Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RUTIN

RINGKASAN MATERI PRESENTASE

PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTN, PLTPB

MATA KULIAH

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARDIANTA TARIGAN


NIM : 5162131009
KELAS : REGULER A 2016

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
1. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit
listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan
dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas
daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya,
pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini
merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta
keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.

Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan


manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah
mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi
lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut
kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara
jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan angin merupakan sumber
energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan dari tenaga
hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian
berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga
air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar
Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW
energi listrik.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi
mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui
kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-
sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan
untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran
poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara
langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas
listrik pada jaringan.
Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit
listrik tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran
airnya. Ketinggian (h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat
pembangkit (EP = m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang
melalui penampang kanal air per detiknya (qm3/s). Daya teoritis kasar (P kW)
yang tersedia dapat ditulis sebagai:

Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air
menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya
memiliki efisiensi yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya
listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar
1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.

Gambar 1. Pembangkitan listrik tenaga air umumnya

Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya


luas penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran
akan lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain
pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju
air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di
belakang bendungan.
Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung
dari laju air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air
pada reservoir dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit.
Selama musim hujan, ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk
dari berbagai aliran air yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik
tenaga air harus di desain untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk
membangkitkan energi listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui
sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya.
Pembangkit listrik tenaga air merupakan aplikasi energi terbarukan yang
terbesar dan paling matang secara teknologi, dimana terdapat 678.000 MW
kapasitas daya listrik yang terpasang di seluruh dunia, yang menghasilkan lebih
dari 22% listrik dunia (2564 TWh/tahun pada 1998). Dalam hal ini, 27.900 MW
merupakan pembangkit skala kecil yang menghasilkan listrik 115 TWh/tahun. Di
eropa barat, pembangkit listrik tenaga air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik
pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari energi listrik di Eropa (sehingga
menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per tahun-nya). Pada sejumlah
negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik tenaga air merupakan
sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi listriknya. Gambar
2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang meningkat
secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang
berkapasitas besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan
lebih jauh dimana diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia
yang telah digunakan.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak


digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

 Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.

 Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.

 Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Komponen-komponen PLTU
1) Boiler
2) Turbin
3) Generator

4) Air Preheater (APH)

5) Electrostatic Precipitator (ESP)

Keunggulan dan Kelemahan PLTU

Keunggulan tersebut antara lain :

 Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair


dan gas).

 Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

 Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

 Kontinyuitas operasinya tinggi

 Usia pakai (life time) relatif lama

Kelemahan tersebut antara lain :

 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

 Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

 Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu

 Investasi awalnya mahal

3. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator.

Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak
banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari
pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada
motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor
diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin
industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari
motor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat
dengan konstruksi dan berat yang lebih besar.

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi


kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik.

Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Perhatikan gambar Dibawah ini :


Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel, yaitu :

1. Tangki penyimpanan bahan baker.

2. Penyaring bahan bakar.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).

4. Pengabut (nozel)

5. Mesin diesel.

6. Turbo charger.

7. Penyaring gas pembuangan.

8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).

9. Generator.

10. Trafo.

11. Saluran transmisi.

Kalau mesin diesel di-start, maka poros engkolnya harus diputar oleh
motor listrik dari luar sedemikian rupa sehingga udara didalam silinder ditekan
pada TMA sampai suatu tekanan, yang apabila bahan bakar diinjeksikan akan
menyala dan menghasilkan langkah daya. Terdapat dua persyaratan penting yang
harus dipenuhi untuk men-start :

 Kecepatan cukup. Kecepatan menstart tergantung pada jenis dan ukuran


mesin, keadaannya dan suhu udara sekeliling. Apabila kecepatan menstart
tidak mencukupi maka akan menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada
akhir langkah dibawah yang diperlukan untuk menyalakan bahan bakar yang
diinjeksikan.
 Perbandingan kompresi tepat. Kalau perbandingan kompresi tidak cukup
tinggi maka suhu akhir dari pengisian udara tekan juga akan terlalu
rendah untuk penyalaan.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam


penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar
adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan
ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi
kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily
tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur
tekanannya.

2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start


melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di
dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.
3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber).

4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka diperlukan


Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang fungsinya untuk
menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan enginer.

b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar, menghasilkan
energi untuk memutar generator yang kemudian menghasilkan listrik yang
dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada
kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah sistem heat
exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini digabungkan.

d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air


digunakan sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini memiliki konsep
yaitu, air pendingin dialirkan terus dari sumber air terdekat seperti danau, sungai
ataupun kolam buatan.

e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada kendaraan
bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan kipas radiator.

Dimana pada sistem ini mengaplikasikan konsep perpindahan suhu melalui


radiasi, kipas radiator yang terus berputar akan menghasilkan angin untuk
mendinginkan minyak pelumas.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik


yang menkonversi energi kinetik dari gas untuk menghasilkan putaran pada
turbin gas sehingga menggerakan generator dan kemudian menghasilkan
energy listrik.

Prinsip Operasi Pltg

  Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk mangubah energi yang
terkandung di dalam bahan bakarmenjadi mekanis. Fluida kerja untuk memut
ar Turbin Gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses pembakaran.

