Sabun merupakan campuran dari senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagai
bahan pembersih tubuh, berbentuk padat, busa, dengan atau tanpa zat tambahan lain serta tidak
menimbulkan iritasi pada kulit. Sedangkan Beras merupakan makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh
sebagian besar penduduk di Asia. Kandungan zat orizonal yang terdapat di dalam beras bisa untuk
merawat kulit, beberapa produk kosmetik digunakan untuk perawatan seperti jerawat. Sabun sari beras
diformulasikan untuk melihat perbedaan antara sabun padat biasa dan sabun padat dengan penambahan
sari beras. tujuan dari praktikum sabun padat sari beras ini yaitu untuk mengetahui prinsip dasar teknologi
pengolahan bahan agroindustri khususnya komoditas serelia (beras) menjadi produk non – food yang siap
dipasarkan, dapat mengetahui prosedur pembuatan sabun (proses saponifikasi), dan mengidentifikasi dan
menganalisa karakteristik sabun padat (pH, stabilitas busa, kadar air dan organoleptik) antara produk
sabun padat dengan tambahan bahan agroindustri (sari beras) sabun padat sari beras dan sabun biasa. Dari
praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil pengujian sabun biasa dan sabun sari beras secara
berurutan yaitu pH 8,56 dan 8,15. Pada stabilitas busa yaitu 57,24 dan 71,90 sedangkan kadar air yaitu
13,15 dan 14,37.