Anda di halaman 1dari 7

JHE 2 (1) (2017)

Jurnal of Health Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/

MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN


DAN SIKAP GIZI PADA ANAK YANG GEMUK DAN OBESITAS

Meilia Wulandari  , Galuh Nita Prameswari

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Latar Belakang: Obesitas dan kegemukan (overweight) merupakan masalah gizi masyarakat dunia
Diterima Januari 2017 yang perlu mendapat perhatian. Studi pendahuluan di SD Hj Isriati Baiturrahman 1, Semarang
Disetujui Februari 2017 diketahui 14 siswa (46,7%) menunjukkan pengetahuan baik dan 16 siswa (53,3%) menunjukkan
Dipublikasi April 2017 pengetahuan kurang, serta 11 siswa (36,7%) menunjukkan sikap positif dan 19 siswa (63,3%)
________________ menunjukkan sikap negatif.
Keywords: Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental design dengan rancangan one group pretest and
Media comic, overweight, posttest design tanpa kelompok kontrol. Sampel pada penelitian ini sebanyak 50 siswa yang diambil
obesity, knowledge, attitude secara simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner pretest
____________________ posttest dan media komik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara skor pengetahuan
dan sikap gizi sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan informasi gizi melalui media komik
dengan nilai (p=0,000) dan (p=0,002).
Simpulan: : Ada pengaruh pemberian informasi gizi melalui media komik terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap gizi pada siswa.

Abstract
___________________________________________________________________
Background: Obesity and overweight is a nutrition problems of the world community that need attention.
Preliminary study on SD Hj Isriati Baiturrahman 1, Semarang known 14 students (46.7%) showed good
knowledge and 16 students (53.3%) showed less knowledge, as well as 11 students (36.7%) showed a positive
attitude and 19 students (63.3%) showed a negative attitude.
Methode: This type of research is a quasi experimental design with the design of one group pretest and posttest
design without control group. Samples in this study as many as 50 students were taken by simple random
sampling. The research instrument used in the form pretest posttest questionnaire and media comic.
Results: The results showed that there were significant differences between the scores of nutritional knowledge
and attitude before (pretest) and after (posttest) given nutritional information through media of comic with the
value (p = 0.000) and (p = 0.002).
Conclusion: There is effect of nutritional information through media of comic to increase nutritional
knowledge and attitude of students.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2527-4252
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: meiliawulandari_94@yahoo.co.id

73
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

PENDAHULUAN berhubungan dengan 52% dan 60% peningkatan


risiko asma di kalangan anak-anak dan remaja.
Kegemukan (overweight) dan obesitas Anak-anak dengan obesitas berada pada risiko
merupakan masalah kesehatan dan gizi yang lebih tinggi dalam terjadinya gangguan
masyarakat dunia yang perlu mendapat psikososial, perlemakan hati (fatty liver),
perhatian. Masalah gizi lebih pada anak gangguan ortopedi dan sleep apnea.
merupakan salah satu masalah yang mendapat Berdasarkan hasil penelitian yang
perhatian banyak negara (Supariasa 2002). Di dilakukan oleh Budiyanti (2011) di SD Hj.
berbagai belahan dunia, prevalensi obesitas juga Isriati Baiturrahman 1 Semarang, menunjukkan
terus mengalami peningkatan. Prevalensi anak bahwa dari 909 keseluruhan jumlah siswa
gemuk (overweight) dan obesitas pada dunia didapat 123 siswa (13,5%) yang secara klinis
meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi dan penampilan fisiknya masuk dalam kriteria
6,7% pada tahun 2010 dan diperkirakan akan obesitas. Selain itu studi pendahuluan yang
mencapai 9,1% atau 60 juta pada tahun 2020 dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
(de Onis, et al, 2010). dari 357 jumlah siswa kelas 4, 5 dan 6 didapat
Pada Riskesdas 2013, secara nasional 166 siswa (46,5%) masuk dalam kriteria gemuk
prevalensi gemuk pada anak umur 5-12 tahun (overweight) dan obesitas.
masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari Tingginya prevalensi gemuk (overweight)
gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) dan obesitas pada anak membuat perlu
8,0 persen. Dari data tahun 2010-2013 dapat diadakannya upaya pencegahan atau
diketahui bahwa prevalensi kegemukan pada penanggulangan sejak dini. Salah satu upaya
anak mengalami peningkatan yang signifikan. penanggulangan dapat dilakukan melalui
Prevalensi obesitas di Provinsi Jawa Tengah pendidikan gizi pada anak terutama ditujukan
pada anak umur 6-14 tahun sebesar 6,6% untuk pada anak yang gemuk terlebih pada anak
anak laki-laki dan 4,6% untuk anak perempuan. dengan kriteria obesitas. Pendidikan gizi yang
Peningkatan pendapatan pada kelompok diberikan pada anak usia sekolah dasar
masyarakat tertentu, terutama masyarakat di diupayakan diberikan melalui media yang
perkotaan menyebabkan gaya hidup dan pola menarik agar penyampaian materi dapat
makan menjadi berubah. Pola makan diterima dengan lebih mudah. Komik
masyarakat yang mulai bergeser ke arah tidak merupakan media cetak yang mampu
seimbang seperti rendah karbohidrat, tinggi menampilkan cerita sederhana dengan
lemak dan rendah serat kini mulai berdampak menggunakan bahasa sehari-hari sehingga lebih
terhadap kesehatan dan peningkatan prevalensi mudah dipahami dan diminati serta
gemuk dan obesitas di seluruh dunia. Perubahan memberikan hiburan sekaligus pendidikan pada
pola makan ini dipercepat oleh makin kuatnya anak (Santyasa, 2007).
arus budaya makanan asing seperti makanan Berdasarkan studi pendahuluan yang
siap saji (fast food) yang disebabkan oleh semakin dilakukan oleh peneliti, dari 30 siswa yang
majunya teknologi informasi dan globalisasi diberikan kuesioner mengenai pengetahuan dan
ekonomi. Di samping itu perbaikan ekonomi sikap gizi, didapat 14 siswa (46,7%)
meyebabkan berkurangnya aktifitas fisik menunjukkan pengetahuan baik dan 16 siswa
masyarakat tertentu (Almatsier, 2004) (53,3%) menunjukkan pengetahuan kurang,
Beberapa dampak dari obesitas pada anak serta 11 siswa menunjukkan sikap positif
sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang (36,7%) dan 19 siswa (63,3%) menunjukkan
anak dan kualitas hidup anak di masa depan. sikap negatif.
Anak penderita obesitas memiliki kesempatan Selama ini penyampaian informasi
20% menjadi gemuk saat dewasa, dan remaja (penyuluhan) kesehatan yang diberikan di SD
obesitas memiliki hingga 80% peluang menjadi Hj Isriati Baiturrahman 1 Semarang hanya
gemuk saat dewasa. Kegemukan dan obesitas dengan metode ceramah. Oleh karena itu,

