MATA KULIAH
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2017
1. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit
listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan
dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas
daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya,
pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini
merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta
keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi
mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui
kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-
sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan
untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran
poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara
langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas
listrik pada jaringan.
Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit
listrik tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran
airnya. Ketinggian (h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat
pembangkit (EP = m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang
melalui penampang kanal air per detiknya (qm3/s). Daya teoritis kasar (P kW)
yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air
menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya
memiliki efisiensi yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya
listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar
1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.
Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak
banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari
pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada
motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor
diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin
industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari
motor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat
dengan konstruksi dan berat yang lebih besar.
4. Pengabut (nozel)
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
9. Generator.
10. Trafo.
Kalau mesin diesel di-start, maka poros engkolnya harus diputar oleh
motor listrik dari luar sedemikian rupa sehingga udara didalam silinder ditekan
pada TMA sampai suatu tekanan, yang apabila bahan bakar diinjeksikan akan
menyala dan menghasilkan langkah daya. Terdapat dua persyaratan penting yang
harus dipenuhi untuk men-start :
4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar, menghasilkan
energi untuk memutar generator yang kemudian menghasilkan listrik yang
dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada
kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah sistem heat
exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini digabungkan.
e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada kendaraan
bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan kipas radiator.
Prinsip Operasi Pltg
Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk mangubah energi yang
terkandung di dalam bahan bakarmenjadi mekanis. Fluida kerja untuk memut
ar Turbin Gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses pembakaran.
Proses pembakaran memerlukan tiga unsur utama yaitu :
1. Bahan Bakar
2. Udara
3. Panas
Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplai oleh pompa bahan
bakar (fuel oil pump) apabila digunakan bahan bakar minyak, atau oleh
kompresor gas apabila menggunakan bahan bakar gas alam. Pada umumnya
kompresor gas disediakan oleh pemasok gas tersebut. Udara untuk
pembakaran diperoleh dari kompresor utama, sedangkan panas untuk awal
pembakaran dihasilkan oleh ignitor (busi). Proses pembakaran dilaksanakan
didalam Combustion Chamber (ruang bakar). Energi mekanis yang dihasilkan
oleh turbin gas digunakan untuk memutar generator listrik, sehingga
diperoleh energi listrik. Tentu saja untuk dapat berjalannya operasi PLTG
dengan baik perlu dilengkapi dengan alat-alat bantu, kontrol, instrumentasi,
proteksi, dan sebagainya.
SIKLUS PLTG
Siklus PLTG berurut sebagai berikut :
5) Selanjutnya gas dari turbin dibuang kembali ke udara.
Kelebihan Dan Kekurangan PLTG
Kelebihan:
Proses Instalasi Yang Mudah Dan Murah
Dapat Menggunakan Berbagai Macam Variasi Bahan Bakar
Biaya Instalasi Yang Relatif Murah
Kekurangan:
Single-Cycle Memiliki Efisiensi Yang Rendah
PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari
gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai
fluida kerja di PLTU. Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap
tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).PLTGU merupakan
suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil
pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada
dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU.
PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di
PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan
digunakanuntuk memutar sudu (baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam ruang
bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi listrik. Penggunaan
bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsipkerja
PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor
dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke
dalam kompresor tersebut
Gambar 1.2. Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 unit PLTG dan
sebuah unit PLTU
Proses Produksi Listrik Pada PLTGU
Secara umum sistem produksi tenaga listrik pada PLTG/U dibagi menjadi
dua siklus, yaitu sebagai berikut :
Jika pada Siklus Terbuka gas buang dari turbin gas langsung dibuang
melalui cerobong saluran keluaran, maka pada proses Siklus Tertutup, gas buang
dari turbin gas akan dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak air yang berada
di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kemudian uap yang dihasilkan dari
HRSG tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap agar dapat
menghasilkan listrik setelah terlebih dahulu memutar generator. Jadi proses Siklus
Tertutupinilah yang disebut sebagai proses Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap
yaitu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas dan
turbin uap.
Daya listrik yang dihasilkan pada proses Siklus Terbuka tentu lebih kecil
dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi listrik
Siklus Tertutup. Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan
kebutuhan listrik masyarakat. Misalnya hanya diinginkan Siklus Terbuka karena
pasokan daya dari Siklus Terbuka sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Sehingga damper (stack holder) yang membatasi antara cerobong gas dan HRSG
dibuatclose, dengan demikian gas buang dialirkan ke udara melalui cerobong
saluran keluaran. Dan apabila dengan Siklus Terbuka kebutuhan listrik
masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah untuk menerapkan Siklus
Tertutup. Namun demikian dalam sistem mekanik elektrik, suatu mesin akan lebih
baik pada kondisi selalu beroperasi, karena apabila mesin berhenti akan banyak
mengakibatkan korosi, perubahan pengaturan (setting), mur atau baut yang mulai
kendur dan sebagainya. Selain itu dengan selalu beroperasi lebih mengefektifkan
daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar. Jadi secara garis besar
untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2
proses berikut ini :
1. Gas panas keluaran dari turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air
sehingga menjadi uap untuk menggerakkan turbin uap
b. Kekurangan PLTGU
1. Peningkatan biaya