Anda di halaman 1dari 10

 Tablet Vaginal

FTSP 4. Tablet yang


Membuat Larutan

Digunakan Untuk

Tablet Effervescent
 Tablet Hipodermik
TABLET  Tablet Triturat
 Tablet adalah sediaan padat mengandung (tablet yang diremukan)
bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Keuntungan Bentuk Sediaan Tablet
 Berdasarkan metode
 Tablet merupakan bentuk sediaan
pembuatannya, dapat digolongkan sebagai
tablet cetak dan tablet kempa yang utuh dan menawarkan kemampuan
 Tablet kempa dibuat dengan memberikan terbaik dari semua bentuk sediaan oral
tekanan tinggi pada serbuk atau granul untuk ketepatan ukuran serta variabilitas
menggunakan cetakan baja kandungan yang paling rendah
 Tablet cetak dibuat dengan cara menekan  Tablet merupakan bentuk sediaan
massa serbuk LEMBAB dengan tekanan yang ongkos pembuatannya paling rendah
rendah kedalam lubang cetakan. (jika dihitung per dosis-nya)
Kepadatan tablet tergantung pada ikatan
kristal yang terbentuk selama proses  Tablet merupakan bentuk sediaan
pengeringan  sudah sangat jarang oral yang paling ringan, paling kompak,
digunakan. paling mudah dan murah untuk dikemas
dan dikirim
Bentuk & Penggolongan Tablet  Pemberian tanda pengenal produk pada
Berdasarkan cara pemberian atau tablet paling mudah dan murah, tidak
fungsinya, sistem penyampaian obat dan memerlukan langkah pekerjaan tambahan
bentuk serta metode pembuatannya, tablet bila menggunakan permukaan pencetak
dapat digolongkan sebagai berikut : yang bermonogram atau berhiasan timbul
1. Tablet Oral untuk  Tablet bisa dijadikan produk dengan profil
Dimakan pelepasan khusus, seperti pelepasan di
 Tablet Kempa (Compressed Tablets/CT) usus atau produk lepas lambat
 Tablet Kempa Lapis Ganda (Multiple  Tablet merupakan bentuk sediaan oral
Compressed Tablet/MCT) yang paling mudah untuk diproduksi
 Tablet Berlapis secara massal (besar-besaran)
 Tablet kempa yang bersalut
 Tablet dengan reaksi berulang-ulang
 Tablet salut gula dan tablet salut coklat Kerugian Bentuk Sediaan Tablet
 Tablet salut lapisan tipis
 Tablet Kunyah  Beberapa obat tidak dapat dikempa
2. Tablet yang Digunakan dalam Rongga menjadi padat dan kompak, tergantung
Mulut pada keadaan amorf-nya, flokulasi atau
 Tablet Buccal rendahnya berat jenis.
 Tablet Sublingual  Obat yang sukar dibasahkan, lambat
 Troche atau Lozenges melarut, dosisnya cukupan atau tinggi,
3. Tablet yang Diberikan dengan Rute absorbsi optimumnya tinggi melalui
Lain
saluran cerna atau setiap kombinasi dari
 Tablet Implantasi
sifat-sifat di atas, akan sukar atau tidak
mungkin diformulasikan dan difabrikasi granul membentuk permukaan baru yang
dalam bentuk tablet yang menghasilkan lebih aktif
bioavaibilitas obat yang cukup 2. Obat-obat dosis tinggi yang mempunyai
 Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau sifat alir dan kompresibilitas jelek maka
yang sangat menyengat dan tidak dapat dengan proses granulasi basah hanya perlu
dihilangkan, atau obat yang peka terhadap sedikit bahan pengikat
oksigen atau kelembaban udara perlu 3. Untuk bahan dengan dosis rendah dengan
pengkapsulan atau penyelubungan dulu pewarna, maka distribusi lebih baik dan
sebelum dikempa (bila mungkin) atau menjamin keseragaman isi zat aktif
memerlukan penyalutan dulu. Pada kondisi 4. Granulasi basah mencegah segregasi
ini, kapsul merupakan jalan keluar yang komponen-komponen campuran yang
lebih murah sudah homogeny

Proses Pembuatan Tablet

 Secara Umum, tablet dapat dibuat dengan


3 cara atau metode, yaitu:
o Granulasi Basah (wet granulation), Kelemahan Metode Granulasi Basah
o Granulasi Kering (dry granulation), dan
o Kempa langsung (direct compression) 1. Proses lebih panjang dibanding dengan 2
metode lainnya sehingga secara ekonomis
 Tujuan Granulasi adalah untuk
lebih mahal
meningkatkan aliran campuran dan atau
2. Peralatan yang digunakan
kemampuan kempa
lebih banyak sehingga secara otomatis
 Masing – masing metode pembuatan
lebih banyak pula personel yang
mempunyai kelebihan dan kerugian
diperlukan
3. Tidak bisa digunakan untuk
Metode Granulasi Basah
obat-obat yang sensitif terhadap
 Merupakan metode tertua yang paling luas kelembaban dan pemanasan
dan paling banyak digunakan dalam proses 4. Pada tablet berwarna dapat
pembuatan tablet terjadi peristiwa migrasi dan ketidak
 Hal tersebut disebabkan oleh karena homogenan sehingga tablet berbintik-
hampir semua bahan obat/kebanyakan bintik
dapat dicetak dengan metode ini dan 5. Incompabilitas antar
memenuhi semua persyaratan tablet komponen didalam formulasi akan
diperbesar, terutama untuk obat-obat
dengan baik
campuran (multivitamin, dll)

KEUNTUNGAN METODE
GRANULASI BASAH Proses-proses Pokok dalam Granulasi
Basah
1. Terbentuknya granul  memperbaiki sifat
1. Pengayakan dan Pencampuran serbuk
alir dan kompresibilitas, proses
2. Proses Granulasi  Penambahan larutan
kompaksasi lebih mudah karena pecahnya
bahan pengikat ke campuran serbuk untuk
membentuk massa dengan ukuran yang 1. Agar granul lebih terkonsolidasi
cukup basah 2. Meningkatkan banyaknya tempat
3. Pengayakan dengan ukuran granul yang kontak partikel
sesuai 3. Mengingkatkan luas permukaan
4. Pengeringan untuk mempermudah proses pengeringan
5. Pengayakan kering
6. Penambahan bahan pelicin, bahan Pengeringan
penghancur atau bahan tambahan lain
7. Pengempaan/pentabletan  Proses pengeringan diperlukan untuk
menghilangkan pelarut dan mengurangi
Proses Pembentukan Granul kelembaban sampai pada tingkat yg
optimum
 Prinsip: Granul dibentuk dengan jalan  Pada proses pengeringan yg memegang
mengikat serbuk dengan suatu pengikat peranan yang penting adalah ikatan antar
(dalam bentuk larutan atau “bubur” yang partikel akibat penggabungan atau
mengandung pengikat) rekristalisasi gaya van der Waals.
 Pengikat bisa juga dicampurkan kering,
baru diberi larutan Pengayakan Kering
 Yang perlu diperhatikan: Massa yang
Tujuan pengayakan (kering) :
terbentuk hanya berupa massa lembab
(tidak boleh terlalu basah)  Agar diperoleh distribusi partikel yang
baik.
 Lama proses tergantung sifat pembasahan
dari campuran serbuk dan cairan pengikat,  Granul dgn diameter partikel yg besar
serta alat yang digunakan menyebabkan tablet yg dihasilkan
memiliki keragaman bobot yg jelek,
Mesin Granulator sedangkan granul yg terlalu halus
menyebabkan waktu alir yg jelek.
 Mesin granulator terdiri dari 3 bagian :
bowl, pengaduk, dan pemotong
Metode Granulasi Kering
 Contoh : Diosna, Super Mixer, dll.

 Merupakan metode yang biasa digunakan


untuk bahan obat yang tidak tahan
pemanasan dan kelembaban
 Granulasi Kering dilakukan dengan cara
menekan massa serbuk yang tidak
berbentuk baik, kemudian digiling dan
diayak hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang diinginkan
 Granulasi kering dapat juga dilakukan
dengan meletakkan massa serbuk diantara
mesin roll yang dijalankan secara hidrolik
Pengayakan Basah untuk menghasilkan massa padat yang
tipis, selanjutnya diayak atau digiling
Tujuan pengayakan :
hingga diperoleh granul dengan ukuran Proses Pembuatan Tablet Dengan
yang diinginkan Granulasi Kering

Keuntungan metode Granulasi Kering  Campur semua bahan aktif dan bahan
tambahan (pengisi, pengikat dan
 Alat dan ruangan lebih sedikit daripada disintegrator)
granulasi basah  Dikompress atau di Slugging dengan
 Tidak memerlukan bahan pengikat (larutan mesin heavy duty atau dibuat lembaran
pengikat) (mesin Chilsonator)
 Prosesnya lebih cepat, tidak memerlukan  Diayak menjadi butiran-butiran granul
proses pemanasan sehingga biaya produksi  Di campur dengan bahn pelincir dan
dapat ditekan penghancur
 Untuk obat-obat yang sensitif terhadap  Dicetak
kelembaban dan pemanasan, mis. Vit. E ,
akan menghasilkan produk yang stabil Metode Cetak Langsung
 Memperbaiki waktu hancur, karena
partikel-partikel serbuk tidak terikat oleh  Pada pembuatan tablet dengan metode
adanya bahan pengikat cetak langsung, campuran obat dan
 Memperbaiki kelarutan dan efek semua bahan tambahan (pengisi,
bioaviabilitas penghancur, pelincir) dicampur
 Memperbaiki homogenitas, karena tidak kemudian dicetak
terjadi peristiwa migrasi obat atau bahan  Syarat agar campuran tersebut dapat
pewarna dicetak, antara lain : mempunyai sifat alir
yang baik, kompressibilitas tinggi dan
mempunyai efek lubricant yang baik.

Keuntungan metode Cetak Langsung


Kerugian metode Granulasi kering
 Lebih ekonomis dibanding kedua metode
 Zat warna sukar homogen yang lain
(tidak terdispersi merata)  Tidak terpengaruh oleh panas dan
 Cenderung menghasilkan kelembaban
partikel-partikel halus (fines) yang lebih  Stabilitas produk terjamin
banyak dibanding dengan metode  Ukuran partikel seragam
granulasi basah, sehingga tablet sering  Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan
rapuh atau kurang kuat dan resiko bulk antara obat dengan pengisi dapat
kontaminasi lebih tinggi menimbulkan stratifikasi di antara granul
 Alat/mesin Chilsonator tidak bisa yang selanjutnya dapat menimbulkan
digunakan untuk obat yang tidak larut tidak seragamnya isi obat dalam tablet
karena adanya kemungkinan hambatan  Pada obat dosis besar, perlu
kecepatan disolusi (adanya tekanan tambahan bahan pengisi sehingga tablet
merubah sifat obat) menjadi besar
 Bahan pengisi yang bisa  Stabil secara fisik dan kimia, baik dalam
dicetak langsung, biasanya harganya kombinasi dengan berbagai obat atau
mahal komponen tablet lain
 Color compatible (tidak mengganggu
MASALAH DALAM METODE warna)
CETAK LANGSUNG  Tidak mengganggu bioavailabilitas obat
Bahan Pengisi dibedakan :
 Masalah Teknis : Sifat alir &
 Bahan pengisi yang tidak larut
kompressibilitas
 Contoh : Calcium sulfat, Calcium
 Masalah Ekonomis : bahan-bahan yg
carbonat, Dibasic calcium phosphat,
digunakan mahal
Tribasic calcium phosphat, Amylum, dll
 Bahan tambahan  FILLER BINDER
 Bahan pengisi yang larut
(pengisi sekaligus pengikat)
 Contoh : Lactose, Sucrose, Manitol,
 Contoh : Spray dried, Lactose 200 mesh,
Sorbitol, dll
Sta-Rx 1500, Encompress, Avicel PH
Hal-hal yang perlu diperhatikan
101, Di-Pac, Nu-Tab, dll
dalam pemilihan bahan pengisi
 Beberapa bahan pengisi dapat
Bahan – bahan Tambahan Tablet
mengurangi bioavailabilitas obatnya.
Contoh : Produk Tetrasiklin dengan
Maksud bahan tambahan adalah untuk
garam kalsium sebagai pengisi,
memperbaiki sifat-sifat bahan yang akan
bioavailabilitasnya berkurang hingga
ditablet.
separuh dari produk standart
Macam bahan tambahan :
 Bahan pengisi juga dapat menyebabkan
 Bahan Pengisi (diluent)
tak tersatukan secara kimia. Contoh :
 Bahan Pengikat (binder)
interaksi antara gugus amin tertentu
 Bahan Penghancur (disintegrant)
dengan pengisi laktosa menyebabkan
 Bahan Pelicin (lubricant) brown effect (tablet menjadi
 Zat pewarna (coloring agent) coklat/memucat)
 Glidant dan Antiadherent  Bahan pengisi yang bersifat absorbent,
 Pemanis (flavoring agent) misalnya bentonit dan kaolin, tidak boleh
 (khususnya untuk tablet kunyah) digunakan untuk produk-produk dengan
dosis kecil seperti glikosida jantung,
Bahan Pengisi alkaloid dan produk-produk estrogen
Tujuan Penggunaan : sintetik.
 Bahan pengisi diperlukan apabila dosis
obat tidak cukup untuk membuat bulk. Bahan Pengikat (binder)
Berat tablet berkisar 120 – 700 mg. Bahan pengikat memegang peranan yang
 Memperbaiki sifat alir dan berfungsi sangat penting dalam pembuatan granul.
sebagai bahan pengikat sehingga dapat Bahan ini akan menentukan :
dikempa atau memacu aliran  Keseragaman ukuran granul
Syarat-syarat bahan pengisi :  Kekerasan tablet
 Harus Non Toksik  Waktu hancur
 Secara fisiologis harus inert/netral  Dissolusi
 Compressibility 1. Kanji (amylum)
 Density granul Merupakan jenis bahan penghancur yang
 Kemungkinan terjadinya peristiwa paling umum digunakan, harganya juga
migrasi bahan obat paling murah. Konsentrasi 5 – 20 % dari
Bahan pengikat ditambahkan, baik dalam berat tablet.
bentuk kering maupun cairan dalam Amyl jagung (maize starch), Amyl kentang
proses granulasi basah atau menaikkan (corn starch), Amyl beras, Amyl gandum,
kekompakan kohesi bagi tablet cetak dll
langsung. Namun demikian, bahan Modifikasi Amylum (Sta – Rx 1500) dpt
pengikat akan lebih efektif bila digunakan sebagai Bhn pengikat, bahan
digunakan dalam bentuk larutan yang penghancur, bahan pelincin (lubricant)
digunakan dalam granulasi basah. 2. Microcrystalin Cellulose
Contoh komposisi bahan pengikat : Contoh : Avicel PH 101 dan PH 102
 Amylum : 5 – 10 % b/v Digunakan dalam keadaan kering (untuk
pasta dalam air granulasi kering atau cetak langsung)
 Gelatine : 2 – 10 % dalam 3. Explotab (Sodium Starch Glycolate/SSG)
air atau 2% dlm mucilago amyli merupakan cross-linked starch yang sangat
 PVP (poly vinyl baik digunakan untuk obat-obat yang tidak
pyrrolidone) : 2 % dalam air atau alkohol larut, misalnya antasida, dicalcium
phosphat, dexamethasone, dll
 Methyl Celluloce : 2 – 10
4. Kombinasi asam
% dalam air
Asam sitrat, asam tartrat maupun asam
 Starch paste (pasta kanji) :
fumarat, bersama-sama dengan sodium
10 – 20 %
bicarbonate, apabila kontak dengan air
menghasilkan gas CO2 yang dapat
Bahan Penghancur (disintegrants)
menyebabkan tablet hancur  tablet
 Bahan penghancur (disintegrants)
effervescent
merupakan bahan atau campuran bahan
Bahan Pelincir (lubricants)
yang dapat menyebabkan tablet hancur
Bahan pelincir (lubricants) merupakan
ketika tablet kontak dengan cairan
bahan atau campuran bahan yang berfungsi
saluran pencernaan.
untuk :
 Dapat berfungsi menarik air ke dalam
 Memudahkan tablet didorong keluar dari
tablet, mengembang dan menyebabkan
die
tablet pecah menjadi bagian-bagian
 Mencegah tablet melekat pada punch
 Fragmen-fragmen tablet tsb akan sangat
 Mencegah gesekan antara punch dan die
menentukan kelarutan selanjutnya dari
 Memperbaiki kecepatan alir (flow rate)
obat dan tercapainya bioavailabilitas
granul
yang diharapkan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada
Cara penambahan bahan
penggunaan lubricant :
penghancur :
 Ukuran partikel lubricant (umumnya : 80 –
 Sebelum granulasi (internal addition)
100 mesh)
 Setelah granulasi (eksternal addition)
 Kombinasi
Contoh Bahan-bahan Penghancur :
 Lama waktu pencampuran, karena dapat Ukuran partikel granul dapat
menyebabkan kenaikan waktu hancur dan mempengaruhi
menurunkan kadar dissolusi obat  Berat rata-rata tablet
(Max. 5 menit)  Variasi berat tablet
Contoh bahan – bahan pelincir :  Waktu hancur
Talk kadar sampai dengan 5 %  Kerenyahan (friabilitas) tablet
Metalic (Mg, As, Ca) Stearat  Max 1%  Daya mengalir (waktu alir) granul
PEG  jarang digunakan
 Kinetika kecepatan pengeringan (pada
Pewarna (coloring agent)
proses granulasi basah)
Fungsi bahan pewarna :
Kerapatan (Density)
 Sebagai bahan Estetik Kerapatan granul dapat mempengaruhi :
 Untuk membedakan produk yang satu  Kompresibilitas
dengan yang lain selama masa produksi
 Porositas Tablet
 Untuk identifikasi obat – obat tertentu
 Kelarutan, dan sifat-sifat
Pemakaian pewarna yang larut max. 0,05 %
lainnya
(sesuai dengan Undang Undang atau
Waktu Alir
peratuaran tentang penggunaan pewarna
Sifat alir suatu bahan dihasilkan dari
dalam sediaan obat)
banyak gaya:
Penambahan pewarna, biasanya diberikan
 Gaya gesekan/friksi
pada saat proses granulasi basah.
 Gaya teganagan permukaan
Problem : migrasi warna pada saat
 Gaya mekanik yang disebabkan oleh saling
pengeringan granul (warna tidak rata)
menguncinya partikel yang berbentuk tidak
Cara pengatasan :
teratur
 Penambahan 5 – 10 % CMC
 Gaya elektrostatik
 Pemanasan granul pada temperatur rendah
 Gaya kohesi (van der Waals)
 Pengadukan granul selama proses
Proses Pentabletan
pengeringan (mesin FBD)
 Tablet dibuat dengan jalan mengempa
bahan atau campuran bahan obat pada mesin
Kontrol Kualitas Granul
cetak yang diisebut dengan
pencetak/penekan (press)
Adanya berbagai variabel formulasi dan
proses, dapat mempengaruhi langkah-  Komponen-komponen dasar mesin cetak :
langkah pembuatan granul. Untuk o Hopper, yaitu untuk tempat menyimpan
memperoleh tablet yang baik dan granul yang akan dikempa
bermutu perlu dilakukan evaluasi granul o Die yang menentukan ukuran dan
yg akan dipakai, meliputi antara lain : bentuk tablet
 Ukuran dan Bentuk Partikel o Punch untuk mengempa granulat yang
 Luas Permukaan terdapat di dalam die
 Kerapatan (Density) o Jalur Cam, untuk mengatur gerakan
 Sifat (waktu) Alir punch
 Sudut Diam (Baring)  Pencetak tablet dibagi dua, pencetak
tunggal (single punch) dan pencetak ganda
Ukuran & Bentuk Partikel
berputar (rotary multi punch)
Kontrol Kualitas 2.Tablet dengan bobot 130 – 324 mg,
Untuk memperoleh tablet yang baik dan max RSD 7,5 %
bermutu maka sebelum, selama dan setelah 3.Tablet dengan bobot > 324 mg, max
proses pentablettan harus dilakukan RSD 5%
pemeriksaan (in process control/IPC),  Kekerasan tablet (Hardness)
meliputi antara lain : Diperiksa dengan alat Hardness Tester,
 Pemeriksaan Sebelum tabletting yang prinsipnya mengatur tekanan yang
o Kualitas formulasi bahan yang dipakai dibutuhkan untuk memecah satu tablet
o Homogenitas campuran obat dengan bahan yang diletakkan dalam alat tersebut
tambahan setelah proses pencampuran Gunanya untuk mengetahui ketahanan
o Kualitas granul : fluiditas, moisture tablet bila mengalami benturan selama
content (MC), distribusi ukuran partikel proses pengemasan dan transportasi.
dan kompressibilitas Tablet yang baik kekerasan : min 4 kg
 Pemeriksaan Selama dan setelah  Kerapuhan Tablet (friability)
Tabletting Diperiksa dengan alat Friabilator Tester,
o Penampilan umum (organoleptis) prinsipnya dengan mengukur prosentase
o Keseragaman kadar zat aktif (content susut berat tablet setelah diputar dalam
uniformity) alat tersebut selama 4 menit (rpm 25)
o Keragaman bobot (weight variation) atau 100 putaran.
o Kekerasan (hardness)  Waktu Hancur (disintegration time)
Ditentukan dengan alat Disintegration
o Kerapuhan (friability)
tester, prinsipnya sejumlah tablet (6
o Waktu hancur (disintegration time)
tablet) dimasukkan dalam air atau
o Kecepatan Pelarutan (dissolution)
medium lain dengan suhu 37oC, dinaik-
Kontrol Kualitas turunkan, diukur waktunya sampai semua
 Penampilan Umum (organoleptis) tablet hancur. Syarat : jika tidak
Pengukuran sejumlah data teknis tablet, disebutkan lain , tidak boleh lebih dari 15
seperti ukuran (panjang, lebar, diameter), menit.
bentuk, warna, bentuk permukaan,  Kecepatan Kelarutan
konsistensi dan cacat fisik, dan tanda-tanda (dissolution)
pengenal lainnya (logo, break line, dsb), Diperiksa dengan alat Dissolution tester,
bau, ciri-ciri khas lainnya pada prinsipnya mengukur laju pelepasan
 Keseragaman kadar zat aktif obat pada media air atau media lain yang
Dilakukan pemeriksaan kadar zat aktif sesuai. Digunakan sebagai dasar
sesuai dengan monografi masing-masing menghuji kemanjuran suatu obat secara
bahan in vitro (bioavaibilitas). Terdapat 2
 Keragaman Bobot metode/alat pengujian disolusi obat.
Dilakukan pemeriksaan 20 tablet,
dihitung rata-rata dan standard deviasi  Alat 1
relatif (RSD). Tablet dileakkan dalam keranjang
Syarat : saringan kawat kecil yg diikatkan pada
1.Tablet dengan bobot < 130 mg, max bagian bawah suatu tongkat yang
RSD 10 % dihubungkan pada sebuah motor yg
kecepatannya dapat diatur. Keranjang Penyebab:
dicelupkan ke dalam medium disolusi, suhu  Granul terlalu basah (kurang kering) atau
labu dipertahankan 37oC + 0,5oC, kemudian pemanasan kurang sempurna
cairan sampel diambil pada selang waktu  Tekanan pengempaan mesin tablet
tertentu untuk menentukan jumlah bahan kurang
obat yang terlarut  Punch sudah usang/aus atau perlu
 Alat 2 pemolesan
Sama dengan alat 1, hanya keranjangnya  RH ruangan pencetakan terlalu tinggi
diganti dengan pedal/dayung (paddle) yang 3. Capping
berbentuk pisau dan tongkat sebagai elemen Keadaan dimana lapisan atas atau bawah
pengaduk tablet terbelah sebagian atau seluruhnya.
Hal ini dapat terjadi SEGERA setelah
keluar dari cetakan atau setelah
BEBERAPA WAKTU kemudian
Penyebab :
 Adanya udara yang ikut terkempa
sehingga setelah tablet keluar dari
cetakan, udara bereaksi mendesak keluar
 Terlalu banyak fines
 Pengeringan granul kurang sempurna
atau granul terlalu kering
 Lubricant terlalu banyak atau terlalu
sedikit

Problema Pencetakan Tablet


1. Binding
Keadaan dimana bahan yang ditablet
sebagian melekat pada die atau matris, 4. Mottling
sehingga sukar didorong keluar Keadaan dimana terjadi warna yang tidak
Penyebab : merata pada permukaan tablet
 Kurang lubricant atau lubricant kurang Penyebab :
efektif  Obat atau hasil uraiannya mempunyai
 Granul terlalu dingin atau terlalu panas atau warna yang berbeda dengan bahan
kurang kering tambahan dan tidak tercampur homogen
 Die/matris sudah  Terjadi migrasi warna selama proses
usang/perlu pemolesan pengeringan granul
2. Sticking  Bahan tambahan yg berupa larutan
Keadaan di mana sebagian massa tablet berwarna tidak terbagi merata, hal ini
melekat pada punch disebabkan karena larutan panas
dicampur dengan serbuk dingin
5. Variasi Berat
Tablet yang dihasilkan tidak memenuhi
syarat keragaman bobot
Penyebab :
 Distribusi granul tidak rata
 Granul tidak free flowing
 Lubricant atau glidant tidak
tercampur merata

Anda mungkin juga menyukai