Anda di halaman 1dari 3

ِ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر

ُْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬


‫ت‬
‫ أَ ْشهَ ُد أَ َّن الَ إِلَهَ إِالَّ هللا‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫أَ ْع َمالِنَا‬
 ‫ أَ َّما بَ ْع ُد؛‬.ُ‫َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ َو َش َّر‬،‫ص َّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ُ ‫دي هَ ْد‬ِ َ‫ث ِكتَابُ هللاِ َو َخي َْر ْاله‬ ِ ‫ق ْال َح ِد ْي‬
َ ‫فَإِ َّن أَصْ َد‬
 .‫ار‬ ِ َّ‫ضالَلَ ٍة فِي الن‬ َ ‫ضالَل ٍة َو ُك َّل‬ َ ‫ َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬،‫األُ ُم ْو ِر ُم َح َدثَاتُهَا‬
 .‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْسلِ ُم ْو َن‬ َّ ‫يَاأَيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬
‫ث ِم ْنهُ َما‬ َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ِ ‫س َو‬ ٍ ‫يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف‬
 .‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬ َ ‫ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّ ِذيْ تَ َسآ َءلُ ْو َن بِ ِه َو ْاألَرْ َحا َم إِ َّن هللاَ َك‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬.‫يَاأَيُّهَا الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوالً َس ِد ْيدًا‬
.‫از فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما‬ َ َ‫ُذنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرس ُْولَهُ فَقَ ْد ف‬

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah … 


Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan jama’ah sekalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah Subhannahu
wa Ta'ala dengan selalu melaksanakan perintah serta menjauhi larangNya. 

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah … 


Dalam khutbah ini saya akan menyampaikan masalah yang berkenaan dengan amar ma’ruf nahi mungkar.
Sejenak marilah kita amati dan cermati keadaan masyarakat kita, mereka tenggelam dalam kemungkaran,
kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala di antaranya adanya kasus KKN (korupsi,
kolusi dan nepotisme), manipulasi, penipuan, perampokan, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, adanya
pasangan zina PIL (pria idaman lain) dan WIL (wanita idaman lain), penyelewengan/ penyimpangan seks dan
lain sebagainya. 

Sehingga kalau kita cermati banyak faktor kenapa kemungkaran-kemungkaran itu dilakukan masyarakat. Di
antaranya faktor-faktor tersebut ialah: 

1. Kebodohan umat terhadap ajaran dien. 

Masyarakat kita memang mayoritas muslim tetapi mayoritas pula dari mereka tidak tahu dengan ajaran dien-nya
sendiri. Sehingga kita ketahui banyak orang yang mengaku Islam, namun tidak mengetahui apa ajaran Islam itu,
apa yang diperintahkan Islam dan apa yang dilarang Islam. Sehingga tidak jarang kita dapati orang yang
melakukan kemungkaran namun ia anggap itu hal biasa atau bahkan dianggap sebagai suatu kebenaran.
Keadaan seperti ini kalau kita biarkan maka akan terus berlanjut dan masyarakat kita akan tetap tenggelam
dalam kubangan lumpur kemungkaran. Tentu kita semua berhasrat merubah keadaan masyarakat kita kepada
yang lebih baik dalam takaran syariat Islam. Maka mari kita ajak masyarakat untuk kembali mendalami ajaran
dien kembali kepada Islam secara keseluruhan. Firman Allah: 

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya saitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208). 

Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Thawus, Dhahak, Ikrimah, Qatadah, As-Suddy, Ibnu Zaid; kata (as-silmi) di sini
maksudnya Al-Islam. 

Menurut Mujahid kata (kaffah) di sini ialah seluruh amalan baik, dalam syariat Nabi Muhammad (Tafsir Ibnu
Katsir, 1/335). 

Dan juga marilah kita kembali kepada ajaran Islam yang murni yang utuh yang tidak tercampur dengan syirik,
bid’ah, khurafat dan takhayul. Ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah dan kemudian beliau wariskan kepada
sebaik-baik generasi, generasi salafus-shalih yaitu para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in. 
Sidang Juma’ah yang dimuliakan Allah … 
2. Lemahnya Iman dan Godaan Syaithan 

Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang melakukan kemungkaran itu ia tidak tahu bahwa itu adalah
kemungkaran akan tetapi ada kalanya karena iman yang lemah sehingga lebih cenderung melakukan
kemungkaran dengan anggapan “Ah ini cuma dosa kecil.. ah cuma sekali saja”. Dari sini perlu kiranya kita
memperkuat iman kita sehingga mampu menangkis segala kemungkaran dan kemaksiatan. Kita bisa bayangkan
betapa indahnya hidup ini bila semua lapisan mempunyai iman yang kuat. Yang menjadi rakyat kecil tidak akan
mencuri atau merampok walaupun hidup miskin. Karena ia tahu itu akan mendatangkan siksa Allah. Yang
menjadi pedagang tidak akan menipu karena ia tahu bahwa menipu itu dosa. Yang menjadi pejabat tidak akan
melakukan KKN, karena mereka tahu Allah akan mengadzabnya kelak. 

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah .. 


Sebenarnya kalau kita sadari bahwa ketika iman kita dalam keadaan lemah sehingga mudah sekali digoyahkan
maka pada saat itu pula sebenarnya kita sedang diincar oleh musuh. Kita tidak bisa melihat musuh kita sedang
ia selalu mengintai kita, musuh kita adalah syaithan. Syaithan yang sudah sejak dulu bersumpah akan selalu
menggoda manusia supaya terjerumus ke dalam Neraka Jahanam. 

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah .. Demikian tadi dua faktor di antara faktor-faktor kenapa kemungkaran-
kemungkaran itu dilakukan manusia. 

Kemungkaran itu akan terus berlanjut apabila sama-sama kita biarkan. Tentu kita sebagai seorang Muslim tidak
boleh tinggal diam. Karena kita diperintahkan untuk mencegah kemungkaran. Sabda Rasul Shalallaahu alaihi
wasalam :
.‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِد ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذلِكَ أَضْ َعفُ ْا ِإل ْي َما ِن‬
Artinya: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran maka ia harus mengubah dengan tangannya, jika
tidak mampu maka dengan linsanya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim 1/22). 

Dan firman Allah: 

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang
ma’ruf dan mencegah yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Imran: 104). 

Abu Ja’far Al-Bakir Radhiallaahu anhu berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam membaca kemudian
beliau berkata: (Alkhoir) di sini ialah mengikut Al-Qur’an dan sunnahku (Tafsir Ibnu Katsir 1/518). 

Ibnu Katsir Rahimahullaah dalam tafsirnya mengatakan: “Hendaklah ada segolongan dari umat ini berada pada
posisi ini.” (Tafsir Ibnu Katsir 1/518). 

At Thabari berkata:
  Al-khair di sini ialah Islam dan syariatnya yang disyariatkan Allah pada hambaNya.
  Al-Ma’ruf di sini ialah mengikut Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan dien Islam yang dibawanya.
  Al-Munkar di sini ialah kufur pada Allah, mendustakan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan apa-apa yang
dibawanya (Tafsir At Thabari, 4/26).
Juga dalam ayat ini disebutkan hendaklah ada segolongan dari kita yang menyeru kepada kebajikan mencegah
kemungkaran. Bagaimana kalau yang melakukan kemungkaran itu dari Sabang sampai Merauke sedang yang
menyeru hanya segolongan orang apalagi sendirian, bagaimana kalau yang melakukan kemungkaran itu di
Sabang sedang segolongan yang mencegah berada di Mataram atau mungkin yang satu di Jakarta dan yang
satu lagi di Maluku. Maka yang namanya amar ma’ruf nahi mungkar itu wajib kita tegakkan bersama dimana kita
berada. Firman Allah, artinya: 

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada
yang mungkar.” (QS. Ali Imran: 110). 

