NAMA DOKUMEN
REFERENSI
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
PBNSP 202: 4
Harus merupakan badan hukum, bagian dari suatu badan hukum , atau badan usaha yang legal.
Badan hukum dapat berupa perseroan terbatas atau yayasan sesuai ketentuan perundangan yang
berlaku
LSP-P3 Dibentuk oleh asosiasi industri dan/atau asosiasi profesi, dan didukung oleh instansi teknis
pembina sektor/ lapangan usaha. Dukungan para pemangku kepentingan berupa:
1) Surat Dukungan Asosiasi Industri terkait;
2) Surat Dukungan asosiasi Profesi terkait
3) Surat dukungan instansi teknis pembina sektor terkait
dengan melibatkan pemangku
kepentingan
Keabsaham LSP-P3 dinyatakan dengan Akta Notaris
Bentuk organisasi LSP-P3 terdiri dari Unsur Pengarah & Unsur Pelaksana
1) Unsur Pengarah LSP-P3 terdiri atas ketua merangkap anggota dan anggota yang merupakan
perwakilan dari para pemangku kepentingan (organisasi/ industri/profesi). Dibuktikan dengan
surat keterangan keterwakilan dari para pemangku kepentingan yang mengirimnya.
2) Unsur Pelaksana LSP-P3 minimal terdiri atas ketua serta bagian/fungsi administrasi, sertifikasi
dan manajemen mutu.
Target Asesi LSP-P3
1) SDM untuk sektor
2) dan/atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP
Penamaan LSP-P3 harus mencerminkan sektor/sub sektor, bidang/ sub bidang atau profesi
Ruang Lingkup lisensi LSP-P3 mengacu kepada sektor/ profesi.
4.1
4.3.1
4.3.2
4.3.3
PBNSP 202: 7.1
PBNSP 202: 7.1.1
2.4
2.5
2.6
FR.KL.01.4 rev.2
yang
PBNSP 202:4.3.4
PBNSP 202:4.3.4
PBNSP 202: 7.1
1)
Unsur Pengarah LSP-P1 Lembaga Dik/Lat adalah pimpinan Lembaga Dik/Lat yang membentuknya.
Unsur Pengarah terdiri atas ketua merangkap anggota dan anggota yang merupakan perwakilan
dari para pemangku kepentingan Lembga Dik/Lat.
2) Unsur Pelaksana LSP-P1 Lembaga Dik/Lat minimal terdiri atas ketua serta bagian/fungsi
administrasi, sertifikasi dan manajemen mutu.
3.4 Target Asesi LSP-P1 Lembaga Dik/Lat
1) peserta pendidikan/ pelatihan sendiri;
2) dan /atau SDM dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh
BNSP
3.5 Penamaan LSP P1 Lembaga Dik/Lat harus mencerminkan lembaga induknya.
3.6 Ruang Lingkup lisensi bagi LSP-P1 Lembaga Dik/Lat mengacu kepada lingkup organisasi induknya.
3.4
3.5
3.6
FR.KL.01.4 rev.2
PBNSP 202:4.3.4
PBNSP 202:4.3.4
PBNSP 202: 7.1
PBNSP 202: 7.1.1
PBNSP 202: 7.1.2
PBNSP 202: 3.11
PBNSP 202: 5.3.2
PBNSP 202: 5.2.3
II
1
1.1
1.2
1.3
2
2.1
2.2
Memiliki bukti telah dilakukan Uji Coba Asesmen dan rekaman kelengkapannya.
5)
Memiliki brosur/leaflet/bentuk informasi lain untuk keperluan sosialisasi dan publikasi yang
mutakhir tentang proses sertifikasi dalam tiap skema
3
3.1
Memiliki bukti penetapan status verifikasi setiap akan digunakan sebagai tempat uji
yang dilakukan oleh asesor lisensi/asesor kompetensi;
Memiliki prosedur terkait pelaksanaan uji kompetensi yang ditetapkan LSP.
3)
4)
5)
Memiliki Sarana dan perangkat kerja yang memenuhi persyaratan teknis terkait dengan kondisi uji
dan peralatan yang diperlukan dalam proses pengujian berdasarkan kepada dan konsisten dengan
skema sertifikasi yang diacu.
6) Wajib menjamin ketidakberpihakan dan keamanan MUK.
3.2 Ketentuan TUK Sewaktu
1) Dimiliki oleh berbagai pihak baik terkait maupun tidak terkait dengan LSP.
2) Memiliki surat izin penggunaan pemilik tempat uji kompetensi.
3)
4)
5)
a.
b.
c.
d.
7.2.1
7.2.2
7.2.3
PBNSP 202:4.3.2
PBNSP 201: 4.4
PBNSP
PBNSP
PBNSP
PBNSP
PBNSP
PBNSP
202: 7.2.4.a
202: 7.2.4.b
201: 4.3; 4.2.3
210: 5 & 6
202: 5.1.1;
202:5.1.3
PBNSP
PBNSP
PBNSP
PBNSP
208: 5.1.1
301:8
201: 7.2; 9.1.1;
202: 7.2.4.c
PBNSP 202:7.2.4.d
PBNSP 206:4.3
4.1.2
4.1.2
4.2.3; 4.2.4
4.5.3.4.d
3.13; 4.2.2
4.2.6
PBNSP 206:4.4
4.1.3
Memiliki bukti penetapan status verifikasi setiap akan digunakan sebagai tempat uji dilakukan
4.2.4
4.5.3.4.d
Memiliki Sarana dan perangkat kerja yang harus memenuhi persyaratan teknis terkait dengan
kondisi uji danperalatan yang diperlukan dalam proses pengujian berdasarkan kepada dan konsisten
dengan skema sertifikasi yang diacu.
6) Wajib menjamin ketidakberpihakan dan keamanan MUK.
3.3 Ketentuan TUK Mandiri
1) Dimiliki oleh lembaga diluar LSP
2) Memiliki Bukti penetapan status verifikasi sebagai TUK secara berkala yang dilakukan oleh
asesor lisensi ;
3) WAJIB mengembangkan, menerapkan dan memelihara dokumen SMM-TUK (PM, SOP, DP, FR)
4) Memiliki Sarana dan Perangkat Kerja sbb:
a.
Bukti ligalitas/status kantor tetap sekurang-kurangnya dalam waktu 2 (dua) tahun dan harus
memiliki sarana kerja yg memadai.
b. Memiliki rencana kegiatan yang mencerminkan pelayanan yang diberikan.
c.
dapat memiliki asesor kompetensi sesuai dengan ruang lingkup TUK, agar dapat menjadi bagian
dari tim asesor kompetensi LSP dengan persyaratan harus menjaga ketidakberpihakan.
5)
PBNSP 202: 7
FR.KL.01.4 rev.2
3.13
4.2.6
PBNSP 206:4.5
4.1.4
4.2.3
4.5.4
4.5.3.1
4.5.3.2
4.5.3.3
4.5.3.4
6)
a.
b.
4.
5
5.1
5.2
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
III
PBNSP 202:7.2.4.f
PBNSP Nomor:
1/ BNSP/III/2014
PBNSP 201:4.3.1
PBNSP 201:
7.3; 7.4
PBNSP 201: 8
PBNSP 210:
202: 7.2.4.b
PBNSP 201:
9.1-9.6
PBNSP 301:8
TAAASS401C
PBNSP 301:8
TAAASS402C
PBNSP 201: 9.8
PBNSP 201:9.9
PBNSP 201:10.3
PBNSP 201: 10.4
PBNSP 201: 10.5
PBNSP 201: 10.6
PBNSP 201: 9.4
PBNSP 206:
PBNSP 211:5.3;6
DOKUMEN PENDUKUNG
1
2
3
4
5
Bukti telah dilakukan Audit Internal dan kelengkapannya (Rekaman Audit Internal, Laporan
Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Penutupan Ketidaksesuaian)
Dokumen Skema Sertifikasi
1) Format Skema Sertifikasi sesuai dengan ketentuan BNSP.
2) Kesesuaian konteks isi per klausul.
3) Paket Kemasannya dalam bentuk: Kualifiikasi Nasional/ Okupasi Nasional/ Klaster.
4) Kecukupan Perangkat asesmen dan Materi Uji Kompetensi untuk masing2 skema sertifikasi)
Daftar TUK terverifikasi dan Persyaratan teknis spesifik untuk setiap TUK sesuai dengan skema
sertifikasi yang diacu.
Pedoman-pedoman BNSP (201, 202, 206, 208, 210, 211, 301, 302, dll)
Formulir-formulir terkait dengan kegiatan pelaksanaan sertifikasi
FR.KL.01.4 rev.2
PBNSP 210:2014