Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen :
FORMULIR Revisi : 0
DAFTAR PERIKSA KELENGKAPAN DOKUMEN Tgl.Terbit :
LSP MENUJU LISENSI Halaman : 1 dari 5

NAMA LSP : .............................................................................................................


ALAMAT : ……………………………………………………………………………………………………………
TGL PERIKSA : .... , ...........................20....

KELENGKAPA
No NAMA DOKUMEN REFERENSI N CATATAN
ADA TDK

I KELENGKAPAN PERSYARATAN PENDIRIAN LSP


1 Status Pemohon
1.1 Lisensi Awal PBNSP 208: 5.9
1.2 Perpanjangan Lisensi 5.12
1.3 Penambahan ruang lingkup 5.13
1.4 Penambahan LSP Cabang

2 Ketentuan Pembentukan LSP PBNSP 202: 4


2.1 Keabsahan LSP-P3 :
 Harus merupakan badan hukum, bagian dari suatu badan 4.1
hukum, atau badan usaha yang legal.
 Badan atau lembaga sertifikasi yang dibentuk oleh suatu 4.1
lembaga pemerintah dengan sendirinya merupakan badan hukum
sesuai status lembaga pemerintah tersebut .
 LSP pihak ketiga yang merupakan badan hukum dapat berupa 4.3.3
perseroan terbatas atau yayasan sesuai ketentuan perundang-
an yang berlaku
2.2 Keabsahan LSP-P2; LSP-P1 Industri & Lembaga Diklat
LSP yang merupakan bagian dari badan hukum atau lembaga 4.3.4
pemerintah dibentuk melalui surat keputusan pimpinan instansi/
lembaga, dengan lingkup sertifikasi kompetensi kerja sesuai
tugas, fungsi dan kegiatan kerja instansi/ lembaga induknya. LSP
yang dibentuk tersebut di atas dapat diajukan lisensinya kepada
BNSP sebagai LSP pihak kesatu atau LSP pihak kedua, sesuai
dengan sasaran sertifikasinya
2.3 Pembentukan LSP-P3 PBNSP 202:4.3
 Dibentuk oleh asosiasi industri dan/ atau asosiasi profesi, dan 4.3.1
didukung oleh instansi teknis pembina sektor/ lapangan usaha.
 Dalam hal terdapat kebutuhan pengakuan kompetensi yang 4.3.2
mendesak dan/atau sudah terdapat regulasi pada sektornya,
tetapi asosiasi terkait belum/tidak ada, maka LSP pihak
ketiga dapat dibentuk melalui dukungan instansi teknis
pembina sektor/ lapang-an usaha dengan melibatkan pemangku
kepentingan.
 LSP pihak ketiga yang merupakan badan hukum dapat berupa 4.3.3
perseroan terbatas atau yayasan sesuai ketentu-an
perundangan yang berlaku. LSP pihak ketiga yang merupakan
badan usaha yang legal disahkan melalui akte notaris yang di
dalam kepengurusannya mencan-tumkan perwakilan dari para
pemangku kepentingan yang mendirikannya.
2.3 Pembentukan LSP-P2 PBNSP 202:
Didirikan oleh industri atau instansi 4.3.4
2.4 Pembentukan LSP-P1 Industri 4.3.4
Didirikan oleh industri atau instansi
2.5 Pembentukan LSP-P1 Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan 4.3.4
Didirikan oleh lembaga pendidikan dan /atau pelatihan
2.6 Penamaan LSP
a. Nama LSP–P3 harus mencerminkan sektor/sub sektor, PBNSP 202:
bidang/sub bidang atau profesinya. 5.3.1
b. Nama LSP-P1 dan LSP–P2 harus mencerminkan nama lembaga 5.3.2
induknya.
2.7 Target Asesi
No.Dokumen :
FORMULIR Revisi : 0
DAFTAR PERIKSA KELENGKAPAN DOKUMEN Tgl.Terbit :
LSP MENUJU LISENSI Halaman : 2 dari 5

LSP-P3 PBNSP 202


 SDM untuk sektor 3.9
 dan/atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP
LSP-P2 3.10
 SDM lembaga induknya,
 SDM dari pemasoknya dan /atau
 SDM dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup yang
diberikan oleh BNSP
LSP-P1 Industri 3.11
 SDM lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP
LSP-P1 Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan 3.12
 peserta pendidikan/ pelatihan;
 dan /atau SDM dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai
ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP

3 Bentuk Organisasi LSP


Organisasi LSP terdiri unsur pengarah dan unsur pelaksana PBNSP 202: 7.1.1
a. Unsur Pengarah
Unsur pengarah LSP-P3 dibuktikan dengan surat keterangan PBNSP 202: 7.1.1
keterwakilan dari para pemangku kepentingan (organisasi/
industri/profesi) yang mengirimnya.
Unsur pengarah LSP-P1 dan LSP-P2 adalah pimpinan instansi/
PBNSP 202: 7.1.1
lembaga kerja yang membentuknya.
b. Unsur Pelaksana
Unsur pelaksana LSP memiliki fungsi sebagai pelaksana
PBNSP 202:
kebijakan dan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh pengarah.
7.1.4 s/d 7.1.7

4 Sarana dan Perangkat Kerja LSP


4.1 Sarana LSP
a. Status dan Legalitas Kantor PBNSP 202:
7.2.1
b. Sarana Kerja termasuk sistem pengolahan data berbasis I T PBNSP 202:
7.2.2
c. Sumber pendanaan / keuangan PBNSP
202:4.3.2
PBNSP 201: 4.4
d. LSP harus memiliki rencana kegiatan yang mencerminkan PBNSP
pelayanan yang diberikan kepada industri dan sekaligus sebagai 202:7.2.3
penghasilan untuk pendanaan organisasi.

4.2 Perangkat Kerja LSP


a.Standar Kompetensi: PBNSP 202:
1) SKKNI 7.2.4.a
2) Standar Internasional
3) Standar Khusus.
b. Skema sertifikasi dan Perangkat Asesmen termasuk Materi PBNSP 202:
Uji Kompetensi, 7.2.4.b
1) LSP menetapkan skema sertifikasi untuk memenuhi
permintaan pelanggan dan atau pemangku kepentingannya.
PBNSP 202:
5.1.1;
2) Pemilihan skema sertifikasi dilandasi oleh pertimbangan
5.1.3
kebutuhan pasar sertifikasi dan kemampuan pelayanan LSP.

3) Ruang Lingkup lisensi bagi LSP-P3 mengacu kepada


PBNSP 202:
sektor/profesi.
5.2.3

4) Ruang Lingkup lisensi bagi LSP-P1 dan LSP-P2, mengacu PBNSP 202:
No.Dokumen :
FORMULIR Revisi : 0
DAFTAR PERIKSA KELENGKAPAN DOKUMEN Tgl.Terbit :
LSP MENUJU LISENSI Halaman : 3 dari 5

kepada lingkup organisasi induknya. 5.2.3

5) Struktur Anggota Komite Skema (termasuk surat PBNSP 201: 4.3;


keterangan keterwakilan dari organisasi/ industri yang 4.2.3
mengirimnya) PBNSP 210: 5
6) Penetapan Keanggotaan Komite Skema Srtifikasi PBNSP 201: 4.3;
PBNSP 210:5; 6
7) Uraian rinci yang mutakhir tentang proses sertifikasi dalam PBNSP 201:
tiap skema belum berupa brosur/leaflet/bentuk informasi 7.2; 9.1.1
lain untuk keperluan sosialisasi dan publikasi PBNSP 202:
7.2.4.C

c.Tempat Uji Kompetensi


1) TUK di Tempat Kerja PBNSP 206:4.3
 TUK di Tempat Kerja dimilki oleh Industri; 4.1.2
 Diverifikasi setiap akan digunakan sebagai tempat
uji dilakukan oleh asesor lisensi dan dapat dilakukan 4.2.3
oleh asesor kompetensi;
2) TUK Sewaktu PBNSP 206:4.4
 Dimiliki oleh berbagai pihak baik terkait maupun tidak 4.1.3
terkait dengan LSP.
 Diverifikasi setiap akan digunakan sebagai tempat uji 4.2.4
dilakukan oleh asesor lisensi dan dapat dilakukan oleh
asesor kompetensi;
3) TUK Mandiri PBNSP 206:4.5
Dimiliki oleh lembaga diluar LSP 4.1.4
4) Ketentuan Umum TUK PBNSP: 4.2
 Memenuhi persyaratan teknis sesuai lingkup skema 4.2.2
sertifikasi yang diacu;
 Ditetapkan sebagai TUK terverifi-kasi oleh LSP; 4.2.4
 Wajib menjamin ketidakberpihakan dan keamanan MUK. 4.2.6
5) Kewajiban Mengembangkan SMM
a. TUK di Tempat Kerja & TUK Sewaktu 4.5.3.4.d
 tidak wajib mengembangkan, menerapkan dan memelihara
SMM (PM, SOP, DP, FR);
 hanya memiliki prosedur yang ditetapkan LSP
terkait pelaksanaan uji kompetensi.
b. TUK Mandiri WAJIB mengembangkan, menerapkan dan 4.5.4
memelihara SMM (PM, SOP, DP, FR)
6) Sarana dan Perangkat Kerja TUK
a. Sarana dan perangkat kerja TUK di Tempat Kerja & 3.13
TUK Sewaktu haru memenuhi persyaratan teknis terkait
dengan kondisi uji dan peralatan yang diperlukan dalam
proses pengujian berdasarkan kepada dan konsisten
dengan skema sertifikasi yang diacu.
b. Sarana TUK Mandiri 206: 4.5.3
 harus memiliki kantor tetap sekurang-kurangnya dalam
waktu 2 (dua) tahun dan harus memiliki sarana kerja yg 4.5.3.1
memadai.
 harus memiliki rencana kegiatan yang mencerminkan
pelayanan yang diberikan. 4.5.3.2
dapat memiliki asesor kompetensi sesuai dengan ruang
lingkup TUK, agar dapat menjadi bagian dari tim asesor
kompetensi LSP dengan persyaratan tetap menjaga 4.5.3.3
ketidakberpihakan.
c. Perangkat Kerja TUK Mandiri harus memiliki: 4.5.3.4
(1) Skema sertifikasi kompetensi yang diacu,
(2) Standar Kompetensi yang diacu,
No.Dokumen :
FORMULIR Revisi : 0
DAFTAR PERIKSA KELENGKAPAN DOKUMEN Tgl.Terbit :
LSP MENUJU LISENSI Halaman : 4 dari 5

(3) Peralatan teknis yang ditetapkan LSP,


(4) Prosedur yang ditetapkan LSP terkait pelaksana-an uji
kompetensi,

d. Personel yang terlibat kegiatan LSP


1) Personel LSP (termasuk kualifikasi, uraian tugas, komitmen PBNSP 201:
mengikuti peraturan LSP) 6.2
2) Daftar Asesor Kompetensi (beserta CV & ruang lingkup unit PBNSP 201:
kompetensinya) 6.2.2
3) Daftar Asesor Lisensi (beserta CV) 6.2.3

II KELENGKAPAN SMM-LSP
1 Kesesuaian Panduan Mutu LSP terhadap Persyaratan Umum PBNSP No.1/
LSP BNSP/III/2014

