Nim : 201902060076
Kelas : Farmasi 3A
Menurut KBBI, patologi adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan ilmu
tentang penyakit.
Secara sempit merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-
ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian
tubuh. Bidang patologi di dunia kedokteran terdiri atas patologi anatomi dan patologi
klinis. Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan ahli
patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi tubuh. Ilmu
ini juga melibatkan berbagai cabang ilmu lainnya seperti kimia, mikrobiologi, dan
hematologi.
1. Patologi anatomi
Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan
morfologi sel dan jaringan, bisa memeriksa seluruh tubuh dalam suatu proses
otopsi, atau spesimen jaringan tubuh yang diambil melalui pembedahan. Bidang
patologi ini digunakan untuk menentukan perubahan susunan anatomi, jejak
kimiawi sel, dan penampilan sel. Patologi anatomi adalah cabang kedokteran
yang mempelajari efek penyakit pada struktur organ tubuh, baik secara
keseluruhan (kasar) maupun mikroskopis.
2. Patologi klinik.
Patologi klinik adalah bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut
mempelajari masalah diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan
penyakit pada seorang penderita atau bahan yang berasal dari seorang penderita.
Untuk itu patologi klinik merupakan pemeriksaan morfologis, mikroskopis,
kimia, mikrobiologis, serologis, hematologis, imunologis, parasitologis, dan
pemeriksaan laboratorium lainnya. Patologi klinik merupakan cabang dari ilmu
patologi, berbeda dari cabang ilmu patologi lainnya, yaitu patologi anatomi,
yang mempelajari mengenai anatomi jaringan yang terinfeksi.
Patologi klinik menangani analisis urin, sampel jaringan, dan darah, serta
memberikan banyak informasi penting mengenai masing – masing sampel,
seperti elektrolit urin, analisa darah, dan sebagainya.
Skrining.
Tahap 1
Pemeriksaan sederhana asam lambung, protein urin, gula dan asam urat
darah.
Tahap 2
Pemeriksaan melalui darah vena dan pemeriksaan kolorimeter visual.
Tahap 3
Tahap 4
Ilmu terapan.
Cidera Seluler adalah serangan pada sel tidak selalu mengakibatkan gangguan
fungsi, umumnya ada mekanisme adaptasi seluler terhadap stimulus. Efek yang cedera
adalah:
Cedera sel sub lethal adalah jika sel cidera tetapi tidak mati (sub letal) sering
terjadi perubahan morfologik yang reversible, jika stimulus hilang sel dapat kembali
sehat, dan jika stimulus tidak hilang sel akan mati. Perubahan subletal pada sel secara
alami disebut degeneratif.
Kematian Sel
Nekrosis adalah kematian sel ireversibel yang terjadi ketika sel cedera berat
dalam waktu lama dimana sel tidak mampu beradaptasi lagi atau memperbaiki dirinya
sendiri (hemostasis). Kematian sel (nekrosis) dibagi menjadi :
• Nekrosis koagulatif : Sel nekrotik bentuknya tetap, akibat sel litik dihambat
kondisi local, contohnya pada jantung, ginjal, dan limpa.
Contoh penyakitnya :
Peradangan
Regenenasi
Dibuang
Fibrosis
Rubor ( kemerahan)
Akibat hiperemia atau kongesti
Kalor ( panas )
Akibat lebih banyak darah
Dolor ( nyeri )
Akibat perubahan pH, kadar ion, toksin yang merangsang saraf, juga pembengkakan.
Tumor ( Pembengkakan )
Kumpulan darah cairan disebut eksudat
Fungsio lesa ( hilangnya fungsi )
Bengkak, nyeri dan perubahan lingkungan.
Kematian Somatik
Autolisis ( pencairan )
Pertemuan 3 “ Imunologi “
Imuniti adalah kemampuan tubuh dalam melawan penyebab infeksi, sel, jaringan
dan molekul bekerja untuk memediasi proses melwan infeksi ( Abbas, 2016 )
b. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh,
Organ sistem imun yang berada di seluruh bagian tubuh disebut dengan organ
limfoid. Organ limfoid merupakan rumah bagi limfosit.
• Sumsum tulang
Respon Imun
Respon imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks
terhadap antigen, untuk mengeliminasi antiden tersebut. Respons imun ini dapat
melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit,
komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara komples.
Tipe imunitas dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Imunitas Aktif
Imunitas aktif dapat diperoleh dengan melakukan kontak langsung antara toksin
atau patogen sehingga tubuh mampu meproduksi antibodinya sendiri. Imunitas
aktif sendiri dibagi menjadi 2 :
• Alami
• Buatan
2. Imunitas Pasif
Imunitas pasif terjadi jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu
lainnya. Imunitas pasif sendiri dibagi menjadi 2 :
• Alami
Terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan saat antibodi IgG
( imunoglobulin G ) milik ibu masuk plasenta. Kekebalan sementara
untuk beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran.
• Buatan
1. Imunodefisiensi primer adalah penyakit bawaan, hal ini berarti bahwa penyakit
ini sudah diderita pasien sejak lahir dan dan kemungkinan didapatkan dari
orangtuanya.
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Syarat timbulnya infeksi : mikroorganisme yang menular harus
mampu memasuki hospes, melekat atau menduduki hospes, berkembang biak sampai
taraf tertentu.
• Komensalisme
Antara hospes dan agen menular tidak saling menyerang atau menguntungkan
bagi yang satu tanpa menimbulkan cedera pada yang lain. Contohnya flora
normal di kulit dan mulut.
• Mutualisme
• Parasitisme
1. Daya Transmisi
Transpor agen menular hidup kedalam tubuh. Cara penularan penyakit infeksi
ada 2 :
• Direct (langsung) : Melalui saluran nafas, berciuman, hubungan seksual,
plasenta, dan lain – lain.
2. Daya Invasi
Kemampuan jasad renik untuk bertahan pada hospes untuk dapat menimbulkan
infeksi.
3. Protozoa : Malaria
4. Parasit :
1. Cidera mekanik yaitu luka tubuh atau kejutan yang dihasilkan oleh cedera fisika
tiba tiba, seperti dari kekerasan atau kecelakaan. Bila tubuh menghadapi trauma
akan timbul mekanisme pertahanan melalui tiga mekanisme yaitu : respons
kardiovaskular, respons imunologi, dan respons metabolik.
Siklus sel merupakan serangkaian peristiwa yang terjadi di dalam sel, yang
mengarah pada pembelahan dan penggandaan DNA untuk menghasilkan sel anak baru.
Mitosis :
• Akan dihasilkan 2 sel anak yang identik dengan induknya serta memiliki jumlah
chromosome dan DNA yang diploid.
Meiosis :
Bila terjadi kesalahan replikasi DNA dalam siklus sel, dapat terjadi kelainan-
kelainan genetik atau kanker.
Penyakit Genetik
Kanker
• Sel neoplasma berasal dari sel yang awalnya normal, selama mengalami
perubahan neoplastik sel memperoleh derajat otonom dalam arti tumbuh dengan
kecepatan tidak terkoordinasi
• Kanker dapat terjadi karena mutasi pada proto oncogene maupun tumor
suppressor gene
• Neoplasma Jinak :
• Bersifat lokal
• Batas penyebaran massa nyata
• Mempunyai kapsul jaringan penyambung
• Tidak menyebar ke tempat yang jauh
• Pertumbuhan lamban
• Timbulnya ekspansif.
• Tumbuhnya lambat, sehingga tidak cepat membesar, tidak ditemukan gambaran
metosisi yang abnormal.
• Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya pada alat
tubuh yang vital.
Ciri – ciri tumor ganas :
• Respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang terjadi akibat kegagalan
mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self tolerance
• Belum diketahui pasti penyebabnya.
• Beberapa faktor pemicu :
– genetik,
– gaya hidup tidak sehat,
– hormon, dan
– infeksi.
Penyakit Autoimun
Respon auto imun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan
kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan
jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang
organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh (Robbins, 2007).
Berarti hanya organ tertentu saja yang diserang, contohnya diabetes tipe 1 dan
Grave’s Disease dan Hasimoto’s Disease (menyerang kelenjar gondok/tiroid)
Diagnosis
– mengukur kadar dan pola aktivitas antibodi pada darah yang melawan
tubuh (reaksi autoimun)
– ANA profile
Pengobatan
• Terkontrol
Penyakit Degeneratif
• Secara umum terjadi pada usia tua, bisa juga pada usia muda.
• Beberapa bisa disembuhkan, tapi ada juga yang tidak bisa disembuhkan.
Faktor Resiko
– pola makan
– waktu makan
• meningkatnya stressor
Kardiovaskuler
• Penyakit Jantung
• Disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari penyumbatan pembuluh darah,
gangguan irama jantung, cacat jantung bawaan, , dan lain – lain.
• nyeri dada,
• napas terengah-engah,
• mudah lelah,
• Hipertensi
– tekanan darah adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong
dinding pembuluh darah.
Syaraf
• Alzheimer
– Menyerang sistem saraf .
• Stroke
– Penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel-sel otak akibat
gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak
– Terhentinya aliran darah
• Sumbatan (stroke non haemoragik)
• Perdarahan (stroke haemoragik)
Pencegahan
• Atasi obesitas
• Kendalikan stress
Gangguan Metabolik
• Gangguan metabolisme :
– Karbohidrat
– Protein
– Lemak
• Jumlah enzim yang dihasilkan akan berkurang atau bahkan tidak diproduksi
sama sekali
• Metabolisme terganggu
Sindrom Metabolik
• Pengertian
• Etiologi
Faktor Resiko
• Riwayat lahir kecil masa kehamilan (KMK) dengan catch-up growth dini
• Pola makan
Diagnosis
• Anamnesis
• Kadar HDL atau ‘kolesterol baik’ dalam darah kurang dari 50 mg/dL.