Putri Dwi Ardiana - 1906111470 - AGB-B - BTP7-dikonversi
Putri Dwi Ardiana - 1906111470 - AGB-B - BTP7-dikonversi
JURUSAN AGRIBISNIS
PEKANBARU
2020
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kelapa sawit membutuhkan unsur hara untuk produksi yang optimal.
Apabila tanaman mengalami kahat hara, maka tanaman akan mengalami pertumbuh
menurun. Kondisi tanaman seperti ini akan merugikan bagi pihak perkebunan.
Mengingat bahwa dalam usaha perkebunan kelapa sawit, biaya pemupukan adalah
Untuk menentukan jenis pupuk yang akan diberikan pada tanaman kelapa sawit baik
dilakukan penelitian seperti analisa daun, analisa tanah dengan memperhatikan kondisi
alam. Dengan analisis daun dan analisis tanah yang tepat dan efisien,yang bertujuan
cara aplikasi dan frekuensi Pempukan berdasarkan analisis tanah dan daun dalam peni
daun dari setiap blok di lahan untuk keperluan analisis daun di laboratorium, ditujukan
(TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Analisis daun dilakukan untuk mengetahui
banyaknya unsur hara yang dibutuhkan pokok kelapa sawit. Adapun tujuan dari
a) Dapat mengidentifikasi pelepah pertama (1), tiga (3), sembilan (9), dan ke tujuh
belas (17).
b) Dapat menilai kondisi lahan secara visual ( gejala-gejala defisiensi hara pada
Dalam pengabilan sampel ini alat-alat yang dibutuhkan adalah sebagsi berikut:
1. Area Statement
2. Peta
4. Alat Tulis
6. Kantung Plastik
7. Kartu Label
8. Gunting
9. Parang
10. Aquadest
11. Oven
12. Kapas
hara di daun merupakan salah satu pertimbangan yang sangat menentukan. Faktor
1. Jenis tanah
Jenis tanah yang berbeda harus dipisahkan dalam penentuan kesatuan contoh
daun (LSU=leaf sampling unit). Karena kandungan hara untuk jenis tanah yang
berbeda maka dalam perekomendasian pupuk jaga akan berbeda, jika tidak
digabungkan.
2. Umur tanaman
juga harus dipisah. Karena umur tanaman yang berbeda, akan memiliki kandungan
penentuan LSU. Hal ini untuk memberikan suatu gambaran status hara yang ada di
4. Luasan
Pada umumnya, luas yang kesatuan contoh daun adalah 1 blok minimal (16
Ha), yang merupakan satu kesatuan terkecil dalam rekomendasi pemupukan atau dapat
5. Kultur teknis
Penentuan LSU juga harus memperhatikan kultur teknis. Untuk pola tanam
6. P & D
LSU bisa merupakan gabungan dari beberapa blok sesuai dengan kesamaan.
Diambil satu blok sebagai blok contoh, dengan syarat yang mewakili. Bisa juga
merupakan gabungan dari beberapa blok untuk memenuhi luasan minimal 16 Ha.
Dalam pengambilan sampel daun (LSU) terlebih dahulu kita harus mengetahui Ha
Statement / data pengambilan sampel daun ini untuk memudahkan dalam pengambilan
contoh daun. Ha statement merupakan data wilayah atau area yang akan dilakukan
Setelah mengetahui lokasi yang akan diambil contoh daunnya, masih ada
beberapa hal yang harus diperhatikan demi kelancaran pengambilan sampel daun
yang telah diambil), kartu pengamatan (digunakan untuk mengamati kondisi lahan
Pokok yang dipakai sebagai pokok contoh haruslah memenuhi beberapa ketentuan
seperti berikut :
• Tumbuh normal
Pada pokok contoh yang ditetapkan, ditentukan daun contoh yang akan
diambil. Daun contoh yang akan diambil adalah daun no 17 (TM) untuk tanaman
menghasilkan dan daun no 9 untuk tanaman belum menghasilkan (TBM). Untuk tanah
gambut, yang mana tanah ini belum terdekompisisi dengan sempurna maka dilakukan
hara mikro pada tanaman kelapa sawit dan berlaku untuk tanaman menghasilkan
maupun tanaman belum menghasilkan, jadi dalam 1 pohon diambil 2 sampel yaitu
untuk tanaman belum menghasilkan. Daun ke-3 berada diantara daun ke-1 dan daun
Daun kelapa sawit memiliki rumus daun 1/8, lingkaran atau spiralnya ada yang
berputar ke kiri (Left Handed) dan kekanan tetapi kebanyakan putar ke kanan (Right
Handed) . Pengenalan ini penting diketahui agar kita dapat mengetahui letak daun ke-
3, ke-9, dan ke-17. Daun yang ke-9 berada pada sumbu yang sama dengan daun no.1
agak ke kanan pada spiral pelepah kiri dan agak ke kiri pada spiral kanan. Daun no. 1
2. Potong pelepahnya ( bila masih dapat dijangkau pelepah tidak perlu dipotong
3. Ambil 4 anak daun dari titik ujung yang datar pada posisi tengah pelepah yang
biasanya ditandai dengan adanya duri (ekor kadal), jumlah anak daun yang
5. Kemudian dibelah dengan membuang lidinya dan posisi helai anak daun di kiri
diletakkan di kiri dan yang kanan di kanan sehingga dari masing-masing LSU
akan diperoleh 2 kumpulan contoh daun yang sama jumlah dan pembagiannya.
6. Masukkan kedalam kantong atau amplop yang telah disediakan dan diberi kode
(nomor daun, tahun tanam, nomor blok, serta tanggal pengambilan contoh daun).
7. Lakukan kembali seperti tahap awal pada pohon contoh selanjutnya hingga
seluruh pohon contoh. Jumlah anak daun yang terkumpul sekitar 160 lembar dari
40 pohon contoh.
8. Selain pengambilan pohon contoh kita juga harus mengamati keadaan tanaman
dan lahan sebagai data tambahan tentang kondisi tanaman maupun lahan.
pemupukan.
akan memberi dampak positif terhadap produksi kelapa sawit. Pemahaman yang
memadai tentang penentuan daun yang akan dijadikan sampel sangat penting.
sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan ketepatan, karena kesalahan
minimal oleh tiga orang pekerja, dengan ketentuan orang pertama menentukan daun
pertama dan menentukan daun/pelepah dan orang kedua memotong pelepah setra
orang ketiga bertugas memotong daun. Jika terjadi kebingungan dapat dirundingkan
Pada kegiatan pengambilan contoh daun masih sering dijumpai kesalahan yang
disebabkan oleh faktor manusia yang melakukan pekerjaan ini. Oleh sebab itu, untuk
mencegah terjadinya kesalahan seperti yang telah dipaparkan diatas, maka langkah-
1. Seleksi pekerja
Kualitas tenaga kerja akan sangat mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan yang
dilakukannya. Oleh sebab itu, pemilihan tenaga kerja yang berkualitas baik dalam
pengambilan contoh daun adalah penting, karena hasil dari pengambilan contoh daun
akan sangat berpengaruh pada jenis pupuk dan dosis pupuk yang akan diberikan
kepada tanaman nantinya. Pemakaian tenaga kerja pengambilan contoh daun ini
sebaiknya menggunakan tenaga kerja yang sama setiap tahunya. Adapun kriteria yang
dapat dijadikan sebagai dasar pemilihan tanaga kerja pengambilan contoh daun, yaitu :
Sosialisasi ini dilakukan secara terus-menerus setiap kali akan ada periode pekerjaan
pengambilan contoh daun. Hal-hal penting yang harus dipahami oleh pekerja sebelum
kelapa sawit akan mendorong pelaksana dilapangan melakukannya dengan teliti dan
pengambilan sampel daun adalah penanganan sampel daun setelah diambil dari pokok.
• Anak daun yang sudah terkumpul dalam 1 LSU dilanjutkan pembersihan dengan
dianalisa.
PEMBAHASAN
Penyiangan
air dan unsur hara, untuk mencegah hama dan penyakit serta gulma yang merambat
minimal satu bulan sekali, yaitu dengan menggunakan cangkul, koret/dicabut dengan
tangan(Ali, 2018).
Penyiraman
Penyiraman tanaman cokelat 1 kali sehari dilakukan pada sore hari. Air yang
Pada praktikum penanaman kakao telah diambil 5 sampel dari 50 populasi tanaman
kakao yang ditanam untuk diteliti tinggi tunas,, jumlah daun, dan hari muncul tunas.
Sampel yang diambil, dipilih dari tanamam kakao yang paling baik tumbuhnya.
Hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pada tabel diatas dapat dinyatakan bahwa 5 sample tanaman kakao memiliki tinggi
tunas yang bervariasi begitu pula dengan jumlah daun pada tanaman kakao tersebut.
Tanaman kakao ini harus selalu diberikan perawatan seperti penyiraman dan
A. Kesimpulan
Leaf sampling Unit (LSU) merupakan kegiatan pengambilan contoh-contoh daun dari
setiap blok di lahan untuk keperluan analisis daun di laboratorium, ditujukan untuk
pelepah pertama (1), tiga (3), sembilan (9), dan ke tujuh belas (17), b)Dapat menilai
kondisi lahan secara visual ( gejala-gejala defisiensi hara pada tanaman, kondisi
tandan, dan kondisi lahan ), c) Dapat membuat sampel kering untuk dianalisa di
laboratorium. Pada pembahasan diatas yaitu mengenai perawatan tanaman kakao yaitu
perlunya pengendalian gulma untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan
unsur hara serta penyiraman yang 1 kali sehari minimal dilakukan sore hari.
B. Saran
lancar walau dirumah masing-masing. Dan tetap mengikuti arahan yang sudah
diberikan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://setohardiansyah.blogspot.com/2014/07/prosedur-pengambilan-leaf-sampling-
https://docplayer.info/46278667-Leaf-sampling-unit-lsu-soil-sampling-unit-ssu-
manfaatnya-ilham-s-si-asosiasi-samade-sawitku-masa-depanku.html.
Adi, P., 2015. Karya Dengan Bertani Kelapa Sawit. Pustaka Baru Press. Yogyakarta
Pardamean, M., 2011. Sukses Membuka Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Penebar
Swadaya. Jakarta
2020.
(1995), 125-130.
DOKUMENTASI