Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE PENGASUTAN MOTOR


MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD)

Dosen Pembimbing: Bapak Djodi Antono, B.Tech, M.Eng.

Disusun Oleh :
Agung Prastyo

3.31.18.0.01

LT-2A

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

JOB 05.................................................................... Error! Bookmark not defined.

5.1 Pendahuluan ................................................................................................. 1

5.2 Dasar Teori ................................................................................................... 2

5.3 Gambar Rangkaian ..................................................................................... 10

5.4 Hasil Percobaan .......................................................................................... 11

5.5 Analisa Hasil Percobaan ............................................................................ 12

KESIMPULAN ..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
METODE PENGASUTAN MOTOR
MENGGUNAKAN VSD (Variable Speed Drive)

5.1 Pendahuluan
Motor listrik memegang peranan penting serta banyak digunakan di
industri, hal ini dikarenakan motor listrik merupakan salah satu peralatan
pengubah energi listrik menjadi energi mekanis selanjutnya energi mekanis
sebagai penggerak, pengangkat, pemisah, peniup, dan penghisap. Kegiatan
penggerakan ini sangat diperlukan sabagai proses kegiatan di industri. Salah
satu motor listrik yang paling banyak digunakan adalah motor AC tiga fasa,
yaitu jenis motor induksi tiga fasa dikarenakan konstruksinya lebih
sederhana dan perputaran relatif lebih konstan dengan perubahan beban
dibandingkan dengan motor listrik yang lain. Pengoperasian motor induksi
tiga fasa pada saat pengasutan (starting) menghasilkan arus yang lebih besar
dari arus nominal motor, sehingga untuk pengasutan dilakukan dengan
berbagai cara untuk menghindari arus pengasutan yang besar. Arus
pengasutan yang besar tersebut dapat memutuskan pengaman pada saat
starting, sehingga motor tidak dapat dioperasikan.

Motor induksi mempunyai banyak keunggulan di segi teknis maupun


ekonomis, karena itu motor induksi terutama jenis motor induksi 3 fasa
terutama tipe sangkar tupai banyak digunakan pada banyak dunia industri.
Saat motor induksi di starting secara langsung, arus awal motor besarnya
antara 500% sampai dengan 700% dari arus nominal. Ini akan menyebabkan
drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Untuk motor daya
kecil sampai 5 KW, arus starting tidak berpengaruh besar terhadap drop
tegangan. Pada motor dengan daya diatas 30 KW sampai dengan 100 KW
dapat mengakibatkan penurunan tegangan sistem dan mengganggu kerja
sistem peralatan lain dalam satu saluran, seperti peralatan – peralatan
elektronik. Sehingga diperlukan suatu metode pengasutan dengan
pengurangan tegangan pada motor induksi yang bertujuan untuk
mengurangi arus pengasutan awal.

1
Metode pengasutan yang digunakan pada percobaan ini dengan
menggunakan VSD Altifar 61 yang mengubah frekuensi tegangan untuk
mengubah speed motor sesuai yang diinginkan. Dengan mengubah
frekuensi tegangan dapat membuat kecepatan start pada motor perlahan-
lahan dipercepat. semakin besar nilai frekuensi yang diatur, maka semakin
cepat motor berputar. Dengan menggunakan VSD ini kecepatan motor
dapat perlahan dipercepat.

5.2 Dasar Teori


5.2.1 Motor Induksi 3 Fasa
Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu:
bagian stator dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam
terdiri dari badan motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal
box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar, terdiri atas rotor
sangkar, poros rotor.

5.2.2 VSD (Variable Speed Drive)


VSD merupakan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk
mengkonversikan sumber daya 3 fasa AC menjadi tegangan DC yang
kemudian dikonversikan lagi menjadi sumber daya 3 fasa AC dengan
frekuensi yang sesuai. Cara ini dapat dipakai karena diketahui bahwa
kecepatan sinkron motor induksi berbanding lurus dengan frekuensi
sumber dayanya. Pada dasarnya VSD tiga fasa merupakan gabungan
tiga buah VSD satu fasa dengan perbedaan 120 derajat listrik antar
fasanya.
Dengan cara mengontrol waktu pensaklaran switch-switch tersebut
menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) akan
didapatkan sumber daya AC tiga fasa yang frekuensinya dapat diubah-
ubah, hal ini seperti terlihat pada gambar 5.1.

2
Gambar 5.1 VSD Tiga Fasa

Merek Altivar Telemecanique dapat digunakan untuk membuat


jaringan pasokan listrik miniatur memberikan tegangan variabel dan
frekuensi mampu memasok listrik ke motor tunggal atau beberapa
motor secara paralel yang terdiri dari:
 Sebuah penyearah dengan filter kapasitor
 Sebuah inverter dengan 6 IGBTs dan 6 dioda
 Sebuah helikopter, yang dihubungkan dengan sebuah resistor
pengereman (biasanya eksternal untuk produk)
 Circuit transistor kontrol IGBT
 Sebuah unit kontrol berbasis di sekitar mikroprosesor
digunakan untuk mengontrol internal inverter yang mengukur
keadaan motor saat ini, tegangan DC pada terminal kapasitor,
dalam beberapa kasus tegangan pada terminal dari jembatan
penyearah dan motor serta semua nilai yang diperlukan untuk
mengontrol dan melindungi motor.
Jadi dengan memainkan perubahan frekuensi tegangan yang masuk
pada motor, speed akan berubah. Karena itu inverter disebut juga
Variable Frequency Drive. Dengan menggunakan VSD, maka akan
banyak diperoleh keuntungan secara teknis bila dibandingkan dengan
cara lain.
Beberapa keuntungan tersebut antara lain:
 Mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar.

3
 Mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan
frekuensi.
 Mempunyai fasilitas penunjukan meter.
 Mempunyai lereng akselerasi dan deselarasi yang dapat diatur
secara independen, kompak, secara sistem lebih aman.
Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/
penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di
jadikan DC.
Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk
dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari
DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif
seperti IGBT. Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20
kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan
dan frekuensi yang diinginkan. Pemasangan inverter sebaiknya harus
dengan pengaman hubung singkat.
Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan local dan
remote. Local adalah menekan tombol keypad di inverternya.
Sedangkan remote menghubungkan terminal di board control dengan
tombol external seperti push button atau switch.
Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui
keypad (local) atau dengan external potensio meter, Input 0 ~ 10 VDC
, 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan
dengan mengisi parameter program yang sesuai.
Pada HMI ATV 61, control frekuensi dengan memutar tombol
navigator setelah menekan tombol RUN.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah
sebagai berikut :
Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad
display.
Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
Voltage : Tegangan Suply Inverter.

4
Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di
lepas seperti starter DOL/ Y-D.
Acceleration : Setting waktu Percepatan.
Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
Overload : Setting pembatasan arus.
Lock : Penguncian setting program.

Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan
beberapa hal dalam acceleration dan deceleration. Untuk acceleration/
percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start
dari kondisi diam.

Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus


didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau
pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor
dengan beban/. yang berat pada saat dilakukan pengereman akan
berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan
masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena
terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika
level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi.

Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan


resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih
dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat
tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter.

5.2.3 Mengoperasikan VSD Altifar 61

= Tombol Navigasi (Putar kanan / kiri)

= Tombol Enter (Tekan bagian tengah tombol navigasi)

5
= Tombol Escape / ESC

Gambar 5.2 Tampilan Menu Pada Pengaturan VSD Altifar 61

6
7
8
9
5.3 Gambar Rangkaian

Gambar 5.3 Rangkaian Pengasutan Menggunakan VSD Altifar 61

10
5.4 Hasil Percobaan

NO. Percobaan RPM


1. Start Stop Biasa  50 Hz 1504
2. Start Stop Biasa  start 10 detik 50 Hz  1502
 start 5 detik
3. Start Stop Biasa  stop 10 detik 50 Hz  0 Hz
 stop 5 detik 1502  0
4. Start Stop Biasa  percepatan 5 detik 1502
perlambatan 10 detik
5. Start Stop Biasa  dari 0 sampai 50 Hz 10 Hz  227
20 Hz  680
30 Hz  902,4
40 Hz  1200
50 Hz  1502

(a) (b)
Gambar 5.4 (a) Rangkaian Pengasutan Motor Menggunakan VSD, dan (b)
VSD Altifar 61

11
4.5 Analisa Hasil Percobaan
VSD merupakan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk
mengkonversikan sumber daya 3 fasa AC menjadi tegangan DC yang
kemudian dikonversikan lagi menjadi sumber daya 3 fasa AC dengan
frekuensi yang sesuai. Diketahui bahwa kecepatan sinkron motor induksi
berbanding lurus dengan frekuensi sumber dayanya. Dengan mengubah
frekuensi akan mempengaruhi kecepatan motor. Semakin kecil nilai
frekuensi suatu tegangan maka kecepatan motor akan melambat.
Sebaliknya, semakin tinggi nilai frekuensi akan semakin cepat pula
kecepatan motor.
Dengan cara mengontrol waktu pensaklaran switch-switch tersebut
menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) akan didapatkan
sumber daya AC tiga fasa yang frekuensinya dapat diubah-ubah.
Pada percobaan pertama motor ketika motor di-start terasa sangat halus.
Mirip seperti pengasutan motor menggunakan soft-starter. Arus start tidak
langsung tinggi.
Pada percobaan kedua motor di-start dengan pengaturan percepatan
frekuensi dari 0 Hz – 50 Hz selama 10 detik. Berdasarkan pengamatan motor
bergerak pada mulanya lambat kemudian semakin lama kecepatan motor
meningkat hingga detik ke10 dan seterusnya kecepatan motor konstan. Hal
ini karena frekuensi motor setelah detik ke-10 sudah 50 Hz dan rpm yang
didapat sekitar 1502 rpm.
Pada percobaan ketiga motor mulanya berada dalam keadaan berputar
dengan frekuensi 50 Hz. Sebelumnya VSD sudah disetting motor akan
berhenti selama 10 detik dan 5 detik. Selama 10 detik (atau 5 detik) tersebut
motor mengalami penurunan nilai frekuensi hingga motor berhenti sesuai
waktu yang diinginkan.
Pada percobaan keempat VSD sudah disetting bila di-start motor akan
perlahan dipercepat hingga detik kelima. Kemudian jika ingin dimatikan
motor akan berhenti pada detik kesempuluh. Percobaan yang keempat
adalah perpaduan antara percobaan yang kedua dan ketiga.

12
Pada percobaan kelima adalah untuk mengukur kecepatan motor tiap
kenaikan 10 Hz. kecepatan motor dapat diatur dengan mengatur frekuensi
maksimal menjadi yang diinginkan. Berdasarkan pengamatan dengan
frekuensi 10 Hz motor memiliki kecepatan 227 rpm. Perhitungan kecepatan
motor dengan menggunakan Tachometer. Tiap kenaikan 10 Hz didapat
kecepatan rotasi motor naik sekitar 300 rpm.

4.6 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut.
1. VSD merupakan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk
mengkonversikan sumber daya 3 fasa AC menjadi tegangan DC
yang kemudian dikonversikan lagi menjadi sumber daya 3 fasa AC
dengan frekuensi yang sesuai.
2. Dengan mengatur frekuensi tegangan dapat membuat kecepatan
motor diatur sesuai keinginan. Karena itu inverter ini disebut juga
Variable Frequency Drive.
3. Dengan menggunakan VSD akan didapat keuntungan secara teknis
bila dibandingkan dengan cara lain, yaitu:
a. Mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar
b. Mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan
frekuensi.
c. Mempunyai fasilitas penunjukan meter
d. Mempunyai lereng akselerasi dan deselarasi yang dapat diatur
secara independen, kompak, secara sistem lebih aman.
4. Dengan cara mengontrol waktu pensaklaran switch-switch tersebut
menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) akan didapatkan
sumber daya AC tiga fasa yang frekuensinya dapat diubah-ubah

13
DAFTAR PUSTAKA

Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali Industri.

14

Anda mungkin juga menyukai