Anda di halaman 1dari 36

DIKTAT MATAKULIAH KATA PENGANTAR

DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA Berkat Rahmat Allah SWT, maka alhamdulillah, telah
terselesaikan diktst perkuliahan Dasar Pendidikan MIPA untuk
Program Studi Tadris Biologi STAIN Palangka Raya Tahun
Akademik 2012/2013 Semester Genap ini. Modul ini dapat
dijadikan acuan dasar bagi mahasiswa untuk pembelajaran
pada mata kuliah Teknologi Informasi disamping beberapa
buku penunjang lainnya.

Dengan terselesaikannya modul ini, semoga


mahasiswa semakin terbantu dalam hal referensi dan
perkuliahan. Sehingga mahasiswa mampu mendapatkan hasil
belajar yang maksimal.

Untuk itu mohon saran, kritik dan masukannya agar


modul perkuliahan ini lebih baik lagi dan dapat digunakan
Oleh :
dalam pembelajaran berikutnya. Kritik, saran dan masukannya
Nurul Septiana
dapat melalui telp/sms/whatsapp ke 081 56789 1646 atau ke
mbak.septi@rohmadie.info.
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013
Februari 2013
PRODI TADRIS BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH
Penulis
STAIN PALANGKARAYA

1 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 2 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


I. PENDAHULUAN merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak.
Artinya, pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat
yangh ada pada diri anak-anak, agar mereka sebagai
Istilah Pendidikan berasal dari bahasa Yunani,
manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat
Paedagogy, yang bermakna seorang anak yang pergi dan
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
pulang sekolah diantar pelayan. Dalam bahasa Romawi,
tingginya. Dalam UU Sisdiknas No. 20 th. 2003
pendidikan diistilahkan sebagai educate yang berarti
menyebutkan bahwa :
mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Namun lain
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
halnya dengan pendidikan menurut bahasa inggris untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
diistilahkan sebagai to educate yang berarti memperbaiki pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
moral dan melatih intelektual (Noeng Muhadjir, 2000:20- kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
21). Banyak pendapat berlainan tentang sebuah kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang digunakan oleh dirinya,
pendidikan. Salah satu diantaranya adalah pendidikan masyarakat, bangsa dan negara.
merupakan hasil peradaban suatu bangsa yang berfungsi Dan beberapa lagi pendapat ahli mengenai arti
sebagai filsafat pendidikannya; suatu cita-cita atau tujuan pendidikan itu sendiri. Namun walau selalu berkembang
yang menjadi motif; suatu cara bangsa berpikir dan dan terjadi perbedaan pendapat tentang arti pendidikan,
berkelakuan, yang dilangsungkan turun temurun dari pendidikan tetap berlangsung seperti saat ini adanya.
generasi ke generasi (Siti Meichati, 1975:5). Dari beberapa pendapat mengenai pendidikan,
Pendapat lainnya muncul dari Driyarkara maka dapat disimpulkan bahwa :
(1945:145), bahwa inti pendidikan adalah pemanusiaan 1. Pendidikan mengandung pembinaan kepribadian,
manusia muda. Pada dasarnya pendidikan adalah pengembangan kemampuan, atau potensi yang perlu
pengembangan manusia muda ke taraf insani. Ki Hajar dikembangkan; peningkatan pengetahuan dari tidak
Dewantara (1977:20) menyatakan bahwa pendidikan

1 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 2 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


tahu menjadi tahu, serta tujuan arah ke mana A. Pendidikan sebagai Ilmu Normatif
peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya Tujuan pendidikan merupakan hal yang paling
seoptimal mungkin. utama pada zaman Yunani kuno. Karena pada zaman itu,
2. Dalam pendidikan, terdapat hubungan antara terdapat pandangan bahwa manusia adalah makhluk
pendidik dan peserta didik, dimana keduanya bermain (homo ludens). Jadi u\yang utama adalah
memiliki kedudukan dan persasaan yang berbeda, pendidikan jasmani, karena dalam tubuh yang sehat
tetapi memiliki daya yang sama, yaitu saling terdapat pula jiwa yang sehat (mensana incorpore sano).
mempengaruhi guna terlaksananya proses Begitu pula Eropa Barat yang memiliki pandangan bahwa
pendidikan. manusia adalah makhluk berpikir (homo sapiens). Akal
3. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat sebagai sebagai pangkal tolak. Orang sangat menjunjung tinggi
perwujudan pembentukan diri secara menyeluruh, akal, baik akal teoritis maupun praktis. Dengan akal
sebagai komitmen manusia sebagai individu, makhluk manusia menghasilkan pengetahuan, dengan
sosial dan makhluk Tuhan. pengetahuan manusia berbuat baik dalam pengertian
4. Aktivitas pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sempurna.
sekolah dan masyarakat. Ilmu pendidikan diarahkan kepada perbuatan
5. Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman mendidik yang punya tujuan, dan tujuan itu ditentukan
yang sedang dialami yang memberikan pengertian, oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh seseorang. Sedang
pandangan (insight), dan penyesuaian bagi nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normatif,
seseorang yang menyebabkannya berkembang. sehingga dapat ditegaskan bahwa ilmu pendidikan adalah
ilmu yang bersifat normatif.

3 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 4 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


B. Pendidikan sebagai Ilmu Teoritis dan Praktis Apabila objek material suatu ilmu memiliki
Ilmu pendidikan pada umumnya tidak hanya kesamaan dengan objek material ilmu lain, untuk
mencari pengetahuan deskriptif tentang suatu objek, membedakannya diperluakn objek formal dari ilmu
melainkan suatu kajain yang harus ditelusuri sehingga tersebut, yang menjadi sudut pandang tertentu yang
bermanfaat bagi peserta didik. Ilmu pendidikan lahir dan menentukan macam suatu ilmu.
berkembang setelah teori dan praktik perndidikan Objek formal ilmu pendidikan adalah berupa
berlangsung lama. Hingga saat ini, tampilnya ilmu penelaahan fenomena pendidikan dalam perspektif yang
pendidikan sebagai ilmu belum dapat dikatakan final, luas dan integratif. Fenomena ini bukan hanya gejala
artinya ilmu pendidikanmasih dalah\m proses membentuk yang melekat pada manusia, namun juga berupa upaya
jati diri. Dalam epistemologi, suatu kawasan studi dapat memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang
dikategorikan disiplin ilmu jika memenuhi syarat sebagai sebenarnya. Upaya pendidikan mencakup keseluruhan
berikut : aktivitas pendidikan, yaitu mendidik dan dididik, termasuk
a. Memiliki objek material dan formal pula pemikiran sistematis tentang pendidikan.
Objek material ilmu pendidikan berupa perilaku b. Memiliki sistematika
manusia. Perlu diingat bahwa perilaku manusia sebagai Sistematika ilmu pendidikan secara teoritis
mahluk yang hidup di dalam masyarakat tidak hanya dibedakan ke dalam tiga tinjauan, yaitu:
dipelajari oleh ilmu pendidikan, tetapi juga oleh psikologi, 1. Pendidikan sebagai fenomena manusiawi
yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai Hal ini dapat dianalisis berdasarkan proses atau
individ; sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari perilaku situasi pendidikannya, yaitu ketika terjadi interaksi
manusia dalam kelompok; serta antropologi, yaitu ilmu antarkomponen (tujuan, peserta didik, pendidik, alat
yang mempelajari perilaku manusia sebagai makhluk dan lingkungan) pendidikan dalam mencapai tujuan.
biososial atau makhluk yang berbudaya.

5 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 6 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


2. Pendidikan sebagai upaya sadar c. Memiliki metode
Menurut Noeng Muhadjir (1987:19-37), pendidikan Menurut Soedomo (1990:46-47), metode yang
memiliki fungsi: digunakan dalan ilmu pendidikan meliputi:
a. Menumbuhakan kreativitas peserta didik 1. Metode normatif, yaitu penentuan konsep manusia
b. Menjaga kelestarian nilai-nilai insani dan Ilahi yang diidealkan oleh pendidikan, menyangkut nilai
c. Menyiapkan tenaga-tenaga kerja produktif baik dan buruk,
3. Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan upaya 2. Metode eksplanatori, yaitu untuk mengetahui kondisi
sadar untuk mengantisipasi perkembangan sosial- dan kekuatan yang mempengaruhi keberhasilan
budaya masa depan. proses pendidikan,
Hal ini sejalan dengan pemikiran Bukhori (1984:81- 3. Metode teknologis, yang berfungsi mengungkapkan
86) bahwa ilmu pendidikan memiliki tiga dimensi, cara agar berhasil mencapai tujuan,
yaitu: 4. Metode deskriptif fenomenologis, yaitu untuk
a. Dimensi lingkungan, meliputi lingkunga keluarga, mengurai dan mengklarifikasi kenyataan-kenyataan
sekolah, dan luar sekolah, pendidikan agar ditemukan hakikatnya,
b. Dimensi jenis persoalan, yang meliputi persoalan 5. Metode hermeneutis, yaitu untuk memahami
teoritis, struktur dan praktis, kenyataan pendidikan secara konkret dan historis
c. Dimensi ruang dan waktu, yaitu menganalisis agar makna dan struktur kegiatan pendidikan
masalah pendidikan yang dihadapi masyarakat di menjadi jelas
masa lampau,masa sekarang dan masa yang akan 6. Metode analisis kritis, yang digunakan untuk
datang. menganalisis secara kritis istilah-istilah, pernyataan-
pernyataan, konsep dan teori pendidikan.

7 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 8 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


C. Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional II. KOMPONEN PENDIDIKAN
a. Dasar Pendidikan Nasional
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Sebuah pendidikan tidak akan berjalan sempurna
Pendidikan Nasional tercantum bahwa Pendidikan tanpa terpenuhinya semua komponen pendidikan.
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Komponen pendidikan merupakan semua hal yang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. berkaitan dengan jalannya proses pendidikan. Berikut
b. Fungsi Pendidikan Nasional adalah komponen-komponen pendidikan.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban A. TUJUAN
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin
kehidupan bangsa. dicapai oelh kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan,
c. Tujuan Pendidikan Nasional menurut jenisnya terbagi dalam beberapa, yaitu tujuan
Pendidikan Nasional bertujuan untuk nasional, institusional, kurikuler dan instruksional. Tujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi nasioanl merupakan tujuan pendidikan yang ignin dicapai
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang oleh suatu bangsa yang biasanya dituangkan dalam
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, sebuah undang-undang pendidikan. Tujuan institusional
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu
bertanggung jawab. lembaga pendidikan yang dapat terlihat melalui Visi dan
Misi suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler adalah
tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran tertentu,
dalam KBK/KTSP disebut dengan Standar Kompetensi.
Tujuan instruksional merupakan tujuan pendidikan yang

9 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 10 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


ingin dicapai dalam pokok bahasan (Kompetensi Dasar) Misalnya guru ingin anak didik tidak terlambat masuk
atau sub-pokok bahasan tertentu (Indikator). kelas dengan cara memberikan pretes tepat waktu
Pendapat Langeveld yang dirangkum oleh Imam masuk, lalu diganti dengan memberikan nilai sikap
Barnadib (1984:50-51) membedakan tujuan pendidikan yang jelek.
menjadi: 5. Tujuan intermediet, yaitu tujuan perantara bagi
1. Tujuan umum, yaitu tujuan yang akan dicapai pada tujuan pokok. Contohnya anak diberikan hukuman
akhir proses pendidikan berupa kedewasaan jasmani jika tidak mengerjakan tugas, agar kelak mempunyai
dan rohani anak didik. Kedewasaan jasmani adalah rasa tanggung jawab dan amanah.
masa pertumbuhan jasmani yang tidak akan 6. Tujuan insidental, yaitu tujuan yang akan dicapai
berkembang lagi, sedangkan kedewasaan rohani pada saat tertentu yang sifatnya seketika dan
adalah peserta didik sudah mampu menolong dirinya spontan, misalnya guru menegur anak didik agar
sendiri, mampu berdiri sendiri, dan bertanggung bicara yang sopan santun.
jawab atas perbuatannya (akhil baliq). Menurut Benyain Bloom, tujuan pendidikan
2. Tujuan khusus, yaitu atas dasar usia, jenis kelamin, dibedakan menjadi tiga, yaitu:
sifat, bakat, intelegensia (IQ), lingkungan sosial- 1. Cognitive domain (Kemampuan Kognitif)
budaya, tahap-tahap perkembangan, tuntutan syarat Hal ini meliputi kemampuan yang diharapkan tercapai
pekerjaan dan lain sebagainya. setelah proses belajar-mengajar berlangsung.
3. Tujuan tidak lengkap, menyangkut sebagian aspek Kemampuan kognitif ini meliputi pengetahuan,
manusia, misalnya aspek psikologis, biologis, atau pengertian, penerapan, analisis, sisntesis, dan
sosiologis saja. evaluasi yang bersifat hirarkis, artinya untuk
4. Tujuan sementara, yang apabila berhasil dicapai mencapai semuanya harus memiliki kemampuan
maka akan ditinggalkan dan berganti tujuan lainnya. sebelumnya.

11 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 12 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


2. Affective domain (Kemampuan Afektif) 3. Anak membutuhkan pertolongan dan perlindungan
Kemampuan ini berupa kemampuan untuk menerima, serta membutuhkan pendidikan.
menjawab, menilai, membentuk dan 4. Anak mempunyai daya eksplorasi. Anak mempunyai
mengkarakterisasi. kekuatan untuk menemukan hal-hal yang baru di
3. Psicomotor domain (Kemampuan Psikomotor) dalam lingkungannya dan menuntut kepada pendidik
Kemampuan ini terdiri dari kemempuan persepsi, untuk diberikan kesempatan.
kesiapan, dan respon terpimpin. 5. Anak mempunyai dorongan untuk mencapai
emansipasi dengan orang lain.
B. PESERTA DIDIK
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang C. PENDIDIK
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses Pendidik adalah orang yang dengan sengaja
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat
pendidikan tertentu. Peserta didik menurut sifatnya harus kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain,
dapat dididik, karena mereka mempunyai bakat dan pendidik adalah orang yang lebih dewasa dan mampu
disposisi-disposisi yang memungkinkan untuk diberikan membawa peserta didik ke arah kedewasaan. Sedangka
pendidikan, diantaranya: secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan,
1. Tubuh anak sebagai peserta didik selalu berkembang yang mengabdikan diri dan dingkat untuk menunjang
sehingga semakin lama semakin dapat menjadi alat penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai
untuk menyatakan kepribadiannya. pendidik, guru, dosen, konselor, pamong belajar,
2. Anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, ustadz, dan
Keadaan ini mengakibatkan dia membutuhkan sebutan lainnya, serta berpartisipasi dalam
pertolongan orang dewasa yang bertanggung jawab. menyelenggarakan pendidikan.

13 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 14 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


Jadi pendidik merupakan tenaga profesional yang 2. Alat pendidikan preventif dan korektif
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan mencegah anak melakukan sesuatu yang tidak baik,
pembimbingan dan pelatihan. misalnya peringatan atau larangan. Sedangkan alat
pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki
D. ALAT kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan
Alat pendidikan merupakan hal yang tidak hanya peserta didik, misalnya hukuman.
membuat kondisi yang memungkinkan terjadinya peoses 3. Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak
pembelajrana, tetapi juga mewujudkan tujuan diri menyenangkan
sebagai perbuatan atau situasi yang membantu Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat
pencapaian tujuan pendidikan. Ada beberapa kategori yang digunakan agar peserta didik menjadi senang.
alat pendidikan, antara lain: Misalnya dengan hadiah atau ganjaran. Sedangkan
1. Alat pendidikan positif dan negatif yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat
Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat peserta didik merasa tidak
yang ditujukan agar anak mengerjakan sesuatu yang senang, misalnya dengan hukuman atau celaan.
baik. Misalnya pujian agar anak mengulang pekerjaan Alat pendidikan tidak hanya berdasar kategori
yang menurut ukuran adalah baik. Sedangkan alat tersebut. Alat pendidikan yang lain merupakan sebuah
pendidikan negatif dimaksudkan agar anak tidak tata cara dari perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan
mengerjakan sesuatu yang dikategorikan buruk. hingga evaluasi proses belajar-mengajar yang
Misalnya larangan atau hukuman bagi anak agar berlangsung. Dalam hal ini alat pendidikan yang
tidak mengulangi perbuatan yang melanggar norma. dimaksud antara lain silabus, kurikulum, rencana
pembelajaran, hingga alat evaluasi. Alat pendidikan ini

15 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 16 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


teramatlah penting dalam sebuah barometer sebuah pendidikan keluarga, maka orangtua memiliki tanggung
proses belajar-mengajar yang berlangsung. Tanpa jawab antara lain:
adanya sebuah perencanaan maka proses transfer ilmu 1. Memelihara dan membesarkannya
pendidikan tidak akan berlangsung maksimal. Tanggung jawab ini merupakan dorongan alami yang
harus dilaksanakan, karena anak memerlukan makan,
E. LINGKUNGAN minum dan perawatan lainnya agar dapat hidup
Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang berkelanjutan dan dapat menerima informasi
suatu benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk pengetahuan (pendidikan) secara maksimal.
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi 2. Melindungi dan menjamin kesehatannya
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia Kesehatan yang dimaksud tidak hanya sekedar
serta mahluk hidup lainnya (Munib, 2005:76). kesehatan jasmani, namun juga kesehatan rohani.
Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai Orangtua memiliki kewajiban menjaga kesehatan
faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan atau anak dari berbagai penyakit atau bahaya lingkungan
berbagai lingkungan tempat berlangsungan proses terhadap anak.
pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan 3. Mendidik dengan berbagai ilmu
keluarga, sekolah dan masyarakat. Orangtua perlu memberikan pendidikan kepada
a. Lingkungan Keluarga anaknya berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan
Keluarga merupakan lingkungan yang paling yang berguna bagi kehidupan anaknya kelak,
pertama dan utama. Pengaruh keluarga dalam sehingga pada masa dewasanya mampu mandiri dan
perkembangan kepribadian anak sangat besar, karena bermanfaat bagi kehidupan sosial, bangsa dan
sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah agamanya.
keluarganya. Mengingat betapa pentingnya pengaruh

17 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 18 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


4. Membahagiakan kehidupan anak a. Metode mengajar
Orangtua memiliki kewajiban mengupayakan Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan
kebahagiaan anak dalam kapasitas pemenuhan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode
kebutuhan sesuai dengan perkembanagan usianya, mengajar dapat mempengaruhi belajar siswa.
yang diiringi dengan memberikan pendidikan agama Metode mengajar guru yang kurang baik akan
dan akhlak yang baik. mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
b. Lingkungan Sekolah Agar siswa dapat belajar dengan baik,maka
Pengertian Sekolah adalah wahana kegiatan dan metode mengajar harus diusahakan yang setepat,
proses pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan efisien dan efektif mungkin.
kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan (Tu’u, b. Kurikulum
2004:18). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan
yang sistematis melaksanakan program bimbingan, yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu
pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran
agar mampu megembangkan potensinya baik yang agar siswa menerima, menguasai dan
menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum
maupun sosial (Syamsu Yusuf, 2001:54). yang kurang baik akan berpengaruh tidak baik
Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang pula terhadap belajar.
dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan c. Relasi guru dengan siswa
pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan Proses belajar mengajar terjadi antara guru
potensi siswa. dengan siswa. Proses ini dipengaruhi oleh relasi
Menurut Slameto (2003:64) faktor-faktor sekolah didalam proses tersebut. Relasi guru dengan siswa
yang mempengaruhi belajar mencakup : baik, membuat siswa akan menyukai gurunya,

19 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 20 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


juga akan menyukai mata pelajaran yang guru dalam mengajar, pegawai sekolah dalam
diberikannya sehingga siswa berusaha bekerja, kepala sekolah dalam mengelola sekolah,
mempelajari sebaik-baiknya. Guru yang kurang dan BP dalam memberikan layanan.
berinteraksi dengan siswa dengan baik Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan
menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang bekerja dengan disiplin membuat siswa disiplin
lancar. pula. Dalam proses belajar, disiplin sangat
d. Relasi siswa dengan siswa dibutuhkan untuk mengembangkan motivasi yang
Siswa yang mempunyai sifat kurang kuat. Agar siswa belajar lebih maju, maka harus
menyenangkan, rendah diri atau mengalami disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah
tekanan batin akan diasingkan dalam dan lain-lain.
kelompoknya. Jika hal ini semakin parah, akan f. Alat pelajaran
berakibat terganggunya belajar. Siswa tersebut Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara
akan malas untuk sekolah dengan berbagai macam belajar siswa karena alat pelajaran tersebut
alasan yang tidak-tidak. Jika terjadi demikian, dipakai siswa untuk menerima bahan pelajaran
siswa tersebut memerlukan bimbingan dan dan dipakai guru waktu mengajar. Alat pelajaran
penyuluhan. Menciptakan relasi yang baik antar yang lengkap dan tepat akan mempercepat
siswa akan memberikan pengaruh positif terhadap penerimaan bahan pelajaran. Jika siswa mudah
belajar siswa. menerima pelajaran dan menguasainya, belajar
e. Disiplin sekolah akan lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat
Kedisiplinan sekolah erat kaitannya dengan pelajaran yang baik dan lengkap sangat
kerajinan siswa dalam sekolah dan dibutuhkan guna memperlancar kegiatan belajar-
belajar.Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan mengajar.

21 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 22 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


g. Waktu sekolah b. Corak Kehidupan tetangga, seperti orang
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses terpelajar dan cendekiawan, tetangga yang suka
belajar mengajar disekolah. Waktu sekolah akan berjudi, pencuri, peminum, dan sebagainya
mempengaruhi belajar siswa. Memilih waktu
sekolah yang tepat akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap belajar. Sekolah dipagi hari
adalah adalah waktu yang paling tepat dimana
pada saat itu pikiran masih segar dan kondisi
jasmani masih baik.
c. Lingkungan Masyarakat
Faktor lingkungan masyarakat sangat berperan di
dalam pembentukan kepribadian anak, termasuk pula
kemampuan/ pengetahuannya. Dimana lingkungan
masyrakat yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang
kurang baik, seperti: suka minum-minum minuman keras,
penjudi dan sebagainya, dapat menghambat
pembentukam kepribadiaan dan kemampuan, termasuk
pula dalam proses belajar mengajar seorang anak.
Lingkungan masyarakat yang dapat
mempengaruhi kesulitan belajar adalah:
a. Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat
kabar, majalah, komik

23 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 24 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


III. DEFINISI IPA Dengan demikian jika dilihat dari proses
terbentuknya, Ilmu Pengetahuan Alam terbagi menjadi
tiga macam yaitu komponen produk, komponen proses
Dalam prosedur empirik ilmuwan mengumpulkan
dan komponen sikap. Sebenarnya komponen yang paling
informasi dan mengorganisasikan informasi untuk
dahulu ada dalam IPA ialah komponen proses, lalu
selanjutnya dianalisis. Prosedur empirik dalam IPA
kemudian disusul dengan komponen sikap, dan yang
mencakup pengamatan (observasi), klasifikasi dan
terakhir adalah komponen produk.
pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik
Komponen proses IPA meliputi pengamatan
ilmuwan menginterpretasikan penemuan mereka dengan
(observasi), percobaan (eksperimen), penarikan
menggunakan proses seperti hipotesis, eksperimentasi
kesimpulan sementara (inferensi), memprediksi,
terkontrol, menarik kesimpulan dan memprediksi. Untuk
mengukur, membuat hipotesis, mengklasifikasi dan lain
melakukan suatu penelitian tentang alam diperlukan
sebagainya.Komponen sikap dalam IPA ialah obyektif
pengetahuan yang terpadu tentang proses dan materi
terhadap fakta, jujur, tidak tergesa-gesa mengambil
dalam topik yang akan diselidiki.
kesimpulan, berhati terbuka, tidak mencampuradukkan
Definisi IPA adalah apa yang dilakukan oleh para
fakta dengan pendapat, bersifat hati-hati, ingin
ilmuwan. Pertanyaannya, apa yang telah dilakukan oleh
menyelidiki, ingin tahu dan lain-lain. Sedangkan
para ilmuwan sehingga perlu diperhatikan ? Ilmuwan
komponen produk dalam IPA adalah fakta, konsep,
melakukan suatu proses penyelidikan untuk mendapatkan
prinsip, teori, hukum.
produk IPA. Untuk mendapatkan produk IPA yang benar,
A. Komponen proses IPA :
para ilmuwan melakukan suatu sikap yang baik seperti
jujur, obyektif, cermat, berhati terbuka, mempunyai rasa 1. Observasi, yaitu mengamati suatu fakta yang ada di

ingin tahu yang tinggi dan lain-lain. alam. Observasi ini adalah komponen proses IPA yang
pertama, karena tanpa observasi semua komponen

25 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 26 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


IPA tidak bisa terjadi. Observasi meliputi pengamatan 200.000 orang, pada tahun 1970, populasi penduduk
dengan seluruh panca indera, mulai dari indera di kota A adalah 250.000 orang, pada tahun 1975,
penglihatan, penciuman, pembau, peraba dan indera populasi penduduk di kota A adalah 300.000 orang.
perasa. Waktu mengobservasi yang komprehensif, Berdasarkan kecenderungan data di atas, maka
jika mungkin, semua panca indera harus terlibat. populasi penduduk di kota A pada lima tahun
2. Percobaan, yaitu melakukan pembuktian dengan mendatang bisa diprediksi, jika kondisi pada lima
suatu teori yang sudah ditemukan. Dengan tahun berikutnya masih relatif sama.
melakukan percobaan siswa akan yakin kebenaran 5. Mengukur, yaitu membandingkan seuatu benda
teori yang telah ditemukannya dalam buku. dengan benda lain yang sudah disepakati secara luas.
3. Inferensi, yaitu menarik kesimpulan sementara Misalnya, mengukur panjang meja, maka meja
sebelum melakukan percobaan atau eksperimen. dibandingkan dengan alat ukur meter standar yang
Inferensi dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah kita kenal selama ini (yaitu 1 meter sama
timbul. Melakukan inferensi tergantung dari luasan dengan 100 cm). Banyak alat ukur yang kita kenal
pengetahuan orang sebelumnya. Contoh inferensi yaitu alat ukur untuk panjang, alat ukur untuk berat,
yang sering dilakukan oleh siswa SD adalah adanya alat ukur untuk panas, dan lain-lain.
bintik-bintik air di luar gelas yang di dalamnya diisi 6. Membuat hipotesis, yaitu membuat suatu jawaban
batu es. sementara dengan dasar teori yang telah dipahami
4. Memprediksi, yaitu menarik kesimpulan dengan sebelumnya.
menggunakan kecenderungan data yang telah ada. 7. Mengklasifikasi, adalah menggolongkan suatu benda
Misalnya, seorang siswa yang memprediksi berdasarkan kriteria yang dimiliki benda tersebut.
bertambahnya populasi penduduk di suatu daerah. Misalnya, ada serangkaian bunga akan digolongkan
Pada tahun 1965, populasi penduduk di kota A adalah berdasarkan warnanya, maka klasifikasi yang didapat

27 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 28 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


adalah warna merah, putih, ungu, kuning dan warna 5. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat,
yang ada lainnya. Jika bunga itu digolongkan pengertiannya adalah orang yang tidak memasukkan
berdasarkan jumlah mahkota bunganya, maka hasil pendapatnya terhadap fakta yang diperoleh.
klasifikasinya juga akan berbeda dengan klasifikasi 6. Berhati-hati, yaitu orang yang selalu berhati-hati
berdasarkan jumlah kelopak bunganya, begitu dalam segala hal. Baik dalam berbuat maupun
seterusnya. mengambil kesimpulan.
B. Komponen sikap IPA 7. Ingin menyelidiki, yaitu orang yang ingin mencari tahu
1. Obyektif terhadap fakta, adalah tidak menambahkan secara lebih mendalam tentang apa yang telah
atau mengurangi fakta yang diperoleh pada suatu diketahuinya.
data. 8. Ingin tahu, yaitu selalu ingin mengetahui apa-apa
2. Jujur, adalah mengatakan suatu data dengan yang belum diketahuinya.
sejujurnya, tidak berbohong
3. Tidak tergesa-gesa mengambil suatu kesimpulan, C. Komponen Produk IPA
artinya adalah seseorang yang sedang menghadapi 1. Fakta adalah sesuatu yang betul-betul terjadi.
masalah tertentu tidak akan mengambil kesimpulan Misalnya, fakta bahwa kadal adalah hewan reptilia, air
dengan tergesa-gesa sebelum datanya mencukupi. jika dipanaskan akan menguap dan bila didinginkan
4. Berhati terbuka, yaitu seseorang mau akan mengembun, besi kalau dipanaskan akan
mempertimbangkan pendapat orang lain, meskipun memai.
pendapat tersebut berasal dari orang yang 2. Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-
berseberangan dengan dia. fakta dalam IPA. Konsep merupakan penghubung
antara fakta-fakta yang berhubungan. Contoh, semua
zat tersusun atas materi-materi, benda-benda

29 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 30 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan berubah aspek sikap dan aspek produk. Pembelajaran yang
wujudnya jika menyerap atau melepaskan energi. dilaksanakan di dalam kelas adalah pembelajaran yang
tidak hanya menitikberatkan pada aspek produk saja,
3. Prinsip adalah generalisasi hubungan diantara konsep-
tetapi juga memperhatikan aspek proses dan sikap.
konsep IPA. Contoh, udara yang dipanaskan akan Aspek proses dicapai siswa pada saat siswa melakukan
memuai, adalah prinsip yang menghubungkan proses percobaan dan eksperimen. Aspek proses
berhubungan dengan kemampuan siswa dalam hal
konsep-konsep udara, panas dan pemuaian.
motorik/gerak anggota tubuh. Misalnya siswa melakukan
4. Hukum adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima percobaan tentang bentuk-bentuk daun, maka aspek
karena telah mengalami pengujian-pengujian yang proses yang terjadi dalam pembelajaran itu adalah
mengamati, mengklasifikasi dan melakukan percobaan.
lebih keras, meskipun ia juga bersifat tentatif.
Pada saat siswa melakukan percobaan tentang proses
5. Teori merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta- difusi dan osmosis, maka aspek proses yang terjadi
fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang saling dalam pembelajaran itu adalah mengamati, mendesain
berhubungan. Suatu teori merupakan model, atau percobaan dan melakukan percobaan itu sendiri. Pada
saat siswa melakukan eksperimen tentang pengaruh
gambaran yang dibuat oleh para ilmuwan untuk temperatur terhadap kecepatan difusi, maka aspek
menjelaskan gejala alam. Contoh terori adalah teori proses yang terjadi dalam pembelajaran itu adalah
geosentrik, teori susunan elektron atom dan lain mengamati, memanipulasi variabel, dan menarik
kesimpulan. Jika dilihat aspek proses yang terjadi pada
sebagainya. Teori ilmiah membantu kita memahami,
setiap kegiatan pembelajaran pada contoh di atas, maka
memprediksi dan kadang-kadang mengendalikan tidak semua aspek proses yang telah disebutkan
berbagai gejala alam. terdahulu tercapai semua dan sekaligus, tetapi ada
beberapa aspek proses saja yang tercapai. Hal ini
D. Hubungan Hakekat IPA Dengan Pembelajaran
disebabkan karena setiap materi pelajaran mempunyai
IPA karakteristik yang khas terkait dengan aspek proses yang
Pembelajaran IPA yang memperhatikan hakekat IPA terjadi. Aspek proses yang lain akan tercapai pada saat
adalah pembelajaran IPA yang menerapkan aspek proses, penyampaian materi pelajaran yang lain. Dengan
demikian aspek proses akan tercapai semuanya manakala

31 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 32 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


materi pelajaran telah disampaikan secara menyeluruh. berasal dari aspek proses yang telah dilakukan oleh para
Jika dilihat dari kata-kata aspek proses yang ada, maka ahli IPA.
aspek proses sangat berhubungan dengan kata-kata
Aspek sikap dicapai siswa pada saat siswa
yang tercantum dalam tujuan yang terdapat dalam
melakukan proses percobaan dan eksperimen tetapi
pendekatan keterampilan proses IPA.
dalam aspek pembelajaran yang berbeda. Aspek sikap
Aspek proses sains Keterampilan proses IPA berhubungan dengan kemampuan siswa dalam hal
bersikap yang baik. Misalnya siswa melakukan percobaan
Mengamati Mengamati tentang proses difusi, maka aspek sikap yang harus
Mengukur Mengukur tampak pada proses ini adalah aspek ketelitian, aspek
kecermatan, dan aspek kehati-hatian. Disamping itu
Mengklasifikasi Mengklasifikasi dalam percobaan itu siswa dapat melakukan kerjasama
dan berdiskusi dengan teman yang lain. Kecermatan,
Menginfer Menginfer
ketelitian, kehati-hatian, kerjasama dan kemampuan
Mempresiksi Mempresiksi berdiskusi adalah aspek-aspek sikap yang terjadi pada
saat percobaan IPA tentang difusi. Sama halnya dengan
Membuat prediksi Membuat prediksi aspek proses, aspek sikap juga tidak bisa tercapai
seluruhnya dalam setiap kali terjadinya pembelajaran
Memanipulasi variabel Memanipulasi variabel
IPA. Melainkan ada beberapa aspek saja yang tercapai
Merancang percobaan Merancang percobaan pada setiap kali pembelajaran.

Melakukan eksperimen Melakukan eksperimen Aspek produk dicapai siswa setelah melakukan
proses pembelajaran. Aspek produk ini berhubungan
Memang benar ! Bahwa keterampilan proses IPA dengan kemampuan otak manusia. Jadi yang
sangat berhubungan dengan aspek proses yang terjadi berhubungan dengan hasil atau produk ilmu pengetahuan
dalam pembelajaran IPA. Aspek proses yang alam. Misalnya pada saat siswa melakukan pembelajaran
berhubungan dengan keterampilan proses IPA itu adalah tentang konsep difusi dan osmosis, maka siswa akan
merupakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai di tahu pengertian difusi dan osmosis. Disamping itu siswa
dalam pembelajaran IPA. Maksudnya keterampilan proses
yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPA adalah

33 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 34 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


juga bisa menjelaskan proses difusi dan osmosis. Siswa dilaksanakan maka ada beberapa karugian yang akan
juga bisa menjelaskan peranan suhu dalam proses difusi. dialami oleh guru yang mengajar, antara lain :

Masih banyak lagi yang bisa diketahui siswa yang 1. Siswa sulit memahami konsep yang bersifat abstrak
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat pengetahuan. 2. Metoda yang digunakan guru terbatas pada metoda
Proses mengetahui hal-hal yang bersifat pengetahuan ceramah dan tanya jawab
inilah yang disebut aspek produk. Pembelajaran IPA yang 3. Siswa menjadi pasif, kurang kreatif, tidak mempunyai
benar seharusnya adalah pembelajaran yang mengikuti pendapat yang original
cara-cara yang dilakukan oleh para ahli IPA. Sehingga 4. Materi yang terserap sebagian kecil saja dari materi
nantinya siswa diharapkan bisa berperilaku dan bersikap yang disampaikan guru
seperti para ahli IPA/ilmuwan, yaitu mempunyai rasa 5. Siswa tidak terbiasa menggunakan pikiran kreatifnya
ingin tahu, kreatif dan bisa menghasilkan pengetahuan untuk memecahkan masalah
(bukan hanya sebagai pengguna/konsumen ilmu 6. Terjadi proses pembelajaran yang disebut teacher
pengetahuan). Pembelajaran IPA seperti ini dikenal center, yaitu pembelajaran yang menempatkan guru
dengan nama pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai orang yang paling tahu/nara sumber (central
(student center). Maksudnya adalah pembelajaran yang person) di dalam kelas
memberdayakan semua kemampuan siswa. Caranya 7. Kelas menjadi tidak demokratis
adalah dalam suatu proses pembelajaran seharusnya 8. Lebih jauh dan dalam jangka waktu yang panjang hal
guru memfokuskan/menitikberatkan pembelajaran pada ini akan menimbulkan generasi yang tidak cerdas
ketiga aspek pembelajaran sains. dalam menyongsong hari depan bangsanya
9. Ini akan berakibat pada tingkat kesejahteraan rakyat
Guru di dalam mempersiapkan pembelajaran sains
yang di bawah rata-rata.
seharusnya membuat perencanaan tentang ketiga aspek
10. Siswa tidak bisa menggunakan konsep yang telah
yang menjadi tujuan sains. Selama ini pembelajaran IPA
diperoleh untuk diterapkan kepada konsep yang lain.
yang sering dilakukan oleh guru-guru di hampir semua
sekolah adalah pembelajaran IPA yang tidak sesuai Dalam hubungannya dengan pembelajaran, ketiga
dengan yang dilakukan para ahli IPA. Tidak sesuai aspek yang dilakukan oleh para ahli IPA dituangkan
dengan hakekat IPA, sehingga hasilnya membuat dalam bentuk tujuan pembelajaran. Benyamin S. Bloom
pendidikan kita menjadi kurang maju. Jika tidak membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga ranah yaitu

35 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 36 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


ranah kognitif, ranah psikomor dan ranah afektif. Ranah IV. KETERAMPILAN PROSES DASAR IPA
kognitif berhubungan dengan aspek pengetahuan, yaitu
ranah yang berhubungan dengan produk ilmu
pengetahuan. Ranah psikomotor berhubungan dengan Ada beberapa macam pendekatan yang biasa
aspek proses. Ranah afektif berhubungan dengan aspek digunakan dalam pembelajaran IPA, yaitu pendekatan
sikap
yang menekankan pada fakta, menekankan pada konsep
Dalam perencanaan pembelajaran menurut dan menekankan pada proses. Dalam praktiknya
kurikulum KBK dan KTSP pencapaian tujuan
pendekatan–pendekatan ini tidaklah berdiri sendiri tetapi
pembelajaran dituangkan dalam bentuk indikator, yaitu :
sering kali merupakan suatu kombinasi. Pendekatan
1. indikator kognitif untuk tujuan yang berhubungan
proses merupakan suatu pendekatan yang didasarkan
dengan aspek produk/pengetahuan
2. Indikator psikomotor untuk tujuan pembelajaran yang pada pengujian dari apa yang biasa para ilmuwan
berhubungan dengan aspek proses lakukan. Proses yang terkait dengan pengujian tersebut
3. Indikator afektif/keterampilan sosial untuk tujuan
dikenal sebagai keterampilan proses IPA.
pembelajaran yang berhubungan dengan aspek sikap
Keterampilan proses ini dianggap sangat penting
untuk pembelajaran IPA karena alasan-alasan berikut.
Wynnie Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan
untuk itu, yaitu (1) keterampilan-keterampilan proses, (2)
Pengembangan pemahaman dalam IPA tergantung
kepada kemampuan melakukan keterampilan proses
dalam perilaku ilmiah. (3) Keterampilan proses memiliki
peranan besar dalam pengembangan konsep–konsep
ilmiah. Alasan yang dikemukakan oleh Carin (1992)
adalah : (1) Mengetahui IPA tidak hanya sekedar

37 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 38 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


mengetahui materi ke–IPA an tetapi terkait pula dengan dikuasi dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah
prosedur pengumpulan fakta dan menghubungkan fakta sehingga para ilmuwan berhasil menemukan sesuatu
untuk membuat suatu interpretasi. (2) Keterampilan yang baru (Semiawan, dkk, 1992). Menurut Esler dan
proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang Esler (1984) terdapat 8 keterampilan proses dasar
hayat, dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. meliputi keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi,
Sedangkan Semiawan dkk. (1992) mengemukakan alasan mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi,
karena : memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu,
1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat serta mengenal hubungan–hubungan angka.
cepat membuat para guru tidak mungkin lagi untuk a. Keterampilan Mengobservasi
mengajarkan semua fakta dan konsep yang ada Keterampilan mengobservasi menurut Esler dan
kepada para muridnya. Esler (1984) adalah keterampilan yang dikembangkan
2. Anak–anak akan lebih mudah memahami konsep– dengan menggunakan semua indera yang kita miliki
konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat–sifat
konkret. dari objek–objek atau kejadian– kejadian. Definisi serupa
3. Untuk menanamkan sifat ilmiah dan melatih disampaikan oleh Abruscato (1988) yang menyatakan
melakukan penyelidikan ilmiah. bahwa observasi artinya menggunakan segenap
Merupakan wahana yang tepat untuk pancaindera untuk memperoleh informasi atau data
pengembangan konsep dan pengembangan sikap serta mengenai benda atau kejadian. Sejalan dengan Esler dan
nilai. Esler serta Abruscato, Carin (1992) mengemukakan
Pengertian keterampilan proses dikaitkan dengan bahwa mengobservasi adalah menjadi dasar akan suatu
keterampilan fisik dan mental yang terkait dengan objek atau kejadian dengan menggunakan segenap
kemampuan–kemampuan yang mendasar yang dimiliki,

39 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 40 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


pancaindera (atau alat bantu dari pancaindera) untuk maka perlu suatu latihan agar mempunyai kebiasaan
mengidentifikasi sifat dan karakteristik. selalu bertanya, berpikir kritis, dan mengusahakan
Mengobservasi merupakan ketrampilan proses IPA kemungkinan berbagai alternative jawaban untuk
yang paling dasar. Observasi–observasi sederhana dapat suatu masalah. Untuk melatih bagaimana melakukan
mencetuskan hampir setiap inkuiri yang kita buat tentang penyelidikan ilmiah maka siswa perlu dilatih untuk
lingkungan kita. Observasi yang terorganisasi merupakan memiliki keterampilan proses yang akan
dasar bagi penyelidikan yang lebih terarah. Memperoleh membiasakannya untuk menyelenggarakan berbagai
kemampuan untuk membuat observasi yang teliti akan penyelidikan ilmiah.
dilatih untuk menentukan konsep, dilatih untuk 3. Dalam pembelajaran, pengembangan konsep
mengembangkan ilmu pengetahuan. seharusnya tidak terlepas dari pengembangan sikap
1. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep– dan nilai. Pengembangan keterampilan
konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh memproseskan perolehan akan berperan sebagai
konkret, contoh yang sesuai situasi dan kondisi yang wahana untuk pengembangan konsep dan
dihadapi, dengan mempraktikkan sendiri upaya pengembangan sikap dan nilai.
penemuan konsep melalui kegiatan fisik dan mental. Selanjutnya apa keterampilan proses itu dan apa
2. Penemuan ilmu pengetahuan bersifat relative, jadi saja macam–macamnya ? Menurut Semiawan dkk.(1992),
tidak mutlak benar seratus persen. Suatu teori bisa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental
tidak berlaku lagi dengan adanya data baru yang terkait dengan kemampuan–kemampuan yang mendasar
mampu membuktikan bahwa teori tersebut keliru. yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu
Teori ini ditemukan melalui penyelidikan ilmiah yang kegiatan ilmiah sehingga para ilmuwan berhasil
sifat terbuka untuk dipertanyakan, dipersoalkan dan menemukan sesuatu yang baru.
diperbaiki. Untuk memahami sifat ilmiah kepada siswa

41 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 42 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


Keterampilan fisik dan mental yang mendasar ini lain. Contoh yang lebih konkret, seorang guru sering
ada beberapa macam seperti yang diungkapkan oleh membuka pelajaran dengan melontarkan kalimat Tanya
beberapa ahli berikut. Esler dan Esler (1984) mengutip seperti berikut. Apa yang engkau lihat ? Atau Bagaimana
definisi dari The Commission on Science Education of The rasa, bau, bentuk, atau tekstur…..? atau mungkin guru
American Association for The Advancement of Science, menyuruh siswa untuk menjelaskan suatu kejadian
bahwa keterampilan–keterampilan untuk melakukan secara menyeluruh sebagai suatu pendahuluan dari suatu
kegiatan IPA dikategorikan menjadi 8 keterampilan diskusi. Para siswa diingatkan untuk membedakan antara
proses dasar dan 5 keterampilan proses terpadu. mengobservasi dan menginferensi.
Keterampilan proses dasar meliputi keterampilan Contoh kegiatan lain yang menekankan pada
mengobservasi, mengklasifikasikan, mengukur, kegiatan mengobservasi adalah siswa mengobservasi
mengkomunikasikan, menginfersi, memprediksi, bermacam–macam hewan yang memiliki cara berpindah
mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal dari satu tempat ke tempat lainnya yang berlainan. Bath
hubungan–hubungan angka. Keterampilan proses (1995) memberikan contoh suatu pembelajaran yang
terpadu menjadi dasar yang benar dalam membuat melatih keterampilan proses dengan menggunakan
inferensi (kesimpulan berdasarkan hasil observasi) atau berbagai macam objek yang dikenal dan ditemukan oleh
membuat hipotesis yang akan diuji dengan observasi siswa dalam kehidupan sehari–hari, yaitu berbagai jenis
yang lebih lanjut. buah–buahan.
Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan Untuk itu maka sekarang coba kembangkan suatu
dengan kegiatan mengobservasi misalnya menjelaskan pembelajaran serupa pembelajaran serupa yang
sifat–sifat yang dimiliki oleh benda–benda, sistem–sistem, menggunakan buah–buahan yang ada di sekitar ,
dan organisme hidup. Sifat–sifat yang dimiliki ini dapat misalkan dengan menggunakan buah–buahan seperti
berupa tekstur, warna, bau, bentuk, ukuran, dan lain– mangga, jeruk Pontianak atau jeruk Medan, jambu

43 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 44 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


kelutuk, jambu air, pepaya, dan sebagainya. menentukan golongan benda- benda atau kegiatan-
Pembelajaran di atas merupakan kegiatan mengobservasi kegiatan. Sedangkan Carin (1992) menyatakan bahwa
dengan menggunakan indera penglihatan; selanjutnya mengklasifikasi adalah mengatur atau membagi objek,
coba kembangkan dengan menggunakan indera–indera kejadian, atau informasi tentang objek ke dalam kelas
lainnya seperti indera perasa, pembau, pengecap, dan menurut metode atau sistem tertentu. Skema klasifikasi
pendengar. Untuk penggunaan indera pendengar digunakan dalam IPA (juga pada ilmu–ilmu lainnya)
misalnya saja bagaimana bunyinya jika buah itu kita gigit untuk mengidentifikasi benda atau kejadian dan untuk
dan kunyah. Untuk semua pembelajaran yang memperlihatkan persamaan, perbedaan, dan hubungan–
modifikasi, daftar isian yang telah digunakan dalam hubungannya.
menuliskan sifat/karakteristik melalui indera penglihat Bentuk-bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih
dapat digunakan. Kegiatan mengobservasi terkait pula keterampilan ini misalnya memilih bentuk-bentuk kertas,
dengan kegiatan membandingkan dan membedakan yang berbentuk kubus, gambar–gambar hewan, daun–
serta melihat perubahan. Untuk itu coba pula daun, atau kancing–kancing berdasarkan sifat umumnya.
kembangkan pembelajaran yang melibatkan kegiatan Contoh konkretnya, guru dapat memberikan benda–
tersebut. benda untuk dikelompokkan berdasarkan sifat–sifat
b. Keterampilan Mengklasifikasi benda tersebut. Sistem–sistem klasifikasi berbagai
Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan tingkatan dapat dibentuk dari gambar- gambar hewan
Esler (1984) merupakan keterampilan yang dan tumbuhan (yang digunting dari majalah) dan
dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan menempelkannya pada papan bulletin sekolah atau
benda-benda berdasarkan pada sifat-sifat benda-benda papan pajangan di kelas.
tersebut. Menurut Abruscato (1988) mengklasifikasi
merupakan proses yang digunakan para ilmuwan untuk

45 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 46 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


c. Keterampilan Mengukur diajarkan untuk mengetahui bahwa mengukur berat
Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler menggunakan timbangan dan mengukur panjang
(1984) dapat dikembangkan melalui kegiatan–kegiatan menggunakan mistar atau pita ukur. Siswa diajarkan pula
yang berkaitan dengan pengembangan satuan–satuan untuk memperkirakan ukuran suatu objek sebelum
yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, melakukan pengukuran dengan alat ukur tertentu.
dan sebagainya. Abrucasto (1988) menyatakan bahwa Kebiasaan mengukur secara tepat dapat
mengukur adalah suatu cara yang kita lakukan untuk dikembangkan bila guru menunjukkan bahwa dia
mengukur observasi. Sedangkan menurut Carin (1992) menghargai kebiasaan itu sebagai bagian dari sifatnya.
mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan Siswa dapat diajarkan bahwa rata- rata dari beberapa kali
membandingkannya terhadap str yang konvensional atau pengukuran merupakan cara terbaik untuk mengukur
str nonkonvensional. secara tepat.
Keterampilan dalam mengukur memerlukan Bath (1992) telah mengembangkan berbagai
kemampuan untuk menggunakan alat ukur secara benar contoh kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan
dan kemampuan untuk menerapkan cara penghitungan keterampilan mengukur, seperti mengukur panjang, luas,
dengan menggunakan alat–alat ukur. Pada langkah volume, massa, dan suhu, serta mengukur secara
pertama proses mengukur lebih menekankan pada kualitatif dan kuantitatif.
pertimbangan dan pemilihan instrumen (alat) ukur yang d. Keterampilan Berkomunikasi
tepat untuk digunakan dan menentukan perkiraan suatu Menurut Abruscato (1988) mengkomunikasikan
ukuran objek tertentu sebelum melakukan pengukuran adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil
dengan suatu alat ukuran objek tertentu sebelum dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan.
melakukan pengukuran dengan suatu alat ukur untuk Keterampilan mengkomunikasikan, menurut Esler dan
mendapatkan ukuran yang tepat. Misalkan, siswa Esler (1984), dapat dikembangkan dengan menghimpun

47 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 48 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan mengidentifikasi benda-benda dan kejadian-kejadian
benda-benda serta kejadian-kejadian secara rinci. yang sedang dijelaskan.
Mengapa keterampilan mengkomunikasikan perlu Bagaimana mengembangkan suatu kegiatan
dikembangkan ? telah kita ketahui bersama bahwa pembelajaran yang melatih keterampilan
komunikasi merupakan hal yang penting untuk semua mengkomunikasikan tentang objek atau kejadian ? tentu
usaha manusia. Komunikasi yang jelas dan tepat dapat mengembangkannya dengan salah satu contoh
merupakan dasar untuk semua kegiatan ilmiah. Ilmuan kegiatan yang ditulis diatas terutama yang berkaitan
mengkomunikasikan sesuatu secara lisan ataupun secara dengan materi kurikulum dikelas berapa mengajar.
tertulis, dapat dengan menggunakan diagram, peta, e. Keterampilan Menginferensi
grafik, persamaan metematika, dan berbagai peragaan Keterampilan mengiferensi menurut Esler dan
visual. Kemampuan untuk memilih penjelasan yang tepat Esler (1984) dapat dikatakan juga sebagai keterampilan
tentang benda, organisme, dan kejadian merupakan membuat kesimpulan sementara. Menurut Abruscato
dasar untuk komunikasi lisan dan tertulis secara efektif. (1992) mengiferensi/menduga/menyimpulkan secara
Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa sementara adalah menggunakan logika untuk membuat
kegiatan membuat dan menginterprestasikan informasi ksimpulan dari apa yang kita observasi. Carin (1992)
dari grafik, charta, peta, gambar, dan lain-lain. Misalkan, mengemukakan bahwa menginferensi adalah membuat
para siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan kesimpulan didasarkan pada alasan yang dijelaskan oleh
mengkomunikasikan deskripsi benda-benda dan kejadian- observasi.
kejadian tertentu secara rinci. Penjelasan yang Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara
disampaikan oleh siswa haruslah cukup jelas dan dapat yang terkait dengan adanya dugaan-dugaan. Membuat
memungkinkan siswa lain (yang mendengar) dapat dugaan-dugaan valid berdasarkan observasi yang didapat
merupakan keterampilan penting untuk belajar secara

49 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 50 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


inkuiri. Latihan inkuiri memerlukan siswa untuk Bagaimana mengembangkan suatu kegiatan
memperhatikan sesuatu dibalik informasi yang tampak pembelajaran yang melatih keterampilan menginferensi
untuk menginferensi hubungan-hubungan baru. objek atau kejadian? tentu anda dapat
Para ahli menekankan bahwa perlu pula mengembangkannya dengan salah satu contoh kegiatan
memperhatikan kemempuan untuk membedakan antara yang ditulis di atas terutama yang berkaitan dengan
observasi dan inferensi. Perlu diperhatikan bahwa meteri kurikulum di kelas di mana mengajar.
observasi merupakan suatu pengalaman yang didapatkan f. Keterampilan Memprediksi
melalui pancaindra, sedangkan inferensi merupakan Memprediksi adalah meramal secara khusus
penjelasan dari suatu hasil observasi. Hendaknya kita tentang apa yang akan terjadi pada observasi yang akan
yakin bahwa dapat membedakan antara mengobservasi datang (Abruscato, 1988) atau membuat prakiraan
dan menginferensi. kejadian atau keadaan yang akan datang yang
Cobalah kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan diharapkan akan terjadi (Carin, 1992). Keterampilan
keterampilan ini adalah menginferensi bahwa embun memprediksi menurut Esler dan Ester (1984) adalah
yang terjadi pada sebuah gelas yang dingin berasal dari keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang
udara, menginferensi sifat-sifat seekor hewan, berdasarkan dari kejadian-kejadian yang terjadi
menginferensi melalui observasi bahwa sustu cairan sekarang, keterampilan menggunakan grafik untuk
jernih yang tidak berwarna adalah air, menginferensi menyisipkan dan meramalkan terkaan-terkaan atau
penyebab habisnya sebatang lilin yang dinyalakan. Satu dugaan-dugaan.
contoh lagi yang cukup sederhana adalah dengan Jadi dapatlah dikatakan bahwa memprediksi
menyediakan es batu lalu siswa diminta untuk sebagai menyatakan dugaan beberapa kejadian
menyatakan penyebab (penyebabnya panas) mencairkan mendatang atas dasar suatu kejadian yang telah
es batu yang ditaruh di dalam tempat yang berisi air. diketahui. Perlu diperhatikan bahwa prediksi didasarkan

51 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 52 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


pada observasi, pengukuran, dan informasi tentang g. Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan
hubungan-hubungan antara variable yang diobservasi. Waktu
Prediksi yang tidak didasarkan pada observasi hanya Keterampilan mengenal hubungan ruang dan
merupakan suatu terkaan, dan ini bukanlah yang waktu menurut Esler dan Ester (1984) meliputi
diharapkan dalam kegiatan memprediksi pada keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap
keterampilan proses. benda lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan
Pembelajaran-pembelajaran dengan metode inkuiri mebngubah bektu dan posisi suatu benda setelah
yang meminta siswa mebuat dugaan-dugaan dan beberapa waktu. Sedangkan menurut Abruscato (1988)
menguji dugaan-dugaan dengan eksperimen akan menggunakan hubungan ruang-waktu merupakan
membantu mengembangkan keterampilan proses untuk keterampilan proses yang berkaitan dengan penjelasan-
memprediksi. penjelasan hubungan-hubungan tentang ruang dan
Kegiatan lain untuk melatih kegiatan ini adalah waktu beserta perubahan wahtu. Keterampilan ini
mermprediksi berapa lama (dalam menit atau detik) lilin penting karena semua benda menempati tempat dalam
yang menyala akan tetap menyala jika kemudian ditutup suatu ruang pada waktu tertentu.
dengan toples (dalam berbagai ukuran) yang Proses ini dapat dipecah ke dalam bermacam-
ditelungkupkan, memprediksi seberapa jauh (dalam macam ketegori termasuk bentuk, arah, dan susunan
meter, dm, dan cm) sebuah benda akan berhenti jika yang berkaitan dengan ruang-waktu, gerak dan
benda tersebut digelindingkan atau digerakan dari kecepatan, kesimetrisan, dan kecepatan perubahan.
berbagai ketinggian. Kegiatan untuk melatih keterampilan ini termasuk
kegiatan menamakan dan mengidentifikasi gambar-
gambar geometris dua dan tiga dimensi, mengenal
bentu-bentuk benda tiga dimensi dan bayangannya,

53 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 54 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


membuat pernyataan tentang simetri dari benda-benda. diperagakan seperti benda-benda berbentuk lingkaran,
Selanjutnya untuk membantu mengembangkan segiempat, segitiga, atau berbentuk bola) untuk
pengertian siswa terhadap hubungan waktu-ruang, memperlihatkan apakah bagian-bagian yang berlawanan
seorang guru dapat memberikan pelajaran tentang identik. Haruslah diperhatikan bahwa salah satu aspek
pengenalan dan persamaan bentuk-bentuk dua dimensi sifat simetris adalah pengulangan ukuran dan bentuk dari
(seperti segi empat, segitiga, lingkaran) dan bentuk- satu bagian benda pada arah yang berlawanan. Bentuk
bentuk tiga dimensi (seperti kubus, prisma, elips). contoh yang lain lagi, siswa disediakan cermin kecil dan
Seorang guru dapat menyuruh siswa menjelaskan sepotong buah apel atau jambu kelutuk (jambu batu)
posisinya terhadap sesuatu atau posisi orang lain atau yang dibelah membujur.
posisi suatu benda. Seperti misalnya seorang siwa dapat h. Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan-
menyatakan bahwa ia ada dalam baris ketiga bangku bilangan
kedua dari kiri gurunya atau seorang siswa menyatakan Keterampilan mengenal hubungan bilangan-
bahwa sebuah lemari buku di dalam kelasnya terletak di bilangan menurut Ester dan Esler (1984) meliputi
bawah dan sekitar empat langkah ke kanan dari papan kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara data
tulis. Seorang guru dapat menunjukkan kesimetrisan dari dan menggunakan garis bilangan untuk membuat operasi
ruang (berdimensi tiga ) dibagi oleh bidang datar. Untuk aritmatika. Carin (1992) mengemukakan bahwa
ketegori yang berkaitan dengan waktu, siswa dapat menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan-
diajarkan untuk menyebutkan waktu yang ditunjukkan aturan atau rumus-rumus matematik untuk menghitung
oleh sebuah jam dan menjelaskan urutan-urutan waktu jumlah atau menentukan hubungan dari pengukuran
seperti siang atau malam. Contoh kegiatan lain dapat dasar. Menurut Abruscato (1988) menggunakan bilangan
dengan meminta siswa untuk mencoba menggambar merupakan salah satu kemampuan dasar pada
garis atau bidang melalui benda tertentu (yang sebelum keterampilan proses. Kita memerlukan bilangan untuk

55 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 56 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


menyatakan suatu ukuran, mengurutkan, dan jauhnya benda A dibandingkan dengan benda B ?" "
mengklasifikasi benda-benda. Lamanya waktu pada Berapa derajat suhu tersebut turun dari -100C ke 200c.
kegiatan untuk menggunakan bilangan tergantung pada Contoh kegiatan lainnya, guru dapat mengajarkan
program matematika di sekolah. Perkembangan perbandingan set (pasangan-pasangan) dengan
keterampilan siswa bertambah jika mereka bekerja pada menggunakan benda-benda asli, seperti batu. Atau
proses ini yang mencakup pengindentifikasikan pasangan mengajak siswa mencoba menghitung waktu rata-rata
(set) dan bilangannya, pengurutan, penghitungan, yang diperlukan oleh 10cc es (10 gram es) misalnya
penambahan, perkalian, pembagian, penghitungan rata- untuk mencair.
rata, penggunaan desimal, dan penggunaan puluhan.
Garis bilangan dapat digunakan sebagai suatu cara grafik
untuk mengajarkan bilangan positif dan negatif.
Kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih
keterampilan ini adalah menentukan nilai dengan
mengukur suatu rangkaian silinder, menggunakan garis
bilangan untuk operasi penambahan dan perkalian.
Latihan-latihan yang mengharuskan siswa untuk
mengurutkan dan membandingkan benda-benda atau
data berdasarkan faktor numerik membantu untuk
mengembangkan keterampilan ini. Beberapa contoh
pertanyaan yang membantu siswa agar mengerti tentang
hubungan bilangan antara lain adalah: "berapa lebih

57 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 58 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


V. KETERAMPILAN PROSES IPA A. Menggunakan Keterampilan Proses IPA yang
Terintegrasi

Pada pelajaran yang lalu kita telah mempelajari Keterampilan proses IPA yang terintegrasi meliputi

keterampilan proses IPA yang meliputi keterampilan memformulasi hipotesis menamai variabel, membuat

mengobservasi, melakukan pengukuran, mengklasifikasi definisi operasional, melakukan eksperimen

objek, mengkomunikasikan hasil observasi, melakukan mengintepretasikan data, dan melakukan penyelidikan.

prediksi dan lain sebagainya. Beberapa contoh untuk Keterampilan proses IPA ini merupakan kombinasi dan

tiap–tiap keterampilan proses tersebut sudah diberikan keterampilan penyelidikan keterampilan proses IPA ini

dengan penyajian yang cukup menarik. Demikian pula merupakan kombinasi dari keterampilan IPA dasar seperti

penerapan dari pemakaian keterampilan proses IPA mengobservasi, melakukan pengukuran, dan sebagainya

tersebut dalam kehidupan sehari–hari siswa Sekolah yang dapat Anda lihat pada materi keterampilan proses

Dasar maupun hal–hal yang berkenaan dengan kejadian– IPA yang terintegrasi biasanya diperkenankan kepada

kejadian yang berhubungan dengan keterampilan proses siswa yang telah memiliki keterampilan dasar IPA yang

IPA telah disajikan dengan menarik. mendasar. Keterampilan proses IPA ini bisa juga

Sekarang kita akan mempelajari keterampilan dikembangkan dari kegiatan belajar IPA yang terdapat

proses IPA yang terintegrasi. Keterampilan proses IPA dalam buku paket SD atau yang setara untuk mata

yang termasuk di dalamnya meliputi memformulasikan pelajaran anak Sekolah Dasar. Sebagai contoh

hipotesis, menamai variabel, membuat definisi pengajaran tentang bandul atau ayunan seperti terlihat

operasional, melakukan eksperimen, mengintepretasikan dalam gambar berikut:

data, dan melakukan penyelidikan. Model pembelajaran Bandul adalah bola beban yang terayun dan

seperti ini dilakukan untuk melatih siswa Anda belajar ditahan oleh tali atau benang. Bila kita bertanya pada

sambil melakukan kegiatan (learning by doing). siswa faktor apa yang mempengaruhi jumlah ayunan dari

59 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 60 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


bandul. Mungkin saja beberapa siswa akan menebak Satu ayunan adalah jarak yang ditempuh dari A–
jawaban antara lain: B–C, kemudian kembali dari C-B-A. kemudian guru
1. Berat dari bandul bertanya. “ Saya ingin tahu berapakah ayunan yang
2. Kelengkungan tali ayunan dapat dilakukan bandul ini dalam waktu 30 detik. Dengan
3. Panjangnya tali atau benang menggunakan arloji atau pencatat waktu lainnya siswa
Barangkali mereka tidak pernah berpikir bahwa mulai menghitung. Kemudian guru bertanya. Apa yang
jawaban terakhir yaitu panjang tali atau benang adalah akan kita lakukan untuk mengubah jumlah ayunan dari
yang paling tepat. bandul yang dapat dibuat dalam waktu 30 detik? Para
Untuk menjelaskan jawaban dari masalah siswa kemungkinan akan menebak ketiga jawaban di
tersebut, Anda sebagai guru ataupun calon guru atas. Guru kemudian menekankan bahwa ada 3 variabel
sebaiknya membuka pelajaran dengan menunjukkan yang akan diuji. Kemudian guru menanyakan hipotesis
pada siswa sebuah bandul ayunan. Bila kita ingin yang dapat dibuat dari pengaruh tiap–tiap variabel.
membahas tentang bandul kita harus mengetahui nama; Contoh dari hipotesis yang masuk akal dan bisa diterima
posisi bandul tersebut berada dalam lintasannya. Siswa adalah :
kemudian memberikan nama dan definisi dari tiap–tiap 1. Menambah beban bandul akan menyebabkan ayunan
posisi yang mungkin terjadi, panjang tali bandul, lebar berkurang dari waktu 30 detik yang disediakan.
ayunan dan frekuensi ayunan. Frekuensi ayunan adalah 2. Berkurangnya panjang tali akan menyebabkan ayunan
jumlah dari ayunan yang terjadi per satuan waktu. bertambah dalam waktu 30 detik yang disediakan.
Guru harus mendefinisikan bahwa besarnya
tali perbedaan dalam jumlah ayunan yang terjadi merupakan
Bandu bertambah atau berkurangnya frekuensi. Kemudian guru
A C
B bertanya; “Bagaimana kita akan menguji kebenaran dari

61 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 62 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


hipotesis yang telah kita buat”. Pengujian hipotesis bisa menggunakan kedua benda tersebut dan apa yang
saja dilakukan oleh dalam kelompok kecil, dan siswa mereka dapat lakukan dengan kedua tadi, keterampilan
disarankan agar menguji hanya satu variabel dalam satu yang akan mereka lakukan adalah melakukan
waktu. Bisa saja mereka hanya mengubah panjang tali penyelidikan. Penyimpulan data mungkin saja didisain
sementara lenkungan dan berat bandul dibuat tetap. sebagai suatu penyelidikan bila siswa melakukannya
Tujuannya adalah untuk mengisolasi pengaruh dan pada level yang memungkinkan mereka
variabel tunggal terhadap frekuensi bandul. mengintegrasikan keterampilan proses IPA yang
Siswa dalam hal ini memformulasi hipotesis pada mendasar.
saat mereka memprediksi pengaruh tiap–tiap variabel. Untuk lebih jelasnya keterampilan proses IPA yang
Mereka membuat definisi operasional bila mereka terintegrasi tersebut, baiklah akan kita coba perdalam
mendefinisikan bagian, posisi, dan gerakan dari bandul satu per satu, agar pemahaman kita pada masing–
dan menentukan jumlah ayunan yang mewakili masing keterampilan tersebut menjadi lebih baik.
perubahan dalam frekuensi. Mereka mengontrol dan B. Memformulasi Hipotesis
memanipulasikan variabel selama mereka menguji Kita telah mempelajari beberapa keterampilan proses dasar

hipotesis yang telah mereka buat. Keseluruhan proses IPA yang meliputi observasi, inferensi, prediksi, dan
mulai dari memformulasi hipotesis dengan sebagainya. Memformulasi hipotesis berkaitan erat
memanipulasikan variabel disebut melakukan dengan melakukan prediksi. Bila dalam memprediksi
eksperimen. Keputusan untuk menerima atau menolak berkenaan dengan proses menggunakan observasi dan
hipotesis yang mereka buat tergantung pada proses dari keterampilan proses IPA lainnya untuk meramal kejadian
mengintepretasikan data. yang akan datang dan hubungan antara kejadian–
Bila guru memberikan tali dan penghapus kepada kejadian tersebut. Hipotesis adalah prediksi yang sangat
kelompok siswa dan meminta mereka untuk

63 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 64 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


khusus. Hipotesis meramalkan bagaimana suatu variabel termperatur. Analisis dan data percobaan menunjukkan
akan mempengaruhi variabel lainnya. banyaknya gas oksigen yang terlarut dalam air
Hipotesis sangat berguna bagi orang yang berhubungan dengan perubahan suhu air.
melakukan penyelidikan karena hanya memuaskan Bila kita lihat kembali bahwa contoh hipotesis di
perhatian pada penyelidikan yang akan kita laksanakan. atas diformulasikan dalam bentuk. “jika…., maka…… “
Kebanyakan berkenaan dengan inferensi yang dapat diuji Sebenarnya hal ini bukanlah satu–satunya metode yang
atau percobaan yang mungkin dapat dilaksanakan. digunakan untuk penulisan hipotesis, tetapi model ini
Pada umumnya hipotesis terdiri dari 2 variabel. sangat berguna untuk mengajar siswa tentang cara
Salah satu variabel dapat diubah oleh peneliti. Variabel membuat hipotesis.
yang dapat diubah–ubah disebut varibel manipulasi C. Mengenal Variabel
(manipulated variabel), variabel lainnya diobservasi atau Anda pasti telah mengerti bahwa mengobservasi
diukur untuk mengetahui sejauh mana variabel tersebut dan membuat inferensi adalah termasuk keterampilan
dapat dipengaruhi. Coba lihat contoh berikut ini. proses IPA yang mendasar. Hampir semua orang tahu
“jika suhu air meningkat, maka jumlah oksigen bahwa para ilmuwan telah melakukan penyelidikan atau
yang terlarut di dalamnya akan menurun”. penelitian. Bagaimana halnya dengan penyelidikan?
Suhu air dan jumlah oksigen yang larut di dalam Sayangnya tidaklah mudah untuk meloncat langsung
air adalah variabel. Peneliti memperkirakan bahwa suhu pada penyelidikan. Dalam hal ini kita harus tahu
air yang lebih panas menyebabkan gas oksigen yang bagaimana para ilmuwan melakukan penyelidikan. Untuk
terlarut di dalamnya menjadi berkurang. Peneliti boleh lebih jelasnya bacalah ilustrasi berikut ini.
saja merancang percobaan dengan cara memanipulasi Kejadian–kejadian di alam semesta sering
suhu yang berasal dari sumber yang sama. Gas oksigen kompleks. Kadang–kadang kejadian–kejadian tersebut
yang terlarut kemudian diukur pada masing–masing sangat luas dan besar, contohnya ledakan dari gunung

65 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 66 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


berapi. Sangat kecil, contohnya perpindahan electron Mereka mungkin saja mempelajari hubungan di
dalam atom. Berlangsungnya sangat lama, contohnya antara beberapa faktor seperti hubungan antara
pergeseran daratan antarbenua. Dari kejadian–kejadian perkembangan kijang dengan tumbuhan yang tersedia,
tersebut, sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk hubungan antara habitat dengan spesies hewan atau
mempelajari semua kejadian di alam semesta. tumbuhan. Jadi yang perlu diperhatikan di sini adalah IPA
IPA adalah pendekatan untuk mengerti kejadian– cenderung untuk menyederhanakan kejadian–kejadian
kejadian yang berlangsung di alam semesta. Mengubah yang kompleks di alam semesta kedalam bagian–bagian
kejadian yang sangat kompleks menjadi lebih sederhana, yang lebih kecil dan sederhana sehingga lebih mudah
contohnya mengetahui keseluruhan dengan jalan untuk mempelajarinya dan lebih mudah dimengerti.
mempelajari sebagian kecil dari keseluruhan tersebut Bagian–bagian dari suatu kejadian atau sistem biasanya
kemudian bagian–bagian tersebut dipelajari biasanya disebut variabel.
dalam bentuk percobaan dengan tujuan untuk Variabel adalah faktor, kondisi dan / atau hubungan antara
mengetahui keseluruhan. Sebagai contoh seorang kejadian – kejadian atau sistem.

ilmuwan ingin mempelajari hujan hutan tropis. Sangatlah


Jenis–Jenis Variabel
tidak mungkin untuk mempelajari keseluruhan hutan
Dalam pelajaran IPA dapat Anda jumpai beberapa
hujan tropis. Untuk mengatasi hal ini, ilmuwan tersebut
jenis variabel. Untuk memudahkan kita dalam
mempelajari bagian–bagian kecil dari daerah tersebut.
pembelajaran selanjutnya, maka, pusat perhatian kita
Misalnya memusatkan perhatian pada jumlah hujan yang
hanya pada 3 variabel, yaitu variabel yang selalu
turun, suhu atau faktor abiotik yang lainnya. Mereka
berubah–ubah atau variabel bebas (Manipulated Variable,
mungkin saja memfokuskan perhatian pada spesies
MV). Variabel yang merupakan hasil dari variabel yang
tumbuhan, hewan atau pada tumbuhan jamur.
diubah–ubah atau variabel terikat (Responding Variabel,

67 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 68 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA


RV) dan variabel yang dikontrol supaya tetap sama pembuatan jawaban secara kuantitatif dari suatu
selama proses percobaan (Control Variabel, CV) pertanyaan. Tugas kita sekarang adalah mencari metode
Untuk memudahkan pemahaman Anda tentang yang terbaik untuk mengukur variabel dalam suatu
variabel yang dimanipulasi dan responding variabel, Anda pertanyaan yang diajukan. Sebagai contoh, jarak,
akan dilibatkan untuk melakukan percobaan berikut mungkin saja diukur dengan skala millimeter, sentimeter,
bersama–sama di kelas. Adapun langkah–langkah yang mil, tahun cahaya, atau menggunakan panjang dari
harus Anda tempuh adalah dengan jalan memfotokopi / tubuh kita, dan sebagainya. Metode yang digunakan
menjiplak gambar berikut dengan menggunakan kertas untuk mengukur variabel tersebut disebut definisi
yang agak keras, (bisa digunakan kertas HVS yang agak operasional.
tebal). Definisi operasional adalah metode untuk memberi
Kemudian ikuti petunjuk yang terdapat pada definisi, mengukur, atau mendeteksi adanya suatu
gambar, yaitu : variabel.
1. Guntinglah kertas mulai A–B–C–D Contoh : jika Anda ingin menanyakan kepada
2. Guntinglah garis putus–putus. Hati–hatilah jangan siswa Anda, apakah mereka mengetahui cara untuk
sampai putus. mengukur daya serap kertas tisu terhadap air. Daya
3. Lipat kertas pada daerah e ke kiri, f ke kanan atau serap (absorbancy) adalah variabel. Sekarang anda
sebaliknya. diminta untuk membagi definisi operasional untuk
4. Lipat g dan h ke salah satu sisi saja. mengukur daya serap dari kertas tisu, yaitu :
D. Definisi Operasional Mencelupkan”, Mengangkat / menyerap, Menuang”.
Anda sekarang telah mengetahui bahwa variabel adalah
faktor–faktor atau kondisi yang merupakan bagain dari
suatu kejadian. Dalam IPA kita sering dihadapkan pada

69 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA 70 Diktat Dasar-Dasar Pendidikan MIPA

Anda mungkin juga menyukai