D
I
N
OLEH;
Nama : Margaretha situmorang
Kelas : x mia 2
Guru : pak abdol hasugian
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan
Masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pergaulan Sehat
Pengertian Pergaulan
Sehat
Sehat
F.Kondisi fisik
G.Kebebasan Emosional
H. Interaksi sosial
Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak
sehat di lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja ataupun anak-
anak yang baru masuk masa pubertas.Bagaimana kita dapat mengupayakan agar
para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya
akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak
mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang sehat. Dalam hal
ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja,
dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya
menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter
siswa.Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau
menyimpang,karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain
setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial
dengan lingkungan umum.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula
yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan
yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.
Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan
bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Rumusan Masalah
C. Tujuan
Makalah ini Saya buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk
dirinya sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar.
BAB II PEMBAHASAN
A. PERGAULAN SEHAT
. Pergaulan adalah kelanjutan dari proses interaksi sosial antara individu dalam
lingkungan sosialnya, sehingga kuat lemahnya syarat interaksi sosial tersebut
berpengaruh terhadap erat tidaknya pergaulan yang terjalin.
Dalam kehidupan sosial, secara umum pergaulan bisa dibedakan menjadi dua bentuk,
yaitu pergaulan yang sehat dan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat ialah
pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian
seseorang.
Sedangkan untuk arti pergaulan tidak sehat ialah pergaulan yang membawa pengaruh
negatif atau buruk bagi pola perilaku seseorang, yang bisa merugikan dirinya sendiri
maupun orang lain. Dalam hal ini misalnya saja beragam contoh kenakalan remaja
seperti membolos sekolah, dan lain sebagainya.
Pergaulan sehat dapat ialah proses interaksi antara individu dengan individu lainnya
atau individu dengan kelompok yang terjadi secara normal, baik tubuh, jiwa dan
kehidupan sosialnya. Sebagai makhluk sosial, agar bisa mendukung terciptanya
pergaulan yang sehat, kita harus memperhatikan etika dalam pergaulan kita sehari-hari,
alasannya yaitu:
Agar tingkah laku kita bisa selalu diterima dan disenangi oleh siapapun yang bergaul
dengan kita. Ada kalanya kita membedakan etika bergaul dengan teman yang sudah
kita kenal baik dengan orang yang baru saja kita kenal, atau etika bergaul dengan
orang yang kita hormati, misalnya guru dan orang tua kita.
Dengan menerapkan etika trersebut diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau
kedepannya bisa selalu disenangi dengan lingkungan tersebut.
Memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman dan kenalan kita akan melihat
kepribadian kita sebagai sosok yang terbuka. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari
kita akan tercermin dalam etika yang kita lakukan dalam pergaulan
C.Ciri Pergaulan Sehat
Pemaaf
Jauh dari rasa iri dan dengki Mempunyai sifat malu Berusaha menepati janji Sopan
dalam bertutur kata
kebaikan
kesusahan
saudaranya
Kondisi fisik
Penampilan fisik menjadi salah satu aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas
kesehariannya. Remaja biasanya memiliki standar-standar tertentu tentang sosok fisik
ideal yang mereka idamkan.
Misalnya, standar cantik yaitu memiliki postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit
putih.
Akan tetapi, standar kecantikan tersebut merupakan hal yang relatif bagi setiap orang.
Oleh sebab itu, remaja harus mensyukuri dan memanfaatkan kondisi fisik yang mereka
miliki sebaik mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan di dalam dirinya bahwa
keindahan lahiriah bukanlah makna kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati
justru berasal dari hati nurani, akhlak, serta kepribadian yang baik.
Kebebasan Emosional
Pada umumnya, remaja ingin mendapatkan kebebasan emosional. Mereka ingin bebas
melakukan apapun yang mereka sukai. Masa remaja adalah masa transisi atau
peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Ketika menginjak usia remaja,
seseorang biasanya akan berusaha agar argumen atau pendapatnya diakui dan
disejajarkan dengan orang dewasa.
Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan pendapat anatara anak dan orang tua,
dibutuhkan pendekatan yang sifatnya demokratis dan terbuka untuk mengatasi
perbedaan pendapat tersebut.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu membangun rasa saling pengertian diantara
masing-masing pihak untuk memahami sudut pandang satu sama lain. Saling pengertian
juga bisa dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu secara bersama-sama.
Dalam hal ini, orang tua bisa menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya.
