Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA ANALISA

Oleh

NAMA : Dodi Alkausar


NPM : (19.18.055) FARMASI IA
DOSEN PENGAMPU : Bunga Mari Sembiring,M.KM

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
T.P 2019/2020

Sifat-sifat unsur dalam sistem periode berdasarkan golongan nya :


1. Golongan IA (logam Alkali)

Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak kira-kira sekeras karet penghapus, dapat diiris dengan
pisau dan ringan (massa jenis li, Na, dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam Alkali memiliki 1 elektron
valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di
udara, dan bereaksi hebat dengan air. Dari Litium ke Sesium reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium
bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan ledakan, sementara
yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena kereaktifannya dengan air dan udara, logam
alkali biasa disimpan dalam kerosin (minyak tanah).

2. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)

Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif,
tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logam alkali seperiode, dan hanya akan terbakar di
udara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam alkali tanah larut dalam air. Magnesium dan stronsium
digunakan dalam membuat kembang api. Magnesium memberi nyala terang dan menyilaukan, sedangkan
stronsiu memberikan nayla merah terang. Senyawa magnesium, yaitu magnesium hidroksida (Mg(OH)2),
digunakan sebagai antasida dalam obat mag. Batu kapur, pualam, dan mamer adalah senyawa kalsium,
yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Salah satu senyawa kalsium lainnya, yaitu kalsium hidroksida
(Ca(OH)2), digunakan sebagai kapur sirih.

3. Golongan III A

A. Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor
daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu
golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua
alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam. , tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam
sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral
boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran
cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan
pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai
p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis
yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk
mendapatkan elektron.

B. Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang
diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada
harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur
ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa
aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis
untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.

C. Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom
31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada
suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk
dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam senyawa galium
arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya. Sifat-sifat kimia
unsur Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses
Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis
menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih
lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair.
Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat
logam galium murni.

D. Indium adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki bilangan oksidasi +3, sama seperti
galium. Indium tidak bereaksi dengan air, namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen
membentuk senyawa indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah
hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam
indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi
secara komersil. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.

E. Talium adalah salah satu unsur golongan III A dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.
Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah
pisau. halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium
dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada
di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium
berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia
dapat dipotong dengan pisau. Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang
dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.

4. Golongan VIIA (Halogen)

Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan
dengan elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1 elektron untuk
mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama,
walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut garam,
seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIA disebut halogen artinya
pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan
VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2), berwarna dan bersifat racun. Fluorin berwarna kuning
muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat
berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon, disebut gas mulia
karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak
ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai
gas monoatomic (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya
yang sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian,
Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan Helium,
Neon dan Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan.

Gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di
atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih gas mulia meningkat dari atas ke bawah. Titik leleh dan titik
didih helium mendekati 0K (titik leleh -273,2oC, titik didih -268,9oC).

6. Golongan B (Unsur Transisi)


Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik unsur, yaitu
usnur-unsur golongan tambahan (golongan B). Sebagaimana telah dijelaskan, unsur-unsur peralihan
merupakan unsur-unsur yang harus dialihkan setelah golongan IIA sehingga diperoleh unsur yang
menunjukan kemiripan sifat dengan golonga IIIA

Anda mungkin juga menyukai