2 SOP (Prosedur + Instruksi Kerja)


2.1 SOP Mengelola Ketidakberpihakan PBNSP
201:4.3.1
2.2 SOP Menjaga Keamanan dan Kerahasiaan Perangkat UJK PBNSP 201:
7.3; 7.4
2.3 SOP Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi PBNSP 201: 8
PBNSP 210:
2.4 SOP Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi. 202: 7.2.4.b

2.5 SOP Sertifikasi Kompetensi PBNSP 201:9.1-


9.6
2.6 SOP Merencanakan dan mengorganisasikan asesmen PBNSP 301:8
TAAASS401C
2.7 SOP Melaksanakan asesmen PBNSP 301:8
TAAASS402C
2.8 SOP Menyelesaikan Banding atas Keputusan Sertifikasi PBNSP 201: 9.8

2.9 SOP Menyelesaikan Keluhan Asesi PBNSP 201:9.9

2.10 SOP Pengendalian Dokumen PBNSP 201:10.3

2.11 SOP Mengendalikan Rekaman PBNSP 201:


10.4
2.12 SOP Kaji Ulang Manajemen PBNSP 201:
10.5
2.13 SOP Audit Internal PBNSP 201:
10.6
2.14 SOP Membuat Keputusan Sertifikasi PBNSP 201: 9.4

2.15 SOP Verifikasi TUK (PBNSP 206) PBNSP 206:

2.16 SOP Membuat Laporan Kegiatan LSP PBNSP


211:5.3;6

3 Dokumen Pendukung
3.1 Akta Notaris LSP-P3
3.2 Surat Dukungan Pemangku Kepentingan LSP-P3
1) Surat Dukungan Asosiasi Industri terkait termasuk kesiapan
mensuplai peserta sertifikasi;
2) Surat Dukungan asosiasi Profesi terkait termasuk kesiapan
mensuplai peserta sertifikasi
3) Surat Dukungan Regulator terkait termasuk kesiapan mensuplai
peserta sertifikasi .
3.3 SK pimpinan Instansi/Lembaga untuk Pembentukan LSP-P2 dan
No.Dokumen :
FORMULIR Revisi : 0
DAFTAR PERIKSA KELENGKAPAN DOKUMEN Tgl.Terbit :
LSP MENUJU LISENSI Halaman : 5 dari 5

LSP- P1
3.4 Penetapan Keanggotaan Komite Skema Srtifikasi (SK Ketua LSP)
3.5 Dokumen Skema Sertifikasi
3.6 Perangkat asesmen dan Materi Uji Kompetensi untuk masing2
skema sertifikasi)
3.7 Legalitas/Status Kantor LSP
3.8 Rencana / Program Kerja & Anggaran Tahunan yg memuat
kegiatan antara lain: sertifikasi, surveilan, sertifikasi ulang,
verifikasi TUK, audit internal, kaji ulang manajemen, pelaporan
berkala, dll.
3.9 Standar Kompetensi (SKKNI / Standar International /Standar
Khusus)
3.10 Daftar TUK terverifikasi
3.11 Persyaratan teknis spesifik untuk setiap TUK
3.12 Daftar personel LSP (termasuk kualifikasi, uraian tugas,
komitmen mengikuti peraturan LSP)
3.13 Daftar Asesor Kompetensi (beserta CV & ruang lingkup unit
kompetensinya, komitmen mengikuti peraturan LSP)
3.14 Daftar Asesor Lisensi (beserta CV & ruang lingkup unit
kompetensinya, komitmen mengikuti peraturan LSP)
3.15 Rekaman Audit dan Perbaikan Audit Internal LSP
3.16 Rekaman Kaji Ulang Manajemen LSP
3.17 Pedoman-pedoman BNSP (201, 202, 206, 208, 210, 211, 301, 302,
dll)

4 Formulir-formulir terkait dengan kegiatan pelaksanaan


sertifikasi

Diperiksa Disetujui:

............................................... ..........................................

Anda mungkin juga menyukai