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yang benar umat di sini umum, yaitu semua umat disetiap zamannya (Tafsir
Ibnu Katsir, 1/519). Mujahid berkata: Kamu akan menjadi sebaik-baik umat jika kamu mau beramar ma’ruf nahi
munkar (Tafsir Al-Qurtubi, 4/171)
Juga firman Allah:

“Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan menjadi wali dari sebagiannya, menyeru
kepada yang ma’ruf mencegah dari yang mungkar.” (QS. At-Taubah: 71). 
Ibnu Taimiyah berkata: Maka wajib atas setiap muslim yang mampu, wajib di sini wajib kifayah dan menjadi wajib
ain bagi yang mampu bila tidak ada orang yang melakukannya (Al-Hisbah fil Islam: 12). Maka dalam hal ini mari
kita ajak saudara-saudara kita semua kaum muslimin untuk melaksanakan kewajiban ini. Firman Allah: 

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara”. (QS. Al-Hujurat: 10). 

Persaudaraan ini harus tetap dipupuk untuk menyatukan langkah menghimpun kekuatan untuk bersama-sama
menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. 

Khutbah Kedua
ُ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللا‬. َ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ َو ْال َعاقِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َوالَ ُع ْد َوانَ إِالَّ َعلَى الظَّالِ ِم ْين‬
.ُ‫رسُوْ لُه‬َ ‫َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو‬
Sidang Jum’ah yang di muliakan Allah .. 
Dari permisalan ini dapat kita ambil pelajaran dari ulah segelintir orang yang berbuat kesalahan akan
mendatangkan bahaya bagi semuanya, firman Allah: 

Artinya: “Dan takutlah kamu sekalian akan siksa yang tidak hanya menimpa orang-orang zhalim saja.” (QS. Al-
Anfal: 25) 

Kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan bashirah untuk membedakan antara yang hak dan yang batil,
yang ma’ruf dan yang mungkar, kemudian kita bersama-sama menegakkan yang ma’ruf dan memberantas
segala bentuk kebatilan dan kemungkaran. Maka di sini saya sampaikan kesimpulan dari khutbah saya:
  Ada dua faktor dari beberapa faktor kenapa kemungkaran itu terus dilakukan. Pertama yaitu kebodohan umat
dari ajaran dien, dan sebagai solusinya marilah kita tingkatkan lagi kesadaran untuk mendalami ajaran dinul
Islam ini dan kita ajak umat untuk bersama-sama dengan kita, menggalakkan majelis-majelis ta’lim, pengajian-
pengajian yang di dalamnya dipelajari ajaran-ajaran dien dan dikupas segala yang haq dan yang batil, yang
ma’ruf dan yang mungkar. Yang kedua adalah lemahnya iman dan godaan syaithan. Untuk itu perlu kiranya kita
selalu memperkuat iman kita. Keimanan yang tak tergoyahkan dengan apapun dan mampu menangkis segala
bentuk kemungkaran. 

  Beramar ma’ruf dan nahi mungkar adalah kewajiban kita semua, mengingat akibat yang akan ditimpakan
kepada kita bila kita meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Kita akhiri khutbah ini dengan do’a.

.‫آل إِب َْرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ْت َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫صلَّي‬ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
‫ك‬َ َّ‫ إِن‬،‫ت َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم‬ َ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬ ِ َ‫َوب‬
‫ َوأَصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَا الَّتِ ْي فِ ْيهَا‬،‫ اَللَّهُ َّم أَصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنَا الَّ ِذيْ هُ َو ِعصْ َمةُ أَ ْم ِرنَا‬.‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
،‫ َواجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِ ْي ُك ِّل َخي ٍْر‬،‫آخ َرتَنَا الَّتِ ْي إِلَ ْيهَا َم َعا ُدنَا‬ ِ ‫ َوأَصْ لِحْ لَنَا‬،‫َم َعا ُشنَا‬
‫ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َو ِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذي َْن َسبَقُ ْونَا بِاْ ِإل ْي َما ِن‬. ٍّ‫احةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ َشر‬ َ ‫ت َر‬ َ ‫َواجْ َع ِل ْال َم ْو‬
‫ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا‬.‫َّح ْي ٌم‬ ِ ‫فر‬ ٌ ‫ك َر ُء ْو‬ َ َّ‫َوالَتَجْ َعلْ فِ ْي قُلُ ْوبِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا َربَّنَا إِن‬
‫ أَقِ ْي ُموا‬.‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬َ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬ ِ ‫َح َسنَةً َوفِي‬
 .َ‫صالَة‬ َّ ‫ال‬

Anda mungkin juga menyukai