Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HDR


(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa)

Disusun Oleh :
Hilda Nurhidayati
P2. 06.20.2.18.016
3A KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN CIREBON
JALAN PEMUDA NO 38 KOTA
CIREBON 45132
2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) I PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data subyektif : klien merasa tidak mampu, malu, dan merasa tidak
berharga karena penilaian negatif dari lingkungan terhadap hobi yang baru
ditekuni yait make up.
b. Data obyektif : klien terlihat tidak bersemangat dan murung
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
c. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
e. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah
dilatih.
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
c. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
d. Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
e. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
f. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
g. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
h. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
i. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum…selamat siang Mba, perkenalkan nama saya … panggil
saja saya … “
“Nama Mba siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi /Validasi
“bagaimana perasaan Mba hari ini? bagaimana tidurnya semalam? Apakah
nyenyak?”
“Apakah Mba masih ingat, mengapa mba dibawa kesini?”
c. Kontrak
1) Topik
“kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai hobby
atau kegiatan yang Mba sukai?”
2) Tempat
“Mau dimana berbincang-bincangnya Mba?bagaimana kalau di ruangan
ini?”
3) Waktu
“mau berapa lama berbincang-bincangnya Mba? Bagaimana kalau
sekitar 15 menit?”
2. Fase Kerja
“kalau boleh tahu, Mba hobbynya apa?”
“wahh bagus sekali hobinya mba, positif dan keuntungannya mba jadi cantik.
apakah mba sering melakukan kegiatan tersebut?”
“ make up itu kan banyak ya mba, naaah dalam ber make up apa yang paling
mba bisa ? misalnya pake eye liner kah atau ombre lipstick mungkin?
“ oooo itu, iya itu susah banget mba. Bagaimana kalau kita latihan ( pake make
up ) mba ? mba hari ini mau belajar apa nih ? nanti saya temani mba,
bagaimana ? “
“ waaah saya langsung terpesona/ takjub melihantnya, mba sudah hebat sekali”.
( memuji )
“ naaah karena mba hari ini sudah bisa……….., bagaimana kalua mba masukan
ke dalam buku diary mba? Jadi setiap hari mba belajar 1 keahlian dalam ber
make up ? seru kan ?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif
“bagaimana perasaan Mba setelah kita berbincang-bincang dan berlatih
make up hari ini?”
2) Evaluasi Objektif
- Klien mampu mengungkapkan perasaannya
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mampu melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
“coba bapa/ibu ceritakan kembali apa yang tadi kita bicarakan?”
b. Rencana Tindak lanjut
“coba Mba ingat-ingat lagi tentang genre make up/ keahlian yang sudah
pernah dilakukan oleh Mba selama ini, nanti kita buat jadwalnya besok”
c. Kontrak
1) Topik
“baiklah, saya rasa cukup untuk perbincangan kita hari ini. bagaimana
jika nanti kita lanjutkan perbincangan kita dengan membahas tentang
kemampuan yang dimiliki oleh Mba, baik itu di rumah, di sini ataupun di
tempat lain”
“ oh begitu. baiklah besok kita latihan make up……..”
2) Tempat
“untuk tempatnya, Mba mau dimana? Bagaimana jika di taman depan?”

3) Waktu
“menurut Mba, kita berbincangnya jam berapa? Bagaimana jika nanti
sekitar jam 1 siang?”
“mau berapa lama mba? Bagaimana kalau 15 menit?”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) II PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien mengatakan sudah mulai melakukan kegiatannya
b. Data Objektif
Klien terlihat mampu melakukan salah satu kegiatannya
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melakukan kegiatan lainnya
4. Tindakan keperawatan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih kemampuan kedua klien
3. Menganjurkan klien berlatih
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum…selamat pagi Mba”
b. Evaluasi/Validasi
“bagaimana perasaan Mba hari ini? nampaknya Mba sudah mulai
bergabung dengan teman-teman lain ya. Wah bagus sekali”
“bagaimana Mba masih mengingat apa yang akan kita bahas untuk
pertemuan kali ini?”
a. Kontrak
1) Topik
“Mba masih ingat ya. baiklah pertemuan kali ini kita akan berlatih make
up……. ya?

2) Tempat
“sesuai perjanjian kemarin ya Mba, kita melakukan kegiatannya di taman
depan ya”
1) Waktu
“untuk sekarang, mau berapa lama kegiatan ini dilakukannya Mba?
Bagaimana kalau sekitar 30 menit?”
4. Fase Kerja
“Mba boleh saya lihat buku diary nya? Apa saja yang sudah dilakukan Mba?
Apakah kegiatan kemarin dilakukan juga tadi pagi?”
“wahh bagus sekali ya Mba, ternyata memang kegiatannya dilakukan.”
“baiklah, sekarang mari kita berlatih make up ………….. Mari kita ke taman.”
“sebelumnya, mari kita melakukan persiapkan alat make up nya terlebih dahulu,
Mba ikuti saya ya.”
“saya perlihatkan terlebih dahulu ya Mba cara membuat alis . Pertama
………………………………………………., setelah itu, ………………”
“nah sekarang coba Mba yang melakukan…”
“bagus sekali Mba dapat mempraktikan cara membuat alis dengan baik!
Sekarang kita ulangin lagi ya.”

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“bagaimana perasaan Mba setelah berlatih make up?”
b. Evaluasi Objektif
“coba Mba bacakan kembali daftar kegiatan yang telah dibuat tadi.”
c. Rencana Tindak lanjut
“baiklah mba, bagaimana kalau besok mba berlatih make up sendiri
sesuai jadwal kegiatan yang telah mba buat ? ”
d. Kontrak
1) Topik
“baiklah, saya rasa cukup untuk kegiatan kita hari ini. bagaimana jika
besok kita ketemu lagi ya, dan mba berlatih untuk make up sendiri
nanti akan saya temani ”
2) Tempat
“menurut mba, kita latihan jam berapa? Bagaimana jika nanti sekitar jam
8 pagi?”
1) Waktu
“untuk tempatnya, mba mau dimana? Bagaimana jika di halaman
depan?”
. Baik kalau begitu saya kembali ke ruang perawat dulu ya mba.
Assalamu’alaikum.

Anda mungkin juga menyukai