Proses pembakaran memerlukan tiga unsur utama yaitu :

1. Bahan Bakar

2. Udara

3. Panas
Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplai oleh pompa bahan
bakar (fuel oil pump) apabila digunakan bahan bakar minyak, atau oleh
kompresor gas apabila menggunakan bahan bakar gas alam. Pada umumnya
kompresor gas disediakan oleh pemasok gas tersebut. Udara untuk
pembakaran diperoleh dari kompresor utama, sedangkan panas untuk awal
pembakaran dihasilkan oleh ignitor (busi). Proses pembakaran dilaksanakan
didalam Combustion Chamber (ruang bakar). Energi mekanis yang dihasilkan
oleh turbin gas digunakan untuk memutar generator listrik, sehingga
diperoleh energi listrik. Tentu saja untuk dapat berjalannya operasi PLTG
dengan baik perlu dilengkapi dengan alat-alat bantu, kontrol, instrumentasi,
proteksi, dan sebagainya.
SIKLUS  PLTG

Siklus PLTG berurut sebagai berikut :

1)  Pertama-tama udara ditekan dengan kompresor ke Ruang bakar

2)  Di Ruang bakar udara dibakar dengan bahan baker gas alam

3)  Udara yang dibakar akan menghasilkan gas dengan tekanan dan  


temperature yang sangat tinggi.

4)  Selanjutnya gas dialirkan ke turbin untuk memutar turbin, generator


dikoppel secara langsung dengan turbin, dengan demikian bila turbin
berputar maka generator berputar. Kompressor juga seporos dengan turbin.
Jadi tekanan gas yang dihasilkan dari ruang bakar selain memutar turbin
juga untuk memutar compressor.

5)  Selanjutnya gas dari turbin dibuang kembali ke udara.
Kelebihan  Dan  Kekurangan PLTG 

Kelebihan:

       Proses Instalasi Yang Mudah Dan Murah

       Start-Up Time Yang Cepat

      Dapat Menggunakan Berbagai Macam Variasi Bahan Bakar

       Biaya Instalasi Yang Relatif Murah

Kekurangan:

       Single-Cycle Memiliki Efisiensi Yang Rendah

5. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)

PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari
gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai
fluida kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap
tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).PLTGU merupakan
suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil
pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada
dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU.
PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di
PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan
digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam ruang
bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Penggunaan
bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsipkerja
PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor
dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke
dalam kompresor tersebut

Prinsip Kerja PLTGU

Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu


untuk menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk
menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam
kemudian, setelah uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap
untuk menghasilkan daya listrik. Cara kerja PLTGU dapat di lihat pada  gambar
1.1

Gambar 1.1 Cara kerja PLTGU

Gambar 1.2. Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 unit PLTG dan
sebuah unit PLTU
 Proses Produksi Listrik Pada PLTGU

Secara umum  sistem produksi tenaga listrik pada PLTG/U dibagi menjadi
dua siklus, yaitu sebagai berikut :

a. Siklus Terbuka (Open Cycle)

Siklus Terbuka merupakan proses produksi listrik pada PLTGU dimana


gas buangan dari turbin gas langsung dibuang ke udara melalui cerobong saluran
keluaran. Suhu gas buangan di cerobong saluran keluaran ini mencapai 550°C. 
Proses seperti ini pada PLTGU dapat disebut sebagai proses pembangkitan listrik
turbin gas yaitu suatu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran
turbin gas. Proses produksi listrik pada PLTGU ditunjukkan pada gambar 1.3.

Gambar 1.3. Siklus Terbuka (PLTGU)

b. Siklus Tertutup (Closed Cycle)

Jika pada Siklus Terbuka gas buang dari turbin gas langsung dibuang
melalui cerobong saluran keluaran,  maka pada proses Siklus Tertutup, gas buang 
dari turbin gas akan dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak air yang berada
di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kemudian uap yang dihasilkan dari
HRSG tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap agar dapat
menghasilkan listrik setelah terlebih dahulu memutar generator. Jadi proses Siklus
Tertutupinilah yang disebut sebagai proses Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap
yaitu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas dan
turbin uap.
Daya listrik yang dihasilkan pada proses Siklus Terbuka tentu lebih kecil
dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi listrik
Siklus Tertutup. Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan
kebutuhan listrik masyarakat.  Misalnya hanya diinginkan Siklus Terbuka karena
pasokan daya dari Siklus Terbuka sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Sehingga damper (stack holder) yang membatasi antara cerobong gas dan HRSG
dibuatclose, dengan demikian gas buang dialirkan ke udara melalui cerobong
saluran keluaran. Dan apabila dengan Siklus Terbuka kebutuhan listrik
masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah untuk menerapkan Siklus
Tertutup. Namun demikian dalam sistem mekanik elektrik, suatu mesin akan lebih
baik pada kondisi selalu beroperasi, karena apabila mesin berhenti akan banyak
mengakibatkan korosi, perubahan pengaturan (setting), mur atau baut yang mulai
kendur dan sebagainya. Selain itu dengan selalu beroperasi lebih mengefektifkan
daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar. Jadi secara garis besar
untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2
proses berikut ini :

1)      Proses Pembangkitan Listrik Turbin Gas.

2)      Proses Pembangkitan Listrik Turbin Uap

Gambar 1.4.  Diagram Alir PLTGU

Kelebihan dan Kekurangan PLTGU


a.       Keuntungan PLTGU

1.      Gas panas keluaran dari turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air
sehingga menjadi uap untuk menggerakkan turbin uap

2.      Meningkatkan efisiensi menjadi sebesar 40-50%

3.      Efisiensi bahan bakar

b. Kekurangan PLTGU

1.      Peningkatan biaya

2.      Peningkatan luas area yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai