Anda di halaman 1dari 4

“PENJELASAN EKSTRAKSI METODE MASERASI DAN FRAKSINASI ”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 7 (Farmasi 3A)

Nama Anggota :
Hidayat Irdansyah Lubis 19.18.095

Helty Tri Juliana Sitohang 19.18.091

Heni Juniantika Hutauruk 19.18.092

Icha madya gtg 19.18.098

Ike chantika 19.18.099

Indah purnama sari 19.18.100

Indri Rezeki Wati Ritonga 19.18.101

Indriani 19.18.102

Dosen Pengampu : apt. Rika Puspita Sari S.Farm., M.Si

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA
FAKULTAS FARMASI
2022

1. EKSTRAKSI

Penjelasan Video mengenai Ekstraksi dengan Metode Maserasi

Metode maserasi adalah metode ekstraksi yang dilakukan dengan cara dingin dan
menggunakan pelarut etanol dan metanol. Metode ektraksi sangatlah praktis dan
alat alat yang digunakan juga murah tetapi memiliki kekurangan yaitu banyak
menggunakan pelarut. Pada maserasi juga dilakukan selama 5 hari perendaman,
yaitu pada hari ke 1 sampai 3 dilakukan maserasi pada hari berikutnya dilakukan
remaserasi.Remaserasi merupakan metode ekstraksi yang terjadi pengulangan
penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan
seterusnya.

Fungsi Remaserasi untuk menaikkan efektivitas ekstraksi. Bahan yang digunakan


adalah daun sirih Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih mengandung steroid, triterpenoid,


flavanoid, dan alkaloid .

Prosedur Ekstraksi Maserasi

Alat :

Maserator / toples kaca

Pengaduk

Corong

Beaker glass

Bahan :

- Simpliisa daun sirih yg sudah halus dan diayak sbyk 100 gr

- Pelarut : etanol 96%

Digunakan 1000 ml dgn perbandingan 1: 10

Pelarut dibagi 2

700 ml utk maserasi

300 ml utk remaserasi


1. Masukkan simplisia kedalam maserator

2. Masukkan pelarutnya etanol 96% sebanyak 700 ml

3. Lalu dilakukan pengadukan yang dapat membantu proses penyarian dari


senyawa metabolit sekunder dari daun sirih

4. Maserasi /perendaman dilakukan selama 3 hari

Untuk setiap harinya diaduk

5. Lalu didiamkan dan disimpan dari ruangan kedap udara atau terhindar dari
sinar matahari

6. Hari berikutnya maserasi dikeluarkan dan sesekali diaduk , Proses pengadukan


ini dimana dpt membantu senyawa - senyawa metabolit sekunder daun sirih
dapat melarut kedalam pelarut yg digunakan yaitu etanol 96%

7. Lalu disimpan lagi didalam ruangan yang kedap udara

8. Setelah tiga hari proses maserasi sudah selesai

9. Lalu saring maseratnya dengan kertas saring sedikit demi sedikit

10. Untuk ampas tersisa nanti akan dilakukan proses penyarian ulang yang
dinamakan remaserasi menggunakan sisa pelarut.

11. Ampas yg sudah dipisahkan dari maserat lalu dilakukan penyarian ulang dgn
sisa pelarut 300 ml

Dan melakukannya sama dengan maserasi yang direndam kembali selama 2 hari
sambil sesekali diaduk

12. Setelah 2 hari hasil remaserasi dicampur dengan hasil maserat yang pertama
dengan hasil maserat dari maserasi

13. Selanjutnya ektraksi dikentalkan dengan rotary evaporator

13. Selanjutnya dilakukan proses fraksinasi


2. FRAKSINASI (Menggunakan ekstrak ganggang hijau)

Fraksinasi merupakan proses penarikan senyawa dari hasil ekstraksi yang


memanfaatkakn dua jenis pelarut yang tidak saling bercampur. Umumnya,
pelarut yang digunakan dalam kegiatan fraksinasi adalah etil asetat,
metanol, dan n-heksana. Untuk menarik senyawa semi polar digunakan etil
asetat. Selanjutnya, metanol digunakan untuk menarik senyawa polar, dan
n-heksana digunakan untuk menarik lemak serta senyawa non polar.

Fraksinasi merupakan prosedur pemisahan yang bertujuan untuk


memisahkan golongan utama yang lain. Pemisahan jumlah dan jenis
senyawa menjadi fraksi yang berbeda yang bergantung pada jenis simplisia.

Ektrak gangang hijau yang dilarutkan dengan etanol dan di fraksinasi


dengan pelarut yang berbeda polaritas yaitu etil asetat.E

PROSEDUR PEMBUATAN :

1. masukan etil asetat sebagai pelarut yang berbeda polaritasnya ke alat


fraksinasi lalu digojok di lemari asam pekat sambil membuka tutup
alat (buka kran) untuk mengeluarkan gas agar tidak terjadi tekanan
yang begitu kuat,
2. lalu di letakkan corong bisah dengan posisi berdiri tegak agar jadi
pemisahan fase antara etanol dengan etil asetat sehingga sari-sari
yang bisa larut dlm etil asetat akan masuk ke metil asetat dan yang
tidak masuk kedalam sari fraksi asetil asetat akan berada di dlm
etanol
3. setelah ini kemudian dipisahkan dari campuran ini dan diuapkan
sampai didapatkan ekstrak kental fraksi etil asetat
4. tahap selanjutnya kita memisahkan dua campuran yang berbeda fase
kemudian kita tamping fase atas dan fase bawah
5. kemudian kita uapkan masing-masing pada penangas air(rotary
evaporator)

Anda mungkin juga menyukai