74
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

dalam rangka menambah informasi dan


meningkatkan pengetahuan siswa mengenai gizi SD Hj Isriati Baiturrahman 1 semarang
yang pernah diperoleh siswa-siswi SD Hj. Isriati yang terletak di pusat kota dan dekat dengan
Baiturrahman 1 Semarang serta mengatasi pusat perbelanjaan ternama di Kota Semarang
kejenuhan dan menarik minat anak ketika memberikan peluang yang mudah bagi siswa di
menerima informasi kesehatan, penerapan untuk mengkonsumsi makanan jajanan tidak
model pendidikan gizi melalui media komik sehat yang mengandung tinggi kalori seperti fast
sangat diperlukan. Melalui media komik food dan junk food yang banyak tersedia di sekitar
tersebut, selain memberikan informasi gizi lingkungan sekolah. Hal tersebut menjadikan
melalui media yang menarik juga merupakan kebiasaan makan anak saat di sekolah menjadi
media pendidikan gizi yang efektif dalam tidak sehat serta merupakan salah satu faktor
meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi yang menyebabkan angka kejadian kegemukan
anak. (overweight) dan obesitas pada siswa di SD Hj
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk Isriati Baiturrahman 1 cukup tinggi.
melakukan penelitian mengenai pengaruh Distribusi responden berdasarkan usia
pemberian informasi gizi melalui media komik dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap sebesar 19 responden (38%) berusia 9 tahun, 25
gizi pada anak yang gemuk dan obesitas di SD responden (25%) berusia 10 tahun, dan 6
Hj. Isriati Baiturrahman 1 semarang. Tujuan responden (12%) berusia 11 tahun. Distribusi
penelitian ini adalah untuk mengetahui responden berdasarkan jenis kelamin diketahui
perbedaan antara skor pengetahuan dan sikap sebesar 31 responden (62%) berjenis kelamin
gizi sebelum (prettest) dan sesudah (posttest) laki-laki, dan 19 responden (38%) berjenis
diberikan informasi gizi melalui media komik kelamin perempuan. Sedangkan distribusi
pada anak yang gemuk (overweight) dan obesitas responden berdasarkan status gizi diketahui
di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. bahwa sebesar 28 responden (56%) memiliki
status gizi gemuk (overweight), dan 22 responden
METODE (44%) memiliki status gizi obesitas.
Sebelum melakukan uji statistik, uji
Desain penelitian ini menggunakan normalitas data perlu dilakukan untuk
penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental mengetahui data terdistribusi normal atau tidak.
design) dengan rancangan one group pre posttest Apabila data terdistribusi normal maka uji
design tanpa kelompok kontrol. Sampel statistik yang digunakan adalah uji t
penelitian sebanyak 50 siswa usia 9-11 tahun berpasangan, jika data tidak terdistribusi normal
dengan kriteria gemuk dan obesitas. Teknik maka uji statistik yang digunakan adalah uji
pengambilan sampel dilakukan secara simple statistic alternatif yaitu uji wilcoxon. Dalam
random sampling. Variabel bebas pada penelitian penelitian ini uji normalitas yang digunakan
ini yaitu pemberian informasi gizi melalui yaitu uji Saphiro-Wilk karena jumlah sampel
media komik, dan variabel terikatnya yaitu yang digunakan yaitu 50. Hasil uji normalitas
pengetahuan dan sikap gizi pada anak yang data diketahui bahwa pada data skor
gemuk dan obesitas di SD Hj. Isriati pengetahuan tidak terdistribusi normal.
Baiturrahman 1 Semarang. Pengambilan data Sedangkan pada data skor sikap diketahui
dengan metode tes menggunakan kuesioner bahwa data terdistribusi normal.
pretest posttest dan metode wawancara. Uji Pada tabel 1 diketahui bahwa skor
statistik yang digunakan yaitu uji T berpasangan pengetahuan gizi sebelum (pretest) dan sesudah
dengan alternatif uji Wilcoxon jika data tidak (posttest) diberikan informasi gizi melalui media
terdistribusi normal. komik jika dilihat berdasarkan nilai median

HASIL DAN PEMBAHASAN

75
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

Tabel 1. Analisis skor pengetahuan gizi sebelum dan sesudah diberikan informasi gizi melalui media
komik
Nilai
Pengetahuan Median Minimum Maksimum
p (value)
Pretest 14,50 6 18
0,000
Posttest 17,00 10 20

Tabel 2. Analisis skor sikap gizi sebelum dan sesudah diberikan informasi gizi melalui media komik

Sikap Mean Standar deviasi Nilai p(value)


Pretest 41,10 7,63
0,002
Posttest 44,16 7,65

sebesar 14,50 pada saat (pretest) dan 17,00 pada keuntungan yang diantaranya adalah anak-anak
saat (posttest). mempunyai beberapa pemikiran yang terbuka
Skor minimum pada saat (pretest) sebesar dibandingkan dengan orang dewasa sehingga
6 dan pada saat (posttest) sebesar 10. Sedangkan pengetahuan yang diberikan dapat menjadi
skor maksimum pada saat (pretest) sebesar 18 dasar bagi pembinaan kebiasaan makan anak
dan pada saat (posttest) sebesar 20. Hal tersebut (Suhardjo, 2003). Penyuluhan gizi yang
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor diberikan tersebut merupakan suatu pendekatan
pengetahuan gizi sebelum dan sesudah edukatif untuk menghasilkan perilaku individu
diberikan informasi gizi melalui media komik. atau masyarakat yang diperlukan dalam rangka
Untuk mengetahui adanya perbedaan meningkatkan dan mempertahankan gizi baik
skor pengetahuan gizi sebelum (pretest) dan (Suhardjo, 2003).
sesudah (posttest) diberikan informasi gizi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
melalui media komik maka dilakukan uji model pendidikan gizi melalui media komik
statistik alternatif dari uji T berpasangan karena efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi
data tidak terdistribusi normal, yaitu dengan uji pada siswa. Hasil yang sama juga dibuktikan
Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon dalam penelitian yang dilakukan oleh Arimurti
diketahui nilai p (value) 0,000 yang artinya (2012) tentang pengaruh pemberian komik
terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pendidikan gizi seimbang terhadap pengetahuan
pengetahuan gizi sebelum (pretest) dan sesudah gizi siswa, yang menunjukkan perolehan rata-
(posttest) diberikan informasi gizi melalui media rata skor pengetahuan gizi yang lebih tinggi saat
komik pada anak yang gemuk dan obesitas di posttest yaitu 77,7 dibandingkan dengan
SD Hj Isriati Baiturrahman 1 Semarang. perolehan rata-rata skor pengetahuan saat pretest
Peningkatan skor pengetahuan terjadi yaitu 47,0.
karena adanya informasi yang diberikan melalui Penelitian lain yang juga menunjukkan
pendidikan gizi, adanya perubahan dari keefektifan penggunaan media komik dalam
awalnya tidak tahu menjadi tahu. Menurut meningkatkan pengetahuan gizi pada siswa
Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan yaitu, penelitian yang dilakukan oleh Zulaekah
hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu (2012) tentang penyuluhan gizi dengan media
seseorang terhadap objek melalui indera yang komik dalam meningkatkan pengetahuan
dimilikinya. Sebagian besar pengetahuan tentang keamanan makanan jajanan, yang
dipengaruhi oleh indera penglihatan dan indera menunjukkan adanya perbedaan peningkatan
pendengaran. pengetahuan antar kelompok, yang mana
Penyuluhan sebagai salah satu kelompok dengan media komik memiliki
pendekatan pendidikan gizi sangat penting peningkatan pengetahuan yang lebih baik
dilakukan di sekolah karena memiliki beberapa dibandingkan dengan kelompok medi tanpa di-

