BAB IV
METODE PENELITIAN
dan Fitofatologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo dari bulan Juni sampai
September 2018.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi media TSA (Trypticase Soy
Agar), media PDA (Potato Dextrose Agar), media V8, media King’s B, media MRSB,
larutan KOH 3%, CaCO3, starct, yeast extract, pepton, NaCl, keristal Violet, safranin,
alcohol 70%, alcohol 96%, spritus, plastik wrape, plastik tahan panas, almunium foil,
tisu, aquades steril, buah dan ranting tanaman kakao yang sehat, buah yang teinfeksi P.
palmivora.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi tabung erlenmeyer, cawan
petri, rotary shaker, gelas ukur, scapel, jarum ose, hot plate, stirrer magnetic, pipet
mikro, pipet tetes, tip pipet, mikrotube, scapel, pisau kater, autoclave, sentrifuse, kaca
palmivora patogen penyebab penyakit busuk buah kakao dan isolasi bakteri endofit asal
jaringan tanaman kakao. Tahap kedua adalah skrining bakteri endofit terhadap P.
palmivora PPKS melalui uji ganda (uji antagonis) dan tahap ketiga adalah uji daya
26
hambat 20 isolat bakteri endofit terpilih hasil uji skrining tahap kedua terhadap isolat P.
palmivora PPKU dan PPKT, pada tahap selanjutnya merupakan penelitian deskriptif
berupa analisis mekanisme antagonis dan karakterisasi awal bakteri bakteri endofit yang
Pengambilan sampel untuk patogen uji dilakukan pada tanaman kakao yang
Selatan, Kolaka Timur dan Kolaka Utara dan isolasi. Patogen diisolasi dari buah kakao
yang terinfeksi gejala patogen P. palmivora. Isolasi patogen dari buah kakao sakit
dilakukan dengan metode moist chamber yang telah dimodifikasi, dimana bagian
tanaman yang bergejala dicuci dengan air mengalir dan kemudian dikeringanginkan.
petri yang telah berisi media V8 padat. Selanjutnya biakan dalam cawan petri
diinkubasi dalam suhu kamar. Hifa P. palmivora yang tumbuh pada jaringan buah di
4.3.2. Isolasi dan Seleksi Bakteri Endofit yang Berpotensi sebagai Agens Hayati
Phytophthora palmivora
4.3.2.1. Isolasi Bakteri Endofitik
Pengambilan sampel untuk bakteri endofit dilakukan pada tanaman kakao yang
kakao di Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe, Kolaka Timur dan Kolaka
Utara. Bagian tanaman yang diambil adalah bagian buah dan ranting tanaman kakao.
Bakteri endofit diisolasi dari sampel menggunakan metode gerus dan teknik
pengenceran sesuai yang dikemukakan oleh Melnik et. al. (2011). Suspensi sampel
hasil gerusan diencerkan secara berseri dalam garam fisiologis 0,8%. Sebanyak 100 µl
suspensi disebar di atas medium TSA (Trypticase Soy Agar) dan diinkubasi pada suhu
28oC selama 2-7 hari. Koloni bakteri yang tumbuh dikarakterisasi bentuk morfologinya
sesuai dengan karakter morfologi secara umum dan diberi kode isolat lalu dimurnikan
dalam medium TSA agar miring dan diinkubasi pada suhu 28oC hingga siap digunakan
Seleksi awal bakteri endofit melalui uji hambat dilakukan menurut metode
Agustiyani et al. (2014) yang dimodifikasi. Patogen uji yang digunakan pada tahap ini
cross-plug dengan dua ulangan. Satu blok agar-agar P. palmivora yang umur 7 hari dan
lalu diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang. Setelah 3 hari masa inkubasi masing-
masing 1 ose biakan murni bakteri endofit umur 2 hari digoreskan di tiga sisi cawan
dengan jarak 2 cm dari pinggiran cawan dan 1 sisi dikosongkan sebagai kontrol. Setiap
sisi digoreskan isolat yang berbeda dan setiap isolat diulang 2 kali. Setelah lima hari
inkubasi, zona penghambatan yang terbentuk dari aktivitas bakteri diamati. Persentase
al. (2011), yaitu dengan mengukur jari-jari pertumbuhan patogen ke arah tepi cawan
petri (R1) dan jari-jari pertumbuhan patogen ke arah bakteri endofit (R2). Metode
aplikasi bakteri endofit dan patogen P. palmivora pada uji antagonis dapat dilihat pada
Gambar 1..
