Ni Nengah Bela Ariyanti. 018060007. DEMAM TIFOID Dr. WWinangun
Ni Nengah Bela Ariyanti. 018060007. DEMAM TIFOID Dr. WWinangun
ESSAY
DIGESSTIF II
Nim : 018.06.0007
Kelas : A
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2019/2020
2
3
Demam tifoid adalah salah satu penyakit infeksi sistemik akut yang
disebabkan oleh bakteri gram negative Salmonella typhi. Penyakit ini ditularkan
melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Demam tifoid
dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi, peningkatan urbanisasi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di
beberapa daerah, buruknya sanitasi lingkungan dan kebersihan diri.
Demam tifoid atau thypoid fever adalah suatu sindrom sistemik yang
disebabkan Salmonella typhii. Demam tifoid merupakan jenis terbanyak dari
salmonelosis. Beberapa terminologi yang erat kaitannya adalah demam paratifoid
dan demam enterik. Demam paratifoid secara patologik maupun klinis adalah
sama dengan demam tifoid namun biasanya lebih ringan, penyakit ini disebabkan
oleh species Salmonella enteriditis sedangkan demam enteric dipakai pada demam
tifoid maupun demam paratifoid. Terdarpat 3 serotipe Salmonella enteriditis yaitu
serotipe paratyphi A, paratyphi B ( Salmonella Schotsmuelleri) dan paratyphi C (
Salmonella Hirschfeldii). Penyebab dari demam thypoid yaitu 96 % disebabkan
oleh Salmonella Typhi, basil gram negative, mempunyai flagella, tidak berkapsul,
tidak membentuk spora, fakultatif anaerob. Mempunyai antigen:
a.Antigen O (somatic terdiri dari oligosakarida)
b.Antigen H (flagellar antigen) yang terdiri dari protein.
c.Antigen K (envelope antigen) yang terdiri dari polisakarida.
Mempunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk
lapis luar dari dinding sel dan dinamakan endotoksin. Salmonella typhi juga dapat
memperoleh plasmid factor-R yang berkaitan dengan resistensi terhadap multiple
antibiotik. Patogenesis Kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan atau
minuman yang terinfeksi oleh Salmonella (biasanya >10.000 basil kuman).
Keasaman lambung merupakan faktor penentu dari suseptibilitas terhadap
salmonella. Kuman melekat pada ileum lalu menembus epitel usus dan
nampaknya melewati plak peyer. Kuman diangkut kekelenjar getah bening usus
dan disitu memperbanyak diri didalam sel mononukleus, kemudian sel monosit
yang mengandung kuman melalui saluran kelenjar limfe mesenterik, dan
selanjutnya duktus limfatik kuman mencapai aliran darah dan terjadilah
4
kasus demam tifoid sangat bervariasi. Pasien dapat mengeluh diare, obstipasi,
pada pasien sebagian lidah tampak kotor dengan puti ditengah sedang tepi dan
ujungnya kemerahan.
Rose spot, suatu ruam makulopapular yang berwarna merah dengan
ukuran 1-5 mm, sering kali dijumpai pada daerah abdomen, toraks, ekstremitas
dan punggung. Ruam ini muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari
Diagnosis, Amanesa Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu
tertinggi pada sore menjelang malam dan suhu turun namun tidak mencapai
normal pada pagi hingga siang hari. Suhu bertahap naik hingga akhir minggu
pertama demam, minggu kedua demam terus menerus tinggi. Anak sering
mengigau (delirium), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala, perut kembung,
diare atau konstipasi, mual dan muntah. Pada demam tifoid berat dapat dijumpai
gangguan kesadaran. Pemeriksaan fisik, gejala klinis bervariasi dari yang ringan
sampai beratdengan komplikasi. Kesaran menurun, delirium, sebagai anak
terdapat typhoid tongue (lidah dengan bercak putih) dan hiperemis (kemerahan)
pada pinggir lidah, hepatomegali, splenomegali. Kadang dijumpai ronki pada
pemeriksaan paru. Laboraturium, anemia, pada umumnya terjadi karena supresi
sumsum tulang, defisiensi Fe atau perdarahan usus. Leukopenia, namun jarang
<3000/uL. Limfositosis relative. Trombositopenia, terutama pada demam tifoid
berat.
Pemeriksaan serologi:
- Serologi widal: kenaikan titer Salmonella typhi titer O 1:200 atau
kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase konvalesens
- Kadar IgM dan IgG (Typhi-dot)
Pemeriksaan biakan salmonella:
- biakan darah terutama pada minggu 1-2 dari perjalanan penyakit
- biakan sumsum tulang masih positif sampai minggu ke-4
Pemeriksaan radiologik:
- Foto toraks apabila diduga teradi komplikasi pneumonia
-Foto abdomen apabila terjadi komplikasi seperti perforasi usus dan
perdarahan saluran cerna.
6