76
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

dibandingkan dengan kelompok tanpa media skor sikap gizi sebelum (pretest) dan
komik. sesudah (posttest) diberikan informasi gizi
Penggunaan alat bantu atau media penga- melalui media komik maka dilakukan uji
jaran sangat membantu sasaran didik yaitu statistik uji T berpasangan karena data
siswa dalam menerima informasi berdasarkan terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji T
kemampuan penangkapan pancaindera. berpasangan diketahui bahwa nilai p value
Semakin banyak indera yang digunakan (0,002) yang artinya terdapat perbedaan yang
semakin baik penerimaan sasaran didik bermakna antara skor sikap gizi sebelum (pretest)
terhadap pesan atau materi pendidikan dan sesudah (posttest) diberikan pendidikan gizi
kesehatan (Zulkifli, 2006). Efektivitas melalui media komik pada anak yang gemuk
penggunaan media lain selain media komik dan obesitas di SD Hj Isriati Baiturrahman 1
dalam meningkatkan pengetahuan gizi pada Semarang.
siswa sekolah dasar sudah banyak dilakukan, Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh informasi gizi melalui media komik selain
Saloso (2011) dengan menggunakan media lagu efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi
dan kartu bergambar, Zulaekah (2012) dengan juga efektif dalam meningkatkan sikap gizi pada
media booklet, Ambarwati (2014) dengan siswa. Hasil yang sama juga dibuktikan pada
menggunakan media leaflet, yang hasilnya penelitian yang dilakukan oleh Nuryanto (2014)
sama-sama menunjukkan adanya peningkatan tentang pengaruh pendidikan gizi melalui komik
pengetahuan gizi pada siswa. gizi seimbang terhadap pengetahuan dan sikap
Penggunaan media komik memberikan pada siswa SDN bendungan di Semarang, yang
kelebihan dibandingkan media lain seperti menujukkan bahwa terdapat perbedaan sikap
booklet, leaflet maupun kartu bergambar. Media tentang gizi seimbang antara sebelum sebesar
komik mampu menampilkan cerita sederhana 60% dan sesudah pemberian pendidikan gizi
dengan menggunakan bahasa sehari-hari melalui media komik meningkat menjadi 84%.
sehingga lebih mudah dipahami dan diminati Penelitian lain juga menunjukkan keefektifan
serta memberikan hiburan sekaligus pendidikan penggunaan media komik sebagai media
pada anak (Santyasa, 2007). Berdasarkan pembelajaran kesehatan bagi siswa sekolah
penelitian yang dilakukan oleh Arimurti (2012) dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Ridha
menunjukkan bahwa perolehan rata-rata skor (2016) tentang efektivitas media komik pada
pengetahuan gizi lebih tinggi pada kelompok pengetahuan dan sikap mengenai cuci tangan
perlakuan komik dibandingakan pada kelompok pada siswa sekolah dasar yang menunjukkan
perlakuan buku. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna terhadap
bahwa media komik lebih efektif dalam sikap siswa mengenai pentingnya cuci tangan
meningkatkan pengetahuan gizi siswa. setelah pemberian komik dari sikap negative
Dari tabel 2 diketahui bahwa skor sikap 77% menjadi sikap positif 77%.
gizi sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) Peningkatan skor sikap ini terjadi
diberikan informasi gizi melalui media komik karena adanya peningkatan pengetahuan, dari
dilihat dari rata-rata skor sikap sebesar 41,10 awalnya yang tidak tahu menjadi tahu,
pada saat (pretest) dan 44,16 pada saat (posttest) kemudian diiringi dengan perubahan sikap
dengan standar deviasi 7,63 pada saat (pretest) kearah yang baik. Sikap merupakan suatu pola
menjadi 7,65 pada saat (posttest). Hal tersebut perilaku, untuk menyesuaikan diri dalam situasi
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor sosial atau secara sederhana sikap merupakan
sikap gizi jika dilihat berdasarkan nilai mean respon terhadap stimulasi social yang telah
(rata-rata) dan simpangan baku antara sebelum terkondisikan (Azwar, 2015). Meskipun sikap
(pretest) dan sesudah (posttest) diberikan belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
informasi gizi melalui media komik. akan tetapi merupakan predisposisi tindakan
Untuk mengetahui adanya perbedaan atau perilaku. Jadi perubahan sikap yang baik

