Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KESEHATAN, KESELAMATAN, KERJA DAN

LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

Disusun Oleh :

Fikri Mubarok LT-3A 3.31.18.0.08


Irsan Fahturi Riskzi LT-3A 3.31.18.0.09
Ivan Lutfi Rizal LT-3A 3.31.18.0.10

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia industri memiliki wajib memiliki factor factor produksi, factor
factor produksi adalah segala hal yang digunakan untuk menghasilkan barang atau
jasa tergantung jenis industry yang dijalankan. Factor factor produksi antara lain
sumber daya alam, modal, keahlian wirausaha, dan tenaga kerja. Tenaga kerja
memiliki fungsi sebagai penggerak roda kehidupan suatu perusahaan, sebagai ganti
dari jerih payah tenaga kerja makan perusahaan wajib memberikan appreciate atau
upah terhadap setiap tenaga kerjanya , bisa berupa uang ataupun barang tertentu.
Besaran upah tenaga kerja ditentukan oleh banyak factor mulai dari keahlian tenaga
kerja, tingkat Pendidikan tenaga kerja, keadaan sosial ekonomi disekitar tempat
perusahaan beroperasi dan masih banyak factor lain yang mempengaruhi besaran
upah yang harus diberikan suatu perusahaan terhadap tenaga kerjanya. Dalam
memperlakukan tenaga kerjanya perusahaan tidak dapat mengatur se-enak-nya
sendiri, harus “ada aturan” main dalam memperlakukan tenaga kerjanya.
Perlakuan buruk terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan sering
kali merugikan tenaga kerja. Perlakuan-perlakuan buruk tersebut bisa berupa
pemberian upah yang tidak sesuai/terlalu rendah, jam kerja yang sangat menyiksa
bagi para tenaga kerja, penganiayaan baik secara verbal maupun non verbal terhadap
tenaga kerja dan masih banyak lagi contoh perlakuan buruk terhadap tenaga kerja
yang pasti akan merugikan bagi pihak tenaga kerja. Hal ini dikhawatirkan merujuk
menjadi perbudakan modern dimana tenaga kerja dipaksa untuk meningkatkan
pendapatan perusahaan dengan cara-cara yang tidak manusiawi, banyak kasus dimana
tenaga kerja diperlakukan seperti “sapi perah perusahaan” contohnya kasus
perbudakan ABK Indonesia yang bekerja di kapa lasing seperti yang dimuat oleh
media Pikiran Rakyat pada tanggal 6 Juli 2020 dengan judul “Kerap Jadi Korban
Kekerasan dan Perbudakan, Persoalan ABK Indonesia Adalah Pekerjaan Rumah
Lama”. Dalam kasus tersebut menekankan pada pentingnya paying hukum
perlindungan terhadap tenaga kerja, hal ini sangat perlu untuk diperhatikan mengingat
tenaga kerja juga adalah seorang manusia yang memiliki hak atas kepastian dalam
hukum. Perlindungan atas tenaga kerja adalah hal yang sangat vital untuk melindungi
mereka sehingga antara perusahaan dan tenaga kerjanya sama-sama mendapatkan
keuntungan dari kegiatan perindustrian. Perlindungan tenaga kerja meliputi
perlindunagn hak-hak dalam hubungan kerja; perlindungan atas hak-hak dasar tenaga
kerja untuk berunding dengan pengusaha dan mogok kerja; perlindungan Kesehatan
dan keselamatan kerja; perlindungan terhadap tenaga kerja wanita dan anak anak;
perlindungan terhadap upah, kesejahteraan dan jaminan sosial tenaga kerja; dan
perlindungan atas hak pemutusan hubungan kerja. Pada dasarnya perlindungan
terhadap tenaga kerja bertujuan untuk menciptakan iklim yang sehat bagi pengusaha
dana tenaga kerja untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu kegiatan perindustrian.
Iklim yang sehat dalam dunia perinsdutrian akan meningkatkan produktifitas yang
mengakibatkan keuntungan ekonomi bagi pengusaha, tenaga kerja dan negara
meningkat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan pelindungan tenaga kerja?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)?
1.2.4. Bagaimana cara suatu negara menjamin perlindungan terhadapa upah tenaga
kerja?

1.3 Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian tentang perlindungan tenaga kerja
1.3.2. Mengetahui tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
1.3.3. Mengetahui salah satu hak tenaga kerja yaitu jaminan sosial tenaga kerja
1.3.4. Mengetahui cara melindungi hak tenaga kerja tentang perlindungan terhadap
upah tenaga kerja
BAB II
ISI

2.1 Dasar Teori


Perlindungan terhadap tenaga kerja adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap
negara hukum, karena negara hukum memiliki suatu kewajiban untuk melindungi
setiap warga negaranya dibawah paying hukum. Sebelum membahas lebih jauh
tentang perlindungan tenaga kerja alangkah baiknya kita mengetahui tentang
yang dimaksud dengan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah setiap orang yang sudah
memasuki usia kerja dan mampu untuk bekerja baik itu sudah bekerja ataupun
belum/tidak bekerja karena suatu hal yang menghalanginya untuk berkerja.
Menurut Dr. Payaman yang dikutip A. Hamzah (1990):

“ Tenaga kerja (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja atau
sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain.
Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas 2
hal yaitu: (1) Angkatan kerja (Labour Force) yaitu terdiri atas golongan yang
bekerja dan golongan pengangur atau sedang mencari pekerjaan. (2) Bukan
angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang
mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau menerima penghasilan dari pihak
lain, seperti pensiunan.”

Dari pendapat ahli diatas tenaga kerja dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu :
1. Angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan bekerja dan golongan
pengangguran atau sedang mencari pekerjaan
2. Bukan Angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan yang bersekolah,
golongan mengurus rumah tangga, dan golongan lain yang menerima
pengahasilan dari pihak lain seperti pensiunan

Setelah kita mengetahui tentang definisi tanaga kerja, mari kita bahas topik
utama yaitu perlindungan tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja adalah hal yang
sangat penting dalam suatu negara karena tenaga kerjalah yang menjadi tulang
punggung kehidupan ekonomi suatu negara, dengan terlindunginya tenaga kerja
maka perekonomian suatu negara akan berjalan dan negara mendapatkan
keuntungan melalui beberapa mekanisme pendapatan negara seperti kegiatan
ekspor-impor, perpajakan dan lain sebagainya. Menurut penulis perlindungan
tenaga kerja adalah segala bentuk usaha untuk melindungi tenaga kerja dari
segala bentuk perbudakan yang merugikan bagi tenaga kerja, pemberian jaminan
upah yang layak, perlindungan akan waktu untuk istirahat yang cukup dan
perlindungan hubungan pengusaha dan tenaga kerja, hal ini selaras dengan hak
untuk mendapatkan perlindungan dari negara. Hal ini juga dikuatkan lagi oleh
pendapat dari ahli, Menurut Imam Soepomo(1987) dalam pengantar hukum
perburuhan :
“Penjagaan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan 3 . Dimana perlindungan hukum tersebut meliputi
perlindungan terhadap waktu kerja, perlindungan sistem pengupahan,
istirahat, dan cuti.”

Pada intinya perlindungan tenaga kerja bertujuan untuk melindungi hubungan


kerja antara pengusaha dan tenaga kerja untuk menciptakan lingkungan
perindustrian yang sehat untuk menjalankan roda perekonomian. Perlindungan
tenaga kerja juga bertujuan untuk menjamin kehidupan yang layak bagi tenaga
kerja, Kesehatan dan keselamatan kerja, jamina sosial bagi tenaga kerja,
kesamaan hak untuk dapat bekerja bagi setiap tenaga kerja dan mendapatkan
perlindungan mendapatkan upah yang layak demi kehidupan yang lebih baik bagi
tenaga kerja.

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.3 Program Jamsostek


2.4 Perlindungan Upah

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai