Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASKEB NEONATUS BAYI DAN BALITA

“KONSEP STRESS DAN ADAPTASI, KONSEP KEHILANGAN,


BERDUKA, DAN KEMATIAN”

Dosen Pengampu:
Yuniarti, M.PH

Disusun Oleh :
Adinda Ayupratiwi P071241190
Nadia P071241190
Laili Udhayati P07124119035
Noor Lathifah P071241190
Maryam Amelia P071241190
Ni’matul Ilahiah P071241190
Nur Aisyah Rahmadhina P071241190

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII TINGKAT 3A
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua, terutama bayi yang
lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa melalui proses yang panjang,
dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan keluarga. Terpenuhinya kebutuhan dasar anak
(asah-asih-asuh) oleh keluarga akan memberikan lingkungan yang terbaik bagi anak, sehingga
tumbuh kembang anak menjadi seoptimal mungkin. Tetapi tidak semua bayi lahir dalam keadaan
sehat.Beberapa bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal, natal dan pascanatal. Keadaan
ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuh kembang anak selanjutnya. Dan untuk masalah
terjadinya caput succedaneum pada bayi adalah disebabkan persalinan dengan tindakan vakum
ekstraksi dan kala II memanjang.Kejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan
pada kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan dengan
tindakan vakum ekstraksi.
Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan .Jadi asuhan kebidanan pada
neonatus ,bayi ,dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir
(neonatus) ,bayi ,dan balita.Neonatus ,bayi ,dan balita dengan  persalinan adalah suatu keadaan
trauma pada neonatus ,bayi dan balita yang terjadi selama proses persalinan dan dapat
menyebabkan gangguan pada neonatus ,bayi ,dan balita apabila tidak diberikan asuhan yang
tepat dan benar .Ada beberapa trauma akibat proses persalinan diantaranya adalah adanya Caput
succedaneum .

Rumusan masalah
Apa yang di maksud dengan caput succedaneum ?
Apa penyebab terjadinya caput succedaneum ?
Bagaimana patofisologi terjadinya caput succedaneum ?
Apa saja gejala terjadinya caput succedaneum ?
Bagaimana penatalaksanaan dari caput succedaneum ?

Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari caput succedaneum.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya caput succedaneum.
Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya caput succedaneum.
Untuk mengetahui  gejala terjadinya caput succedaneum.
Untuk mengetahui penatalaksanaan caput succedaneum.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Pengertian
    Kaput suksedaneum adalah terjadinya edema di bawah kulit di antara peristeum dan kulit kepala bayi sebagai
akibat pengeluaran serum dari pembuluh dara. Sering dijumpai pada partus lama, partus obstruksi, dan pada
pertolongan dengan ekstrasi vakum ( kaput buatan ). Biasanya menghilang 2-5 hari postpartum.
Caput Succedaneum merupakan penumpukan cairan serosanguineous, subkutan, dan ekstraperiosteal dengan
batas yang tidak jelas.Kelainan ini biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian yang
bersangkutan.Pada bagian tersebut terjadi edema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh
darah.Kelainan ini disebabkan oleh tekanan bagian terbawah janin saat melawan dilatasi serviks.Caput
Succedaneum menyebar melewati garis tengah dan sutura serta berhubungan dengan moulding tulang kepala.
Caput Succedaneum biasanya tidak menimbulkan komplikasi dan akan menghilang dalam beberapa hari setelah
kelahiran. Terapi hanya berupa observasi.
Perbedaan antara caput succedaneum dan cephalhematoma adalah :

Caput Succedaneum    Cephalhematoma      


Sudah ada pada waktu lahir mungkin belum timbul untuk beberapa jam      
Lunak, ada lekukan bila ditekan. Lunak, tidak ada lekukan      
Pembengkakan yang merata  Berbatas tegas      
Terletak diatas sutura dan melewatinya    Terbatas pada satu tulang, tidak
melewati sutura      
Bisa berubah – ubah letaknya, mencari tempat yang terendah tetap ditempatnya semula      
Terbesar pada waktu lahir dan segera mulai mengecil dan hilang dalam beberapa jam. Timbul setelah beberapa
jam,
bertambah besar untuk beberapa lama dan baru hilang setelah berminggu – minggu atau berbulan – bulan.   

Etiologi
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir
sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke
jaringan ekstravaskuler.Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vacum ektrasi.
Faktor predisposisi terjadinya trauma lahir antara lain :
Makrosomia
Prematuritas
disproporsi sefalopelvik
distosia persalinan lama Dapat menyebabkan caput succedaneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang
terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler meninggi hingga cairan
masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah.
persalinan yang diakhiri dengan alat (ekstraksi vakum dan forceps)
   
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum sebagai
edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang digunakan.
persalinan dengan sectio caesaria
kelahiran sungsang
presentasi bokong
presentasi muka
kelainan bayi letak lintang

Patofisiologi
    Patofisiologi Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki
jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan
tubuh ke jaringan ekstra vaskuler.Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur
dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang kepala
di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan
lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. Umumnya moulage ini ditemukan pada
sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir. Moulage ini umumnya jelas terlihat pada
bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari.
    Proses dari caput succedaneum adalah sebagi berikut : Pembengkakan yang terjadi pada kasus
caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui sutura
garis tengah. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler dan limfe
disertai pengeluaran cairan tubuh.Benjolan biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir dan
terletak periosteum hingga dapat melampaui sutura.Pembengkakan pada caput succedaneum
dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang sendiri
dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang analog dan distorsi wajah dapat
terlihat pada kelahiran dengan presentasi wajah.Dan tidak diperlukan pengobatan yang spesifik,
tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk
hiperbilirubinemia.Moulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan
dengan adanya caput succedaneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda,
kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi darah.

Tanda dan gejala


Gejala ataupun tanda yang sering ditemui pada kasus caput succedaneum sebagai berikut:
Adanya oedema di kepala, hal ini disebabkan karena adanya penggumpalan cairan dibawah kulit
kepala bayi sehingga kepala bayi terlihat bengkak atau oedema.
Pada perabaan terasa lembut dan lunak. Benjolan ini terlokalisir, dapat tunggal atau lebih dari
satu ( multiple ). Tempat lunak ini akan berdenyut seirama dengan jantung. Ketika seorang bayi
aktif atau mendapat demam, daerah ini akna berdenyut lebih cepat.
 Oedema melampaui sela-sela tulang tengkorak, semua bayi memiliki daerah lunak di kepala
mereka ( fontanel ), yang mungkin tidak akan menutup sampai 18 bulan. Ini adalah tempat
dimana tulang tengkorak belum menyatu. Fontanel yang terbuka ini memberi tengkorak lebih
banyak kelenturan selama proses kelahiran atau ketika bayi membenturkan.
Batas tidak jelas, biasanya pembengkakan akan melewati garis tengah kepala dan menyeberangi
ubun-ubun. Kepala yang tidak rata bisa juga disebabkan pecahnya pembuluh darah akibat proses
persalinan, ciri-cirinya benjolan tidak akan melewat garis ubun-ubun. Bila darahnya banyak bayi
bisa kekurangan darah dan kulitnya menjadi kuning.
Biasanya menghilang dalam waktu 2 – 3 hari tanpa pengobatan.
Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah
Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada bayi dengan kelainan caput succedaneum :


Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal
Pengawasan keadaan umum bayi
Berikan lingkungan yang baik ,adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup
Pemberian ASI yang adekuat ,bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar
Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada benjolan
 Berikan konseling pada orang tua ,tentang :
Keadaan trauma yang dialami bayi
Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
Perawatan bayi sehari – hari
Manfaat dan teknik pemberian ASI

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
    Caput succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa atau kadang-kadang ekimotik dan
difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah dilahirkan selama
persalinan verteks.Edema pada caput succedaneum dapat hilang pada hari pertama, sehingga
tidak diperlukan terapi.Tetapi jika terjadi ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi fototerapi
untuk kecenderungan hiperbilirubin.Kadang-kadang caput suksadenum disertai dengan molding
atau penumpangan tulang parietalis, tetapi tanda tersebut dapat hilang setelah satu minggu. Pada
kala II lama terjadi penekanan otot diafragma pelvis mengakibatkan spasme pintu panggul.
Dengan adanya gaya berat, mengakibatkan kontraksi uterus sehingga tulang kepala tertekan.
Sehingga fontanel meregang dan CSS (Central Canal of Spinal cord) tidak bisa mengalir ke
seluruh otak.Sehingga CSS menerobos ke jaringan atau intraviber.Sehingga potensial (cairan)
tedorong ke bagian ubun-ubun besar dan terjadi timbunan CSS dibawah kulit kepala.Sehingga
menyebabkan.

Saran
Pada caput succedaneumkita bisa menjelaskan kepada ibu dan keluarga bayi ,bahwa tidak
diperlukan tindakan atau penanganan khusus bila tanpa komplikasi .
Bagi tenaga kesehatan untuk memimpin persalinan dengan aman dan tepat .
meningkatkan lagi para tenaga kesehatan baik secara teknis maupun non teknis dalam
memberikan pelayanan Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI.2005.Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter ,Bidan,dan
Perawat di Rumah Sakit. Jakarta : IDAI UKK Perinatologi MHN-JPHIEGO

Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Hardjo.
Sudarti, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita .Yogyakarta : Nuha
Medika.

Prawiraharjo,sarwono.2000.Ilmu kebidanan

Anda mungkin juga menyukai