran sistem devisa serta
mengatur dan mengawasi bank.
 Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani segenap lapisan masyarakat. Bank umum juga dikenal dengan nama bank
komersil dan dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu bank umum devisa (melaksanakan
jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing) dan bank umum non devisa
(tidak melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing).
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil
dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat awalnya berasal dari Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan
Rakyat. Jenis produk yang ditawarkan relatif sempit jika dibandingkan dengan bank
umum.

2. Lembaga Keuangan Non Bank


Lembaga keuangan non depositori atau lembaga keuangan Non bank adalah semua badan
yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Jenis-jenis lembaga keuangan
lainnya yang ada di indonesia saat ini antara lain :
 Pasar Modal adalah tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana
(emiten) dengan para penanam modal (investor). Dalam pasar modal yang
diperjualbelikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi .
 Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya
modal yang ditawarkan di pasar uang adalah berjangka waktu pendek dan di pasar modal
berjangka waktu panjang.
 Koperasi Simpan Pinjam yaitu koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan
masyarakat umum. Artinya para anggota koperasi dan masyarakat umum.
 Perusahaan Pegadaian adalah lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman
dengan jaminan tertentu.Jaminan nasabah tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh
pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan.
 Perusahaan Sewa Guna (Leasing) adalah lembaga yang bidang usahanya lebih di
tekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan oleh nasabahnya. 
 Perusahaan Asuransi adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan.
Setiap nasabah dikenakan polis asuransi akan menanggung kerugian dengan
menggantikannya apabila nasabahnya terkena musibah atau terkena risiko seperti yang
telah diperjanjikan.
 Perusahaan Anjak Piutang (factoring) adalah  perusahaan yang usahanya adalah
mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit
bermasalah perusahaan lain atau dapat pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang
membutuhkannya.
 Perusahaan Modal Ventura adalah pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang
usahanya mengandung resiko tinggi. Usahanya lebih banyak memberikan pembiayaan
dalam bentuk kredit tanpa jaminan yang umumnya tidak dilayani oleh lembaga keuangan
lainnya.
 Dana Pensiun adalah perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun suatu
perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana pensiun
melalui iuran yang dipotong dari gaji karyawan.
C. Tanggung Jawab Manajer

1. Tanggungjawab Manajer Bank


a. Mewakili direktur
Salah satu bentuk pendelegasian wewenang yang diberikan direktur kepada para
manajer dalam sebuah bank tercantum dengan jelas dalam fungsi dan tugas dari
manajer yang satu ini. Manajer bertugas untuk mewakili direktur dalam segala hal
yang terjadi dalam kelangsungan hidup dari bank tersebut serta
mempertanggungjawabkan mewakili direktur dalam segala hal baik dalam
konteks di dalam dan diluar peradilan di Indonesia selama hal tersebut berkaitan
dengan perlaksanaan operasi dari bank tersebut.
b. Memegang rahasia keuangan
Bank sebagai intitusi keuangan tentu saja mempunyai standar keamanan yang
sangat tinggi. Oleh karena itu dalam operasi pelaksaan tugas dan fungsi dari bank,
manajer cabang haruslah memperhatikan bagaimana menjaga kerahasiaan dari
peredaran uang serta rahasia keuangan lain yang dianggap penting sehingga tidak
jatuh ke tangan mereka yang kurang bertanggung jawab.
c. Melaksanakan misi cabang
Setiap bank memang memiliki visi yang sama atau tujuan yang sama bahkan
hingga ke tiap kantor cabangnya masing-masing. Akan tetapi, tidak semua kantor
cabang memiliki misi yang sama untuk dapat sampai kepada satu visi yang
ditetapkan. Oleh karenanya, itulah tugas dari seorang manajer untuk dapat
menjalankan roda pemerintahan dalam suatu kantor cabang bank dan mencoba
untuk menjalankan misi kantor secara keseluruhan sehingga tugas yang telah
dibagi dalam tiap kantor dapat berjalan dengan lancar dan penuh kerja sama.
d. Melaksanakan sistem dan prosedur
Pelaksanaan sistem dan prosedur dari sebuat institusi dimulai dari bagian yang
paling atas dalam tata kelola sebuah institusi. Dalam hal ini adalah cabang bank,
maka dimulai dari manajer yang melaksanakan sekaligus juga mengawasi
pelaksanaan sistem dan prosedur yang sedang dicoba diterapkan oleh bank dalam
pelaksanaan kebijakan bank. Setiap kebijakan pasti akan menuntut pro dan kontra,
oleh karenanya, dengan pengawasan dari manajer, sistem dan prosedur nantinya
akan dapat dilaksanakan dengan baik dan maksimal.
e. Menghasilkan laba yang signifikan
Suatu laba dari bank yang membentuk beberapa cabang akan dikumpulkan juga
melalui cabang-cabang bank yang dibukanya dan kadang menimbulkan
ketimpangan dalam laba. Beberapa cabang yang memang memiliki nasabah dan
debitor yang potensial tentu saja akan mendapatkan laba dengan mudah, berbeda
dengan bank yang memiliki nasabah dan debitor dari kalangan menengah. Oleh
karenanya, perbedaan ini menjadi dasar dari penetapan alokasi laba yang
ditargetkan akan dicapai oleh masing-masing kantor cabang bank. Dalam
penghasilan laba ini juga diperlukan peran dari manajer kantor cabang bank
tersebut untuk mengelola terutama sumber daya manusia yang dihire oleh kantor
cabang tersebut untuk memaksimalkan laba tanpa harus meningkatkan resiko
yang mungkin saja terjadi.
2. Tanggung Jawab Manajer keuangan
a. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta pembayaran kewajiban
pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara
efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
c. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta prosedur keuangan
dan akuntansi. Selain itu juga mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.
e. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan
efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
f. Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow),
terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat memastikan ketersediaan
dana untuk operasional perusahaan dan kondisi keuangan dapat tetap stabil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lembaga keuangan merupakan sarana yang tepat bagi sektor rumah tangga untuk
mengamankan keuangannya. Dimasa modern dimana masyarakat harus lebih bijaksana dalam
membelanjakan hartanya guna keperluan dimasa mendatang. Lembaga keuangan merupakan
sasaran yang bijaksana dalam mengamankan uang dimana dalam lembaga keuangan, uang yang
kita simpan akan lebih mudah untuk kita dapatkan kembali, dan dipergunakan juga untuk
berbagai keperluan investasi yang juga dapat menguntungkan kita yaitu berupa bunga simpanan.

B. Saran
Saran dari penulis, meskipun dengan banyaknya kemudahan dalam sarana penyimpanan
maupun peminjaman yang telah ada di lembaga keuangan, sebaiknya kita harus berhati-hati
dalam menggunakan-kemudahan tersebut. Karena sekarang ini banyak informasi penipuan baik
lewat media cetak maupun elektronik, sehingga dalam menyimpan uang ataupun menanamkan
modal kita harus cerdas dalam menentukan jenis lembaga keuangan yang benar-benar dapat
dipercaya dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

https://pendidikan.co.id/pengertian-lembaga-keuangan-manfaat-jenis-dan-tujuannya/
Peni Sawitri dan Eko hartanto. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan lain. Jakarta : Universitas
Gunadarma
Wiwoho, Jamal. (2011). Peran lembaga keuangan bank lembaga keuangan bukan bank dalam
memberikan distribusi keradilan bagi masyarakat. UNS Press, 43 (1), 87-97

Anda mungkin juga menyukai