Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Filtrasi

Proses filtrasi merupakan proses pengolahan dengan cara mengalirkan air limbah melewati
suatu media filter yang disusun dari bahan-bahan butiran dengan diameter dan tebal tertentu.
Proses ini ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak terlarut (biological
floc yang masih tersisa setelah pengolahan secara biologis). Disamping mereduksi kandungan
zat padat, filtrasi dapat pula mereduksi kandungan bakteri, menghilangkan warna, rasa, bau,
besi dan mangan. Perencanaan suatu sistem filter untuk pengolahan air tergantung pada
tujuan pengolahan dan pre-treatment yang telah dilakukan pada air baku sebagai influen
filter.

Mekanisme Filtrasi dengan Media Butiran


Selama air kotor dialirkan melewati saringan pasir, berlangsung proses pembersihan yang
bekerja menurut proses-proses mekanis, pengendapan dan penyerapan, metabolisme biologis
dan perubahan elektrolisa. Berikut adalah penjelasan:
a. Proses Mekanis
Dalam lapisan suatu saringan pasir terdapat rongga-rongga kecil yang memungkinkan
air lewat sebagai aliran dalam tanah. Partikel halus yang tidak dapat lolos dari rongga-
rongga ini akan tertahan dan dengan demikian dapat memebaskan air dari kandungan
kotornya.
b. Pengendapan dan Penyerapan
Rongga antara butiran tanah / pasir akan berlaku sebagai kolam sedimentasi,
selanjutnya kotoran halus akan mengendap di situdan tidak akan lolos lagi karena adanya
daya adhesi dari butiran tanah / pasir yang mengikat kotoran. Selain itu proses
penangkapan kotoran ini dapat pula dipercepat oleh adanya gelatine yang menyelimuti
butiran pasir sebagai akibat adanya bakteri atau bahan kimia yang ikut terbawa dalam
aliran.
c. Metabolisme Biologis
Perkembangan dari proses kehidupan disebut sebagai metabolisme biologis. Selama
proses pengaliran air lewat rongga-rongga pori tanah, bakteri yang ikut terbawa akan
terperangkap dalam rongga ini. Selanjutnya bakteri ini akan mengeluarkan lender yang
dapat membentuk lapisan tipis di sekitar butiran pasir. Setelah beberapa waktu lapisan
lender ini akan membentuk suatu lapisan yang terdiri dari kumpulan bakteri yang mampu
menangkap, menyaring serta merubah bahan-bahan organik menjadi bahan yang lain
melalui proses biokimia yang kompleks. Dengan demikian lapisan ini yang sering disebut
sebagai schmutzdecke akan merupakan media kehidupan mikrorganisme ataupun bakteri
yang sekalius bekerja sebagai saringan yang efektif.
d. Perubahan Elektrolisa
Butiran tanah / pasir, kotoran halus maupun bahan-bahan terlarut pada aliran air
mengandung aliran listrik. Menurut teori ion, suatu benda yang mempunyai muatan listrik
yang saling bertolak belakang akan mengalami gaya tarik menarik dan saling menetralisir
Kejadian ini akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi kandungan yang
menyebabkan perubahan kualitas airnya

Tipe Filter
Berdasarkan kapasitas produksi air yang terolah, filter pasir dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu filter pasir cepat dan filter pasir lambat.

Filter Pasir Cepat


Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi cepat,
berkisar 4 hingga 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi-flokulasi dan
pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen filter pasir
cepat berkisar 5-10 NTU maka efisiensi penurunan keekruhannya dapat mencapai 90-98%.
Bagian-bagian filter pasir cepat meliputi:
a. Bak filter, merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak
tergantung debit pengolahan.
b. Media filter, merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori-pori diantara
butiran media. Pada pori-pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan.
c. Sistem underdrain. Underdrain merupakan sistem pengaliran air yang telah melewati
proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas:
 Orifice, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari
media filter ke dalam pipa,
 Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang pipa manifold.
 Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengalirkannya
ke bangunan penampung air.
Bagian-bagian Filter Cepat

Pengoperasian filter pasir cepat adalah sebagai berikut:


1. Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan tersaring di media
filter. Sementara itu, air terus mengalir melewati media pasir dan penyangga, masuk
lubang/orrifice, ke pipa lateral, terkumpul di pipa manifold, dan akhirnya air keluar
menuju bak penampung
2. Partikel yang tersering di media lama kelamaan akan menyumbat pori-pori media
sehingga terjadi clogging (penyumbatan). Clogging ini akan meningkatkan headloss
aliran air di media. Peningkatan headloss dapat dilihat dari meningkatnya permukaan
air diatas media atau menurunnya debit filtrasi. Untuk menghilangkan clogging,
dilakukan pencucian media.
3. Pencucian dilakukan dengan cara memberikan aliran balik pada media (backwash)
dengan tujuan untuk mengurai media dan mengangkat kotoran yang menyumbat pori-
pori media filter. Aliran air dari manifold, ke lateral, keluar orrifice, naik ke media
hingga media terangkat, dan air dibuang melewati glutter yang terletak diatas media
4. Bila media filter telah bersih, filter dapat dioperasikan kembali
Filter Pasir Lambat
Filter pasir lambat atau slow sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi
lambat, yaitu sekitar 0,1 hingga 0,4 m/jam. Kecepatan yang lebih lambat ini disebabkan
ukuran media pasir lebih kecil (effective size = 0,15-0,35 mm). Filter pasir lambat merupakan
sistem filtrasi yang pertama kali digunakan untuk pengolahan air, dimana sistem ini
dikembangkan sejak tahun 1800 SM. Prasedimentasi dilakukan pada air baku mendahului
proses filtrasi. Filter pasir lambat cukup efektif digunakan untuk menghilangkan kandungan
bahan organik dan organisme patogen pada air baku yang mempunyai kekeruhan relatif
rendah. Filter pasir lambat banyak digunakan untuk pengolahan air dengan kekeruhan air
baku di bawah 50 NTU. Efisiensi filter pasir lambat tergantung pada distribusi ukuran
partikel pasir, rasio luas permukaan filter terhadap kedalaman dan kecepatan filtrasi.
Filter pasir lambat bekerja dengan cara pembentukan lapisan biofilm di beberapa
milimeter bagian atas lapisan pasir halus yang disebut lapisan hypogeal. Lapisan ini
mengandung bakteri, fungi, protozoa, rotifera, dan larva serangga air. Schumutizdecke adalah
lapisan yang melakukan pemurnian efektif dalam pengolahan air minum. Selama air
melewati schmutzdecke, partikel akan terperangkap dan organik terlarut akan teradsorpsi,
diserap dan dicerna oleh bakteri, fungi, dan protozoa. Proses yang terjadi dalam
schmutzdecke sangat kompleks dan bervariasi, tetapi yang utama adalah mechanicak
straining terhadap kebanyakan bahan tersuspensi dalam lapisan tipis yang berpori-pori sangat
kecil, kurang dari satu mikron. Ketebalan lapisan ini meningkat terhadap waktu hingga
mencapai sekitar 25 mm, yang menyebabkan aliran mengecil. Ketika kecepatan filtrasi turun
sampai tingkat tertentu, filter harus dicuci dengan mengambil pasir bagian atas setebal 25
mm.
Secara umum, filter pasir lambat hampir sama dengan filter pasir cepat. Filter pasir
lambat tersusun oleh bak filter, media pasir, dan sistem underdrain (Gambar 7.4). perbedaan
filter pasir cepat dan filter pasir lambat dapat dilihat pada tabel 7.1.

Tabel 7.1 Perbedaan Kriteria Filter Pasir Cepat dan Fiter Pasir Lambat

Kriteria Filter Pasir Cepat Filter Pasir Lambat


Kecepatan filtrasi 4 – 21 m/jam 0,1-0,4 m/jam
Ukuran bed Kecil, 40 – 400 m3 Besar, 2000 m3
Kedalam bed 30-45 cm kerikil, 60-70 cm 30 cm kerikil, 90-110 cm
pasir, tidak berkurang saat pasir, berkurang 50-80 cm
pencucian saat pencucian
Ukuran pasir Effective size >0,55 mm, Effective size 0,25-0,3 mm
uniformity coefficient <1,5 mm, uniformity coefficient
2-3
Distribusi Ukuran Media Terstratifikasi Tidak terstratifikasi
Sistem underdrain Pipa lateral berlubang yang Sama dengan filter cepat
mengalirkan air ke pipa atau batu kasar dan beton
utama berlubang sebagai saluran
utama
Kehilangan energi 30 cm saat awal, hingga 275 6 cm saat awal, hingga 120
cm saat akhir cm saat akhir
Filter run (jarak waktu 12-72 jam 20-60 hari
pencucian)
Metoda pembersihan Mengangkat kotoran dan Mengambil lapisan asir
pasir dengan backwash dipermukaan dan
mencucinya
Jumlah air untuk 1-6% dari air tersaring 0,2-0,6% dari air tersaring
pembersihan
Pengolahan pendahuluan Koagulasi-flokulasi- Biasanya tidak ada bila
sedimentasi kekeruhan kurang dari 50
NTU
Biaya Produksi Relatif tinggi Relatif rendah
Biaya Operasi Relatif tinggi Relatif rendah
Biasa Depresiasi Relatif tinggi Relatif rendah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Filtrasi


Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak faktor–faktor yang akan
mempengaruhi kualitas air hasil filtrasi dan efisiensinya. Faktor–faktor tersebut adalah:
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien. Sehingga
proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat
dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya
waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring.
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan
partikel–partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air
baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan
terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar
konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influent) yang boleh masuk. Jika
konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu,
seperti misalnya dilakukan proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.
3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa
jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami
perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus
penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang akan
disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan
mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter.
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan
filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media
yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan
waktu pengaliran yang lama.
Jika ditinjau daris segi ekonomi, media yang terlalu tebal tidaklah menguntungkan dari segi
ekonomis. Sebaliknya media yang terlalu tipis selain memiliki waktu pengaliran yang
pendek, kemungkinan juga memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran
besar kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan
juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan
dari diameter butiran media.
Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam
ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan
kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu
besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikel–
partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan
meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging
(penyumbatan lubang pori oleh partikel–partikel halus yang tertahan) yang terlalu cepat.
5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi
dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya
tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju
filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan naik bila lubang pori
tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter dalam keadaan kotor.
Media Filter - Pasir Kuarsa
Bagian filter yang berperan penting dalam melakukan penyaringan adalah media
filter. Media filter dapat tersusun dari pasir silika alami anthrasit, atau pasir gamet. Media ini
umumnya memiliki variasi ukuran , bentuk, dan komposisi kimia yang berbeda. Salah
satunya contohnya adalah pasir kuarsa atau biasa disebut pasir kuarsa atau pasir kwarsa
(SiO2), memiliki fungsi untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen
pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air.
Selain di bidang pengolahan air, pasir silika dapat digunakan diberbagai industri seperti
industri/pengolahan sand blasting atau pembuatan lapangan futsal dengan berbagai ukuran
mesh. Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik
langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama,
misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku
fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).

Anda mungkin juga menyukai

  • Mesin Penghancur Batu
    Mesin Penghancur Batu
    Dokumen5 halaman
    Mesin Penghancur Batu
    Adi Shdb
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Udara
    Pencemaran Udara
    Dokumen26 halaman
    Pencemaran Udara
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • FILTRASI
    FILTRASI
    Dokumen13 halaman
    FILTRASI
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • TOEFL-STRUKTUR
    TOEFL-STRUKTUR
    Dokumen48 halaman
    TOEFL-STRUKTUR
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • SEDIMENTASI
    SEDIMENTASI
    Dokumen5 halaman
    SEDIMENTASI
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Sumber Air
    Sumber Air
    Dokumen5 halaman
    Sumber Air
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Tetrapak
    Tetrapak
    Dokumen12 halaman
    Tetrapak
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • HUTAN
    HUTAN
    Dokumen4 halaman
    HUTAN
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Udara - Khoi
    Pencemaran Udara - Khoi
    Dokumen26 halaman
    Pencemaran Udara - Khoi
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Penerapan Pnacasila
    Penerapan Pnacasila
    Dokumen11 halaman
    Penerapan Pnacasila
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Jenis Sampah
    Jenis Sampah
    Dokumen1 halaman
    Jenis Sampah
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Tekanan Absolut
    Tekanan Absolut
    Dokumen1 halaman
    Tekanan Absolut
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Tekanan Mutlak
    Tekanan Mutlak
    Dokumen1 halaman
    Tekanan Mutlak
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Tekanan Mutlak
    Tekanan Mutlak
    Dokumen1 halaman
    Tekanan Mutlak
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Modul 4-Kip
    Modul 4-Kip
    Dokumen4 halaman
    Modul 4-Kip
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Teks Obama Di Kairo Versi Indo
    Teks Obama Di Kairo Versi Indo
    Dokumen16 halaman
    Teks Obama Di Kairo Versi Indo
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Pancasila Dalam Kajian Bangsa Indonesia
    Pancasila Dalam Kajian Bangsa Indonesia
    Dokumen33 halaman
    Pancasila Dalam Kajian Bangsa Indonesia
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • REVISI
    REVISI
    Dokumen35 halaman
    REVISI
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • A. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK
    A. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK
    Dokumen2 halaman
    A. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • REGFERENSI
    REGFERENSI
    Dokumen1 halaman
    REGFERENSI
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Haaaa
    Haaaa
    Dokumen7 halaman
    Haaaa
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen2 halaman
    4
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • AUTOKLAF
    AUTOKLAF
    Dokumen5 halaman
    AUTOKLAF
    lina_amane
    Belum ada peringkat
  • Pembahan Kinematika
    Pembahan Kinematika
    Dokumen4 halaman
    Pembahan Kinematika
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Haaaa
    Haaaa
    Dokumen7 halaman
    Haaaa
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • REGFERENSI
    REGFERENSI
    Dokumen1 halaman
    REGFERENSI
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Dokumen2 halaman
    Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Dokumen2 halaman
    Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
    Khoirin Najiyyah Sably
    Belum ada peringkat