Metode pemecahan konflik yang aman antara orang tua dan anak yaitu orang tua
berusaha menjadi pendengar yang baik, agar anak tidak merasa pendapat mereka
diabaikan, sehingga mereka bisa terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.
Interaksi sosial
Kemampuan melakukan interaksi sosial juga menjadi salah satu faktor penting dalam
membentuk konsep diri yang positif bagi remaja apabila contoh interaksi sosial tersebut
dilakukan dengan orang- orang atau di lingkungan yang baik.
Akan tetapi, lingkungan yang kurang baik dengan interaksi sosial di dalamnya yang
kurang baik pula dapat menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan yang tidak sehat.
Oleh sebab itu, remaja harus pandai
-pandai dalam memilih lingkungan
kemampuan diri
Kelebihan atau potensi yang terdapat dalam diri seseorang pada dasarnya bersifat
laten. Artinya, potensi tersebut harus digali dan dirangsang terus-menerus agar bisa
menjadi optimal. Kita harus bisa melihat sejauh mana potensi yang ada di dalam diri
kita dan dijalur mana potensi tersebut terkonsentrasi untuk bisa diperdalam, hingga
akhirnya mampu melahirkan karya yang berarti.
Dengan menerima kemampuan diri secara positif, seorang remaja diharapkan lebih
mampu dalam menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dia jalani,
seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.
Seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, William James, mengemukakan bahwa
orang yang mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai agama jiwanya cenderung lebih
sehat. Kondisi tersebut ditampilkan melalui sikap yang positif, optimis, spontan,
bahagia, serta penuh gairah dan vitalitas.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh remaja agar bisa tetap berada pada
pergaulan yang sehat, diantaranya yaitu:
Kesadaran beragama menjadi hal yang sangat penting bagi remaja, yaitu melalui
pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Kenyataan
yang banyak terjadi saat ini menunjukkan bahwa remaja yang melakukan tindak
kejahatan sebagian besar disebabkan karena kurang memahami contoh norma-
norma agama.
Oleh sebab itu, kesadaran beragama harus ditanamkan dalam diri agar kita tidak
terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
Remaja harus memiliki rasa setia kawan agar bisa terjalin hubungan sosial yang baik.
Rasa setia kawan sangat dibutuhkan sebab kesadaran itu tersebut bisa membuat
kehidupan remaja di masyarakat menjadi tentram.
Remaja harus bijak dalam memilih teman untuk mengantisipasi agar tidak terpengaruh
dengan sifat- sifat yang tidak baik. Akan tetapi, bukan berarti teman yang pegaulannya
tidak baik harus kita asingkan, melainkan kita tetap harus berteman, hanya saja jangan
sampai kita mengikutinya dan sebisa mungkin
kita mengajak mereka untuk menjadi
Remaja yang mengisi waktu luangnya dengan bacaan yang tidak baik, misalnya
novel/komik seks, maka hal itu akan berbahaya, dan bisa menghalangi mereka untuk
berbuat baik. Oleh sebab itu, apabila ada waktu luang kita harus mengisinya dengan
hal-hal yang positif. Misalnya membaca buku-buku pelajaran/pengetahuan,
menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan antara laki-laki dan
perempuan, alangkah baiknya apabila remaja dapat menjaga jarak dengan lawan
jenisnya. Misalnya, tidak duduk terlalu berdekatan saat sedang berduaan sebab bisa
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Menstabilkan emosi
Ketika memiliki beragam masalah sosial, usahakan agar emosi tetap stabil. Kita harus
sabar untuk menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan
amarah/emosi.
Kegiatan pecinta alam menjadi salah satu media yang tepat bagi remaja yang
senang terhadap petualangan dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara
langsung. Selain itujuga mengikuti kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan
sikap keberanian.
Maka, itulah tadi materi yang bisa kami sebutkan dan ulaskan kepada segenap
pembaca terkait dengan pengertian pergaulan sehat menurut para ahli, ciri,
faktor penyebab, dan contohnya di masyarakat. Semoga memberikan
wawasan dan pengetahuan, Trimakasih.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007)
pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang
ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan
semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas
eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari
remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang
sekitarnya mulai dari orang tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah
pergaulan yang dapat membimbing remaja untuk menjadi pribadi yang
sopan,berguna bagi orang tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat
membedakan mana hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-
batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai aturan.pergaulan yang
baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-citanya sehingga
tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak berguna bagi mereka,walaupun begitu
mereka pun tetap bermain demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan
hal-hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton
bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat
tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah
.
2. Saran