77
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

akan diiringi dengan perubahan perilaku yang Kesehatan Masyarakat, Dosen Pembimbing
baik pula (Notoatmodjo, 2007). Skripsi, Kepala Sekolah SD Hj Isriati
Sikap anak sudah terbentuk dan menjadi Baiturrahman 1 Semarang dan seluruh
konsep mendasar berasal dari budaya dalam responden penelitian serta seluruh pihak yang
keluarga. Sikap anak akan cenderung berubah turut membantu selama proses penelitian.
dari yang mempunyai sikap mendukung akan
mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama DAFTAR PUSTAKA
teman sebayanya. Sikapnya mendukung dalam
pemilihan makanan jajanan tetapi timbul Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :
keinginan ingin mencicipi makanan yang di Gramedia Pustaka Utama.
makan temannya. Perilaku yang muncul adalah Ambarwati, dkk. (2014). Media Leaflet, Video Dan
meniru teman meskipun tidak sesuai dengan Pengetahuan Siswa SD Tentang Bahaya
Merokok. Jurnal Kesehatan Masyarakat 10 (1) :
sikap yang dimilkinya. Hal ini sesuai dengan
7-13.
karakteristik anak sekolah dasar yaitu suka
Arimurti, DI. (2012) Pengaruh Pemberian Komik
meniru orang-orang disekitarnya termasuk Pendidikan Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan
orang tua, guru dan teman sebaya Gizi Siswa Kelas V SDN Sukasari 4 Kota
(Notoatmodjo, 2007). Tangerang, Skripsi, Universitas Indonesia.
Pemberian informasi gizi melalui media Azwar, S. (2015) Sikap Manusia, Teori dan
komik merupakan cara efektif bagi siswa Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
sekolah dasar dalam meningkatkan sikap gizi. Budiyati. (2011). Analisis Faktor Penyebab Obesitas pada
Komik memiliki karakteristik yang memenuhi Anak Usia Sekolah di SD Islam Al-Azhar 14 Kota
Semarang, Tesis, Universitas Indonesia.
syarat- syarat pemilihan media pendidikan yang
Departemen Kesehatan RI. (2010) Laporan hasil riset
baik bagi siswa sekolah dasar, yaitu menarik
kesehatan dasar (RISKESDAS) 2010, Jakarta,
minat dan perhatian siswa (attention), sesuai diakses 23 Maret 2015,
dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan (http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id)
serta kondisi siswa (relevance), mampu -----------------------------------. (2013) Laporan hasil riset
menimbulkan rasa percaya pada siswa bahwa kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013, Jakarta,
mereka mampu dalam menyerap informasi diakses 23 Maret 2015,
yang diberikan (confidence), dan tidak hanya (http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id)
menumbuhkan sikap gizi kepada siswa tetapi De onis, et all. (2010). Global prevalence and trends
of overweight and obesity among preschool
juga mampu memberikan hiburan dan
children 1–4. American Journal of Clinical
menimbulkan rasa senang bagi pembacanya
Nutrition 92 (5) : 1257–1264.
(Supardi, 2009). Hidayati, dkk. (2006). Obesitas pada Anak, diakses 10
Januari 2016, (http://www.pediatric.com)
PENUTUP Meilany, TA. (2000) Profil Klinis, Laboratoris, serta
Sikap dan Perilaku Murid Sekolah Dasar dengan
Simpulan penelitian ini adalah terdapat Obesitas di SD Tarakanita 5, SDI Al-Azhar
perbedaan bermakna antara skor pengetahuan Rawamangun dan SDI Al-Azhar Kelapa Gading
Jakarta, Tesis, Universitas Indonesia.
dan sikap gizi sebelum (pretest) dan sesudah
Misnadiarly. (2007). Obesitas sebagai Faktor Resiko
(posttest) diberikan informasi gizi melalui media
beberapa Penyakit. Jakarta : Pustaka Obor
komik pada anak yang gemuk dan obesitas di Populer.
SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Notoatmodjo, S. (2007) Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
UCAPAN TERIMA KASIH -------------------. (2005). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Nuryanto, S. (2014). Pengaruh Pendidikan Gizi
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Melalui Komik Gizi Seimbang Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Pada Siswa Sdn
Negeri Semarang, Ketua Jurusan Ilmu

78
Meilia Wulandari dan Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 2 (1) (2017)

Bendungan Di Semarang. Journal of Clinical


Nutrition 3 (4) : 925-932.
Ridha, A, dkk. (2016). Efektivitas Media Komik Pada
Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Cuci
Tangan Pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal
LINK 5 (1) : 1-7.
Santyasa, IW. (2007) Landasan Konseptual Media
Pembelajaran, Disajikan dalam workshop
media pembelajaran bagi guru SMA, Diakses
20 Maret 2016, (http://www.scrib.com)
Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Supardi. (2009). Optimalisasi penggunaan dan
pengembangan media pembelajaran untuk
prefesionalisasi guru. Diakses 15 september
2016, (http://www.staff.uny.ac.id).
Saloso, I, (2011). Pengaruh media audio (lagu anak-
anak) dan media visual (kartu bergambar) terhadap
pengetahuan gizi (PUGS dan PHBS) serta tingkat
penerimaan pada anak usia sekolah dasar negeri di
kota bogor. Skripsi. Institusi Pertanian Bogor.
Zulaekah, S. (2012). Efektivitas Pendidikan Gizi
dengan Media Booklet Terhadap
Pengetahuan Gizi Anak SD. Jurnal Kemas 7
(2) : 121-128.
Zulkifli. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

79

Anda mungkin juga menyukai