Keterangan:
(b)
(a) = P. palmivora
(b) = bakteri endofit 1
(a) (c) (c) = bakteri endofit 2
(d) = bakteri endofit 3
(d)
Gambar 3. Metode aplikasi bakteri endofit dan patogen P. palmivora pada uji
antagonis.
4.3.3. Uji Daya Hambat bakteri Endofit Potensil Terhadap 2 isolat P. palmivora
Pada tahap pengujian ini dipilih 20 isolat bakteri endofit yang memiliki aktivitas
target digunakan 2 isolat P. palmivora yaitu Isolat PPKU dan PPKT. Pengujian daya
hambat menggunakan metode cross-plug (Agustiyani et al., 2014) pada media V8 Juice.
ditumbuhkan di medium V8 Juice berjarak 3 cm dari sisi dalam cawan petri lalu
diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang. Setelah 3 hari masa inkubasi masing-masing
1 ose biakan murni bakteri endofit umur 2 hari digoreskan di depan biakan patogen uji
dengan jarak 3 cm. Masing-masing bakteri endofit diuji sebanyak 2 kali sebagai
ulangan. Setelah lima hari inkubasi, zona penghambatan yang terbentuk dari aktivitas
pertumbuhan patogen ke arah tepi cawan petri (R1) dan jari-jari pertumbuhan
patogen ke arah bakteri endofit (R2). Metode aplikasi bakteri endofit dan cendawan
patogen P. palmivora pada uji antagonis pada tahap II dapat dilihat pada Gambar 2.
Keterangan:
(a) = P. palmivora
(a) (b)
(b) = bakteri endofit
Gambar 4. Metode aplikasi bakteri endofit dan patogen P. palmivora pada uji
antagonis.
30
disc blank yang telah dimodifikasi. Isolat bakteri diinokulasi pada medium nutrient
broth (NB) dan diinkubasi pada rotary shaker selama 24 jam, Selanjutnya satu ose
biakan bakteri diletakkan dibagian tengah cawan petri yang berisi medium protease-
skim milk agar 1% dengan pH 7.0 yang diulang sebanyak dua kali dan diinkubasi pada
suhu 28oC. Zona bening yang terbentuk disekeliling koloni bakteri diukur diameternya,
dan aktivitas secara kualitatif ditentukan berdasarkan nilai indeks yaitu diameter total
disc black yang telah dimodifikasi. Isolat bakteri diinokulasi pada medium NB dan
diinkubasi pada rotary shaker selama 24 jam. Selanjutnya 1 ose bakteri diletakkan pada
bagian tengah cawan petri yang berisi medium carboxymethyl cellulose (CMC) dengan
dua ulangan dan diinkubasi pada suhu 28oC. Koloni yang tumbuh pada cawan petri
kemudian ditetesi congo red 1%, kemudian diamati terbentuknya zona bening di
31
sekelilingnya. Aktivitas secara kualitatif ditentukan berdasarkan pada nilai indeks yaitu
diameter total zona dibagi diameter koloni bakteri (Agustiyani et. al., 2014).
Sebanyak satu jarum ose bakteri berumur 2 hari yang ditumbuhkan pada media
NA agar miring dipindahkan ke media YPSs agar dan dibiarkan tumbuh. Setelah satu
atau dua hari inkubasi pada suhu kamar, media selektif yang telah ditumbuhi bakteri itu
di uji dengan meneteskan larutan iod. Apabila bakteri mempunyai aktivitas amilase
maka akan terlihat zona bening disekitar koloni bakteri sedangkan pada bakteri yang
tidak memiliki aktivitas amilase, media disekitarnya akan terlihat berwarna biru.
Aktivitas secara kualitatif ditentukan berdasarkan pada nilai indeks yaitu diameter total
menggunakan jarum inokulasi steril dan diletakkan di atas gelas objek yang berisi satu
tetes air steril lalu dituto dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop cahaya
pada pembesaran bertingkat dari 200-400 kali. Adanya aktifitas hiperparasit ditandari
Isolat murni bakteri endofit yang telah di dapat dari hasil seleksi antagonis
selanjutnya dilakukan karakterisasi bakteri endofit meliputi uji pewarnaan Gram dan
32
reaksi Gram, uji motilitas, uji katalase, uji kebutuhan oksigen dan uji bentuk bakteri
endofit.
dilewatkan beberapa kali pada api bunsen, kemudian di ambil isolate bakteri dengan
jarum ose secara aseptik dan dioleskan pada kaca objek. Isolat bakteri kemudian ditetesi
ungu violet dan dibiarkan selama 3 menit, selanjutnya dicuci dengan air mengalir dan
dianginkan hingga kering. Isolat bakteri kemudian ditetesi lagi dengan larutan iodine
dan dibiarkan selama 3 menit, kemudian dicuci dengan air mengalir dan dianginkan
hingga kering. Selanjtnya isolat bakteri ditetesi alkohol 96% selama 30 detik, kemudian
dialiri air dan dianginkan hingga kering. Isolat bakteri kemudian ditetesi safranin selama
1 menit dan dicuci dengan air mengalir dan dikering anginkan, kemudian dilakukan
warna ungu yang menunjukan bahwa bakteri tersebut mampu mengikat warna keristal
violet, sedangkan bakteri Gram negatif ditandai dengan warna merah muda yang
menunjukan bahwa bakteri tersebut tidak mampu mengikat warna keristal dan hanya
Uji reaksi Gram dilakukan dengan mengambil isolat murni bakteri dengan jarum
ose. Kemudian isolat diaduk dengan mengangkat berkali-kali jarum ose pada kaca objek
yang telah diberi 2 tetes larutan KOH 3 %. Pengamatan reaksi gram berdasarkan
33
berlendir/lengket tidaknya jarm ose dengan koloni bakteri. Reaksi positif (Gram
negatif) menunjukan koloni lengket seperti benang, sedangkan reaksi negatif (Gram
positif) menunjukan koloni tidak lengket dengan jarum ose (Junuda, 2015).
Sebanyak 1 ose isolat dari stok kultur lalu diinokulasikan dengan cara ditusuk
pada medium tegak semi padat, lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam. Hasil
positif (motil) apabila terdapat rambatan-rambatan disekitar bekas tusukan jarum pada
medium dan hasil negatif (non motil) bila tidak terdapat rambatan-rambatan disekitar
Sebanyak 1 ose koloni tunggal yang diperoleh dari hasil isolasi dioleskan pada
kaca objek yang telah disterilkan dengan alkohol, kemudian ditetesi larutan H 2O2 3 %.
Preparat diamati, apabila terdapat gelembung gas menunjukan bakteri tersebut katalase
positif dan apabila tidak terbentuk gelembung gas bakteri tersebut katalase negatif
Sebanyak 1 ose (ose lurus) isolat dari stok kultur lalu diinokulasikan pada media
MRS Broth, lalu di sheker selama 24 jam. Hasil positif apabila medium dari warna
bening berubah menjadi warna keruh yang menunjukan bahwa bakteri bersifat anaerob
Uji bentuk bakteri endofit ini masih berhubungan dengan pewarnaan Gram.
Bakteri hasil pewarnaan gram kemudian diamati bentuk selnya secara mikroskopik pada
kaca preparat sehingga dapat diketahui bentuknya (coccus, basil dan spiral) (Yulvizar,
2013).
yaitu uji daya hambat 20 isolat bakteri endofit terpilih terhadap patogen P. palmivora
PPKU dan isolat PPKT yang dilakukan secara terpisah. Tahap ketiga ini dilakukan
20 isolat bakteri yang bersifat antagonis yaitu, 1 BRB1, 2 BRB, 5 BRB3, 2 BWB2, 1
BPL, 3 BAE, 4 RS, 2 RWB2, 2 RPR1, 4 RRB, 5 BAE, 5 BRB1, 1 RWB, 4 BWB2, 3
BPR1, 5 BRB4, 1 BT, 4 BRB, 5 BPR2 dan 4 BWB1 dan sebagai perlakuan dan
diulangi sebanyak 2 kali sehingga terdapat 40 unit percobaan. Pengujian pertama adalah
pengujian daya hambat bakteri endofit terhadap isolat P. palmivora PPKU dan
palmivora PPKT.
Variabel pengamatan dalam penelitian ini yaitu daya hambat bakteri endofit
pada saat 7 hari setelah inokulasi bakteri endofit. Daya hambat dihitung dengan
mengukur jari-jari pertumbuhan cendawan patogen ke arah tepi cawan petri (R1)
dan jari-jari pertumbuhan patogen ke arah bakteri endofit (R2). Selanjutnya data
35
yang diperoleh digunakan untuk menghitung daya hambat (DH) isolat bakteri
R 1−R 2
Daya Hambat = ×100 %
R1
Keterangan:
amilase, uji pewarnaan Gram dan uji reaksi Gram, uji motilitas, uji katalase, uji
Data hasil pengamatan akan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika F-hitung
menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata akan dilanjutkan dengan Uji Jarak