Disusun Oleh :
1.3 Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian tentang perlindungan tenaga kerja
1.3.2. Mengetahui tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
1.3.3. Mengetahui salah satu hak tenaga kerja yaitu jaminan sosial tenaga kerja
1.3.4. Mengetahui cara melindungi hak tenaga kerja tentang perlindungan terhadap
upah tenaga kerja
BAB II
ISI
“ Tenaga kerja (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja atau
sedang mencari pekerjaan, serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain.
Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas 2
hal yaitu: (1) Angkatan kerja (Labour Force) yaitu terdiri atas golongan yang
bekerja dan golongan pengangur atau sedang mencari pekerjaan. (2) Bukan
angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang
mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau menerima penghasilan dari pihak
lain, seperti pensiunan.”
Dari pendapat ahli diatas tenaga kerja dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu :
1. Angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan bekerja dan golongan
pengangguran atau sedang mencari pekerjaan
2. Bukan Angkatan kerja yaitu terdiri atas golongan yang bersekolah,
golongan mengurus rumah tangga, dan golongan lain yang menerima
pengahasilan dari pihak lain seperti pensiunan
Setelah kita mengetahui tentang definisi tanaga kerja, mari kita bahas topik
utama yaitu perlindungan tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja adalah hal yang
sangat penting dalam suatu negara karena tenaga kerjalah yang menjadi tulang
punggung kehidupan ekonomi suatu negara, dengan terlindunginya tenaga kerja
maka perekonomian suatu negara akan berjalan dan negara mendapatkan
keuntungan melalui beberapa mekanisme pendapatan negara seperti kegiatan
ekspor-impor, perpajakan dan lain sebagainya. Menurut penulis perlindungan
tenaga kerja adalah segala bentuk usaha untuk melindungi tenaga kerja dari
segala bentuk perbudakan yang merugikan bagi tenaga kerja, pemberian jaminan
upah yang layak, perlindungan akan waktu untuk istirahat yang cukup dan
perlindungan hubungan pengusaha dan tenaga kerja, hal ini selaras dengan hak
untuk mendapatkan perlindungan dari negara. Hal ini juga dikuatkan lagi oleh
pendapat dari ahli, Menurut Imam Soepomo(1987) dalam pengantar hukum
perburuhan :
“Penjagaan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan 3 . Dimana perlindungan hukum tersebut meliputi
perlindungan terhadap waktu kerja, perlindungan sistem pengupahan,
istirahat, dan cuti.”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran